Bersama rekan ISB saat roadshow di Malang. - Dok. ISB |
Sudah tiga tahun lebih saya tergabung dalam Komunitas Indonesian
Social Blogpreneur (ISB).
Selama tiga tahun ini sudah banyak hal yang saya lewati. Kebanyakan
adalah hal yang menyenangkan. Bermula dari ajakan seorang rekan di Malang yang
mengatakan bahwa ada sebuah komunitas blog yang sedang mengadakan roadshow
bersama salah satu telepon selurer, saya pun ikut serta.
Seiring berjalannya waktu, saya pun tergabung dalam banyak
kegiatan, terutama kegiatan One Day One Post (ODOP). Kegiatan ini merupakan
kegiatan menulis blog dengan tema tertentu yang biasanya ditentukan oleh admin
ISB. Bukan setiap hari, biasanya kegiatan ini dilakukan setiap 2 atau 3 hari
sekali.
Dengan adanya kegiatan ODOP, saya sangat terbantu sekali
dalam mengisi blog. Lantaran, saya kerap bingung akan menulis blog dengan tema
apa. Layaknya akan memakai baju di hari tertentu, saya bingung akan memilih
baju mana yang cocok untuk saya pakai. Nah dengan adanya tema yang sudah
ditentukan, saya tak kebingungan untuk mencari tema tulisan blog saya. Tinggal bagaimana
saya mengembangkan tulisan saya sebaik-baiknya.
Kebanyakan, tema yang diambil juga tak jauh dari kehidupan
saya. Banyak diantaranya bahkan bisa saya gunakan sebagai ruang untuk curhat
dan berekspresi yang tak bisa saya lakukan di dunia nyata. Dari sini saya
sangat terbantu sekali dengan kegiatan ISB ini yang barangkali kini tidak
dilakukan oleh komunitas lain. Mengajarkan untuk konsisten dan tekun dalam
berkarya seni, terutama dalam menulis blog.
Tak hanya ODOP, ada beberapa kegiatan lain dalam ISB yang saya
ikuti. Salah satunya adalah kegiatan Selasa Sharing yang ada dalam WAG ISB. Kegiatan
ini berisi sharing pengalaman, baik dari member ISB maupun bukan member ISB terkait
sebuah isu atau hal yang menarik. Mulai pembuatan konten, isu sosial, kesehatan,
dan lain sebagainya.
Sayangnya, kegiatan ISB ini dilakukan pada hari Selasa
siang, jam ketika saya bekerja. Saya memang bekerja mulai sekitar jam 1 siang
hingga jam 9 malam. Maklum, tempat kerja saya merupakan bimbingan belajar jadi
menysuaikan jam saat anak sekolah pulang dan melakukan les. Alhasil, saya kerap
menjadi silent rider. Kadang, saya ingin mengajukan pertanyaan tetapi ternyata
sesi sharing sudah tutup karena sudah maghrib.
Nah dari seringnya saya tidak bisa mengikuti Selasa Sharing
ini dengan baik, maka saya punya saran agar waktunya diubah. Mungkin mencari
waktu saat bukan hari bekerja. Ini hanya usul saja siapa tahu ada member iSB
lain yang mengalami kendala serupa yakni tidak bisa mengikuti kegiatan tersebut
dengan baik karena saat jam sibuk.
Meski begitu, saya mengusahakan ikut kegiatan ISB jika saat
akhir pekan. Biasanya ketika ada kegiatan zoom atau IG live. Saya senang ketika
ada pemateri yang mengupas hal-hal tertentu dan menurut saya penting. Dulu saya
ikut penuh kegiatan IG live dan menjadwal ulang pertemuan saya dengan teman
karena narasumber yang dihadirkan sangat berkompeten di bidangnya.
Ia adalah ahli SEO yang kerap saya ikuti ilmunya. Beberapa kali
saya juga mengikuti kelas berbayarnya. Nah, mumpun ISB menyediakan narasumber
tersebut secara gratis, maka tentu saya mau tak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Pun demikian saat saya melihat ada narasumber seorang news
anchor TV nasional akan memberi pengarahan soal public speaking. Saya yang
sedang rajin membuat video YouTube butuh sekali pencerahan mengenai ilmu ini.
Berbagai kegiatan tersebut kerap dikemas dengan simpel dan padat.
Artinya, meski hanya sebentar, saya mendapatkan banyak informasi seputar masalah
yang dibahas. Kadang, yang membuat malas kita ikut kegiatan semacam itu adalah
waktunya yang lama dan tidak mendapatkan infromasi sesuai yang diharapkan. Selama
saya ikut ISB, saya selalu mendapatkan infromasi dengan padat walau kadang
hanya berlangsung 1 jam saja tau bahkan kurang. Inilah yang menjadi salah satu
keunggulan kegiatan ISB.
Dalam kaitannya dengan job, saya senang dengan ISB yang
tidak selalu mengutamakan jumlah follower atau pengikut. Saya sendiri yang terbilang
followernya kecil kerap mendapatkan kesempatan untuk menulis placement. Yang
penting kita menulis dengan gaya bahasa kita, tepat waktu, dan sesuai dengan apa
yang client mau. Bahkan, beberapa kali admin ISB mengutamakan member yang rajin
ikut ODOP mendapat kesempatan yang lebih banyak.
Meski begitu, ada saran penting yang barangkali bisa
dilakukan oleh admin ISB. Selama ini, titik kegiatan ISB berada di DKI Jakarta
atau Jabodetabek. Memang tidak salah karena sebagian besar admin dan blogger ISB
berada di seputaran ibukota.
Akan tetapi, banyak juga member ISB seperti saya yang berada
di daerah atau luar DKI Jakarta. Seringkali, admin ISB kesulitan mencari blogger
untuk mengisi kegiatan di seuatu daerah. Kadang ada dan kadang tidak ada sama
sekali.
Nah, alangkah lebih baik, ISB membuat semacam komunitas di
daerah untuk mendukung kegiatan ISB yang sedang berlangsung. Semisal, jika ada
event di daerah, maka ISB pusat bisa mengontak ISB daerah untuk
merekomendasikan siapa saja yang bisa hadir dalam event tersebut. Pola ini lebih
efektif jika dibandingkan mencari dadakan siapa saja yang bisa hadir dalam grup
besar.
Tak hanya itu, adanya ISB di daerah juga bisa meningkatkan
silaturahmi antar member ISB di daerah. Mereka bisa melakukan kegiatan dalam
naungan ISB yang tentu saja harus diketahui oleh admin dari ISB pusat. Kegiatan
ISB pun akan lebih hidup dan tidak hanya di seputaran ibukota saja. Kadang saya
bertemu member ISB di kota saya dan baru tahu kalau yang bersangkutan juga
member ISB. Namun, kami hanya bertegur sapa dan tidak menjalin komunikasi lebih
karena memang tidak ada aktivitas ISB di daerah selain roadshow pada momen
tertentu.
Adanya ISB di daerah juga bisa membantu admin ISB pusat yang
sedang berkunjung atau ada kegiatan di daerah. Mulai dari sekadar bertemu atau
ada event sederhana yang dilakukan. Format seperti ini saya temui dalam komunitas
pecinta kereta api dan transportasi. Jadi, ketika ada admin dari pusat yang
datang di sebuah stasiun, maka beberapa member di daerah akan berkumpul, entah
sekadar hunting foto atau mengorbrol ringan.
Semoga saran saya ini bisa dipertimbangkan karena member ISB
sudah sangat banyak dan berada di seluruh Indonesia. Sayang jika komunitas
sebesar ini sebesar ini jika belum memaksimalkan potensi member-member di daerah.
Walau demikian, saya sangat mengapresiasi komunitas ISB yang mampu merawat
member sebanyak itu. Di saat banyak komunitas blog yang mulai berguguran, ISB
masih memiliki daya tarik yang luar biasa.
sama aku juga kebantu banget dengan ODOP ISB hehe sampai ada tag di blog ku hehe
ReplyDelete