Cara bayar feeder Wira-Wiri |
Feeder Wira-Wiri Suroboyo telah resmi beroperasi beberapa hari yang lalu.
Selama sepekan lebih, penumpang yang akan naik feeder ini masih tidak dipungut biaya alias gratis. Selama itu pula, penumpang langsung diberikan tiket jika ingin naik feeder ini. Tentu, animo masyarakat pun sangat tinggi mengingat layanan transportasi umum ini merupakan hal baru di Surabaya.
Setelah sepekan lebih gratis, pihak Feeder Wira-Wiri Suroboyo pun akhirnya mengeluarkan keputusan bahwa layanan mereka kini mulai berbayar. Penumpang pun harus membayar secara nontunai jika ingin naik feeder Wira-Wiri Suroboyo ini.
Pembayaran tunai yang bisa dilakukan adalah melalui QRIS atau melalui kartu uang elektronik. Jika penumpang ingin membayar dengan QRIS, maka mereka tinggal membuka layanan pembayaran dompet digital seperti Gopay, OVO, Link Aja, Shopee Pay, Dana, DOKU, dan lain sebagainya. Mereka juga bisa menggunakan aplikasi mobile banking karena sebagian besar aplikasi bank di Indonesia kini memiliki opsi pembayaran QRIS.
Jika membayar menggunakan QRIS, maka penumpang tinggal melakukan scan QR pada mesin tiket yang dibawa oleh kondektur. Nantinya, setelah pembayaran berhasil dilakukan, maka tiket akan tercetak dan diberikan kepada penumpang.
Jika ingin membayar menggunakan kartu uang elektronik atau orang sering menyebutnya dengan kartu tol, maka penumpang tinggal memastikan bahwa kartu tersebut terdapat isinya. Jangan sampai kosong yang malah menyulitkan saat melalukan transaksi pembayaran.
Nantinya, penumpang tinggal menyerahkan kartu tersebut kepada kondektur. Kondektur akan langsung melakukan pengetapan kartu ke mesin tap kartu yang berada di dekat pintu. Mesin tersebut akan terkoneksi dengan mesin tiket yang dibawa oleh kondektur.
Ketika pembayaran selesai, penumpang pun akan diberi tiket sama dengan penumpang yang membayar menggunakan QRIS. Tiket ini harus disimpan selama perjalann menggunakan feeder wira-wiri Suroboyo sebagai bukti.
Nah, di dalam tiket Feeder Wira-Wiri Suroboyo juga tercantum beberapa informasi penting. Salah satunya adalah halte tempat kita naik. Halte ini biasanya menjadi penanda bahwa kita pernah naik dari suatu halted an bisa digunakan sebagai penjejakan jika kita memerlukan. Ada juga nama sopir dan nama kondektur yang sedang bertugas pada armada feeder yang kita naiki.
Nama mereka penting untuk diketahui karena jika ada suatu hal yang tidak mengenakkan, kita bisa komplain kepada feeder wira-wiri Suroboyo agar bisa digunakan sebagai bahan evaluasi. Ada juga informasi mengenai kapan proses pembayaran kita dilakukan.
Infromasi waktu pembayaran ini penting karena di sana juga ada batas waktu kapan tiket kita bisa digunakan. Sebagai informasi, masa berlaku tiket feeder Wira-Wiri Suroboyo adalah 2 jam dari transaksi awal. Selama 2 jam, kita masih bisa melakukan perjalanan menggunakan feeder tersebut tanpa bayar lagi. Aturan ini sama seperti pada Suroboyo Bus.
Penampakan tiket feeder wira-wiri Surabaya |
Tiket feeder Wira-Wiri Suroboyo juga bisa digunakan sebagai pembayaran Suroboyo Bus jika ingin transit. Pengalaman saya sendiri beberapa kali cukup terbantu dengan aturan ini. Saya bisa bisa pindah dari armada feeder ke armada Suroboyo Bus dengan bermodal tiket feeder Wira-Wiri Suroboyo. Lumayan, perjalanan jauh dari sekitaran Benowo bersambung ke sekitar Royal Plaza hanya bermodal 5.000 rupiah saja.
Tentu, banyak pengeluaran yang bisa ditekan. Bayangkan saja jika naik ojek online pasti sudah di atas 40.000 rupiah. Makanya, menggunakan transportasi umum seperti feeder dan Suroboyo Bus ini adalah solusi jitu untuk bertahan dari badai resesi global. Toh juga sama-sama kena macet kan.
Namun, perlu diketahui, kita tidak bisa menggunakan voucher botol plastik jika ingin naik feeder. Tidak hanya untuk membayar feeder saja, tetapi untuk tiket terusan dari Suroboyo Bus pun tidak bisa. Kita hanya bisa menggunakan tiket Suroboyo Bus untuk sebagai tiket terusan Wira-Wiri Suroboyo jika pembayaran sebelumnya menggunakan QRIS atau KUE.
Pengalaman pribadi tiket Suroboyo Bus saya ditolah oleh kondektur Wira-Wiri Suroboyo karena pembayaran yang saya lakukan di dalam Suroboyo Bus menggunakan voucher sampah botol plastik. Kondektur mengatakan bahwa jika mau menggunakan tiket terusan, maka pembayaran yang harus saya lakukan adalah dengan QRIS atau dengan KUE.
Padahal, tidak ada informasi resmi baik dari pihak Suroboyo Bus atau Feeder Wira-Wiri jika kita tidak bisa menggunakan sampah botol plastik. Tentu, aturan ini semestinya bisa disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka tidak kecewa jika tiketnya ditolak.
Belum jelas mengenai alasan mengapa aturan ini diterapkan. Namun, dari pengamatan saya, setiap penumpang naik dan turun feeder Wira-Wiri Suroboyo, kondektur akan langsung memindai tiket tersebut. Nah, ketika saya menyodorkan tiket Suroboyo Bus dengan pembayaran sampah botol plastik, sistem pun akan menolak. Beda halnya jika saya membayar menggunakan QRIS atau KUE.
Itulah beberapa aturan mengenai pembayaran feeder dan Suroboyo Bus yang bisa dilakukan. Yang jelas, sebenarnya kita bisa berhemat banyak asal jangan lupa pembayaran menggunakan QRIS atau KUE.
belum cobain suroboyo bis udah muncul feeder. Ternyata bisa pakai tiket terusan dari suroboyo bis ya, praktis juga kalau gini
ReplyDeletetiket bayar 5000 tapi bisa keliling surabaya, seharga beli cilok