Pilih Wizzmie atau Gacoan???

Ilustrasi. - Tribun Solo

Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh rekan kerja ketika ingin makan mie level pedas.

Bak dua raksasa yang terus mengekspansi bisnisnya, dua gerai mie ini seolah membuat penikmatnya ketagihan. Bahkan, tak jarang keduanya bersaing untuk mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya. Sampai-sampai, ada insiden adu senggol diantara para pelanggan untuk bisa mendapatkan apa yang mereka mau dari dua brand tersebut.

Jujur, saya bukan penggila dua brand mie ini secara fanatik. Maklum, saya punya penyakit GERD yang tidak memungkinkan saya makan mie dengan tingkat kepedasan over. Wong level 1 saja saya sudah minta ampun. Apalagi, memaksakan diri makan mie dengan level kepedasan di atas 3. FYI, tahun 2025 BPJS tidak menjamin biaya pengobatan rawat inap untuk penyakit yang diakibatkan asam lambung dan sejenisnya. Makanya, lebih baik saya menyayangi diri sendiri. 

Meski begitu, saya juga masih bisa menikmati dua brand mie tersebut dengan level kepadasan yang wajar dan masuk akal. Maksimal, level kepedasan yang bisa saya makan adalah 2. Itu pun saya makan tidak sendirian alias berbagi dengan orang lain. Jika level yang saya makan adalah level 1, maka saya masih bisa menghabiskannya meski harus siap antasida dan obat antirefluks lainnya.

Nah, uniknya, saya selalu berulang memesan menu yang hampir sama saat pergi atau memesan produk dari dua mie tersebut. Produk tersebut adalah mie dengan bumbu kecap. Jadi, saya tidak akan mengulas produk lain karena memang jarang saya beli.

Mie dengan bumbu kecap ini memiliki nama Mie Gacoan untuk Mie Gacoan dan Mie Goyang untuk Wizzmie. Kalau tak salah, dulu mie ini diberi nama Mie Iblis untuk Mie Gacoan. Lantaran ada masalah atau menyangkut sertifikat halal untuk MUI, maka mie ini diberi nama Mie Gacoan.

Untuk masalah rasa, bagi saya keduanya seimbang. Gacoan lebih asin dibandingkan Wizzmie yang menurut saya cenderung agak manis atau kecapnya banyak. Ini menurut saya lho ya karena masalah rasa ini adalah masalah selera. Jadi, saya tinggal menyesuaikan lidah saja. Kalau ingin makan asin ya tinggal ke Gacoan. Kalau ingin makan agak manis ya ke Wizzmie.

Bagaimana dengan tekstur mie?

Menurut saya, Mie Gacoan lebih benyek dibandingkan Wizzmie. Tekstur seperti ini tidak disukai oleh beberapa orang yang lebih suka makan mie dengan tekstur kenyal. Meski begitu, beberapa orang terdekat yang suka makan di Gacoan beralasan bahwa dengan makan di sana mereka bisa kenyang dengan satu porsi saja. Beda halnya saat makan di Wizzmie yang kadang satu porsi masih kurang. Lagi-lagi ini masalah selera ya.

Saya sendiri lebih senang Wizzmie soal tekstur mie ini karena saya bisa menikmati mie dengan cukup mudah dan tidak gampang patah. Beberapa kali saya menyisakan patahan mie saat makan di Gacoan karena susah untuk saya makan dengan sumpit. Beda halnya saat makan di Wizzmie yang hampir seluruh bagian mie bisa saya makan.

Kedua brand mie ini juga menyajikan dua buah siomay goreng sebagai pelengkap. Saya sendiri sebenarnya tidak memfavoritkan keduanya karena bagi saya rasanya sama saja. Isiannya kalau tak salah ayam cincang dan tahu. Namun, sepengamatan saya, ukuran siomay goreng Mie Gacoan lebih besar dibandingkan Wizzmie.

Uniknya, Wizzmie memiliki kelemahan dalam mengatur tingkat kepedasan. Untuk mie dengan bumbu kecap, apesnya mereka tidak menyediakan level 0. Saya sedikit bertanya-tanya mengapa mereka melakukannya. Padahal, banyak penikmat mie - terutama anak-anak yang tidak suka pedas - ingin merasakan sensasi mie tanpa cabai dengan bumbu kecap. Berbeda dengan Wizzmie, Mie Gacoan masih menyediakan mie dengan level 0 untuk mie dengan bumbu kecap.

Walau tidak menyediakan mie dengan level 0, tetapi Wizzmie memberikan pilihan bagi pelanggan untuk memesan mie dengan cabai 1 hingga 4 atau diantara level 0 dan 1. Opsi ini menjadi opsi yang bisa digunakan bagi penikmat mie bumbu kecap yang tidak mau makan mie terlalu pedas.

Saya sendiri pernah beberapa kali memesan mie dengan cabai 1 dan 2. Nah, lagi-lagi masalah muncul ketika saya makan Wizzmie di Malang. Perlu diketahui, gerai Wizzmie di Malang buka lebih akhir dibandingkan di Surabaya. Saat saya memesan mie dengan cabai 1 dan 2, saya bisa merasakan kenikmatan yang luar biasa. Artinya, level kepedasannya pas dan sesuai dengan apa yang saya inginkan dan pas dengan kondisi lambung.

Akan tetapi, ketika saya membeli Mie Goyang di Malang, level kepedasannya sungguh luar biasa. Bahkan, saya rasakan hampir setara dengan level 2. Padahal, saya sudah berulang kali memesan dan memastikan ke kasir bahwa saya memesan mie dengan cabai 1 atau 2.

Saya bahkan sempat komplain ke pihak Wizzmie bahwa mie yang saya santap terlalu pedas. Padahal, saya sangat menikmati level kepedasan Wizzmie di Surabaya. Sampai-sampai saya merasa sangat puas dengan cabai 2 yang saya pesan.

Pihak Wizzmie pun membalas pesan saya dan mengatakan akan mengevaluasi bagian dapur. Beberapa waktu kemudian saya kembali memesan mie dengan cabai 1 dan hasilnya masih sama. Ya sudah, mungkin untuk di Malang saya tidak bisa memesan Mie Goyang dan lebih baik memesan mie polosan tanpa cabai. Untuk Gacoan, saya masih bisa meminta sambal disajikan terpisah. Dengan begini, saya bisa menyetel tingkat kepedasan sesuai selera saya.

Terakhir, saya senang dengan Wizzmie karena mereka memperbolehkan untuk meminta saus tambahan. Meski dibatasi maksimal 2 buah, tetapi lebih baik dibandingkan Mie Gacoan yang melarang untuk menambah saus. Entah hanya di beberapa outlet saja, tetapi setiap saya meminta pegawai mereka tidak bersedia untuk memberinya.

Untuk menu lainnya, saya tidak bisa mengulas karena jarang pesan. Kalau masalah kenyamanan dan kecepatan penyajian, saya rasa masiih imbang. Hanya saja saya lebih memilih Wizzmie karena karyawan mereka yang mengantarkan pesanan ke meja kita, bukan kita yang datang ke meja mereka.

Bagaimana dengan Anda?? Suka Wizzmie atau Gacoan?

1 Comments

  1. aku sendiri bukan penggemar mie, dan kalau temen ngajakin makan mie, biasanya aku jarang ikut. Tapi sesekali cobain juga
    Aku kalau makan mie, biasanya gacoan sih, kadang gak abis, masalahnya terlalu pedes hahaha, dan kayaknya ga nyaman aja makin sambil mulut hohahoha kepedesen
    tapi ada kalanya abis juga,mungkin karena lapar kalau ini

    kalau wizzmie, aku belum cobain, ngeliat antriannya udah nyerah duluan, next time ah aku ke wizzme

    ReplyDelete
Sebelumnya Selanjutnya