Ilustrasi - detik.com |
Meski sering dikatakan aplikasi kandang monyet karena isinya banyak video yang tidak layak untuk ditonton, TikTok masih menjadi aplikasi primadona bagi banyak orang.
Masifnya penggunakan TikTok terutama di tanah air karena
adanya live streaming yang dilakukan oleh banyak konten kreator. Memang, untuk
bisa melakukan live streaming, konten kreator harus memiliki minimal 1.000
follower. Jumlah yang cukup banyak untuk bisa digapai.
Walau demikian, bukan berarti jumlah konten kreator yang
bisa melakukan siaran langsung sedikit. Semakin hari, jumlahnya justru semakin
banyak. Apalagi, kini muncul fenomena para kreator TikTok melakukan live
streaming secara bersama-sama di sebuah lokasi karena dianggap bisa
mendatangkan views yang banyak.
Alhasil, berbagai tempat pun menjasi sumber live streaming.
Entah menari, menyanyi, atau sekadar gabut duduk nongkrong sambil merokok.
Mereka melakukan siaran langsung hampir sepanjang waktu. Bahkan, ada yang
sampai membawa kasur, bantal, dan guling dengan maksud mereka bisa tidur
sementara siaran langsung masih menyala.
Apa tujuannya?
Tak lain, mereka mengharapkan imbalan berupa gift dari para
pemirsanya. Baru-baru ini, bahkan ada fenomena satu kampung yang warganya
banyak melakukan siaran langsung dengan berjoged sepanjang hari. Tua muda,
pria wanita, bahkan anak-anak ikut
berjoged dengan mengharap gift. Fenomena yang sesungguhnya menyedihkan karena
merupakan indikasi dari kurangnya lapangan pekerjaan di masyarakat.
Banyak dari mereka yang beralih profesi dari tukang
bangunan, petani, nelayan, hingga buruh pabrik untuk menjadi live streamer
TikTok. Apalagi, dengan gelombang PHK yang sangat masif membuat profesi baru
ini cukup menjanjikan.
Sebuah informasi di berita menyatakan bahwa penghasilan
mereka dengan melakukan live Tiktok bisa mencapai puluhan juta per bulan.
Jumlah yang sangat fantastis yang susah didapatkan oleh blogger pro sekalipun. Memang,
kalau melihat fenomena perubahan pekerjaan ini cukup menyenangkan. Siapa sih
yang tidak senang mendapat penghasilan sebesesar itu? Tanpa was-was dengan PHK,
gagal panen, atau cuaca buruk?
Namun, ada pertanyaan menggelitik yang kemudian timbul.
Siapa yang memberi mereka gift dan menyawer mereka dengan berbagai hadiah
dengan jumlah fantastis? Bukankah sekarang ekonomi sedang lesu. Boro-boro uang
digunakan untyk nyawer. Buat kebutuhan sehari-hari saja rasanya terengah-engah.
Ada pendapat bahwa uang saweran mereka berasal dari orang
kaya. Pendapat ini masuk akal tapi juga mudah dipatahkan. Orang yang
benar-benar kaya mana mau menghamburkan uangnya untuk menyawer orang yang
joged-joged atau gabut di depan kamera. Secara logika, lebih baik uang mereka
digunakan untuk investasi jangka panjang di tengah ketidakpastian ekonomi
semacam ini. Segabut dan sebanyak apa sih uang orang-orang yang dianggap kaya
sehingga mudah sekali memberi saweran?
Pendapat kedua adalah uang saweran yang diberikan pada
mereka berasal dari kegiatan money laundry alias tindak kejahatan pencucian
uang. Pendapat ini mulai marak karena semakin hari, jumlah penyawer juga
semakin banyak dan melimpah. Artinya, ada perputaran uang luar biasa yang
terjadi pada kegiatan tersebut.
Lantas, siapa pihak yang sengaja mencuci uang untuk kegiatan
live Tiktok tersebut?
Ada banyak dugaan siapa yang bermain di balik ramainya saweran
dari para streamer. Namun, pihak yang diduga kuat bermain dalam kegiatan ini
adalah bandar judi online. Dugaan ini muncul dari beberapa TikToker yang
mengulik lebih dalam mengenai fenomena ini.
Mereka menemukan fakta bahwa top gifter atau pemberi saweran
adalah akun yang terfiliasi dengan judi online. Biasanya, top gifter ini muncul
di sisi kanan atas layar saat kita melakukan live streaming. Di sana akan muncul
3 akun teratas siapa saja yang memberi gift dengan jumlah terbanyak.
Akun-akun gifter tersebut ternyata memiliki beberapa video
yang menarik minat penontonnya untuk melakukan judi online. Beberapa hanya
memberikan kode-kode referral yang bisa digunakan saat mendaftarkan akun judi
online. Akun gifter yang ditemukan pun jarang sekali yang merupakan akun personal.
Artinya, akun dengan foto profil jelas dengan aktivitas yang wajar.
Pertanyaan pun muncul. Apakah para live streamer TikTok itu tahu
bahwa mereka disawer oleh akun yang terafiliasi dengan judi online?
Jawabannya adalah masih misteri. Kebanyakan akun live streamer
akan mengucapkan terima kasih kepada para gifter karena mereka telah memberikan
saweran dengan berbagai bentuk stiker. Mereka akan menyebut para gifter saat
setiap saweran muncul di notifikasi.
Cara ini bisa menjadi soft selling bagi para akun judi
online karena mereka juga turut dipromosikan saat live tengah berlansung. Meski
demikian, tentu penonton biasa akan susah untuk mengulik lebih dalam akun
gifter tersebut kecuali mereka benar-benar gabut membuka akun gifter satu per
satu.
Nah, ada teori menarik mengenai hubungan antara live streamer
dengan akun judi online ini. Beberapa pihak mengatakan bahwa sebenarnya para live
streamer ini memang di-endorse oleh akun-akun judi online. Mereka sudah tahu
akan disawer banyak sehingga akan terus-menerus memberikan ucapan terima kasih
pada akun tersebut.
Fenomena selanjutnya, ada temuan menarik yakni saat live
streamer tersebut melakukan siaran langsung, mereka juga memberi cara untuk
melakukan registrasi akun judi online. Uniknya, model soft selling seperti ini
dilakukan bersamaan dengan suara musik yang keras. Artinya, orang banyak yang
tak sadar bahwa mereka sedang melakukan promosi judi online. Alasannya, mereka
lebih fokus kepada suara musik dan joged-joged yang dilakukan oleh para live
streamer tersebut.
Padahal, jika dikulik lebih saksama, para live streamer
tersebut beberapa kali menerikakkan kata-kata yang mengarahkan ke akun judi
onlie. Mulai dari gacor, WD, cek link di Google, hingga beberapa istilah yang
erat kaitannya dengan judi online. Kalau sudah begini, sudah seharusnya aparat
berwenang mengusut model promosi judli online semacam ini karena sudah
merupakan tindak pidana.
Sadbor, live streamer Tiktok yang diduga terafiliasi judi online. |
Walau demikian, sebagai warga yang tinggal di NKRI, saya
amat pesimis aparat berwenang bisa menelusuri dan mengusutnya. Sudah rahasia
umum judi online memang ditumbuhkembangkan seperti bunga mawar yang dijaga
sedemikian rupa. Makanya, tak heran profesi live streamer kini menjadi
primadona karena hasilnya luar biasa.
Meski tak semua live streamer mendapatkan saweran dari akun judi online, tapi secara logika, di tengah ketidakpastian ekonomi seperti sekarang, siapa sih yang gabut buang-buang duit untuk nyawer di TikTok? Kalau butuh hiburan, segabut-gabutnya orang kaya pasti lebih memilih tontonan semacam Netflix dan sejenisnya atau ke pertunjukan dengan biaya mahal.