Ilustrasi. - Dok. Istimewa |
Menjadi Youtuber dan mendapatkan uang dari video yang dihasilkan awalnya tidak pernah menjadi bayangan saya.
Dulu saya berpikir kegiatan ini adalah kegiatan mustahil yang saya lakukan karena kesibukan luar biasa dan kemampuan editing video saya yang payah. You Tube pun kemudian hanya sekadar pemanis atau pelengkap tulisan blog serta tempat menyimpan memori perjalanan agar tidak hilang.
Namun, kenaikan drastis viewers ketika saya merekam kegiatan naik Suroboyo Bus dan Trans Semanggi membuat saya berpikir. Kenapa tidak mencoba untuk mengajukan monetisasi You Tube dan mendapatkan penghasilan dari video yang saya unggah? Toh saya berpikir saat ini sedang momen bagus yakni penataan trasnportasi umum di Surabaya. Pasti masih banyak orang yang butuh informasi mengenai transportasi umum di Surabaya.
Saya pun mulai sedikit niat mengedit video dan menargertkan penonton video saya. Sedikit demi sedikit membuahkan hasil. Ada saja pertanyaan yang masuk di kolom komentar dan sebisa mungkin segera saya jawab. Sebagai imbalan, beberapa dari mereka melakukan subscribe ke channel saya meski tidak saya minta. Sedikit demi sedikit lama-lama subscriber saya sudah melebihi angka 500.
Saat itu, pihak YouTube memberi tahu saya bahwa jika channel sudah lebih dari 500 maka akan ada fitur tambahan berupa Tab Komunitas. Melalui fitur ini, kita bisa mengunggah postingan berupa teks dan tulisan atau video yang akan tayang. Tab komunitas yang sudah kita buat berkesempatan besar muncul pada beranda orang yang sedang membuka YouTube terutama subscriber kita.
Berkat Tab Komunitas ini, harus saya akui cukup berpengaruh pada kemajuan channel You Tube saya. saya pun semakin mengurangi bahkan menghindari menyebarkan link video saya melalui media sosial karena sangat merusak retensi penonton video tersebut.
Dari 500 subscriber, sedikit demi sedikit naik menjadi 600, 700, 800, dan 900. Nah ujian baru dimulai ketika sudah menyentuh angka 900 subscriber. Kata beberapa You Tuber pro dan rekan yang sudah monet, angka 900 menjadi titik ujian You Tuber pemula seperti saya. Seringkali, untuk mencapai 1.000 subscriber susahnya minta ampun.
Saya sendiri mengalaminya sendiri ketika jumlah subscriber mentok di angka 940an. Mau mencapai 950 saja susahnya minta ampun. Saya mencoba mengakali untuk meinta teman subscribe ternyata terhitung spam. Pun demikian dengan membuat akun kloningan yang juga tidak banyak membantu. Satu cara paling ampuh adalah melakukan 4sub4 atau saling subscribe dengan You Tuber lain terutama You Tuber pemula.
Cara ini saya gunakan karena saya merasa tidak ada cara lain selain 4sub4. Sehari, saya mencoba mengunjungi paling tidak 10-15an channel You Tube. Tentu, saya lihat dulu video mereka minimal 3 menit dan kemudian saya subs dan like.
Beberapa diantaranya berhasil tapi juga sering gagal. Selain mereka tidak berkunjung balik, banyak yang terhitung sebagai spam. Jumlah subscriber saya bahkan pernah hilang sampai 10an karena terdeteksi spam. Saya pun menghentikan sementara kegiatan 4sub4 ini.
Sembari berhenti, saya mulai mencari cara bagaimana agar bisa mencapai 1.000 subscriber di saat jam tonton saya sudah melewati angka 4.000. Saya pun mencari cara membuat video yag booming, baik short maupun video panjang.
Kok ndilalah saya kena banjir besar di Semarang. Tanpa pikir panjang saya pun segera menyunting video tersebut dan mengungganya di You Tube. Dugaan saya tepat. Video tersebut langsung merebut hati penonton hingga dalam sehari menyentuh 1.000 viewers lebih. Meski banyak komentar di video tersebut saling menjatuhkan antara kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, saya tak peduli. Yang penting tujuan saya mencapai 1.000 jumlah subscriber terpenuhi.
Dari yang awalnya mentok di angka 950an, lalu melejit di angka 990an. Sehari setelah video tersebut tayang, saya hanya membutuhkan 2 subscriber lagi. Saya pun meminta teman You Tuber pemula untuk menggenapkan jumlah 1.000 subcriber. Alhamdulillah, jumlahnya bisa 1.000 dan saya pun mengajukan monetisasi.
Email capaian 1000 subscriber |
Ternyata, saya baru bisa mengajukan jika sudah ada email dari You Tube. Butuh dua hari agar bisa mendapatkan email tersebut. Saat email tersebut masuk ke email saya, tanpa pikir panjang saya pun segera mengajukan monetisasi.
Sambil menunggu, saya pun mulai memepersiapkan diri jika gagal monet. Saya mencari video mengenai pengalaman gagal monet setelah persyaratan 1.000 subscriber dan 4.000 jam tonton publik terpenuhi. Ada yang videonya tidak ori, video digunakan berulang, hingga alasan lain. Saya pun mulai melakukan pengecekan terhadap video saya dan masih yakin jika lolos. Kalau pun melanggar hak cipta biasanya berupa musik yang saya gunakan dalam video dan itu masih bisa diperbaiki.
Email pengajuan monetisasi |
Dan akhirnya dua hari kemudian, masuk email berisi pemberitahuan bahwa video saya sudah bisa menghasilkan uang. Saya senang sekali dan tidak menyangka jika saya berhasil menjadi You Tuber berpenghasilan. Sesuatu yang seakan mustahil.
Saya beruntung sudah memiliki akun Adsense dan sudah lengkap segala tetek bengeknya. Jadi, saya tinggal menautkan akun Google Adsense yang saya gunakan untuk blog untuk bisa digunakan pada You Tube. Jadi, pekerjaan rumah saya selanjutnya adalah menyunting video saya yang terkena hak cipta karena berpotensi mendapat dolar merah atau kuning sehingga tidak bisa menghasilkan uang.
Email diterima monetisasi Youtube 2023 |
Saya hitung ada total ¼ jumlah video saya yang kena hak cipta. Kebanyakan adalah video lama karena saat itu saya tidak berpikir akan mengajukan monetisasi. Musik yang saya gunakan hanya untuk menambah keasyikan video saat ditayangkan. Alhasil, saya merombak total dan hanya menyisakan beberapa saja yang saya anggap sayang untuk diubah. Toh viewersnya juga sedikit.
Kini, lebih dari 95% video saya sudah bebas hak cipta dan mendapat dolar hijau. Maka, kini tinggal menunggu berapa pendapatan yang saya dapatkan. Asli, ini biki saya kepo dan deg-degan karena saya begitu penasaran berapa sih penghasilan seorang You Tuber pemula dengan 1.000 subscriber?
Hari pertama, saya mendapatkan 85 perak. Saya masih positive thinking mungkin sistem masih menghitung ulang atau bagaimana. Ternyata dugaan saya tepat. Keesokan harinya saya mendapat 2.000 perak. Wah senang dong meski seharga ongkos parkir. Saya merasa jumlahnya jauh lebih tinggi dibandingkan blog saat baru mendapatkan uang. Dulu, saat baru keterima Adsense blog, pendapatan saya cuma 50 perak.
Sedikit demi sedikit penghasilan saya bertambah. Untuk bulan Januari, total pendpatan saya sekitar 70.00 ribuan dengan 150 perak adalah pendapatan short. Sedangkan, bulan Februari kemarin, pendapatan saya sekitar 90 ribuan dengan 3.500 rupiah diantaranya adalah dari video short. Untuk bulan Maret, hingga tulisan ini dibuat, pendapatan saya sekitar 30 ribuan dengan 2 ribu diantaranya adalah video short.
Pendapatan Youtuber 1000 subscriber 2023 |
Lantaran menganggap hanya just for fun, saya tak begitu ngoyo mengejar pendapatan karena nanti akan kecewa jika tak sesuai ekspektasi. Itung-itung nyelengi atau menabung yang tidak bisa saya ambil sebelum jumlahnya terpenuhi.
Saya masih bersyukur nilai RPM atau penghasilan per 1.000 video yang ditonton terus mengalami kenaikan. Dari yang sekitar 2.000an di bulan Januari lalu naik 5.000an di bulan Februari dan7.000an di bulan Maret. Semoga saja terus naik karena saya yakin sebentar lagi musim mudik lebaran pasti banyak orang yang membutuhkan info soal transportasi umum.
Yang jelas, saya masih memegang prinsip meski sudah nge-Youtube tetapi blog tidak boleh terlupakan apalagi pekerjaan utama. Makanya, saya mencoba mencari waktu terbaik agar bisa tetap ngonten meski kesibukan saya luar biasa.
Selamat ya yutubnya sudah menghasilkan. Keren sekali, Mas Ikrom! Semangat terus bikin videonya. Semoga subscribers-nya tambah banyak!
ReplyDeleteSelamat mas ikrom utk monetize youtube-nya. Jadi semakin semangaat untuk bikin konten video.
ReplyDeleteSepertinya lumayan lama perjalanan youtube-nya untuk sampai 1000 subscriber.
Selamat mas. Punyaku sedang berjuang juga. Moga lolos monet. Btw kecil juga ya, 2000 RPM nya.
ReplyDeletekeren bang sangat menginspirasi
ReplyDelete