Akibat Aplikasi KAI Access Error saat Pesan Tiket KA Lokal, Gagal Lagi deh Naik Kereta Api

Ilustrasi

Sebenarnya, saya jarang sekali naik kereta api lokal beberapa waktu terakhir.

Alasannya, waktu tempuh yang lebih lama dibandingkan naik bus dan tidak efektif saat membeli tiket. Saya tidak bia beli tiket dadakan dan harus seminggu sebelumnya agar tidak kehabisan. Makanya, saya lebih sering naik bus dari Malang atau Surabaya untuk bekerja atau kembali pulang.

Namun, beberapa waktu lalu, ada keluarga besar saya yang minta tolong untuk membelikan tiket di aplikasi KAi Access. Mereka berencana jalan-jalan bersama ke Surabaya naik kereta PP sehari dari Malang. Yah mumpung musim lebaran kapan lagi bisa jalan-jalan bersama.

Saya mengiyakan tetapi tidak janji karena tiket KA Lokal hampir selalu habis saat akhir pekan atau libur panjang. Makanya, saya meminta mereka untuk tidak berharap banyak. Jika habis, maka mereka saya arahkan saja untuk naik bus yang lebih simpel dan cepat meski biaya sedikit lebih mahal.

Saya pun bersiap untuk begadang pada H-7 keberangkatan. Biasanya sih kalau saya sudah niat untuk war tiket, saya sudah menyiapkan diri tidak tidur sebelum pergantian hari. Tujuannya, agar saat penjualan tiket pada hari-H keberangkatan dibuka, maka saya bisa gercep untuk membeli. Saya juga masih bisa memilih tempat duduk sesuai keinginan saya.

Singkat cerita, jam menunjukkan pukul 00.00 yang artinya sudah berganti hari. Saya pun langsung memasukkan stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan serta tanggal keberangkatan. Mulanya sih lancar. Saya bisa memilih bangku dan mulai melakukan pembayaran menggunakan QRIS.

Nah, saat menunggu kode QRIS terunduh, tiba-tiba ada kode error berwarna merah dan pada aplikasi kembali ke laman muka. Waduh, saya pun panik. Saya langsung memasukkan stasiun keberangkatan, stasiun kedatangan, dan tanggal keberangkatan. Apes, pada aplikasi tidak ditemukan jadwal. Bahkan, pada hari yang lain pun sama.

Jadwal tidak ditemukan. - Dokpri


Saat saya melihat postingan media sosial KAI Commuterline, saya mendapatkan fakta bahwa banyak orang mengalami kesusahan yang sama. Artinya, sistem sedang sibuk dan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Saya pun mencoba terus untuk memasukkan data-data dan hasilnya masih nihil. Tidak ada jadwal perjalanan yang tersedia. Saya pun menghubungi saudara saya dan mengatakan bahwa aplikasi sedang error. Kemungkinan untuk mendapat tiket sangat kecil.

Pada kesempatan berikutnya, saya masih bisa mendapatkan jadwal kereta. Saya lihat bangku yang terbeli sudah mulai penuh. Saya heran kok bisa ya dengan sistem error semacam itu tiket bisa terbeli. Saya pun memasukkan lagi data-data dan naas saya dapatkan kembali. Saat akan mengunduh kode QRIS, muncul kode error di dalam aplikasi dan kembali ke laman awal. Begitu terus sampai sekitar 6 kali kejadian. Pada saat akan mencoba ketujuha kali, saya melihat tiket sudah terjual habis.

Lah....


Saya pun langsung komplain ke KAI Commuterline. Mereka membalas bahwa tiket masih ada sambil memperlihatkan tangkapan layar. Saya cek lagi tiket sudah habis. Ini bagaimana maksudnya coba???

Ya sudah, saya pun menghubungi saudara saya yang harus gagal naik kereta untuk kesekian kalinya. Maklum, musim lebaran memang banyak permintaan perjalanan kereta murah. Makanya, banyak orang berlomba-lomba untuk membeli tiket KA Lokal meski harus rela begadang pada hari H-7 sebelum keberangkatan.

Dah habis. Sia-sialah begadang semalam. - Dokpri


Jika tahu banyak penumpang yang mau naik, yang saya heran kenapa KAI Commuterline.kok tidak menambah jumlah perjalanan. Kalau mereka tidak menambah jumlah perjalanan paling tidak memperbaiki sistem pembelian. Artinya, penumpang yang sudah siap bayar tinggal menunggu kode QR diberikan akses yang lebih mudah. Ditahan dahulu selama beberapa menit agar pembayaran selesai. Padahal tinggal dapat kode QR dan bayar kok susahnya minta ampun.

Sebenarnya, masih ada opsi untuk naik kereta jarak jauh, tetapi tiketnya cukup mahal. Untuk rute Malang-Surabaya saja ada KA Arjuno Ekspres dengan harga tiket 75.000 sekali jalan. Bandingkan dengan KA Penataran yang hanya 12.000 saja. Alhasil, opsi naik bus adalah opsi yang masuk akal dan tidak merepotkan penumpang.

Di sisi lain, saat ini banyak stasiun yang sudah tidak melayani penjualan tiket di stasiun, Padahal, penjualan tiket KA Lokal di stasiun masih sangat dibutuhkan bagi para penumpang yang tidak bisa mendapatkan akses untuk membeli secara online. Jika menilik informasi, pengalihan pembelian tiket secara online agar penumpang lebih mudah. Lah, kalau lebih mudah kenapa harus war malam hari pada H-7 agar masih kebagian tiket? Itu pun tak jarang banyak yang gigit jari kehabisan tiket padahal masih beberapa menit akibat apilkasi yang error.

Semoga perbaikan sistem untuk KA Lokal ini benar-benar diperhatikan agar penumpang KA Lokal tidak menjadi anak tiri. Meski mendapatkan subsidi, mereka toh membayar penuh sesuai ketentuan.

Post a Comment

Sebelumnya Selanjutnya