Suroboyo Bus terparkir di Terminal Osowilangun |
Suroboyo Bus baru saja melakukan sebuah ekspansi dari rute yang sudah mereka layani.
Bukan penambahan rute baru, melainkan perpanjangan rute yang sudah ada sebelumnya. Rute yang diperpanjang tersebut adalah rute R7 dan R8. Rute ini biasanya berangkat dari Terminal Joyoboyo menuju ke arah Gunung Sari, Wiyung, Babadan, Unesa, PTC dan berakhir di Yono Soewoyo.
Beberap hari yang lalu, Suroboyo Bus secara resmi mengumumkan bahwa rute tersebut diperpanjang hingga ke Terminal Tambak Osowilangun dan Gelora Bung Tomo. Perpanjangan sampai Stadion Gelora Bung Tomo dilakukan untuk mendukung Timnas Indonesia menjalani kualifikasi Piala AFC. Operasional menuju Stadion Gelora Bung Tomo dilakukan hanya saat ada pertandingan Piala AFC di stadion tersebut.
Artinya, perpanjangn rute menuju Stadion Gelora Bung Tomo hanya bersifat insidentil tidak permanen. Namun, untuk perpanjangan rute menuju Terminal Tambak Osowilangun sudah permanen. Suroboyo Bus akan terus melayani penumpang hingga menuju terminal yang dekat dengan Teluk Lamong tersebut.
Penghapusan Rute Damri P8 Osowilangun-Bungurasih
Perpanjangan rute ini bisa jadi sebagai respon atas berhentinya oprasional Bus DAMRI dari arah Terminal Osowilangun. Salah satu bus DAMRI yang sudah berhenti beroperasi adalah bus P8 jurusan Terminal Tambak Osowilangun menuju ke Terminal Bungurasih. Bus P8 ini biasanya menjadi tumpuan pekerja, baik dari arah sekitaran Sidoarjo maupun Gresik untuk beraktivitas.
Baca juga: Apa Beda Suroboyo Bus dengan Trans Semanggi Suroboyo?
Berhentinya operasional bus P8 tersebut sangat disayangkan oleh banyak pengguna transportasi umum. Namun, kini kehadiran Suroboyo Bus R7 dan R8 bisa jadi alternatif pengganti bus DAMRI P8. Alasannya, pengguna bus DAMRI P8 juga bisa menuju Terminal Bungurasih menggunakan Suroboyo Bus dengan transit dulu di Halte Marmoyo.
Walau begitu, tentu waktu yang dibutuhkan untuk menuju Terminal Bungurasih memakan waktu yang lebih lama karena Suroboyo Bus tidak melewati jalan tol seperti Bus DAMRI P8. Pengguna juga harus menunggu lagi untuk transit menunggu bus dari arah Jalan Rajawali. Akan tetapi, tarif Suroboyo Bus jauh lebih murah hanya 5.000 rupiah.
Jadwal Suroboyo Bus Rute Joyoboyo-Osowilangun
Untuk jadwal oprerasional Surboyo Bus rute TIJ – Osowilangun ini juga sama dengan Suroboyo Bus rute lain. Bus paling awal berangkat sekitar pukul 05.00 dan paling akhir sekitar pukul 21.00. Jika sedang ada pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo, maka bus akan berangkat dari Stadion GBT paling akhir pukul 22.30.
Posisi parkiran Suroboyo Bus di Stadion Bung Tomo. Sumber: Suroboyo Bus. |
Lokasi parkir Suroboyo Bus di Stadion Gelora Bung Tomo berada di parkiran Bus dan R4 yang menuju ke fly over Teluk Lamong. Jadi, jika pengguna Suroboyo Bus yang baru saja nonton pertandingan sepak bola, maka mereka harus menuju parkiran roda 4 dan bus. Sementara itu, untuk lokasi pemberhentian Suroboyo Bus di Terminal Osowilangun berada dekat dengan angkot warna biru yang menuju ke arah Pasar Turi.
Jadwal dan rute bisa dicek di aplikasi Gobis |
Integrasi Rute Trans Jatim - Suroboyo Bus
Pada minggu kemarin, saya berkesempatan mencoba naik Suroboyo Bus dari Terminal Osowilangun. Mulanya, saya baru saja ada kegiatan di sekitar Romokalisari. Setelah naik Trans Jatim dan turun di Hallte GOR Joko Samudro, saya pun menuju Romokalisari dulu untuk menyelesaikan pekerjaan. Lalu, saya naik ojek lagi menuju Terminal Osowilangun guna naik Suroboyo Bus.
Baca juga: Per 1 Mei 2022, Penumpang Dilarang Membayar dengan Sampah Botol di Dalam Suroboyo Bus
Dua kali naik ojek ini bagi saya kurang efektif. Terlebih, harga satu kali ojek sekitar 10 ribu rupiah. Lumayan juga apabila uang sebanyak itu bisa saya gunakan untuk keperluan lain. Mulanya, saya mau naik angkot warna hijau daeri arah Gresik menuju Terminal Osowilangun. Namun, angkot ini tidak bisa diandalkan karena ngetemnya lama. Padahal, saya sudah keburu untuk bertemu beberapa orang.
Halte GOR Joko Samudro, halte Trans Jatim terdekat dari Terminal Osowilangun |
Pengalaman saya ini menjadi catatan tersendiri mengenai belum terkoneksinya dua moda transportasi yakni Suroboyo Bus dan Trans Jatim. Dua BRT yang kini sering jadi andalan masyarakat untuk bepergian karena lebih nyaman jika dibandingkan angkutan konvensional.
Rute Trans Jatim terputus di GOR Joko Samudro. Sementara, rute Suroboyo Bus hanya sampai di Terminal Osowilangun. Padahal, wilayah diantara keduanya butuh terkoneksi. Butuh untuk terhubung satu sama lain agar masyarakat bisa mudah berpindah antar moda transportrasi.
Misalkan, saya yang bekerja di sekitar Wiyung akan lebih mudah menuju Gresik. Tanpa mengeluarkan ongkos mahal untuk naik ojek, biaya transportasi bisa ditekan seminimal mungkin. Demikian pula warga Gresik yang mau ke daerah tengah Surabaya akan lebih efektif tanpa harus ke Bungurasih dulu naik Trans Jatim. Semoga saja, angkot yang melintas tersebut bisa dijadikan feeder atau pengumpan bagi warga yang berasal dari Gresik yang akan menuju Terminal Osowilangun.
Rute Suroboyo Bus Joyoboyo-Osowilangun
Rute yang dilalui oleh Suroboyo Bus TIJ-Osowilangun ini dimulai dari wilayah Republik Kontainer Utara. Wilayah ini tak lain adalah wilayah pergudangan di sekitar Margomulyo. Dinamakan Republik Kontainer Utara karena sebagian besar wilayah ini merupakan gudang pabrik dan peti kemas. Satu wilayah lain dinamakan Republik Kontainer Selatan yakni Jambangan, Gayungan, dan sekitarnya juga dengan alasan sama.
Peta meme Surabaya dengan Republik Kontainer Utara di dalamnya |
Saya tidak tahu apakan nanti akan ada penumpang yang naik di sekitar wilayah Republik Kontainer Utara ini. Alasannya, sebagian besar wilayah ini adalah gudang. Jarang sekali ada pemukiman. Mungkin para pekerja gudang dan peti kemas nanti yang akan naik entah ke mana. Yang jelas, halte Margomulyo sebagai pemberhentian pertama sudah dibangun meski saat saya naik busnya tidak berhenti.
Rute Suroboyo Bus Joyoboyo-Osowilangun. Sumber: Suroboyo Bus |
Dari arah Margomulyo, bus kemudian menuju ke arah Tandes. Di sini, bus hanya berhenti di Samsat Tandes. Padahal, jika Suroboyo Bus mau mengintegrasikan transportasi antar moda, mereka bisa membangun halte di Stasiun Tandes. Stasiun ini masih digunakan sebagai pemberhentian KA Komuter dari Sidoarjo menuju Gresik.
Halte PTC, pemberhentian Suroboyo Bus |
Suroboyo Bus pun lalu menuju ke Jalan Raya Sukomanunggal, Jalan Raya Satelit Indah, Jalan Pattimura, Jalan Darmo Baru Barat, Jalan Raya Darmo Permai, dan Jalan Yono Sowoyo. Dari sini, bus akan melewati rute yang sama sebelum perpanjangan hingga sampai di Terminal Joyoboyo.
Masalah yang Muncul
Menurut saya, rute ini kurang bisa mengakomodasi warga karena sebagian besar melewati daerah pergudangan. Belum adanya halte lain selain halte Samsat Tandes, Pasar Modern Puncak Permai, dan Margomulyo juga jadi alasan. Jarak antar haltenya terlalu jauh. Bayangkan dengan rute sejauh itu hanya ada 3 halte.
Baca juga: Cara Naik Suroboyo Bus ke Kebun Binatang, Tugu Pahlawan, dan Monkasel dari Bungurasih
Masalah lain adalah belum banyaknya informasi seputar tata cara naik Suroboyo Bus di Terminal Osowilangun. Perlu diketahui, model pembayaran secara nontunai dan bus hanya berhenti di halte ini merupakan hal baru bagi warga di sekitar sana.
Suasana bus yang sepi |
Makanya, banyak diantara mereka yang takut dan tak jadi naik saat tahu bahwa pembayaran hanya bisa dilakukan secara nontunai. Mereka banyak yang hanya bisa melakukan pembayaran secara tunai seperti yang dilakukan pada bus-bus konvensional. Saat berjalan di kawasan pergudangan Margomulyo, ada beberapa orang yang mencoba untuk mencegat bus. Mereka mengira bahwa untuk naik Suroboyo Bus sama dengan bus lain.
Fenomena seperti inilah yang menjadi masukan bagi Suroboyo Bus. Agar memberi informasi jelas di lapangan tidak hanya melalui media sosial. Tidak hanya itu, waktu tunggu bus yang lama di dalam terminal hingga ada bus belakangnya yang masuk juga jadi catatan. Armada bus perlu ditambah agar watu tunggu (headway) tidak terlalu lama.
Semoga catatan ini bisa jadi bahan pertimbangan ke depannya.
Mas Ikrom, saluuut bangeeet, info2 ttg bus yg mas tulis ini aku yakin membantu bangetttt buat para pengguna bus. Soalnya beneran Kompliiit. 👍
ReplyDeleteSampe ada masukannya juga. Semoga aja ya mas, bener2 sampe ke pihak yg bersangkutan, dan bisa jadi feedback membangun buat mereka. Krn sayang kalo bus bagus dan nyaman begini, tapi ternyata kurang sosialisasi di antara pengguna
Setuju banget sama Mba Fanny, thanks to Mas Ikrom deh, informasi gini sangat bermanfaat loh, karena bahkan medsos dari Suroboyo Bus juga nggak bisa memberikan info lengkap.
ReplyDeleteKurangnya sosialisasi, jadinya masih banyak yang bingung naik bus ini, padahal sumpah ya, ini bus nyaman banget, saya seumur-umur kayak pobhia naik bus, takut ini itu.
Setelah apa Suroboyo Bus langsung ketagihan naik bus.
Eh lupa, btw ini karena ada pertangingan di GBT ya? Mas Ikrom nggak nonton kah?
ReplyDeleteSaya pengen traktir si Kakak nonton di sana sebenarnya, tapi pas banget lagi bokek, plus si Kakak sakit, padahal dia suka banget nonton bola :D
Wah, mas beri informasi yang informatif yang memudahkan banyak oramg
ReplyDeleteWajar Damri dihentikan. Karena selama2nya tak maju2. terima kasih telah berbagi pengalaman,as Ikrom
ReplyDeleteeh, ada rute baruu?? wah makin banyak aja nih rutenya. semoga makin banyak orang pilih pake bus ini karena emang nyaman bangeettt 😁
ReplyDeleteeh tapi mas aku bingung sama yang bus 'Kawan Bus' itulo. daerah lidah kalo nggak salah. apa itu beda bukan punya pemkot ya? soalnya aplikasnya juga sendiri