Membuka Kembali Binder Catatan Kuliah

Binder saat kuliah


Minggu kemarin, saya membersihkan kamar yang ada di Malang.

Beberapa barang saya buang dan yang lain tetap saya pertahankan. Sebagian pula saya angkut menuju Surabaya siapa tahu masih bisa digunakan. Nah, diantara tumpukan barang, terselip sebuah binder yang merupakan tempat saya mencatat waktu kuliah dulu.

Entah bagaimana bisa binder ini tiba-tiba muncul, yang jelas banyak sekali kenangan akan masa kuliah. Meski sudah sepuluh tahun lebih, nyatanya binder tersebut masih cukup baik. Tulisannya pun masih cukup jelas dibaca.

Saya memang tidak punya buku harian atau diary. Alasannya ya memang tidak suka. Makanya, binder menjadi salah satu pengingat aktivitas saya masa lampau. Binder juga erat kaitannya dengan kegiatan yang saya lakukan pada masa tersebut.

Lantas, apa saja yang ada di dalam binder tersebut?

Pada halaman pertama, ada identitas. Ada nomor ponsel lama saya yang kini sudah tak aktif. Nah, di halaman selanjutnya, ada tanda tangan beberapa teman dengan kata-kata semangat. Nah, ini yang jadi favorit saya biasanya ada sih sesi tukar tanda tangan di depan binder.

Pada laman selanjutnya, ada jadwal kuliah yang mengerikan. Seingat saya, jadwal kuliah tersebut adalah jadwal kuliah semester 6. Dari hari senin-kamis, jadwal cukup penuh hingga jam kedelapan. Jam kedelapan ini kalau tak salah sampai jam 3 sore. Sedangkan, untuk hari Jumat hanya dua jam saja alias sampai sekitar setengah 9 pagi. Waktu yang sama dengan waktu anak-anak TK pulang sekolah. Selain waktu, ada juga gedung tempat kuliah yang berpindah-pindah.

Beberapa mata kuliah yang tercatat di sana adalah Praktikum Kimia Organik 2, Struktur dan Kereaktifan, Kimia Organik Fisik, Biokimia Lanjut, Penentuan Struktur Senyawa Organik (PSSO) – matakuliah favorit saya, Kinetika Kimia, Praktikum Kimia Lingkungan, Analisis Instrumentasi, dan Kimia Bahan Makanan.

KRS dan jadwal kuliah


Beralih ke halaman selanjutnya ada beberapa catatan kuliah. Biasanya catatan kuliah diawali dengan materi yang akan diajarkan selama satu semester. Ada juga peraturan yang harus dipatuhi oleh mahasiswa selama perkuliahan. Memori ini mengingatkan kembali saya pada kuliah dulu. Pasti catatan tersebut saya tulis pada awal semester.

Pada halaman selanjutnya, ada beberapa hasil pretes yang sudah saya lakukan. Biasanya, pretes ini untuk matakuliah praktikum. Jadi, sebelum praktikum, ada semacam pretes yang harus dikerjakan. Pretes ini dibimbing oleh asisten dosen (asdos) yang isinya materi praktikum yang akan dilakukan. Nah, biasanya sih saya males sekali belajar dan baru belajar beberapa menit sebelum praktikum. Alasannya saya gampang sekali lupa dan soal pretes ya tidak jauh dari buku petunjuk praktikum.

Salah satu mata kuliah semester 6

Pada laman-laman selanjutnya, ada beberapa catatan kuliah non praktikum. Tidak semua mata kuliah saya mencatat karena beberapa menggunakan buku teks. Bahkan, ada satu dosen killer yang melarang mahasiswanya mencatat. Beliau mewajibkan semua mahasiswa mendengarkan penuh ceramahnya karena kadang-kadang ada mahasiswa yang disuruh maju untuk menjelaskan materi.

Asli, untuk mata kuliah ini, yang tak lain adalah Penentuan Struktur Senyawa Organik (PSSO), saya paling ingat memorinya. Meski banyak mahasiswa tertekan, tetapi menurut saya mata kuliah ini seru. Mahasiswa harus belajar menentukan struktur suatu senyawa kimia organik yang sangat panjang dari beberapa informasi hasil analisi instrumentasi. Biasanya, ada pola tertentu mengenai gugus fungsi atau adanya suatu atom. Nantinya, mahasiswa akan menyusun rangkaian informasi tersebut menjadi sebuah struktur senyawa kimia yang utuh. Yah mirip seperti main puzzle.

Saya bukan termasuk mahasiswa yang suka catatan rapi. Yang penting setiap mata kuliah ada batasnya jadi saya bisa menemukan dengan mudah. Meski begitu, catatan saya juga kadang dipinjam teman makanya ada beberapa catatan yang seakan tidak nyambung. Entah bagaimana nasib catatan yang hilang tersebut, yang jelas saya sudah lupa dan tidak lagi mengingatnya begitu kuliah usai.

Selain catatan kuliah, ternyata ada kertas Kartu Rencana Studi (KRS) yang saya cetak. Memori saya pun kembali ke masa itu bagaimana susahnya memasukkan data KRS saat awal semester. Setiap waktu tersebut, server kampus selalu down bahkan menjelang detik-detik penutupan input KRS.

Untungnya sih, saat itu ada masa perpanjangan input KRS. Ada pula teman satu offering yang rela memasukkan KRS satu kelas karena ia hobi begadang dan kebetulan ada koneksi internet. Maklum, zaman segitu internet masih cukup mahal. Saya saja pernah sewa modem dan paketannya demi mengerjakan tugas yang sudah keburu deadline. Makanya, kadang saya gemas melihat mahasiswa sekarang yang malasnya minta ampun padahal koneksi internet tersedia 24 jam dengan aneka tempat yang bagus seperti kafe. 

Catatan salah satu mata kuliah Kinetika Kimia

Di sela-sela binder, ada foto kenangan masa kuliah dulu. Saat saya masih kurus dan imut-imut. Foto tersebut masih bagus dan bisa terlihat jelas. Beberapa diantaranya  adalah foto box yang saya lakukan di Mall bersama teman-teman.

Saya pun memilih tetap menyimpan binder tersebut sebagai kenangan. Paling tidak, kenangan menjadi mahasiswa kimia – walau salah jurusan – akan selalu terkenang. Perjuangan yang akan menjadi cerita sampai kapan pun bahwa dunia kuliah penuh liku-liku yang layak untuk diperjuangkan.

1 Comments

  1. Binder itu pastinya memuat meteri dan teori-teori juga yang tak kalah penting memuat memori, ya mas :)

    ReplyDelete
Next Post Previous Post