Ilustrasi FYP Tiktok. - Dok Istimewa |
Kalau ditanya seperti itu, saya hanya bisa menjawab kagak
tahu.
Pertanyaan ini muncul dari seorang rekan beberapa waktu yang
lalu setelah beberapa video saya di tiktok atau sering disebut VT viral dan FYP.
Salah satu VT saya yang FYP di beranda miliknya adalah video mengenai perbedaan
angkot di Malang dan Solo.
Hingga tulisan ini dibuat, video tersebut telah ditonton oleh
lebih dari 100 ribu pemirsa dan ribuan likes. Rekan saya tersebut mulanya tidak
menyadari bahwa yang membuat video tersebut adalah saya. Namun, saat VT
tersebut baru saja selesai ia tonton, ia mendapati username yang ia kenal yang
tak lain adalah saya.
Ia pun lantas mengontak saya dan bertanya bagaimana bisa
FYP. Seperti yang saya jawab pada awal tulisan ini, saya tidak tahu. Saya benar-benar
buta masalah Tiktok ini dan menggunakannya hanya sebagai hiburan semata. Agar dokumen
video saya tidak hilang begitu saja terutama video singkat. Saya memang mengunggah
video singkat untuk short YouTube dan Tiktok.
VT tersebut adalah video pertama yang meraih FYP. Sebelumnya,
pemirsa VT saya mentok di angka 200an. Kalau ada yang di atas itu,
paling-paling 500an dan yang paling besar hanya 1000an. Makanya, saya heran
juga kenapa VT tersebut bisa FYP.
Walau memang tidak tahu pasti mengapa sebuah VT bisa FYP,
setidaknya saya menggarisbawahi mengenai FYP tidaknya sebuah VT. Dua hal yang
bisa jadi sebuah VT menjadi FYP adalah unik – menarik dan dibutuhkan oleh pemirsa.
Dua hal ini menjadi acuan agar sebuah VT TikTok bisa FYP.
Unik- menarik adalah salah satu hal utama. TikTok berbeda dengan
You Tube ketika kata kunci menjadi salah satu hal utama dalam menentukan sebuah
video ditonton atau tidak. Pengguna TikTok akan melakukan scroll atau
memindahkan satu video ke video lain dalam berandanya.
Ketika ada sebuah video yang dirasa unik dan menarik, maka
video tersebut kemungkinan akan mendapatkan atensi lebih banyak penonton. Video
tersebut akan ditonton lebih lama atau bahkan sampai habis. Tentu, dengan
begini kemungkinan video tersebut ditonton oleh lebih banyak pemirsa akan lebih
besar.
Setelah video mengenai perbedaan angkot tersebut, saya mencoba
membuat video lain. Tujuannya tidak untuk FYP tetapi mencoba menggali keunikan
sesuatu yang ingin saya kemukakan. Sama halnya ketika saya menulis blog atau membuat
video You Tube.
Ternyata, beberapa video saya FYP lagi. Salah satunya adalah
video mengenai ribetnya melakukan balik nama motor. Ceritanya, saya baru saja
membeli motor bekas yang akan saya gunakan di Surabaya. Setelah nebeng
sana-sini dan mencoba istiqomah naik transportasi umum, akhirnya saya tidak
kuat juga jika tidak naik motor.
Makanya, saya beli bekas saja toh motor yang saya gunakan
hanya untuk pergi ke beberapa tempat dekat. Saya pun melakukan balik nama agar
proses administrasi ke depannya lebih mudah. Alhasil, saya pun harus tidak
bekerja sehari dan pergi ke SAMSAT Malang Kota pagi sekali. Eh ternyata ada
saja beberapa masalah seperti kesulitan saat kegiatan cek fisik kendaraan
bermotor sehingga saya harus pergi ke bengkel motor untuk melakukan berbagai
hal.
Ada pula cerita mengenai pembuatan kuitansi ala-ala sebagai
bukti jual beli kendaraan bermotor. Informasi ini nyatanya masih belum
diketahui oleh banyak orang. Walau saya hanya menggunakan potongan foto untuk
mendeskripsikan kegiatan tersebut, tetapi akhirnya VT yang saya buat pun FYP
dengan segala komentar pro dan kontranya.
Maka dari itu, saya pun mulai mengunggah video yang
unik-menarik sekaligus bermanfaat dan menjadi info baru bagi warga TikTok yang sedang
melakukan scrolling. Tentu, video tutorial naik transportasi umum terutama di Surabaya
menjadi video yang kerap saya unggah.
Dan hasilnya… woila…
Beberapa diantaranya juga FYP. Malah ada yang meminta saya
mengunggah video serupa dengan rute lain. Komentar pun bermunculan ketika baru
tahu bisa menuju tempat tersebut menggunakan transportasi umum. Akhirnya sebelum
video saya hapus selepas mengunggah di YouTube, saya pun membuat VT Tiktoknya
terlebih dahulu.
Mungkin dua resep itu yang bisa saya berikan sementara ini
bagi siapa saja yang ingin VT Tiktoknya FYP. Yang pasti, kalau kita mau FYP,
tentu VT kita harus menarik minat pemirsa, termasuk huru-hara kehidupan kita
sekalipun. Orang tidak akan melirik video kita jika memang tidak menarik walau
diedit sedemikian rupa.
Saya sendiri merasakannya pernah membuat VT yang bagi saya
lumayan bagus dibadingkan VT lain eh malah tidak ada yang menonton. Makanya,
kini saya belajar untuk memanfaatkan 10 detik pertama agar menarik perhatian. Jika gagal
dalam 10 detik pertama, maka saya tidak yakin VT saya akan FYP.
Susah-susah gampang memang bermain TikTok ini. Kreativitas dan
pandai merangkai video dalam durasi singkat adalah dua kemahiran yang
dibutuhkan. Makanya, banyak blogger atau vlogger yang mohon maaf kurang bisa
menggunakan platform ini. Mereka sering kalah dengan pengguna lain yang tidak
pernah berkecimpung di dunia blog atau Youtube sebelumnya karena memang cukup
berbeda algoritmanya. Ini hanya pendapat saya saja setelah beberapa kali
mencoba membuat VT dan membandingkannya dengan tulisan blog atau vlog You Tube.
Kalau menurut Anda sendiri bagaimana?