Penumpang Trans Jatim sedang melakukan pembayaran |
Per 24 Januari 2024 ini, Trans Jatim Koridor 2 dari arah Mojokerto telah mengubah pola operasinya.
Jika sebelumnya penumpang dari arah Surabaya hanya bisa naik
dari Halte Medaeng yang berada di Seberang SPBU Medaeng, kini penumpang bisa
naik dari dua buah halte Surooboyo Bus. Dua halte tersebut adalah Halte Dukuh
Menanggal dan Halte Siwalankerto.
Perubahan pola operasi ini merupakan kabar gembira bagi
pengguna Trans Jatim. Pasalnya, selama ini mereka bingung jika akan menuju wilayah
Kota Surabaya. Mereka harus naik ojek pangkalan di Halte Medang dengan ongkos
yang cukup mahal. Padahal, biasanya mereka bisa langsung oper Suroboyo Bus di
Terminal Bungurasih.
Mereka juga kesulitan jika akan oper atau transit Trans
Jatim yang menuju ke arah Gresik atau Sidoarjo karena Trans Jatim koridor 1
tidak lagi singgah di Halte Medaeng. Selama beberapa bulan, integrasi jalur
Trans Jatim Koridor 2 pun terputus. Banyak penumpang yang komplain mengenai hal
ini dan dijawab akan dilakukan evaluasi mengenai pola operasionalnya.
Untung saja, Trans Jatim segera melakukan evaluasi. Ternyata,
tidak bisa masuknya bus Trans Jatim koridor 2 di Terminal Bungurasih karena
memang rute bus ini direncanakan akan menggantikan bus ijo yang telah eksis
sebelumnya. Sekadar informasi, rute bus ijo merupakan rute dari Terminal Kertajaya
Mojokerto menuju ke Krian, Sepanjang, Medaeng, Jalan A Yani Surabaya dan
berakhir di Terminal Joyoboyo Surabaya.
Praktis, bus ini tidak masuk Terminal Bungurasih. Entah mengapa,
saat awal pengoperasiannya, bus ini memulai perjalanan dari Terminal Bungurasih
dan kemudian diubah ke Medaeng yang berujung penolakan dari penumpang. Jika mengacu
pada rute tersebut, maka nantinya dari beberapa rumor, bus ini akan diperpanjang
rutenya sampai Terminal Joyoboyo.
Lantas, di manakah penumpang bisa oper atau transit dari
Trans Jatim ke Suroboyo Bus dan sebaliknya?
Penumpang bisa oper di dua halte yang berada di sebelah
selatan Surabaya. Halte pertama adalah halte Dukuh Menanggal. Halte ini berada
di sebelah utara Mall City of Tomorrow (Cito). Halte Dukuh Menanggal merupakan
halte pertama yang disinggahi Suroboyo Bus dari arah Terminal Bungurasih.
Penumpang dari arah Kota Mojokerto, Krian, Balongbendo, dan
Taman bisa turun di Halte Dukuh Menannggal untuk oper Suroboyo Bus menuju pusat
Kota Surabaya. Jadi, saat naik Trans Jatim tinggal bilang saja mau oper
Suroboyo Bus kepada kondektur Trans Jatim.
Letak Halte Dukuh Menanggal di sebelah utara Cito untuk oper dari Trans Jatim ke Suroboyo Bus. |
Halte kedua adalah Halte Siwalankerto. Halte ini berada di dekat
SD Siwalankerto. Penumpang dari arah Kota Surabaya yang ingin menuju ke
Mojokerto bisa turun dari Suroboyo Bus di sini. Nantinya, penumpang bisa opera
tau transit Trans Jatim di Halte Kertomenanggal.
Jadi, ada dua buah halte Suroboyo Bus yang berfungsi sebagai
halte Trans Jatim juga. Jika dari arah Mojokerto, maka bisa menggunakan Halte
Dukuh Menanggal. Jika dari arah Surabaya menuju ke Mojokerto, maka bisa
menggunakan Halte Siwalankerto. Integrasi antar moda transportasi pun kembali tersambung.
Lalu, apakah penumpang harus bayar lagi jika berpindah dari
Trans Jatim ke Suroboyo Bus dan sebaliknya?
Jawabannya adalah iya. Saat ini, belum berlaku tarif
integrasi antara Suroboyo bus dan Trans Jatim. Penumpang harus bayar lagi sebesar
5.000 rupiah jika berpindah dari Trans Jatim ke Suroboyo bus dan sebaliknya. Bedanya,
pembayaran Trans Jatim bisa menggunakan uang tunai sedangkan pembayaran Suroboyo
Bus harus menggunakan cara nontunai.
Letak Halte Siwalankerto untik oper dari Suroboyo Bus ke Trans Jatim |
Sebenarnya, pihak Dishub Jatim dan Dishub Kota Surabaya
berencana akan mengintegrasikan tarif dua moda transportasi ini. Hanya saja,
belum tahu pasti kapan integasi tarif ini bisa diberlakukan. Kalau saja bisa,
maka penumpang akan banyak untung karena tidak perlu lagi membayar. Meski begitu,
dengan adanya integrasi rute ini sudah cukup bagus mengingat kesulitan
penumpang yang luar biasa saat masih harus naik dari Medaeng.
Semoga saja pola operasional Trans Jatim koridor 2 ini tetap
dipertahankan dan tidak diubah lagi agar tidak merugikan masyarakat luas. Bagaimanapun,
transportasi umum yang murah, nyaman, dan mudah adalah solusi saat ini.