Ilustrasi. - Sumber: digination.id |
Mulai Februari 2023 ini, video pendek atau video short You Tube mulai dihitung sebagai sumber pendapatan Ad Sense.
Jadi, video short sejajar dengan video panjang atau video live yang mampu menghasilkan uang dari iklan yang tayang. Pihak You Tube telah berulang kali memberikan pengumuman mengenai aturan baru ini. Mereka bahkan meminta konten kreator yang sudah monetisasi untuk menyetujui aturan baru ini. jika dalam waktu yang ditentukan mereka tidak menyetujui ketentuan tersebut, maka pihak You Tube tidak segan akan memutus sistem parter yang sudah dijalin.
Pemberitahuan yang Masif
Tentu, dengan infromasi yang cukup masif dan heboh ini, banyak konten kreator yang berlomba untuk menghasilkan video short dengan kualitas bagus agar dilirik pemirsa. Apalagi, You Tube juga memberi opsi lagi sebagai persyaratan monetisasi melalui video short.
Sebelumnya, channel yang akan mengajukan monetisasi harus memenuhi dua syarat utama. Pertama, channel tersebut harus memiliki 1.000 buah subscriber. Kedua, channel tersebut harus memenuhi jumlah jam tayang sebanyak 4.000 jam tayang valid selama 1 tahun terakhir. Syarat kedua inilah yang kerap mengganjal para You Tuber pemula untuk bisa melakukan monetisasi.
Notifikasi dari You Tube |
Makanya, pihak You Tube pun memberi opsi jika konten kreator tidak mampu memenuhi 4.000 jam tayang, maka mereka boleh mengajukan monetisasi lewat jalur video short. Syaratnya, dalam 3 bulan terakhir jumlah tayangan video short mencapai 10 juta penayangan.
Baca juga: Belajar SEO You Tube Demi Cuan
Opsi ini semakin membuat konten kreator bertanya-tanya apakah video short memang akan berprospek untuk menghasilkan uang banyak. Adanya opsi ini juga membuat banyak konten kreator akhirnya memutuskan untuk membuat video short saja dan mengejar 10 juta penanyangan dalam 3 bulan.
Ekspektasi Jauh dari Realita
Akhirnya, waktu yang ditentukan pun tiba. Bulan Februari 2023 pun hadir dan pihak You Tube benar-benar memberikan penghasilan AdSense dari video short yang diunggah. Mereka juga memisahkan laporan pendapatan video short dengan video panjang. Lalu, apakah hasil video short tersebut sesuai harapan para konten kreator You Tube?
Baca juga: 5 Video Favorit yang Sudah Diunggah di You Tube
Ternyata tidak. Jumlah pendapatan video short sangat jauh di bawah video panjang walau sudah ditonton banyak. pada hari pertama, saya mendapatkan uang sekitar 149 rupiah dari sekitar 17.300 penayangan semua video short yang saya unggah. Dari jumlah tersebut, maka saya mendapatkan pendapatan tiap 1.000 penyangan (RPM) sebesar 8,6 rupiah. Artinya, setiap 1.000 video yang tayang dan terdapat iklan, saya hanya dibayar 8 rupiah saja.
Pendapatan video short bulan Januari |
Tentu, jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan video panjang yang pada bulan Januari kemarin memiliki RPM sebesar 5 ribuan rupiah. Saya sempat berpikiran mungkin penghitungannya belum tepat sehingga nilainya begitu kecil. Ternyata tidak. Beberapa hari kemudian jumlah pendapatan video short saya juga berkisar 100 rupiah tiap hari meski penayangannya sudah mencapai puluhan ribu.
Lalu, apa yang membuat pendapatan video short begitu kecil?
Jawabannya beragam dan saya tak bisa memastikan. Namun, salah satu hal utama yang bisa jadi patokan adalah iklan yang muncul pada video short tidak penuh dalam satu video. Iklan akan muncul setelah 5 atau lebih video short.
Pembagian Pendapatan Dibagi dengan Konten Kreator Lain
Artinya, jika kita menonton video short secara random, maka akan muncul satu buah iklan. Iklan akan muncul kembali setelah ada 5 atau lebih video short. Akhirnya, pendapatan yang diperoleh sorang konten kreator dari video short yang diunggahnya harus dibagi pula dengan konten kreator lain.
Jumlah yang kecil ini tentu membuat banyak konten kreator kecewa. Mereka seakan tidak mendapatkan realita yang baik dari ekspektasi yang diharapkan. Padahal, beberapa diantara mereka sudah niat membuat video short dan mengurangi membuat video panjang. Pasti, semangat untuk membuat konten akan mulai luntur. Susah-susah buat video short ternyata hanya bisa buat beli permen?
Baca juga: Mau Dibawa Aktivitas Ngeblog Saya?
Pemikiran ini tentu akan hinggap dan ini manusiawi. Saya sendiri memang cukup kecewa karena memang hasilnya sangat kecil. Namun, semua kembali lagi kepada konsep video short yang merupakan video pendek dengan tayangan beberapa detik saja atau sekejap mata. Mana bisa disejajarkan dengan video panjang yang butuh effort lebih untuk menyuntingnya. Saya sendiri malah sebenarnya tidak terlalu niat dalam membuat video short.
Alur pendapatan iklan short |
Saya biasanya mengunggah video bayi lucu singkat yang tanpa saya edit. Kalau tidak, kondisi di sebuah halte atau bus dengan ala kadarnya. Itu pun untung masih ada yang melihat dan masih di atas 1.000 penayangan. Artinya, video short ini memang tidak bisa dijadikan tujuan utama dalam mencari cuan walau tentu ada konten kreator yang mendapatkan banyak uang dari sini.
Saya sendiri dulu menggunakan video short untuk menambah jumlah subscriber. Saat belum mencapai 1.000 subscriber, saya menggunakan video short agar jumlah subscriber saya naik. Trik ini memang menjadi trik umum dan sering digunakan oleh para konten kreator. Saya juga memilih waktu untuk mengunggah video short mendekati jam makan siang agar lebih banyak penonton yang melihat. Sementara, untuk video panjang saya unggah saat petang hari dengan menargetkan mereka yang baru selesai beraktivitas.
Perbedaan RPM video panjang dan video short |
Entah bagaimana nanti ke depannya yang jelas memang saat ini video short belum bisa terlalu menjanjikan. Kalau untuk mengejar jumlah subscriber dan memenuhi monetisasi sepertinya masih bisa. Namun, jika ingin menggunakan video short untuk pendapatan rasanya masih cukup susah. Terlebih, pihak You Tube juga memberikan berbagai syarat agar sebuah video short bisa berdolar hijau atau menghasilkan uang. Salah satunya adalah tidak adanya watermark atau tulisan dari pihak ketiga seperti TikTok. Ada juga berbagai persyaratan yang membuat konten kreator harus pandai menyiasatinya.
Video short juga belum mampu menandingi TikTok yang ekosistemnya sudah sangat berhasil. Meski You Tuber berencana akan membuat online shopping pada video short seperti TikTok Shop, tentu hal itu masih akan sulit.
Bagaimana menurut Anda?
Bener banget buat nambah subscriber masih ok tp buat cuan jauh sy ngalaminya
ReplyDelete