Agus Panca Saputra sedang mengolah lahan cabai KBA Layana Indah. - Dok. neraca.co.id |
Bencana gempa bumi dan tsunami yang meluluhlantakkan Kota
Palu pada 2018 membuat banyak masyakarat kota itu kehilangan pekerjaan.
Mereka juga kehilangan tempat tinggal dan fasilitas hidup lainnya
seperti air bersih. Tentu, untuk membangkitkan kembali geliat kehidupan ekonomi
masyarakat, peran pemerintah tidak cukup. Peran aktif dari masyarakat juga merupakan tidak bisa dikesampingkan.
Adalah Agus Panca Saputra, seorang mantan karyawan swasta di Kota Palu yang memiliki tekad untuk mengajak masyakarat Palu bangkit. Sejak gempa dahsyat yang diikuti peristiwa tsunami dan likuifaksi, Agus memutuskan berhenti dari pekerjaanya dan mulai mengajak masyarakat sekitar untuk berwiraswasta.
Pilar Wirausaha Budidaya Cabai
Ia mengajak para pemuda, ibu-ibu, dan elemen warga di
sekitarnya untuk menanam cabai di lingkungan sekitar. Cabai dipilih sebagai komoditas
pertanian yang dikembangkan karena lebih mudah untuk dibudiyakan walau perlu
menunggu waktu panen sekitar 2-3 bulan.
Para pemuda menjadi salah satu sasaran dari kegiatan
wirausaha ini agar mereka memiliki perubahan paradigma dalam bekerja. Jika biasanya
mereka hanya bekerja sebagai buruh kasar dengan penghasilan kecil, tetapi dengan
belajar bercocok tanam cabai mereka akan mendapatkan hasil yang lebih besar. Dengan
begini, mereka akan lebih diberdayakan dan mampu menjadi penggerak dari daerah
mereka yang baru terkena bencana.
Usaha yang dilakukan Agus ini didukung penuh oleh Kampung
Berseri Astra (KBA) Layana Indah. Tidak hanya bercocok tanam cabai saja, KBA
Layana Indah yang diinisiasi oleh Agus juga melakukan wirausaha peternakan
kambing. Kegiatan ini menjadi ssalah satu pilar KBA Layana Indah yakni pilar
wirausaha.
Untuk melakukan kegiatan wirausaha peternakan kambing, tentu
dibutuhkan pasokan pakan yang optimal. Beberapa diantaranya adalah rumput gajah
dan daun kelor yang menjadi pakan utama dari kambing. Dua pakan ini tersedia
dengan cukup melimpah di area warga KBA Layana Indah.
Selain pakan ternak yang cukup, kondisi lingkungan yang optimal juga menjadi kunci keberhasilan usaha ternak kambing ini. Beruntung, kondisi lingkungan KBA Layana Indah sangat mendukung karena berada di perkampungan yang jauh dari pusat kota. Jauh dari kebisingan kendaraan bermotor dan aktivitas lainnya. Alhasil, dalam beberapa waktu terakhir, jumlah kambing yang berhasil diternakkan oleh KBA Layana Indah binaan dari Agus meningkat cukup drastis. Dari yang semula 5 ekor menjadi 24 ekor.
Pilar Kesehatan Tak Kalah Penting
Keberhasilan pilah kewirausahaan akan mampu menopang pilar-pilar
lainnya. Jika kondisi ekonomi suatu masyarakat sudah mulai mengalami perbaikan,
maka secara otomatis akan berdampak pada sektor lain. Makanya, setelah pilar
pertama yakni kewirausahaan berhasil ditingkatkan, maka tiga pilar lainnya yakni
kesehatan, pendidikan, dan lingkungan juga akan meningkat.
Dalam bidang kesehatan, pencegahan stunting menjadi salah
satu program utama dari KBA Layana Indah yang digerakkan oleh Agus. Stunting saat
ini masih menjadi momok bagi masyarakat di daerah tertinggal dan daerah yang
baru saja terkena bencana. Kondisi gizi balita dan anak-anak yang buruk menjadi
salah satu alasan dari meningkatnya angka stunting pada balita dan anak.
Untuk mencegah stunting, maka KBA Layana Indah bertekad untuk memberantas gizi buruk pada balita. Maka, ia bersama bidan dan kader posyandu secara rutin memberikan penyuluhan kepada warga sekitar. Penyuluhan tidak hanya dilakukan pada ibu yang memiliki bayi, tetapi kepada remaja dan bahkan anak usia sekolah dan calon ibu.
Pencegahan stunting pada KBA Layana Indah. - dok. kumparan |
Upaya jemput bola memberikan penyuluhan semacam ini penting
dilakukan agar nol gizi buruk yang berdampak pada pencegahan stunting bisa
dilakukan dengan maksimal. Tidak hanya penyuluhan saja, tetapi KBA Layana Indah yang dimotori oleh Agus, para bidan, dan kader posyandu juga memberikan
tablet penambah darah bagi para remaja serta imunisasi TT (tetanus toxoid) bagi
warga pranikah.
Kegiatan pencegahan stunting juga dilakukan dengan kegiatan memasak makanan bergizi yang dilakukan oleh calon ibu dan ibu di lingkungan Posyandu KBA Layana Indah. Beberapa menu makanan yang disajikan antara lain bubur kacang hijau, susu hangat, hingga telur rebus. Jika ada ibu atau calon ibu yang tidak bisa hadir dalam kegiatan tersebut, maka KBA Layana Indah akan mengantarkan ke rumah masing-masing untuk memastikan tidak ada satu pun dari mereka yang tidak mendapatkan program tersebut.
Pilar Pendidikan dan Lingkungan untuk Keberlanjutan
Setelah pilar kesehatan, pilar pendidikan juga tak kalah
penting untuk diberdayakan. Pengembangan sumber daya manusia juga harus menjadi
program berkelanjutan. Untuk itulah Astra memberikan beasiswa bagi anak-anak kurang
mampu di lingkungan KBA Layana Indah. Beasiswa ini diberikan bagi siswa mulai
tingkat SD, SMP, hingga SMA. Dalam rangka mendukung kegiatan pembelajaran,
Astra juga membuka rumah baca yang dilengkapi fasilitas komputer dan internet
gratis. Kegiatan belajar bersama dan latihan hadrah menjadi beberapa kegiatan
dalam rumah baca tersebut.
Agar terjadi konektivitas dari
kegiatan wirausaha dan kaitannya dengan pilar lingkungan, maka kotoran ternak
terutama ternak kambing digunakan untuk pupuk tanaman. Tujuannya, agar kotoran
ternak tidak mencemari lingkungan dan dapat meningkatkan produktivitas tanaman
warga KBA Layana Indah terutama tanaman cabai yang merupakan komoditas usaha
warga.