Pemenang Miss Grand International dari masa ke masa. - Dok. Istimewa |
Pergelaran Miss Grand International sudah memasuki tahun kesepuluh pada 2022 ini.
Istimewanya, pada perhelatan 10 tahunnya, Miss Grand International digelar di Indonesia, tepatnya di Bali dan Jakarta. Sebanyak kurang lebih 70 kontestan dari ebrbagai negara meramaikan ajang yang berbasis di Thailand tersebut. Termasuk, tuan rumah Indonesia sendiri yang diwakili gadis asal Palembang, Andina Julie.
Para kontestan telah merampungkan beberapa tahapan karantina dan penilaian. Mulai dari penilaian baju olahraga, baju renang, berbagai tantangan, hingga gelaran busana adat Bali. Semuanya dikemas secara apik dan mengikuti budaya Indonesia terutama Bali.
Baca juga: Informasi Harga Tiket dan Jadwal Miss Grand International 2022
Nah, pada perhelatan kesepuluh ini, Miss Grand International akan dihadiri oleh para pemenang terdahulunya. Kabarnya, semua pemenang akan hadir dari pemenang pertama hingga pemenang terakhir. Dari sembilan kali perhelatan, Miss Grand International sudah melahirkan 10 ratu pemenang dengan dua diantaranya berasal dari tahun yang sama yakni 2015. Siapa saja mereka?
Janelee Chaparo (Puerto Rico)
Janelee – sapaan akrabnya – merupakan wanita pertama yang memenangkan ajang Miss Grand International. Ia berhasil meraih gelar pertama bagi Puerto Rico pada tahun 2013. Kemenangannya ini membuat dunia kontes kecantikan tidak bisa memandang sebelah mata wakil Puerto Rico yang sudah lengkap menggondol semua mahkota grand slam pageant.
Janelee Chaparo |
Meski saat itu Miss Grand International adalah ajang baru yang belum masuk grand slam, tetap saja ia menjadi pencetak sejarah. Sebelum mengikuti Miss Grand International 2013, Janelee juga mengikuti ajang Miss World 2012 dan berhasil masuk Top 30. Kini, Janelee sibuk mengurus putrinya yang masih kecil. Ia sudah mengkonfirmasi diundang oleh Miss Grand International untuk datang ke Jakarta.
Daryanne Lees Garcia (Kuba)
Daryanne Lees Garcia atau akrab disapa Lees merupakan wanita kedua yang memenangkan Miss Grand International pada 2014. Ia dimahkotai Janelee pada usia 28 tahun. Ia juga menjadi wanita Kuba pertama yang memenangkan kontes kecantikan sepanjang sejarah. Kuba memang semakin jarang mengikuti ajang kontes kecantikan semenjak tertutupnya negara itu dengan dunia luar.
Lees Garcia. - Dok. Istimewa |
Meski mewakili Kuba, Lees ternyata berdarah Puerto Rico. Makanya, ia pernah mengikuti kontes Miss Universe Puerto Rico pada 2008 tetapi belum berhasil mewakili wilayah dependensi AS tersebut. Ia juga pernah mengikuti Miss US International pada 2009 dan Miss Earth USA 2014 tetapi masih belum berhasil juga. Mungkin, rezekinya adalah saat ia mengikuti Miss Grand Kuba dan mewakili negara Karibia hingga meraih mahkota. Lees juga mengkonfirmasi akan datang ke Indonesia akhir Oktober ini.
Anea Garcia (Republik Dominika)
Tahun 2015 menjadi tahun yang penuh prahara bagi Miss Grand International. Pemenang edisi tahun ini, Anea Garcia asal Republik Dominika mengundurkan diri sebagai ratu utama. Belum jelas mengapa Anea mengundurkan diri. Beberapa rumor menyatakan bahwa ia tidak disetujui oleh Mr. Nawat, pemilik Miss Grand International untuk mengajak nenek dam pacarnya tinggal dalam satu apartemen bersama dirinya di Thailand.
Anea Garcia. Dok. Istimewa |
Anea pun harus menyerahkan mahkotnya kepada Claire asal Australia. Sebelum mengikuti ajang Miss Grand International, Anea sebelumnya pernah mengikuti ajang Miss USA pada 2015 tetapi gagal. Banyak memang wanita asal Karibia yang memiliki kewarganegaraan ganda dengan AS mengikuti dua ajang di dua negara berbeda. Meski tidak diundang, Anea kabarnya akan datang ke Indonesia sebagai penonton biasa.
Baca juga: Kontes Kecantikan Mana yang Paling Prestisius?
Claire Elizabeth Parker (Australia)
Claire merupakan wanita keempat yang mengenakan mahkota Miss Grand International setelah meraih runner-up 1 pada tahun 2015. Ia menggantikan Anea yang mengundurkan diri dan menyelesaikan jabatannya sampai habis. Claire juga yang memahkotai Ariska Puteri Pertiwi, wakil Indonesia yang memenangkan ajang ini setahun kemudian.
Claire Parker. - Dok. Istimewa |
Gerlarnya sebagai Miss Grand International dicabut karena Claire mengikuti ajang Miss Universe Australia pada 2019. Organisasi Miss Grand International memang tidak membolehkan pemenang mengikuti ajang lain setelah menjabat. Akibatnya, hingga saat ini tidak ada nama pemenang Miss Grand International 2015 yang diakui secara sah.
Ariska Puteri Pertiwi (Indonesia)
Ariska atau akrab dipanggil Ika adalah wanita pencetak sejarah bagi Indonesia. Betapa tidak, ia adalah wanita pertama asal Indonesia yang menjuarai grand slam pageant. Ika meraih mahkota ini pada tahun 2016 di Las Vegas, Nevada.
Ariska Puteri Pertiwi. - Dok. Istimewa |
Sebelumnya, Ika adalah runner-up 3 Puteri Indonesia 2016. Jika mengacu pada aturan, sebenarnya ia tidak dikirim ke ajang international karena Yayasan Puteri Indonesia hanya memiliki 3 lisensi (Miss Universe, Miss International, dan Miss Supranational). Namun, karena ada kespakatan dengan Elvira Devinamira (Puteri Indonesia 2014), Ika pun berangkat ke ajang ini.
Baca juga: Mengenang Gelar Puteri Indonesia Perdamaian
Tak dinyana, ia memenangkan ajang ini dan membuat dunia kontes kecantikan tanah air menjadi semakin diperhitungkan. Saat ini Ika sudah dikarunai 2 puteri dan baru saja menyelesaikan pendidikan dokter lanjutannya.
Maria Jose Lora (Peru)
Maria – sapaan akrabnya – menggantikan Ariska sebagai Miss Grand International 2017. Ajang tersebut saat itu dihelat di Vietnam. Maria berhasil menyisihkan 76 kontestan lain dan menjadi wanita Peru pertama yang memenangkan kontes kecantikan selama 10 tahun terakhir.
Maria Jose Lora. - Dok. Istimewa |
Uniknya, saat berkompetisi, ia hanya mempersiapkan diri kurang dari sebulan selepas dinobatkan menjadi Miss Grand Peru 2017. Maria juga dikenal fasih beberapa bahasa, antara lain Spanyol, Portugis, Inggris, dan Italia. Maria juga mengkonfirmasi akan datang ke Jakarta guna menghadiri undangan Miss Grand International 2022.
Maria Clara Sosa Perdomo (Paraguay)
Clara merupakan pemenang Miss Grand International 2018 menggantikan Maria. Ajang tersebut saat itu dihelat di negara Myanmar sebelum adanya kudeta militer. Kemenangan Clara Sosa cukup kontroversial karena saat dinobatkan sebagai pemenang ia sempat pingsan dan henti jantung beberapa saat.
Maria Sosa. Dokumen Istimewa |
Penonton dan panitia saat itu panik terutama wakil India yang berada dekat dengannya karena meraih runner-up 1. Untunglah ia cepat tersadar dan mampu berdiri tegak untuk meraih mahkota. Clara Sosa sebelumnya pernah mengikuti beberapa ajang minor seperti Miss Model of The World. Ia juga mengkonfrimasi akan datang ke Indonesia.
Valentina Figuera Morales (Venezuela)
Valentina adalah wanita pertama asal Venezuela yang meraih mahkota Miss Grand International 2019. Ia juga menjadi Miss Grand International pertama yang memenangkan mahkota di negaranya sendiri. Saat itu, ajang MGI memang diselenggarakan di Venezuela walau kondisi ekonomi negeri kaya minyak itu sedang tidak baik.
Valentina Figuera. - Dok. Istimewa |
Valentina juga merupakan Miss Grand International dengan masa jabatan terlama akibat adanya pandemi covid-19. Ia menjabat satu setengah tahun lebih dan baru memberikan mahkotanya pada Maret 2021. Valentina dikenal sebagai wanita yang memiliki bibir seksi dan senyum yang menawan. Saat melepaskan mahkota, ia tampak terharu karena menjadi Miss Grand International terlama. Ia juga sudah diundang dan akan hadir di Indonesia.
Abena Akuaba (Amerika Serikat)
Berbeda dengan Valentina, Abena merupakan Miss Grand International dengan masa jabatan tersingkat. Ia baru dinobatkan menjadi Miss Grand International 2020 di Thailand pada Maret 2021. Hanya 7 bulan berselang, Abeena harus meletakkan jabatannya kepada penerusnya.
Abena Akuaba. - Dok. Istimewa |
Abena merupakan wanita kulit hitam pertama yang memenangkan Miss Grand Slam pageant. Tidak hanya itu, Abena juga dikenal sebagai sosok yang gemar mengikuti kontes kecnatikan. Sebelum Miss Grand, ia sudah pernah mewakili Ghana pada ajang Miss Universe 2014 dan Miss Earth 2019. Abena memang memiliki kewarganegaraan ganda.
Abena terkenal kocak dan sangat percaya diri. Ia tak segan belajar bahasa lokal sesuai tuan rumah ajang yang diikutinya. Tak ayal, ia kerap menarik perhatian para pageant lover karena tingkahnya. Tentu, Abena akan datang ke Indonesia guna menghadiri Miss Grand International 2022.
Nguyen Thuc Thuy Tien (Vietnam)
Tien atau para pageant lover Indonesia memanggilnya Mbak Tien merupakan wanita Asia kedua yang memenangkan Miss Grand International. Ia menggantikan Abena dan dinobatkan sebagai Miss Grand International 2021.
Nguyen Thuc Thuy Tien |
Tien dikenal sebagai sosok yang suka berkegiatan sosial. Ia mengunjungi banyak negara untuk melakukan berbagai kegiatan amal termasuk di beberapa negara Afrika. Berkat kegiatan sosialnya ini, Tien juga berhasil mengumpulkan jutaan dolar untuk disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. Sebelum mengikuti ajang Miss Grand International 2021, Tien juga pernah mengikuti ajang Miss International 2018 di Jepang. Sayang, saat itu ia unplaced.
Tien akan melepas mahkotanya di Jakarta pada 25 November 2022 nanti. Entah siapa yang akan berhasil meraih mahkota tersebut dan menjadi Miss Grand kesebelas dari 10 kali perhelatan.
Ya ampuuun mas, salut lah kamu tau banget soal pageant ini 😄👍👍. Lengkap Ama pemenang pula.
ReplyDeleteDari sekian banyaaak di atas, suka bangettttt liat muka pemenang yg dari Peru ❤️👍. Cantiknya ga bosenin.
Jadi THN ini juaranya bakal Nov nanti ya mas. Penasaraaaan bakal siapa 😄. Berharap pastinya Indonesia bisa menang.
iya yang dari peru cantik banget padahal sekarang udah punya anak masih aja cantik dan kayak masih baru menjabat
Delete