Ilustrasi anggota DPR. - Dok istimewa |
Selain Dapil Jawa Timur V (Malang Raya). Dapil Jawa Timur I juga menyuguhkan persaingan ketat antar partai politik dan calon anggota legislatif (caleg).
Dapil Jawa Timur I ini mencakup wilayah Kota Surabaya dan
Kabupaten Sidoarjo. Dengan memperebutkan sejumlah 10 kursi, ada sekitar seratusan
lebih caleg yang maju. Banyak diantara caleg merupakan petahana yang masih
duduk di kursi anggota DPR periode 2019-2024. Banyak pula diantara caleg yang
merupakan penantang dengan nama yang mentereng.
Ada artis nasional, mantan walikota, tokoh lokal, hingga sederet
nama top lainnya. Mereka sangat all out dalam berkampanye di sekitar wilayah
Surabaya dan Sidorarjo. Bahkan saking semangatnya, ada beberapa caleg yang
malah berkampanye di wilayah Mojokerto dam Gresik meski bukan merupakan dapil
mereka.
Setelah perhitungan yang dilakukan KPU, maka ada beberapa
nama caleg yang berpotensi lolos. Walau suara yang masuk belum semuanya, tetapi
sudah bisa ditebak nama-nama yang akan mewakili Surabaya di senayan. Siapa saja
mereka?
PDIP Berpotensi Kehilangan Satu Kursi
Sama dengan yang terjadi di Dapil V Jawa Timur, PDI
Perjuangan berpotensi kelihangan satu kursi DPR dari Dapil Jawa Timur V ini. Pada
periode 2019-2014, PDIP berhasil menempatkan 3 wakil ke senayan, yakni mantan
walikota Bambang DH, cucu Bung Karno Puti Guntur, dan mantan manajer Persebaya
Indah Kurnia.
Tiga nama tersebut kembali maju menjadi caleg tahun ini dan
baliho mereka tersebar luas seantero Surabaya dan Sidoarjo. Namun, pada pileg
2024 ini, PDIP mengalami penurunan suara. Jika pada pemilu 2019 partai
berlambang moncong putih ini berhasil memenangkan suara di Dapil I Jatim ini
dengan persentase sekitar 25 persen, maka tahun ini PDIP harus puas di
peringkat kedua.
PDIP harus menyerahkan mahkota juara ke Gerindra dengan
memperoleh suara sementara sebesar 15 persen. Penurunan suara yang cukup
tinggi, sekitar 10 persen ini cukup mengejutkan karena sejak dulu dapil ini,
terutama Surabaya adalah kendang banteng. Terlebiih, sejak ere reformasi, wali
kota Surabaya selalu dari PDIP.
Dengan penurunan suara sebesar itu, maka PDIP hanya berhasil
medapat dua kursi, yakni didapat oleh Puti Guntur dan Indah Kurnia. Sementara, mantan
walikota Bambang DH harus puas tidak mendapat kursi di senayan.
Macan Suroboyo Mendongkrak Suara Gerindra
Macan Suroboyo, Arek Asli Wonokromo. Itulah slogan dari baliho
yang menyertai foto Ahmad Dhani. Musisi Dewa tersebut kembali menjadi caleg
setelah pada 2019 lalu gagal akibat kasus ujaran kebencian. Ahmad Dhani pun
ditahan di sel saat itu.
Kini, Ahmad Dhani benar-benar menggebrak Surabaya. Fotonya sedari
remaja menghiasi jalanan Surabaya hingga ke kampung-kampung. Tak hanya di Surabaya,
fotonya juga tersebar di beberapa wilayah Sidoarjo. Ahmad Dhani juga memiliki
tim yang sangat kompak. Saat 02 berkampanye, mobil bertuliskan dirinya dan
Partai Gerindra berlalu-lalang di jalanan Surabaya.
Salah satu baliho Ahmad Dhani di Surabaya |
Dengan keniatan itu, tak heran ia mendapatkan suara yang
cukup tinggi dan berhasil membuat suara Gerindra naik, dari yang semula sekitar
12 persen pada 2019 menjadi 20 persen pada 2024. Gerindra pun mendapat tambahan
1 kursi sehingga totalnya menjadi 2 kursi.
Satu kursi lain didapatkan oleh Bambang Haryo Sukartono yang
meraih kursi kembali setelah menjabat pada periode 2014-2019. Sementara,
petahana Rahmat Muhajirin harus puas di peringkat ketiga dan gagal maju ke senayan.
PKB Tak Lagi Berjaya
Jika PKB mendapat tambahan kursi di Dapil V Malang Raya,
hasil sebaliknya dialami oleh partai ini di Dapil I. PKB harus kehilangan satu
kursi karena suaranya mengalami penurunan. Pada 2019 lalu, PKB mendapatkan
suara sekitar 16 persen. Kini, partai berlambang bola dunia tersebut hanya
meraih suara 11 persen. Masih belum diketahui siapa yang akan maju ke senayan
karena dua caleg memperoleh selisih suara yang tipis, yakni mantan model Arzeti
Bilbina dan Syaikhul Islam. Keduanya masih bersaing untuk memperebutkan suara
terbanyak dalam satu partai.
Nasdem Berpeluang Meraih Kursi Perdana
Partai Nasdem berpeluang memperoleh kursi pertama di Dapil
Surabaya dan Sidoarjo. Sebelumnya, partai ini susah untuk menembus ke senayan
dari wilayah ibukota Jawa Timur. Suara Partai Nasdem mengalami kenaikan dari
yang semula 4 persen menjadi sekitar 7 persen.
Dengan suara sebesar itu menggunakan metode Saint Lague,
Nasdem berhak mendapatkan 1 kursi. Satu-satunya kursi berhasil diraih oleh Lita
Machfud Arifin. Caleg yang memiliki visi Indonesia yang merdeka sebagai negara
bangsa, berdaulat secara ekonomi, dan bermartabat dalam budaya ini memperoleh
suara sekitar 35 ribu lebih.
PAN, Demokrat, Golkar, dan PKS Tetap Mendapat Satu Kursi
Empat partai lain, yakni PAN, Demokrat, Golkar, dan PKS
sementara ini berpeluang mempertahankan kursi mereka. Keempatnya tetap
mendapatkan 1 kursi sama dengan pemilu sebelumnya. Suara empat partai ini bisa
dikatakan tidak mengalami perubahan jika dibandingkan pemilu sebelumnya
sehingga perolehan kursinya juga tetap.
Caleg yang lolos juga kemungkinan juga caleg petahana. Artinya,
suara mereka memang terjaga okeh caleg-caleg petahana. Hanya PAN yang mengalami
kenaikan suara yang salah satunya disumbang oleh selebgram Tom Liwafa. Sayang,
pemilik dari Deliwafa tersebut gagal maju ke senayan karena suaranya kalah
dengan petahana, Sungkono. Walau demikian, baliho unik yang dipajangnya cukup
membuat warga Surabaya dan Sidoarjo tertarik.
Sementara itu, caleg Demokrat Lucy Kurniasari juga tetap
dipastikan lolos. Ibu cantik yang dulu pernah maju sebagai calon wakil walikota
Surabaya tersebut berhasil mengumpulkan suara 21 ribu suara lebih. Satu kursi
berlambang mercy ini tetap didapatkan.
Demikian pula Golkar yang kisaran suaranya diantara 8-10
persen juga tetap mendapat satu kursi lewat wakil Ketua Komisi III DPR saat
ini, Adies Kadir. Persaingan sengit malah terjadi pada PKS. Dua caleg partai
ini yakni Sigit Sosiantomo dan Reni Astuti masih berpeluang berebut satu kursi.
Perkiraaan peraih kursi DPR RI dari Dapil I sesuai data KPU sementara. |
Sigit Sosiantomo merupakan caleg petahana sedangkan Reni
Astuti adalah anggota DPRD Kota Surabaya yang naik maju menjadi caleg DPR RI. Saat
ini belum diketahui siapa diantara dua caleg tersebut yang bisa lolos karena selisih
suaranya sangat tipis.
Itulah beberapa nama caleg yang diprediksi lolos dari Dapil Jawa Timur I. Dapil neraka ini ternyata membawa “korban” cukup banyak. Mereka harus gigit jari karena gagal lolos ke senayan. Ada anak konglomerat Hary Tanoe, Angela Tanoesudibjo dan chef Arnold dari Partai Perindo. Ada penyanyi Andre Hehanusa yang maju dari PDIP. Aktor Krisna Mukti juga gagal maju dari Nasdem. Ada beberapa nama lain yang memiliki suara lumayan tetapi masih belum berhasil lolos. Walau menyesakkan, tetapi kalau melihat jatah 10 kursi yang tersedia rasanya memang sudah takdirnya banyak yang gagal.