Enpat besar Puteri Indonesia 2024 beserta ratu dunia. - Sumber IG Puteri Indonesia |
Perhelatan Puteri Indonesia 2024 ternyata masih belum sepenuhnya usai.
Walau para pemenang sudah dianugerahi mahkota, tetapi
pertanyaan siapa diantara mereka yang akan mewakili Indonesia di ajang
international belum terjawab. Tahun ini, penganugerahan para pemenang tidak
seperti tahun sebelumnya.
Jika pada tahun sebelumnya, para pemenang Puteri Indonesia
akan diberi dua gelar sekaligus. Pertama, adalah gelar nasional yang akan
mereka gunakan untuk bertugas di dalam negeri. Beberapa gelar tersebut antara
lain Puteri Indonesia, Puteri Indonesia Lingkungan, Puteri Indonesia
Pariwisata, dan tahun ini ada gelar baru yakni Puteri Indonesia Pendidikan dan
Kebudayaan.
Gelar kedua adalah gelar yang mereka gunakan untuk
bertanding di ajang internasional. Beberapa gelar tersebut antara lain Miss
International Indonesia, Miss Supranational Indonesia, Miss Charm Indonesia,
dan tahun ini ada gelar Miss Cosmo Indonesia. Biasanya, para pemenang kontes
kecantikan dunia akan turut memberi selempang kepada para pemenang Puteri
Indonesia. Namun, kegiatan tersebut tidak dilakukan pada tahun ini.
Perbedaan tersebut disebabkan karena Yayasan Puteri
Indonesia (YPI) berencana mengubah format pengiriman pemenang. Mereka akan
mengumumkannya seminggu setelah perhelatan Puteri Indonesia 2024. Format ini
juga dilakukan oleh beberapa pageant besar dunia. Miss France dan Miss South
Africa adalah dua pageant besar yang baru mengumumkan pemenang seminggu atau
beberapa hari setelah malam final kontes nasional.
Namun, YPI ternyata mengundurkan jadwal pengumuman tersebut
karena satu dan lain hal. Pageant lover pun bertanya-tanya dan mulai melakukan
pencocokan dengan para pemenang Puteri Indonesia 2024. Mereka mulai membuat
berbagai kemungkinan jika satu wakil di kirim ke ajang tertentu, maka pemenang lain
akan dikirim di ajang lainnya.
Sebenarnya, pengiriman wakil Indonesia ke ajang
internasional juga harus memperhatikan beberapa aspek. Salah satunya adalah
kriteria wakil yang dicari oleh ajang internasional. Ada ajang yang membutuhkan
banyak advokasi, ada yang lebih membutuhkan action stage, dan ada yang lebih ke
arah influencer. Nah, agar tidak salah kirim wakil, maka berbagai pertimbangan
mengenai siapa yang akan dikirim ke ajang internasional sangat penting. Berikut
ini adalah beberapa ajang yang lisensinya dimiliki oleh YPI beserta kriteria
yang diminta.
Miss Supranational
Ajang yang didirikan tahun 2009 dan kini berpusat di
Polandia ini merupakan ajang yang memiliki moto Insiprational dan Aspirational.
Artinya, para pemenangnya bisa memberikan inspirasi dan menyerap aspirasi dari
lingkungan sekitarnya.
Biasanya, sebelum karantina, ada sesi Supra Chat. Sesi ini
akan mengadirkan beberapa peserta untuk memberikan aspirasi dan inspirasi
terkait berbagai isu. Sesi Supra Chat dipandu oleh pemenang Miss Supranational
sebelumnya. Pemenang sesi ini akan mendapatkan penghargaan khusus. Indonesia
pernah memenangkan penghargaan ini melakui Adinda Cresheilla pada 2022. Dinda
juga berhasil meraih posisi keempat pada ajang Miss Supranational 2022.
Artinya, sosok seperti Dinda adalah sosok yang bisa
dijadikan acuan untuk mengirimkan wakil ke Miss Supranational. Apalagi, waktu
penyelenggaraan ajang ini yang sangat mepet yakni pada Juli 2024 membuat
peserta yag dipilih hanya punya waktu beberapa bulan saja.
Miss International
Ajang ini merupakan ajang tertua yang lisensinya dimiliki
oleh YPI. Indonesia sendiri pernah memenangkan ajang Miss International pada
2017. Sosok Kevin Liliana menjadi salah satu role model bagi wanita Indonesia
yang akan dikirim ke ajang Miss International karena ia telah berhasil meraih
mahkota pertama bagi merah putih.
Berbeda dengan Miss Supranational yang lebih condong ke
action stage, Miss International lebih menonjolkan kegiatannya ke duta
persahabatan. Makanya, banyak sekali kegiatan budaya yang dilakukan seperti
merangkai bunga dan lain sebagainya. Sosok yang kalem menjadi slaah satu
patokan yang bisa jadi diutamakan pada ajang ini.
Miss Charm
Ajang kecantikan berbasis di Vietnam ini baru
menyelenggarakan perhelatan pertama pada 2023 lalu. Saat itu, Indonesia
diwakili oleh Olivia Aten yang berangkat atas biaya sendiri. Kini, lisensi Miss
Charm dimiliki oleh YPI. Sedianya, tahun ini Indonesia masih akan diwakili oleh
Lulu Zaharani, Puteri Indonesia 2023. Namun, ada kabar Lulu tak jadi berangkat
dan pemenang Puteri Indonesia 2024 yang akan berangkat.
Ajang ini lebih menitikberatkan pemenangnya untuk
mengenalkan pariwisata. Jadi, kemungkinan pemegang gelar Puteri Indonesia
Pariwisata yang akan maju ke ajang tersebut. Meski demikian, bukan berarti pemegang
gelar Puteri Indonesia lainnya juga berkesempatan untuk maju ke ajang ini.
Miss Cosmo International
Ada sebuah ajang baru yang tahun ini digelar yakni Miss
Cosmo International. Ajang tersebut juga berbasis di Vietnam. Ajang ini
dimiliki oleh UNI Corp dan UNImedia. Sebelumnya, mereka adalah pemegang lisensi
Miss Universe Vietnam. Setelah huru-hara perpindahan lisensi di era Bunda Jaka Tarub,
maka mereka membuat ajang baru yakni Miss Cosmo International.
YPI pun menjadi pemilik lisensi ajang ini sehingga ada 4
puteri yang akan bertanding. Meski baru, tetapi sudah banyak negara yang akan
ikut serta. Gaung ajang ini pun mulai terasa dan banyak pageant lover ingin
tahu bagaimana nanti ajang ini digelar mengingat Perusahaan tersebut sudah
terbukti sukses saat menggelar ajang Miss Universe Vietnam.
Salah satu fokus utama ajang ini adalah transformasi
digital. Pemenang Miss Cosmo International diharapkan memiliki pemahaman dan pionir dalam transforrmasi
digital untuk menghubungkan masyarakat global. Artinya, wakil yang kita
kirimkan harus paham masalah global dan usaha dalam transformasi digital. Cukup
berat juga meski ajang ini adalah ajang baru.