Salam Mie. dok istimewa |
Baru-baru ini, dunia TikTok dihebohkan dengan rasa balas dendam penggemar Mie Gaga terhadap Indomie.
Penyebab utamanya, pemilik Mie Gaga saat ini sesungguhnya pencetus
Indomie. Namun, karena intrik bisnis dan sejenisnya, maka ia harus rela bisnis
yang dirintisnya diambil alih oleh orang lain. Ia pun kemudian membuat dan
mengembangkan bisnis baru yang salah satu produknya adalah Mie Gaga.
Netizen pun banyak yang bereaksi dengan membeli Mie Gaga
sampai habis. Mereka juga meletakkan Mie Gaga yang biasanya raknya di bagian
bawah supermarket ke bagian atas. Bagian yang sering dipakai oleh Indomie. Ada yang
menyatakan bahwa singgasana Indomie sudah seharusnya diganti oleh Gaga Mie.
Banyak yang beralasan bahwa Gaga Mie berhak untuk
menggantikan Indomie dari kisah miris yang didapat oleh pemiliknya. Meski pihak
Mie Gaga telah menyatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab terhadap apa yang
dilakukan oleh netizen, tetap saja kegiatan ini terus dilakukan.
Walau menjadi tren, saya sendiri malah tidak terlalu suka
Mie Gaga. Alasannya adalah Mie ini terlalu pedas. Memang kebanyakan Mie Gaga
memiliki varian pedas sampai level 7. Lambung saya tak kuat mencernanya. Memang
ada sih Mie Gaga 100 dan Mie Goreng biasa tetapi saya pernah membeli 10 bungkus
di pameran dan menurut saya Indomie masih terbaik.
Namun, saya juga memiliki beberapa Mie jadul andalan yang
kini sudah hilang ditelan zaman. Apa saja itu?
1. Salam Mie
Mie yang diproduksi oleh PT Sentrafood Indonesia ini menjadi
teman kecil saya. Dulu, mie ini menjadi menu utama di keluarga saya dalam dunia
per-mie instan karena harga Indomie yang menurut ibu saya cukup mahal. Terlebih,
semenjak krisis 1997, harga kebutuhan pokok naik drasts.
Salam Mie bagi saya memiliki rasa yang mirip Indomie. Hanya saja,
untuk varian gorengnya kalau tak salah ada 2 jenis. Jenis pertama memiliki
bungkus putih dan yang kedua memiliki bungkus hijau dan cokelat. Perbedaannya,
jenis pertama memiliki bumbu seperti Indomie Goreng di Jawa.
Lengkap dengan saos dan bawang goreng. Sementara, jenis
kedua hanya memiliki jenis bumbu tabur seperti Indomie di luar Jawa. Saya sebenarnya
lebih suka jenis pertama tetapi ketika jenis kedua lebih mudah didapat saya
mulai terbiasa. Rasanya sama-sama enak.
Dulu, ibu saya selalu membeli satu dus Salam Mie untuk 2-3 bulan.
Ada hadiah berupa satu buah mangkuk untuk pembelian 10 buah. jadi, setiap beli Salam
Mie, kami mendapat 4 buah mangkuk yang ada hingga sekarang.
2. Alham Mi
Iklan Alham Mi paling terngiang hingga sekarang. Ada seorang
anak yang bermain robot lalu minta mie kepada ibunya. Sang ibu pun kemudian
memberi anaknya mie dan tiba-tiba robotnya juga ingin ikut makan.
Alham Mi pernah juga menjadi mie favorit keluarga saya
karena pernah suatu waktu stok Salam Mi di toko langganan menipis. Lalu Salam
Mie kemudian memutus kegiatan gratis mangkuk entah dengan alasan apa.
Alham Mie. -dok istimewa |
Ibu saya yang suka barang gratisan kemudian memilih Alham Mi
setelah dibujuk rayu pemilik toko langganan. Ia mengatakan pada ibu saya bahwa
ada Mie baru yang memberi hadiah sendok. Bahkan, hadiah sendok bisa didapat
jika membeli 5 buah saja. Tentu, kami pun berganti produk dari Salam Mie ke
Alham Mie.
Rasa Alham Mi menurut saya mirip sarimie isi dua. Bumbunya juga
bumbu tabur. Dibandingkan Salam Mie masih kurang enak. Meski demikian, jika
dimakan dengan nasi juga lumayan enak mungkin karena bumbunya cukup asin.
3. Mie and Mie
Mie ini adalah mie paling aneh rasanya yang pernah saya
makan. Meski begitu, saya dulu ingin sekali membeli mie ini dari iklan masif
yang tayang di TV. Kalau tak salah, bintang iklannya adalah Mario Lawalatta.
Iklan tersebut berisi seorang anak muda hits awal 2000an
yang sedang galau dan bosan. Lalu, ia kemudian mendapat ide membuat mie tetapi
bosan dengan rasa yang baru. Tiba-tiba, muncul mie varian baru dengan rasa
kekinian untuk ukuran saat itu.
Ada rasa spaghetti, rasa pizza, dan satu rasa yang saya lupa
kemungkinan rasa ayam BBQ. Iklan ini sering sekali saya tonton tetapi saya
belum bisa memakan mie ini. Alasannya, mie ini tidak dijual di warung dan ada
keterangan sementara hanya tersedia di Jabodetabek. Rumah saya kan di Jawa Timur.
Mie ini juga pernah beriklan di beberapa surat kabar, tabloid,
dan majalah. Saya sampai sangat penasaran dengan mie ini. Teman saya yang
om-nya dari Depok pernah bercerita bahwa ia juga makan mie ini saat liburan ke
sana. Kalau tak salah rasa pizza. Duh enaknnya pikir saya saat itu.
Selang setahun sejak iklan tersebut tayang, ada sebuah
supermarket besar yang buka di Malang dan menjual mie tersebut. Iklan tersebut
juga masih tayang dengan bintang iklan lain. Tulisan keterangan penjualannya pun
berubah menjadi hanya dijual di Pulau Jawa dan Sumatra.
Nah kebetulan saat itu momennya adalah lepas lebaran. Saya pun
minta diantar orang tua ke supermarket tersebut untuk berbelanja dan membeli
mie itu menggunakan uang hasil lebaran. Saya bahagia sekali bisa membeli mie
tersebut. Saya membeli rasa spaghetti dan pizza.
Sesampainya di rumah, saya pun memakannya dan rasanya
lumayan aneh. Mungkin kalau sekarang mirip Mie Richeese Nabati itu ya. Pokoknya
tidak bisa dimakan dengan nasi. Saya pun akhirnya tak lagi berniat membeli mie ini
dan akhirnya mie ini hilang dari peredaran.
Itulah tiga mie jadul yang menjadi favorit saya. Kalau kalian
ada mie favorit apa?
Gara-gara trend di twitter itu aku juga ikutan nyicip Mie Gaga, Mas. Kebetulan yang aku coba ini Mie Gaga goreng yang Jalapeno. Jujur, rasanya gak sesuai ekspektasi. Aku pikir rasanya bakal pedes banget yang sampai buat air mataku keluar. Ternyata nggak. Pedesnya biasa aja. Tapi memang rasanya enak, lebih enak kalau dibandingkan varian mie pedasnya Indomie.
ReplyDeleteKalau di antara tiga merk mie yang mas ikrom sebutkan, yang aku tau cuma Salam Mie. Wkwkwk. Aku ingat betul rasa Salam Mie ini enak. Sayang banget, mie ini kok hilang dari peredaran..