Rajah, Fufufafa, dan Meme Anti Kesyirikan

Rajah bergambar Mulyono dan Fufufafa

 

Beberapa hari belakangan ini, saya tidak bisa menahan tertawa parah.


Pasalnya, grup WA saya di kerjaan ramai dengan meme gambar rajah dengan aneka anekdotnya. Pun demikian saat saya membuka linimasa X alias twitter, meme tersebut semakin ramai bertebaran. Bahkan, sempat menjadi trending topic di sosial media yang katanya paling berisik tersebut.

Sebenarnya, saya dulu cukup anti dan takut dengan namanya rajah. Lah bagaimana engga takut, wong benda atau gambar tersebut bertujuan untuk kegiatan mistis. Untuk pesugihan, penglarisan, atau menolak bala. Benda ini juga sering dikaitkan dengan keberadaan jin, setan, iblis, dan sejenisnya sehingga banyak orang akan langsung membakarnya ketika menemukannya.

Lantas, apa sih rajah itu?


Sepengetahuan saya, rajah adalah tulisan berbahasa arab atau mungkin Parsi dengan dibentuk model sedemikian rupa. Seingat saya, rajah bukan bertuliskan ayat Al-Quran atau ayat suci melainkan tulisan arab dengan kode, simbol, atau kata tertentu. Bentuk dan simbol ini mengikuti maksud dan tujuan dari keinginan sang pemilik.

Semisal, jika pemilik ingin kaya dan banyak uang, maka rajah akan digambar dalam bentuk uang. Jika ingin jabatan atau kedudukan, maka bisa digambar dengan hewan singa yang melambangkan raja hutan. Jika ingin mendapatkan kecantikan, maka bisa digambar dengan bentuk wanita cantik atau menyerupai manusia.
Rajah pelenggang kekuasaan


Sepintas, memang kita akan merasa ngeri jika melihat rajah. Dulu, saat masih kecil guru ngaji saya sempat memberikan contoh beberapa rajah yang katanya masih berfungsi. Saya masih ingat ada rajah bergambar burung. Rajah tersebut beliau temukan di rumah temannya yang sudah ingin bertaubat tidak lagi mencari pesugihan. Sebelum membakarnya, beliau memberi tahu kepada murid-muridnya tentang rajah ini.

Rajah tersebut benar-benar dibakar setelah selesai mengaji bersama beberapa benda mistis lainnya. Selain rajah bergambar burung, saya juga masih ingat ada rajah bergambar bunga mawar dan semacam ketupat. Entah apa maksudnya yang jelas perasaan saya saat itu cukup ngeri.

Guru ngaji saya juga berkata untuk bisa menuliskan dan menggambar rajah, tidak semua orang bisa melakukannya. Perlu ada ilmu dan pelatihan khusus agar bisa tergambar dengan baik. Tidak hanya itu, perlu ada ilmu tersendiri agar rajah bisa mendapatkan “isinya”.

Tentu, perilaku semacam ini adalah perlakus syirik sesuai ajaran agama saya. Meski demikian, dalam hati kecil saya merasa ada yang unik dalam rajah ini. Saya melihat ada unsur seni yang terdapat di dalamnya. Tidak mudah lho menulis kalimat Arab dengan bentuk beraneka ragam. Terlebih, ukuran rajah biasanya cukup kecil dan bisa dimasukkan ke dalam saku atau dompet.

Kembali ke masalah awal, yang membuat saya terbahak adalah banyak rajah yang dibuat malah digunakan sebagai meme alias bahan becandaan. Sosok seram yang tergambar di dalam rajah pun berubah menjadi gambar lucu. Kadang, sosok tersebut kehilangan jati dirinya sebagai sosok pemanggil jin. Malah seperti sosok kartun yang unik dan menggemaskan.
Ini siapa ya?


Diantara semua sosok yang tergambar, saya paling ngakak ketika melihat sosok Mulyono bersama anak sulungnya Fufufafa. Kedua sosok kontroversial ini digambarkan dalam sebuah rajah dengan judul rajah untuk melenggangkan kekuasaan. Melihat rajah yang dimodifikasi seperti itu, saya terpingkal terbahak-bahak sepanjang jalan tol. Sampai-sampai, saya hampir menangis karenanya.

Pun demikian dengan rajah bergambar logo klub Manchester United. Klub yang sering di-bully karena tidak pernah tersebut menjadi bahan meme rajah dengan mengganti huruf di dalamnya dengan huruf arab. Rasanya perut saya keram melihat gambar tersebut.

Rajah dengan logo MU


Beberapa bentuk rajah yang dimodifikasi juga membuat saya terpiingkal. Ada gambar rajah yang malah dijadikan guling tidur. Ada pula gambar rajah yang dirangkai menjadi sebuah gambar cerita yang isinya menceritakan sebuah iklan obat encok pegel linu. Puncaknya, ada sebuah rajah bergambar jin menyeramkan dimodifikasi menjadi peri kecil ayah.

Apa pun itu, saya sangat terhubur dengan meme rajah ini. Ada saja ulah Gen Z yang penuh daya kreativitas mengubah rajah menjadi meme unik. Bisa jadi, ini adalah salah satu cara untuk menangkal kesyirikan dengan meme. Rasanya, rajah yang dibuat jatuh sekali harga dirinya.

Rajah jadi guling


Ini paling ngakak si


Beberapa waktu yang lalu, ada sebuah VT di Tiktok yang isinya menceritakan penemuan rajah bergambar seseorang. Bisa jadi, rajah tersebut juga digunakan sebagai media santet. Pada zaman modern sekarang, praktik semacam itu memang masih terjadi. Boleh percaya atau tidak, namanya kekuatan mistis dengan berbagai cara akan terus ada. Tugas kita adalah selain berdoa dan melenyapkannya, menjadikannya meme dengan penuh candaan adalah salah satu solusinya.

Post a Comment

Next Post Previous Post