Lucu ya |
Baru-baru ini, muncul tren membuat gambar AI dengan tokoh Disney Pixar.
Tren ini bermula di TikTok dengan unggahan gambar suasan
khas suatu daerah yang dianimasikan seperti latar film Disney. Saya mulanya
melihat beberapa animasi kota-kota seperti Surabaya, Malang, Kediri, Sidoarjo,
dan lain sebagainya.
Kota-kota tersebut digambarkan sedemikian rupa sehingga
kekhasannya masih muncul. Semisal, untuk Surabaya ada ikon ikan sura dan buaya
yang digambarkan dengan animasi Pixar. Di belakangnya, ada suasana perkotaan
yang padat khas Surabaya. Demikian Malang yang digambarkan dengan suasana
kampung Warna-Warni Jodipan berpadu dengan rangkaian kereta api yang melintasi
jembatan di atas Sungai. Benar-benar menggambarkan aslinya tetapi dalam versi
Disney.
Saya penasaran bagaimana mereka bisa menggambar seperti itu.
Saya kira susah ternyata tidak. Cukup dengan teknologi Artificial Intelegence
(AI), semuanya bisa digambar sesuai keinginan kita. Makanya, setelah viral
berbagai gambar suasana daerah tersebut, maka muncul tokoh-tokoh Disney ala-ala.
Mulai dari mbak-mbak berhijab yang minum boba, mas-mas yang
sedang main futsal, dan lain sebagainya. Banyak orang yang mulai melukis
dirinya menjadi tokoh Disney Pixar. Seolah-olah menjadi tokoh utama dalam
sebuah film. Unik dan menarik, tren ini pun menjalar hingga ke diri saya
pribadi.
Saya tiba-tiba kepingin menjadi tokoh Disney yang imut dan
menggemaskan. Dengan karakter yang saya inginkan, maka saya mencoba untuk
membuat deskripsi tokoh pada AI. Saya mencoba membuat deskripsi sedetail dan
semenarik mungkin agar gambaran yang muncul nantinya sesuai dengan ekspektasi
saya.
Cara Pembuatan Gambar Disney AI Mudah
Untuk membuat tokoh Disney Pixar, caranya cukup mudah. Kita
tinggal membuka web Bing Image Creator. Jangan lupa untuk membuat akun
Microsoft dan login terlebih dahulu. Mudah kok untuk membuatnya. Tinggal
memasukkan email, tanggal lahir, password, dan kode OTP yang dikirim ke email yang
telah kita daftarkan.
Setelah berhasil registrasi dan masuk, maka kita tinggal
memasukkan deskripsi gambar yang kita inginkan. Tentu saja, deskiripsi
menggunakan bahasa Inggris. Jika kesulitan, tinggal pakai saja Google
Translate.
Semua bisa karena AI |
Buat deskripsi sedetail dan semenarik mungkin. Mulai dari
bentuk wajah, baju yang dikenakan, akseskoris, kegiatan yang dilakukan, hingga
latar tempat atau waktu. Cotohnya, saya ingin sekali membuat tokoh Disney seorang
anak berkacamata yang sedang memfoto kereta api. Namanya juga railfans, maka
saya ingin sekali menggambarkan kegilaan saya pada sebuah tokoh Disney.
Nah, saya pun memasukkan kata kunci berupa seorang anak berbaju
biru, berkacamata, memotret kereta api di sebuah stasiun. Saya coba buat dulu
yang simpel. Nanti entah bagaimana hasilnya yang jelas ada tiga kata kunci di
sini: anak berkacamata, memfoto kereta, dan stasiun.
Buat Kata Kunci Sedetail Mungkin
Kata kunci itu menjadi dasar AI menggambar animasi yang kita
inginkan. Semakin detail kata kunci, maka akan semakin dekat dengan ekspektasi
kita. Yang pasti, jangan sampai memasukkan kata kunci yang membahayakan seperti
membunuh, memukul, dan lain sebagainya. Saya pernah mencobanya dan ternyata
sistem AI menolaknya karena dianggap kata tidak pantas.
Ganteng ya |
Seteleh semua deskripsi kita masukkan, maka hasilnya bisa kita saksikan. Dalam setiap kali penggambaran, biasanya maksimal ada empat gambar yang dihasilkan. Nah, gambar tersebut kadang berbeda jauh antara satu dengan yang lain. Ini terjadi karena kita kurang spesifik dengan kata kunci lain yang membuat gambar yang dihasilkan akan berbeda.
Jadi hitam |
Contohnya, saya tadi tidak memasukkan warna kulit, bentuk
rambut, bentuk kacamata, jenis kereta api, dan beberapa deskripsi lain. Maka, dari
deskiripsi gambar muncul empat tokoh yang berbeda. Ada yang berkulit hitam
berambut keriting, berkulit putih dan berambut lurus, dan lain sebagainya. Demikian
pula dengan kereta api yang tergambar. Ada kereta jenis KRD, trem, dan lain
sebagainya. Pokoknya, jika ingin lebih jelas dan dekat dengan ekspektasi kita,
buatlah deskripsi sedetail mungkin.
Nunggu bus |
Namanya juga robot, maka kesalahan tentu akan terjadi. Saya ingin
membuat tokoh seorang anak yang sedang berfoto di depan candi. Ketika saya
menggunakan kata temple, maka gambar yang muncul adalah gambar kuil di Thailand.
Padahal, saya ingin gambar candi-candi yang ada di Indonesia. Kata teman saya yang sudah mencoba, hanya
beberapa candi terkenal seperti Borobudur yang tergambar. Untuk candi kecil
lain akan susah untuk tergambar karena mungkin infromasi mengenai candi-candi
tersebut masuh terbatas.
Merugikan Animator Gambar
Dengan adanya teknologi ini, maka semua orang bisa membuat
gambar animasi. Tentu, ada pendapat hal ini akan mematikan animator dan kreator
yang berkecimpung di dunia seperti ini. Buat apa susah-susah gambar wong ada
AI. Tinggal masukkan kata kunci gambar pun akan ditampilkan.
Pendapat ini tidak salah terlebih penggunaan AI untuk
kegiatan ini semakin luas. Orang yang biasanya menggunakan jasa animator akan
membuat gambar sendiri menggunakan AI. Bisa menggambar kapan saja dan berapa
kali. Kalau belum cocok ya tinggal ganti deskripsi.
Gambar yang tidak sesuai ekspektasi |
Meski demikian, saya melihat ada celah kelemahan yang
terjadi. Selain mispersepsi seperti yang saya alami tadi, banyak detail gambar
yang kurang pas pada hasil yang ditampilkan. Semisal bentuk tangan yang aneh,
jumlah jari yang kurang, hingga detail tokoh lain di sekitar tokoh utama yang
menurut saya tidak nyambung.
Bagi saya, kerja animator masih bisa diandalkan karena
mereka manusia yang memiliki rasa dan karsa dalam menggambar. Mereka tidak asal
memasukkan kata kunci dalam gambar mereka. Walau penggunaan AI semakin meluas,
tetapi hasil kerja animator masih jauh lebih baik.
Lantas, bagaimana menurut Anda? Apakah gambar AI bisa diandalkan?