Bus ATB Malang Surabaya |
Selain Suroboyo Bus, Trans Semanggi, dan Feeder Wira-Wiri, Bus AC Tarif Biasa (ATB) Malang Surabaya juga menjadi favorit saya.
Bus ini menjadi teman hampir setiap pekan untuk berindah dari Malang dan Surabaya. Bus ATB saya pilih karena tersedia hampir setiap saat. Setiap 15 menit selalu ada keberangkatan bus. jam terakhir keberangkatan bus adalah sekitar jam 11 malam. Sedangkan, waktu paling pagi bus ini berangkat dari Malang maupun Surabaya adalah sekitar sebelum subuh.
Dibandingkan Bus Patas, tentu saya lebih memilih Bus ATB. Waktu tempuh dengan bus Patas juga tak terlalu jauh. Paling selisih setengah jaman. Bus Patas hanya menang tidak ngetem lama dan konfigurasinya lebih lega yakni 2-2. Namun, bus ATB kini juga masuk tol karanglo dan tidak berhenti sama sekali selain di sekitar terminal.
Saya lebih memilih bus ATB dibandingkan kereta api karena selisih waktu tempuhnya yang cukup jauh. Naik kereta api bisa sampai 2 jaman lebih bahkan kadang 3 jam kalau ada masalah lokomotif. Beda dengan naik bus ATB yang sat set wat wet. Toh setelah naik ATB dari Malang bisa langsung naik Suroboyo Bus. Jadwal kereta api Penataran juga sangat tidak fleksibel. Hanya ada 4 keberangkatan setiap harinya.
Lantaran sering naik ATB, maka saya memiliki beberapa PO favorit. Penilaian saya terhadap PO ini merupakan gabungan penilaian obyektif dan subyektif. Jadi, bisa saya berbeda dengan orang lain dan itu lumrah karena juga menyangkut selera. Parameter yang saya gunakan adalah kondisi armada bus, waktu ngetem, cara sopir mengemudi, cara kondekur melayani, dan beberapa parameter lainnya.
5. PO Restu Panda
PO Restu Panda menjadi bus ATB favorit saya yang kelima. Alasannya, bus ini sering berada pada jadwal saya ke Surabaya dari Malang sekitar jam setengah 7 pagi. Bus Restu Panda merupakan pemain lama yang mengisi trayek ini.
Dari sejak zaman saya bocil, bus Restu Panda mengaspal di jalanan Malang-Surabaya. Ikon panda dengan warna dominan hijau pada badan bus menjadi sesuatu yang ikonik dari bus ini.
Saya suka denhan bus Restu Panda karena sopir dan kondekturnya ramah. Waktu ngetemnya juga tidak begitu lama. Kalau pun lama, biasanya saat saya naik pada akhir pekan. Saat tidak banyak orang bepergian untuk bekerja di Surabaya.
Kelemahan bus ini adalah tempat duduknya yang menurut saya kurang nyaman. Sepertinya beberapa armadanya harus diremajakan kembali teurtama tempat duduknya. Beberapa kali saya mendapatkan kursi yang uglak aglik alias mau copot walau masih bisa diduduki.
Kadang, ketika berada di lajur tol Porong-Waru arah Surabaya, Bus ini kerap melaju sangat kencang dan menyalip dari arah kiri di bahu jalan. Kegiatan ini sesungguhnya berbahaya dan bisa menimbulkan kecelakaan. Makanya, kalau sudah sampai di daerah ini, saya mengencangkan sholawat atau melihat video agar tidak terfokus pada jalan.
4. PO Tentrem
PO Tentrem juga merupakan pemain lama bus ATB di Malang-Surabaya. PO degan dominasi badan warna putih bergambar macan tutul ini juga melayani trayek menuju Blitar. PO Tentrem menjadi favorit saya karena kecepatan armadanya.
Bus ini sangat cepat ketika melaju di jalan terutama di jalan tol yang sepi. Dibandingkan bus PO lain, kecepatan bus Tentrem menurut saya paling tinggi. Saking tingginya, saya pernah naik dari Malang ke Surabaya hanya menempuh waktu 50 menit.
PO Tentrem - Dok Istimewa |
Saat itu memang bus langsung penuh oleh para pekerja dan berangkat tanpa ngetem. Begitu masuk tol langsung melaju secepat kilat sampai saya komat-kamit membaca solawat. Bus ini memang terkenal ugal-ugalan untuk kawasan Malang-Surabaya. Yah bisa dibilang Sumber Kencononya daerah ini. Bus ini juga paling sering mengalami kecelakaan dibanding bus-bus lainnya.
Selain kecepatan, sebenarnya saya juga kurang nyaman dengan tempat duduknya. Kaku dank eras sehingga saya tidak bisa tidur dalam bus. Namun, kelebihan dari bus ini adalah ada pemisah antara ruang sopir dan penumpang. Jadi, suara sopir dan musik tidak masuk ke bagian dalam yang kadang menggganggu kenyamanan penumpang.
3. PO Pelita Mas
PO Pelita Mas juga melayani trayek Malang-Surabaya lewat tol karanglo. Sayangnya, dibanding bus Restu dan Bus Tentrem, jumlah armadanya lebih sedikit. Saya jarang sekali menemukan bus ini saat dari Malang maupun dari Surabaya. Kalau ada, biasanya yang lewat bawah atau tidak lewat tol.
PO Pelita Mas |
PO dengan dominasi bus warna biru ini menjadi favorit saya karena tempat duduknya yang nyaman. AC-nya pun kencang. Ketika masuk tol Porong-Waru, sepengalaman saya tidak menyalip dari kiri. Yah ikut aturan jalan lah.
Mesi begitu, jika penumpang ingin cepat sampai, bus ini menurut saya kurang terekomendasi karena waktu tempuhnya yang lebih lama. Meski masuk tol, kadang waktu tempuh masih lebih dari satu setengah jam. Makanya, saya menemui bus ini tidak saat jam pergi atau pulang kerja.
2. PO Akas Green
PO Akas merupakan PO yang merajai jalanan di daerah Tapal Kuda (Probolinggo, Jember, Situbondo) dan Banyuwangi. Namun, bus ini juga melayani jalur menuju ke arah Pulau Madura. Salah satu varian dari PO ini adalah Akas Green.
Saya kurang tahu persis perbedaan antara Akas Green dan Akas biasa. Sepintas, warna busnya berbeda. Jika Akas biasa berwarna putih dengan tulisan warna biru tua dan kuning, maka Akas Green didominasi warna hijau muda.
PO Akas Green. - Dok Istimewa |
Bus Akas Green memiliki rute Malang- Madura via Bungurasih. Jadi, bus ini juga memiliki rute yang sama dengan PO yang saya sebutkan tadi. Bedanya, bus ini meneruskan perjalannnya ke Madura.
Nah, lantaran ada penumpang ke arah Madura, jadi bus ini dari Malang tidak ngetem lama. Cepat penuh dibandingkan bus PO lain. Harga tiketnya juga sama 20.000 rupiah. Penumpang akan ditanya akan turun mana oleh kondektur saat membayar.
Bus ini juga terlihat baru. Tempat duduknya empuk dan AC-nya dingin. Untuk kecepatan ya lumayan tidak ngebut tapi juga tidak lelet. Hanya saja, karena banyak penumpang menuju Madura, maka saya kerap tidak paham apa yang mereka katakan dan sering menjadi minoritas di dalam bus.
1. PO Bagong
PO andalan saya ketika pulang ke Malang adalah PO Bagong. Bus Bagong membuka rute Malang-Surabaya. Sebelumnya, bus ini memiliki rute ke arah Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, dan beberapa kota lain di bagian barat Jawa Timur.
Bus ini menjadi favorit saya karena armadanya yang masih baru. Kursinya paling empuk dibandingkan bus PO lainnya. Keunggulan yang tidak dimiliki oleh bus lainnya adalah ada colokan USB yang bisa digunakan untuk mengisi daya baterai ponsel.
Po Bagong, Dok. Istimewa |
Penumpang bisa mengisi baterai ponsel di atas kursi penumpang di sebelah AC. Lumayan juga meski tidak fast charging tetapi tak perlu khawatir kalau kehabisan baterai. Saya menggunakan fasilita sini sebaik-baiknya terutama saat tidak membawa powerbank.
Bus ini juga tidak ngetem lama. Jika di jalan juga tidak ngebut kencang. Pokoknya de bes lah PO Bagong ini.
Dari list bis diatas, aku paling sering naik AKAS.
ReplyDeleteApalagi dulu termasuk sering juga bolak balik Malang - Surabaya, kalau ga naik kereta, ya naik bis. Dan taun 2000an kayaknya Akas atau Mila yang sering aku naiki