Akhirnya Tarif Trans Semanggi Terintegrasi dengan Suroboyo Bus dan Wira-wiri

Suasana di dalam bus Trans Semanggi Surabaya


Setelah menunggu sekian lama, akhirnya tarif bus Trans Semanggi Surabaya terintegrasi dengan dua moda transportasi lainnya, yakni Suroboyo Bus dan Wira-wiri.

Pengumuman integrasi tarif ini disampaikan sendiri oleh pihak Dishub Surabaya selaku operator dari ketiga moda ini. Memang, selama ini Trans Semanggi belum terintegrasi tarifnya dengan Suroboyo Bus dan Wira-wiri. Salah satu alasannya adalah belum adanya teknis penerapan tarif integrasi saat penumpang akan beralih moda.

Perlu diketahui, Trans Semanggi Surabaya sebelumnya dikelola oleh Kementerian Perhubungan melalui layanan Teman Bus. Aturan tarif Teman Bus sangat berbeda dengan Suroboyo Bus dan Wira-wiri. Aturannya adalah penumpang yang menggunakan kartu tol tidak akan terpotong saldonya saat berpindah bus dengan sesama Trans Semanggi asal belum 90 menit. Penumpang tidak akan mendapatkan tiket saat melakukan tap kartu. Jika menggunakan QRIS, maka tarif integrasi tidak berlaku.

Sementara itu, untuk Suroboyo Bus dan Wira-wiri berlaku tarif integrasi yakni selama 2 jam. Penumpang hanya perlu menyerahkan tiket kepada kondektur tujuan dan tidak perlu membayar. Aturan ini jauh lebih fleksibel dibandingkan dengan Teman Bus karena waktu integrasi lebih lama dan pengguna QRIS masih bisa mendapatkannya.

Perjalanan Trans Semanggi pun berubah ketika pengelolaannya dialihkan ke Pemkot Surabaya. Meski, pengelolaan yang dialihkan hanya koridor 2, tetapi keberadaannya sangat penting. Masyarakat Surabaya sudah sangat suka naik Trans Semanggi Koridor 2 ini dan menjadi sebuah gaya hidup baru dalam bepergian.




Walau pengelolaannya sudah dialihkan ke Pemkot Surabaya, tidak serta merta tarif integrasi bisa dilakukan antara Trans Semanggi K2 dengan Suroboyo Bus dan Wira-wiri. Alasannya yakni belum adanya mesin yang bisa digunakan untuk mengintegrasikan tarif. Penumpang pun akhirnya hanya bisa membayar menggunakan QRIS dan harus membayar lagi jika akan berpindah ke dua moda lainnya.

Banyak pengguna transportasi umum mengeluhkan sistem integrasi tarif yang belum bisa dilakukan. Mereka mengeluh mengapa jika sudah sama-sama dikelola oleh Pemkot Surabaya, kok belum bisa diintegrasikan tarifnya. Keluhan pun muncul di media sosial maupun di dunia nyata.

Hingga akhirnya, saat awal Februari 2025 kemarin, integrasi tarif pun bisa dilakukan. Pengumuman ini begitu ditunggu-tunggu oleh para penggunanya. Sayang, integrasi tarif ini memiliki beberapa syarat dan ketentuan. Apa saja?

Pertama, integrasi tarif dari Trans Semanggi ke Suroboyo Bus dan Wira-wiri berlaku jika awal pembayaran menggunakan kartu tol. Saat penumpang membayar menggunakan kartu tol, maka mereka akan mendapatkan tiket dari mesin yang terdapat kode QR di dalamnya. Tiket ini bisa digunakan untuk naik wira-wiri dan Suroboyo Bus selama waktu integrasi masih berlaku, yakni 2 jam.

Pembayaran menggunakan kartu tol


Kedua, penumpang yang masih memiliki tiket Suroboyo Bus dan Wira-wiri bisa langsung melakukan scan di mesin tiket Trans Semanggi. Scan tiket bisa dilakukan secara mandiri atau dibantu helper yang ada di dalam bus. Syaratnya juga sama asal masih belum 2 jam dari tiket awal tercetak.

Tiket yang tercetak


Ketiga, untuk pembayaran menggunakan QRIS, penumpang tetap tidak akan diberi tiket. Jika akan berpindah ke Suroboyo Bus atau Wira-wiri, maka mereka harus membayar lagi. Meski begitu, untuk pelajar dan mahasiswa masih bisa mendapatkan tarif pelajar sebesar 2.500 rupiah jika membayar menggunakan QRIS.

Aturan tarif integrasi. - Sumber: Dishub Surabaya



Adanya tarif integrasi antara Trans Semanggi K2 dengan Suroboyo Bus dan Wira-wiri ini sangat memudahkan para pengguna transportasi umum di Surabaya. Hanya saja semoga tarif ini juga bisa berlaku untuk pembayaran QRIS. Semoga berlaku pula untuk Trans Semanggi K3 yang masih dikelola Kemenhub.

Post a Comment

Sebelumnya Selanjutnya