Mengenal Mak Tun Serial Mama Lela; Karakter yang Dimiliki Banyak Orang Indonesia

Sosok Mak Tun, tetangga Mama Lela. - Sumber: YT Dika BJ


Beberapa waktu terakhir ini, saya semakin intens melihat serial Mama Lela yang diunggah oleh Youtuber asal Malang, Dika BJ.


Serial ini begitu dekat dengan kehidupan saya sebagai warga kampung di Kota Malang. Rasanya, konflik dan tokoh yang tersaji di sana sering saya temui di dunia nyata. Pun demikian dengan dialog yang dilakukan juga menggunakan bahasa Jawa Timuran sehingga saya merasa seperti melihat sketsa kehidupan yang saya jalani.

Nah, diantara sekian tokoh yang terdapat pada series Mama Lela, ada tokoh yang menarik perhatian saya. Tokoh tersebut adalah Mak Tun. Ia adalah seorang janda beranak satu yang hidup penuh kekurangan. Pekerjaannya sebagai buruh cuci baju dan tukang pijat menjadikannya sebagai salah satu orang yang hidup kekurangan.

Dengan kisah hidupnya itu, tentu orang akan terenyuh melihatnya apalagi anaknya juga bekerja serabutan sebagai driver ojek online. Makanya, tokoh Mak Tun ini menjadi tokoh yang sering dibantu oleh Mama Lela, tokoh utama di serial ini. Bahkan, Mama Lela pernah mengatakan jika Mak Tun dianggap sebagai kakaknya sendiri.

Walau demikian, tokoh Mak Tun ini juga sangat menjengkelkan. Ada banyak cerita yang menggambarkan betapa jengkelnya kita jika memiliki tetangga dengan perangai seperti Mak Tun ini. Perangai yang dimiliki banyak orang Indonesia. Lantas, apa saja watak Mak Tun yang bikin mengelus dada?

Pertama, tamak dan rakus dari pengharapan belas kasihan


Lantaran hidup kesusahan, kebiasaan Mak Tun sering mengharapkan belas kasihan kepada Mama Lela. Jika Mama Lela sedang memasak di dapur, maka Mak Tun tak segan untuk menghampirinya dari pintu belakang. Kata orang jawa ‘amping;amping; atau melongok dengan berharap sesuatu.

Dialog pun biasanya dibuka dengan pertanyaan basa-basi dari Mak Tun seputar masakan apa yang akan dimasak oleh Mama Lela. Pertanyaan tak bermakna ini bertujuan agar Mama Lela memberi masakannya. Tentu, Mama Lela tidak bisa menolaknya dan selalu memberinya makanan.

Mak Tun ketika mengintip Mama Lela masak - Sumber: YT Dika BJ


Nah, yang membuat jengkel adalah ia sering membuat Mama Lela tak bisa tenang memasak. Seperti, selalu bertanya kapan masakannya matang padahal proses memasaknya masih lama. Kadang, karena sudah jengkel, Mama Lela tak segan mengatakan agar Mak Tun memasak sendiri masakan setengah matang yang sedang ia buat seperti tinggal mengukus atau menggoreng.

Ada satu scene yang membuat saya ngakak. Saat Mama Lela makan durian bersama anaknya Akbar, Mak Tun muncul dan meminta durian juga. Tentu Mama Lela pun memberinya satu biji. Namun, Mak Tun masih merasa kurang dan meminta bagian lagi. Padahal, saat itu durian sisanya akan dibuat ketan. Melihat kelakukan Mak Tun itu, Susi - adik ipar Mama Lela - yang terkenal kontra dengan Mak Tun langsung marah. Adu mulut tak terelakkan terjadi.

Kedua, gemar membeli barang tak penting


Meski hidup pas-pasan, tetapi Mak Tun gemar sekali membeli barang yang tak penting dan dibutuhkan. Dua barang yang kerap dibelinya adalah panci dan baju bagus. Setelah membeli barang, ia kemudian menjual lagi dengan alasan tak punya uang.

Mak Tun ketika bersikeras membeli baju yang juga dibeli Mama Lela. - Sumber: YT Dika BJ

Kalau sudah begini, maka Mama Lela atau Mama Luluk - sahabat Mama Lela - kerap jadi tujuan agar membeli barangnya. Mak Tun kerap memaksa mereka agar membeli barang yang sudah ia beli dan beralasan butuh uang serta barang tersebut ia jual rugi. Walau mereka tidak juga membutuhkan barang itu, tetapi karena kasihan, maka mereka pun membelinya dengan terpaksa.

Ketiga, gemar berhutang dengan memaksa

Watak seperti ini juga sering ditemui di masyarakat Indonesia. Banyak orang yang berhutang dengan sedikit memaksa dan menjual kesedihan. Mak Tun sering sekali berhutang pada Mama Lela, Mama Luluk, atau Rosa - tokoh antagonis istri dari Tohir. Jika tidak diberi, maka ia sedikit marah dan terus menjual kesedihan.

Mak Tun ketika meminjam uang kepada Luluk - Sumber: YT Dika BJ


Ada satu scene menarik saat Mak Tun mulanya menawarkan barang ke Mama Luluk tetapi gagal. Ia pun akhirnya berniat meminjam uang yang ditolak oleh Takim, suami dari Mama Luluk yang juga mantan suami dari Mama Lela.Sosok Takim ini memang terkenal tegas tapi temperamen. Takim menolak tegas permintaan Mak Tun karena ia juga sedang tidak banyak uang dan butuh banyak. Tak dinyana, Mak Tun malah marah-marah dan akhirnya pulang. Scene ditutup dengan Mak Tun yang terjatuh terpeleset yang segera ditertawai oleh Mama Luluk.

Keempat, suka kepo dengan urusan tetangga

Watak sebagian besar masyarakat Indonesia ini seakan digambarkan dengan apik oleh mas Dika BJ pada karakter Mak Tun. Saya melihat permasalahan di Kampung Pojok, semuanya hampir diketahui oleh Mak Tun.

Mak Tun ketika kepo dengan urusan tetangga - Sumber: YT Dika BJ


Karakternya yang seperti ini sangat dibenci oleh musuh abadinya, Susi. Tak jarang, mereka berkelahi sampai merusak berbagai properti karena Mak Tun kepo dengan permasalahan Mama Lela atau Susi. Harus diakui, meski tontonan ini agak kasar, terapi adegan perkelahian keduanya adalah adegan yang dinanti oleh para penonton setia Mama Lela.

Terakhir, tidak tegas kepada anak laki-laki

Sebagai janda dengan satu anak laki-laki yang masih muda dan sehat, sebenarnya Mak Tun bisa menggantungkan kepada anaknya yang bernama Gilang. Namun, ia sering memanjakan Gilang sehingga anak tersebut malas bekerja. Alhasil, bukannya jadi tumpuan, Gilang malah jadi beban buat Mak Tun. Ketidaktegasan Mak Tun kepada anaknya ini sering ditegur oleh tetangganya karena jengkel melihat kelakuan Gilang yang pemalas dan gemar bermain.

Pendapatan keluarga Mak Tun kerap dibantu oleh Ratna, sosok gadis yang merupakan keponakannya dari desa. Ratna ini lebih rajin dan diceritakan bekerja sebagai operator SPBU. Beberapa kali ia juga berganti pekerjaan setelah lama menganggur. Jadi, kebutuhan sehari-hari Mak Tun kebanyakan disumbang oleh Ratna yang menumpang di rumah Mak Tun.

Nah, itulah sosok Mak Tun yang kasihan tapi juga menjengkelkan dan bisa saja dimiliki oleh banyak orang Indonesia. Di balik itu, saya sangat antusias dengan kepiawaian Kak Milen sebagai Mak Tun. Meski ia adalah laki-laki, ia bisa memerankan sosok emak-emak menjengkelkan dengan natural tanpa terlalu berlebihan sehingga siapa saja yang melihat Mak Tun seakan menyangka bahwa ia adalah perempuan sungguhan.

1 Comments

  1. Wah punya tetangga kek mak Tun pasti bikin kita selalu istghfar nih

    ReplyDelete
Sebelumnya Selanjutnya