Bu Moer bersama Puteri Indonesia 2017 dan Miss Universe 2016. - sumber: Grid.com |
Dunia pageant Indonesia berduka.
Pendiri brand Mustika Ratu sekaligus Yayasan Puteri
Indonesia, Dr. Hj. B.R.A. Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum. atau lebih dikenal
sebagai Bu Moer tutup usia pada Rabu, 24 April 2024 lalu. Beliau wafat di usia
96 tahun karena berbagai komplikasi penyakit yang menyerangnya.
Bagi pageant lover dan pecinta kontes kecantikan, tentu nama
Bu Moer sudah tidak asing lagi. Beliau adalah sang babat alas atau orang yang
menjadi pelopor salah satu kontes kecantikan terbesar di tanah air, yakni
Puteri Indonesia. Sejak 1992 hingga kini, Pemilihan Puteri Indonesia telah
diselenggarakan lebih dari 20 kali. Pemenangnya sudah banyak menjadi pesohor
hebat di tanah air dan berkarya bagi nusa dan bangsa.
Meski sudah eksis sejak 1992, bukan berarti perjalanan
Pemilihan Puteri Indonesia bisa mulus begitu saja. Banyak sekali tantangan dan
hambatan yang terjadi, baik dalam penyelenggaraannya secara nasional maupun
saat keikutsertaan para pemanangnya di kontes kecantikan internasional.
Walau berbagai tantangan dan hambatan tersebut harus
terjadi, tetapi Bu Moer sebagai pendiri Yayasan Puteri Indonesia (YPI) tidak
kenal menyerah. Beliau tetap berusaha keras agar platform Puteri Indonesia bisa
terus diikuti oleh wanita-wanita hebat dari berbagai penjuru tanah air.
Bu Moer tetap berusaha keras meyakinkan pemerintah dan
masyarakat Indonesia bahwa kontes kecantikan tidak sekadar ajang pamer
kecantikan semata. Tidak hanya ajang untuk pamer kemolekan tubuh yang malah
menurunkan derajat para wanita. Bu Moer berusaha keras bagaimana kontes
kecantikan Puteri Indonesia bisa menjadi ajang untuk memberdayakan wanita. Ajang
untuk membuat wanita bisa berkarya dan bermanfaat bagi sesama.
Sebagai empu jamu atau orang yang memiliki keahlian meracik
dan membuat jamu, Eyang Moer memang wanita luar biasa. Beliau mampu membuat
orang mau minum jamu yang sering dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Padahal,
jamu adalah salah satu kekayaan bangsa yang menjadi modal wanita Indonesia
untuk tetap cantik dan sehat.
Melalui produk dan inovasi Mustika Ratu, Eyang Moer terus
berinovasi membuat produk-produk jamu yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas
terutama oleh para wanita. Berbagai produk kecantikan pun juga sudah dihasilkan
oleh beliau dan mampu mmebuat banyak wanita terbantu atas produk-produk Mustika
Ratu. Bahkan, banyak testimoni dari para wanita Indonesia yang masih menggunakan
produk Mustika Ratu dari zaman sekolah hingga menikah dan punya cucu.
Artinya, peran Eyang Moer tak hanya pada produk kecantikan semata.
Beliau juga telah berkontribusi dalam merawat kecantikan dan martabat wanita
Indonesia. Makanya, tak heran produk-produk Mustika Ratu masih beredar luas hingga
sekarang di seluruh penjuru tanah air.
Dalam kaitannya dengan Puteri Indonesia, Bu Moer begitu
dicintai dan dihormati oleh para peserta dan pemenangnya. Dedikasi Bu Moer
sangat tampak pada cerita-cerita para pemenang Puteri Indonesia yang berlaga di
ajang Miss Universe. Sudah kita ketahui bersama, keikutsertaan Puteri Indonesia
di ajang tersebut sering menuai pro kontra, terutama saat masa orde baru.
Banyak sekali kontra mengenai ikutnya wanita Indonesia di ajang
yang hingga sekarang masih mempertahankan sesi penilaian pakaian renang
(swimsuit) tersebut. Namun, Bu Moer menjadi salah satu orang yang menguatkan
para Puteri Indonesia saat berbagai kontroversi itu muncul. Salah satunya
cerita dari Alya Rohali. Puteri Indonesia 1996 yang maju ke ajang Miss Universe
1996 itu bercerita bahwa Bu Moer mengatakan bahwa ia hanya perlu enjoy the moment
dalam setiap penilaian Miss Universe.
Menurut Mbak Alya, Bu Moer berpesan momen itu adalah
pengalaman berharga sekali seumur hidup jadi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Masalah pro kontra itu urusan nanti. Makanya, Mbak Alya akhirnya menuntaskan
keikutsertaannya di ajang Miss Universe 1996. Meski harus vakum selama 4 tahun
akibat pelarangan pemerintah Orde Baru, tetapi kisah tersebut akan terukir
hingga sekarang.
Bagaimana Bu Moer terus berusaha agar wanita Indonesia bisa
tampil di ajang internasional. Tak sekadar mengejar kemenangan atau
mempertontonkan tubuh indah saja, tetapi bisa mengenalkan Indonesia ke ajang
internasional. Agar dunia tahu bahwa wanita Indonesia itu cerdas-cerdas,
hebat-hebat, dan memiliki banyak dampak bagi lingkungan sekitar. Tak heran,
banyak Puteri Indonesia yang sangat bangga dan menikmati momen bertanding di
ajang internasional terutama saat mereka menggunakan baju kebaya atau batik
serta memakai kostum nasional.
Bu Moer masih tetap hadir di ajang Pemilihan Puteri
Indonesia hingga tahun 2020. Sejak 2022, beliau sudah tak bisa lagi hadir
karena alasan kesehatan. Meski demikian, tetap ada video dari Bu Moer untuk
menyemangati para peserta Puteri Indonesia untuk menampilkan diri
sebaik-baiknya.
Sayang, di akhir sisa hidupnya, lisensi Miss Universe harus berpindah
dari tangan YPI ke tangan yang sangat tidak tepat. Entah ini karma atau bukan,
ajang tersebut tak berumur lama dan menjadi aib bagi dunia kontes kecantikan. Saya
tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Bu Moer saat tahu bahwa ajang
internasional yang dulu diperjuangkan untuk bisa diterima malah menjadi aib
kembali dengan kasus pelecehan seksualnya. Meyakinkan masyakarat dan pemerintah
untuk mau menerima ajang tersebut tidaklah mudah.
Selamat jalan Bu Moer, semoga terang bagimu di alam kubur sana. Jasamu bagi dunia kontes kecantikan tanah air begitu besar.