Lansekap Solo Baru |
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada pertanyaan yang juga menggelitik untuk ditanyakan.
Apa sih beda antara Solo, Surakarta, dan Kartasura?
Pertanyaan ini sering timbul dalam diri saya manakala melewati atau sedang singgah di wilayah yang dikenal sebagai Spirit of Java ini. Ketika saya kini cukup sering datang ke Kartasura, pada mulanya saya menganggap daerah ini ya sama saja dengan Solo. Hanya saja kalau saya datang dari arah Jogja, Kartasura hadir lebih dulu dibandingkan Kota Solo sendiri.
Legenda Kartasura
Menurut beberapa literasi, Kartasura adalah bekas keraton Kerajaan Mataram sebelum dipindahkan ke Sala atau Solo sekarang. Di dekat rumah yang sering saya singgahi untuk keperluan pekerjaan, ada bekas keraton yang cukup besar. Saya belum sempat untuk mengunjunginya karena masalah waktu dan kadang saat saya ke sana, hari sedang terik atau hujan deras tengah melanda. Kini, di bekas keraton itu, tinggal tersisa puing bangunan dan makam para pembesar kerajaan.
Kartasura sendiri sekarang menjadi nama dari sebuah kecamatan yang masuk wilayah Sukoharjo. Meski bukan masuk wilayah Solo, tetapi secara kultur budaya dan wilayah, Kartasura yang termasuk Solo juga. Banyak penduduk Kartasura yang bekerja di Solo dan sebaliknya. Untuk itulah, Kartasura juga masih dijangkau oleh BRT Batik Solo Trans hingga titik terakhirnya berada di Terminal Kartasura.
Baca juga: Kawasan Arek; Orangnya Kasar-Kasar?
Sedangkan, perbedaan Solo dan Surakarta sendiri adalah pada penggunaan nama keduanya. Solo lebih dikenal untuk kegiatan promosi budaya dan wisata serta kegiatan transportasi. Surakarta adalah nama resmi pemerintahan sesuai tata ururutan ketatanegaraan di negara Indonesia. Kota Surakarta adalah bagian dari Provinsi Jawa Tengah. Dalam kegiatan pendidikan formal seperti nama sekolah, nama Surakarta juga sering digunakan dibandingkan dengan Solo.
Solo Baru, Solo yang Dimodifikasi?
Nah, kini ada wilayah yang sering disebut sebagai Solo Baru. Teman saya sering sekali singgah di Solo Baru untuk menyelesaikan urusannya. Nama ini sebenanya sudah saya dengar beberapa tahun lalu. Namun, saya penasaran mengapa wilayah ini disebut sebagai Solo Baru. Apa yang membedakannya dengan Solo Lama?
Tugu batas Kota Solo dan Solo Baru |
Solo Baru sebenarnya adalah kawasan bisnis dan pemukiman terpadu yang masuk wilayah Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Secara administratif, wilayah ini ternyata juga sama dengan Kartasura yang sama-sama masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo. Letak wilayah Solo Baru berada di sebelah selatan Kota Surakarta. Untuk mencapai ke sana sebenarnya tidak terlalu jauh. Dari alun-alun, saya mencoba naik ojek online sekitar 10 hingga 15 menit saja.
Baca juga: Kotagede yang Bersejarah, Kotagede yang Terbelah
Solo Baru mulanya adalah gagasan yang dikembangkan oleh perusahaan properti PT Pondok Solo Permai. Perusahaan ini membuat gagasan untuk membuat tatanan kota baru yang terpadu di luar Kota Solo saat ini. Tujuannya tentu agar banyak usaha ekonomi baru yang tumbuh dan pemukiman baru yang ramai. Gagasan ini mulanya dianggap sebagai ide yang tak masuk akal. Yah sama dengan proyek kota terpadu Meik**ta yang sempat heboh beberapa waktu lalu.
Jalanan di Solo Baru |
Setelah dikembangkan selama bertahun-tahun, kini Solo Baru pun mulai tumbuh menjadi pusat kegiatan yang baru. Berbagai landmark dan bangunan penting pun mulai bermunculan. Lambat laun, wilayah ini semakin ramai dan harga properti di Solo Baru pun mulai naik.
Tata Kota Futuristik di Solo Baru
Saya mencoba untuk singgah ke Solo Baru untuk menjelajah sekaligus mencoba cuci mata di salah satu pusat perbelanjaan yang ada di sana. Menurut rekan saya, ada beberapa pusat perbelanjaan di Solo Baru yang juga cukup ramai. Dua diantaranya adalah The Park Mall dan Hartono Mall Solo Baru.
Baca juga: Apa Beda Malang dengan Batu?
Perjalanan ini saya mulai dari arah alun-alun Kidul Solo menuju Solo Baru. Tak sampai berapa menit, saya pun menemukan gapura perbatasan antara Solo (Lama) dan Solo Baru. Gapura ini cukup besar dan jelas menandai dua wilayah beda administrasi tersebut. Gapura ini berada dekat dengan anak Sungai Bengawan Solo yang juga menjadi batas alam antara Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo.
Patung monumen di Solo Baru |
Saya pun takjub dengan tata kota baru yang menurut saya cukup tertata rapi. Akan tetapi, keterkejutan saya terjadi karena nuansa dan suasana Solo Baru sangat mirip sekali dengan kawasa Jalan Soekarno Hatta (Suhat) yang ada di Kota Malang. Kawasan Suhat ini juga dulunya adalah konsep penataan kota baru yang terpadu dengan perumahannya yang terkenal bernama Griya Shanta.
Suasana di Solo Baru yang amat mirip dengan kawasan Suhat Malang membuat saya feel at home. Lantaran. Saya sering datang ke salah satu kafe di Suhat untuk menulis dan mengerjalan tugas. Persisnya suasana ini saya rasakan mulai dari median jalan yang penuh denagan aneka pepohonan. Pedestrian yang ditata sedemikian rupa hingga penataan pohon palem yang khas membuat Solo Baru terasa seperti wilayah yag tidak asing bagi saya.
Suasana jalan di Solo Baru yang mirip dengan kawasan Suhat Malang |
Berbagai ruko dengan aneka corak arsitektur pun juga membuat saya semakin yakin kalau wilayah ini sudah dikonsep untuk pusat ekonomi. Berbagai kantor layanan barang dan jasa juga tumbuh subur yang juga banyak saya temukan di kawasan Suhat Malang. Berbagai tenant makanan seperti Yoshinoya, Mie Gacoan, Domino’s Pizza, dan beberapa restoran cepat saji juga tersedia. Meski begitu, hal paling mirip adalah banyaknya Supeltas yang mengatur lalu lintas secara sukarela adalah yang membuat saya yakin bahwa Solo Baru memiliki vibes yang serupa dengan Suhat Malang.
Hartono Mall Solo Baru |
Saya mencoba singgah sejenak ke Hartono Mall Solo Baru. Mall ini juga berada tepat di jantung Solo Baru dan menjadi pusat perbelanjaan terbesar di sana. Berbeda dengan Hartono Mall yang ada di Jogja, Hartono Mall di Solo Baru ini terlihat lebih ramai. Aneka tenant terisi penuh meski kondisi sedang PPKM.
Gapura salah satu gang di Solo Baru |
Saya tertarik dengan tempat duduk foodcourt di Hartono Mall Solo Baru ini yang menggunakan meja dari bekas mesin jahit. Lucu juga bekas mesin jahit itu terlihat ikonik meski pedalnya sudah tak berfungsi lagi. Jaringan bioskop Cineplex juga tersedia di Hartono Mall Solo Baru sehingga warga kota mandiri ini bisa menyaksikan film yang masih hangat dan tidak ketinggalan dengan kota lain.
Lucu ya Bund |
Jika dibandingkan dengan Kartasura, Solo Baru masih belum seramai Kartasura. Solo Baru memang bukan wilayah penghubung beberapa kota besar dan tidak dilewati jalan negara. Inilah alasan saya bisa menyeberang dengan nyaman di Solo Baru dibandingkan dengan di Kartasura yang penuh dengan bus-bus antar kota. Solo Baru pun akhirnya bisa dijadikan referensi wisata terutama kuliner karena banyak juga pusat kuliner yang enak di Solo Baru.
Oh ..., begitu ya, Mas Ikrom. Bedanya Solo dan Solo Baru. Namanya ada sedikit kesamaan. Tapi beda. Seperti Rantauprapat dan Parapat
ReplyDeleteiya bu nur bisa jadi seperti itu
DeleteLamaaa aku ga ke solo baru.Udah banyak berubah secara fisik pastinya.Jadi intinya itu semacam pemekaran wilayah gitu ya mas..
ReplyDeleteBtw, aku juga sering bingung antara kartasura, Surakarta + solo
Bahkan adikku ipar yang tinggal di daerah Colomadu itu pun sering bilang tinggal di Solo (padahal secara admin ikut Boyolali klo nggak salah)
saya pun juga mbak
Deletekalau engga berkunjung atau tinggal rasanya bingung
kayaknya ini masuk daerah mana ya hahaha
Duh jadi pengen banget ke Solo, pengen backpakeran kesana, makan serabi, selat solo dll hihihi
ReplyDeletecoba aja mbak seru lo
DeleteOh ternyata bedanya solo dan Surakarta itu begitu ya mas, jujur aku baru tahu.
ReplyDeleteTernyata ada solo lama dan solo baru ya, sepertinya solo baru akan jadi pusat ekonomi nantinya ya, kawasan tertata rapi dan ada mall yang ramai juga yaitu Ikrom Zain Mall.😄
wkwkwk auto crazy rich aku
Deletemakasih infonya, kangen ke solo
ReplyDeleteHuehehee ternyata itu ceritanya yaa. Punya saudara di Solo Baru, dan tahu kalau Solo Baru masuk ke Sukoharjo, tapi tidak begitu paham jika ditanya bedanya Solo, Surakarta, terus makna Solo Baru itu apa. Padahal sering ke sana juga. Thanks informasinyaaa 🤩
ReplyDeleteiya mbak panjang sejarahnya
Deletesama smaa
solo jebresssss
ReplyDeletewkwk solo balapan
DeleteSuami yg orang solo dulu pernah jelasin ttg 3 wilayah tersebut. Aku awalnya juga mengira sama aja mas. Mau kemanapun jalannya, aku ttp bilangnya solo 🤣🤣. Padahal beda yaaa 😄.
ReplyDeleteTapi memang kalo kulineran aku LBH suka ke solo baru. Banyak yg enak2. Duuh JD kangen solo ih
iya mbak soalnya banyak ruko isinya kulineran semua ahhaha
Deletesolo baru ya semacam BSD kalau di tangsel apa bintaro mas, meski lebih kecil hehe...
ReplyDeletedjangki