Gelaran Puteri Indonesia 2023. - Sumber SCTV |
Gelaran Puteri Indonesia 2023 selesai dilaksanakan Jumat kemarin.
Wakil Jawa Barat 1, Farhana Nariswari berhasil menjadi Puteri Indonesia 2023 menggantikan Laksmi Shari de Neefe Suardana yang resmi lengser. Farhana menjadi wakil Jawa Barat pertama yang memenangkan gelar Puteri Indonesia. Selama ini, Jawa Barat selalu hampir memenangkan gelar tersebut dengan menduduki posisi kedua dan ketiga.
Kemenangan Farhana memang tidak diprediksi. Banyak pageant lover yang menjagokan wakil dari daerah lain untuk memenangkan gelar tersebut. Mulai dari DKI Jakarta 1, DI Yogyakarta 1, Kalimantan Timur, NTB, DKI Jakarta 2, dan Bali. Namun, rupanya gelar sakral ini memang harus jatuh ke tangan Jawa Barat yang pada tahun ini mengirimkan dua wakilnya.
Lepasnya Lisensi Miss Universe
Tak seperti tahun sebelumnya, tahun ini lisensi Miss Universe tidak lagi dipegang oleh YPI. Maka, Farhana secara resmi akan mewakili Indonesia di ajang Miss International. Sementara, runner-up 1 kini bergelar Puteri Indonesia Pariwisata yang didapatkan oleh Yasinta Aurelia asal Jawa Timur. Yasinta akan menwakili Indonesia di ajang Miss Supranational. Masuknya Yasina mengukuhkan Jawa Timur sebagai provinsi paling sukses dalam 3 tahun terakhir dengan berturut-turut masuk ke babak 3 besar.
Sementara itu, wakil Lampung, Lulu Zaharani menduduki peringkat ke-3 atau menjadi Puteri Indonesia Lingkungan dan mewakili Indonesia di ajang Miss Charm. Semenjak YPI kehilangan lisensi Miss Universe, maka mereka mengambil lisensi baru yakni Miss Charm agar ketiga finalis yang masuk 3 besar semuanya dikirim ke ajang internasional.
15 besar Puteri Indonesia 2023 |
Ada banyak catatan mengenai gelaran Puteri Indonesia kemarin yang dianggap sebagai downgrade atau penurunan dari tahun sebelumnya. Asumsi ini memang wajar karena semenjak kehilangan lisensi Miss Universe, Puteri Indonesia seakan kehilangan gregetnya. Memang,euforia penonton masih terasa dan sama dengan tahun sebelumnya, tetapi tidak ditampilkannya momen Laksmi saat maju ke ajang Miss Universe sangat kerasa perbedaannya.
Miss International 2022 mendapat panggung utama. |
Pada tahun sebelumnya, momen ini begitu sakral ditampilkan yang menggambarkan perjuangan pemenang Puteri Indonesia berusaha semaksimal mungkin maju ke ajang tersebut. Rasa haru dan bangga yang biasanya muncul tak bisa digambarkan lagi karena YPI sudah tak memiliki hubungan lagi dengan Miss Universe.
Laksmi hanya digambarkan mengikuti New York Fashion Week dan melakukan tugas kenegaraan sebagai Puteri Indonesia 2022. Bukan mengecilkan peran tersebut tetapi tidak ditampilkannya Laksmi saat maju ke ajang Miss Universe 2022 seakan membuat ada yang kurang.
Opening Number dan Tanya Jawab
Downgrade selanjutnya adalah saat opening number atau pengenalan diri peserta. Biasanya, peserta akan tampil secara langsung dan berteriak dengan mik. Momen opening number dengan menyebut nama, usia, pekerjaan, da nasal provinsi menjadi momen yang dinanti oleh para pegant lover. Terlebih, saat peserta menyebut provinsi asal dan berteriak kencang, rasanya panggung bergemuruh. Rasa bangga mewakili provinsinya seakan menjadi rasa yang tak ternilai. Pada ajang Puteri Indonesia kali ini, peserta hanya melakukan video taping yang diputar saat sesi opening number.
Opening number Puteri Indonesia yang dilakukan dengan taping. |
Tidak hanya itu, ada satu hal yang membuat penonton cukup kecewa yakni saat penyaringan babak 15 besar menjadi babak 6 besar. Jika biasanya peserta melakukan speech dahulu, maka pada tahun ini hal itu tidak dilakukan. Mereka hanya melakukan catwalk singkat lalu pengumuman babak 6 besar pun dilakukan.
Speech baru dilakukan saat babak 6 besar. Padahal biasanya, saat babak 6 besar mereka melakukan sesi tanya jawab dengan juri. Kali ini, sesi tanya jawab hanya dilakukan pada babak 3 besar. Entah alasannya apa, yang jelas hal ini cukup membuat perhelatan Puteri Indonesia 2023 kurang seru. Penonton bisa menilai peserta dari babak tanya jawab siapa yang layak masuk babak 3 besar seperti pada edisi sebelumnya.
Bisa jadi, tidak adanya lisensi Miss Universe membuat YPI tak lagi memberikan sesi tanya jawab pada babak 6 besar. Sesi motion challenge yang diadakan mungkin sudah menjadi penilaian penting sehingga sesi tanya jawab tak diadakan lagi. Meski demikian, namanya saja beauty pageant tentu sesi tanya jawab tetaplah penting.
Hadirnya Alumni Puteri Indonesia
Pada tahun ini, bertepatan dengan 30 tahun penyelenggaraan Puteri Indonesia. YPI mengundang alumni Puteri Indonesia terdahulu naik ke panggung. Mereka hadir lintas generasi mulai zaman Indira Sudiro hingga Ayu Maulida. Di atas panggung, mereka diiringi lagu tema Puteri Indonesia yang dibawakan oleh Baim Guitar bersama empat alumni yakni Melanie Putri, Artika Sari Devi, Ayu Saraswati, dan Intan Aletrino.
Para alumni Puteri Indonesia |
Diantara jejeran alumni, ada satu sosok yang menarik perhatian. Ia adalah Angelina Sondakh, Puteri Indonesia 2001 yang sudah keluar dari tahanan. Mbak Angie yang sempat dilanda kasus korupsi hadir dengan balutan busana syar’i. Pihak YPI rupanya menerima kembali Mbak Angie sebagai Puteri Indonesia. Beberapa waktu yang lalu tampak unggahan Mbak Angie mereview produk Mustika Ratu di media sosialnya.
Selain Mbak Angie dan Mbak Indira, ada juga nama Alya Rohali dan Vena Melinda. Dua Puteri Indonesia angkatan tahun 90an ini juga tampil cantik dengan busana syar’i. Ada pula beberapa nama yang menjadi runner-up mereka. Sayangnya, saat tampil di panggung mereka tidak dikenalkan kembali padahal mereka adalah rangkaian sejarah dari Puteri Indonesia.
Momen cukup kacau terjadi saat penyerahan selempang dan mahkota. Entah kurang briefing atau apa, yang jelas dari layar kaca tampak kebingungan di atas panggung. Momen ini hampir terulang tiap tahun dan belum ada perbaikan serius dari YPI.
Semoga saja pada tahun selanjutnya ada perbaikan lagi. Momen
Puteri Indonesia 2020 bagi saya adalah yang terbaik. Simpel, gregetnya dapat,
dan tentu durasinya tidak lama. Pakem YPI yang kadang bertele-tele sebaiknya
mulai dikurangi agar penonton tidak bosan.