Ilustrasi. - Liputan 6.com |
Persaingan sengit antar caleg dalam memperebutkan kursi DPR RI tidak kalah serunya untuk disimak.
Termasuk, persaingan antar caleg di dapil tempat saya
memilih, yakni Dapil Jawa Timur V. Dapil ini meliputi kawasan Malang Raya,
yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Dengan jumlah pemilih tetap
sebanyak 2,8 juta, sekitar 131 orang caleg akan memperebutkan 8 kursi.
Jika dihitung, satu orang caleg akan bersaing dengan 16-17
orang agar bisa mendapatkan satu buah kursi. Persaingan pun semakin ketat
karena karakteristik pemilih di Malang Raya ini mudah goyah. Artinya, tidak ada
partai yang benar-benar dominan seperti di Jawa Tengah. Meski ada dua partai
yang sering menjadi pemenang – PDIP dan PKB – tetap saja kekuatan partai lain
tidak bisa diremehkan begitu saja.
Dari hasil real count sementara yang sudah masuk sekitar 66
persen, setidaknya ada 8 nama yang berpeluang lolos ke senayan. Beberapa diantaranya
adalah petahana atau mereka yang masih duduk di kursi DPR untuk periode ini. Beberapa
nama merupakan nama baru yang membuat perolehan suara partainya melejit.
Siapa saja dan dari partai mana mereka?
PDIP Terancam Kehilangan Satu Kursi
Pada 2019 lalu, PDIP berhasil meraup suara tertinggi di
dapil ini dan berhak atas tiga kursi. Tiga nama yang lolos ke parlemen saat itu
adalah Ahmad Basarah, Kris Dayanti, dan Andreas Susetyo. Ketiga nama tersebut
meraih suara paling tinggi diantara caleg lain sehingga berhak lolos ke
senayan.
Namun, pada pemilu kali ini, PDIP berpotensi kehilangan satu
kursi. Ini tak lepas dari penurunan suara yang cukup signifikan. Pada 2019
lalu, PDIP memperoleh suara sekitar 28 persen. Tahun ini, suaranya menyusut drastis
hingga 19 persen. PDIP pun harus rela menyerahkan mahkota juara ke PKB.
PDIP menjadi juara di Malang Raya pada 2019 |
Penurunan suara ini bisa jadi karena elektabilitas pasangan capres
dan cawapres yang diusung PDIP tidak terlalu populer di masyarakat. Pemilih Jokowi
yang membuat suara PDIP melonjak pada 2019 lalu mengalihkan ke dukungan ke
partai lain. Beberapa diantaranya adalah Gerindra, Golkar, dan PSI.
Dua nama caleg yang diprediksi lolos ke senayan adalah Ahmad
Basarah dan Andreas Eddy Susetyo. Sementara itu, penyanyi Kris Dayanti
diprediksi tidak lolos ke senayan karena menempati posisi ketiga. Jika persentase
perolehan suara ini tidak berubah, bisa dipastikan KD harus rela kursinya
digantikan oleh orang lain.
PKB Juara Raih Paling Banyak Suara
Menggeser posisi PDIP, PKB menjadi partai pemenang pemilu
2019 di Malang Raya. Hingga tulisan ini dibuat, PKB telah meraup suara sekitar
20,4%. Dengan suara ini, PKB masih mempertahankan dua kursi DPR RI.
Dua kursi itu akan didapat oleh Hasanuddin Wahid dan Ali Ahmad.
Keduanya merupakan petahana yang masih duduk di kursi DPR RI. Sementara, nama
Latifah Sochib diprediksi gagal ke senayan. Bu Nyai meraih peringkat ketiga
dalam pengumpulan suara. Padahal, tahun 2019 lalu, suara beliau paling tinggi
dan lolos ke senayan. Hanya saja, saat itu Bu Nyai digantikan oleh Hasanuddin
Wahid karena beliau maju menjadi calon Bupati Malang.
Sementara ini, PKB unggul di Malang |
Keberhasilan PKB ini tak lepas dari solidnya mesin partai
terutama di kalangan nahdiyyin. Suara PKB sangat tinggi bahkan mencapai hampir
40 persen di kawasan Malang utara seperti Karangploso, Singosari, dan Jabung. Suara
PKB juga cukup lumayan di daerah yang terdapat banyak pondok pesantren.
Ok Gas Mengantarkan Gerindra Menggaet Dua Kursi
Harus diakui elektabilitas capres 02 sangat tinggi terutama
di Malang Raya. Suara pasangan Pragib mencapai 60 persen lebih di Malang Raya. Implikasinya, suara Partai Gerindra pun melesat dan meraih sekitar 17,1 persen.
Dengan suara sebesar itu dan menggunakan aturan Saint Lague,
maka Gerindra dipastikan memperoleh 2 kursi. Jumlah kursi ini meningkat 1 kursi
dibandingkan tahun 2019. Tentu, satu kursi ini bisa jadi berasal dari pemilih
PDIP yang beralih mencoblos Gerindra.
Kursi pertama tentu dimenangkan oleh abang Moreno Soeprapto.
Mantan pembalap ini seakan tak bisa direm gasnya dalam mendapatkan suara. Abang
Moreno yang sudah menjadi anggota DPR sejak 2014 ini melenggang ke senayan
dengan raihan suara sekitar 62 ribu suara lebih.
Kursi kedua diraih oleh H Ma’ruf Mubarok atau akrab disapa
Gus Mamak. Tokoh santri ini merupakan tokoh yang sangat disegani di Malang
Raya. Alhasil, selain tingginya elektabilitas capres 02, majunya Gus Mamak juga
menjadi faktor lain naiknya suara Gerindra di Malang Raya.
Akar Kuat Golkar Tetap Menancap Kuat di Malang Raya
Walau banyak partai baru bermunculan, suara Partai Golkar
masih cukup tinggi di Malang Raya. akar beringin masih sangat kuat untuk bisa
dicabut. Partai ini meraih 12,8 persen dan berhak atas satu kursi.
Satu kursi dari Golkar diraih oleh Ahmad Irawan, pengusaha
muda asal Sulawesi Tengah yang sudah lama aktif di AMPG Golkar. Suara politisi
muda ini cukup tinggi yakni sekitar 36 ribu suara lebih. Golkar tetap
mempertahankan satu kursi di DPR dibandingkan pemilu sebelumnya.
Sosok Mendunia Antarkan PKS Kembali Berjaya
Selama dua pemilu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) absen
mengirimkan wakilnya ke DPR dari Malang Raya. Padahal, partai ini dua kali
berturut-turut melenggang ke senayan pada 2004 dan 2009. Saat itu, sosok mantan
Presiden PKS Lutfi Hassan Ishaaq yang meraih satu kursi ke senayan. Kasus dugaan
korupsi sapi membuat suara partai ini anjlok. Apalagi, sang koruptor berasal
dari dapil Malang Raya.
Perlu ada sosok yang menggebrak agar PKS kembali masuk
senayan dari Malang. Sosok tersebut adalah Dokter Gamal Albinsaid. Beliau sudah
dikenal luas sebagai dokter, inspirator, dan wirausahawan muda. Dokter Gamal
maju sebagai caleg PKS dan balihonya tersebar se-Malang Raya.
Dokter yang sudah mendunia ini dengan cepat dikenal oleh
masyarakat Malang terutama pemilih pemula. Sosok yang gemar memberikan beasiswa
ini juga menjadi panutan banyak kawula muda Malang sehingga mereka tanpa ragu
memilih PKS.
Data sementara hasil Pileg 2024 Malang Raya |
Suara PKS pun melesat dari yang semula sekitar 5 persen
menjadi 8 persenan. Kursi terakhir DPR dari dapil ini pun dimiliki PKS
menggantikan Nasdem yang sebelumnya diwakili anak mantan Bupati Malang. Keberhasilan
PKS tidak hanya di Kota Malang saja tetapi juga di wilayah kabupaten. Suara PKS
yang sebelumnya minim di daerah pedesaan pada kali ini cukup lumayan. Memah susah
mengembalikan kepercayaan masyarakat dan perlu sosok yang benar-benar mendunia.
Itulah nama-nama caleg DPR RI yag dipredisi lolos ke senayan. Bagaimana dengan daerah tempat Anda mencoblos?