Berenang dengan View Kastil dan Pengunungan di Citra Garden Malang

 

Kolam Renang Citra Garden Malang

Sebenarnya, saya malas berjalan-jalan bersama keluarga besar.

Alasannya, saat ini sedang covid-19 dan saya tak bisa bebas mengeksplorasi tempat wistaa yang saya tuju. Namun, bibi saya meminta saya mendokumentasikan kegiatan jalan-jalan bersama keluarga besar ke sebuah kolam renang elit. Mendengar kata elit, saya pun mulai semangat. Pasti fasilitas yang ditawarkan sebanding dong dengan status elitnya.

Kolam renang elit yang dimaksud adalah Kolam Renang Citra Garden. Saya baru pertama kali mendengar kolam renang ini karena kurang familiar di telinga saya. Ternyata, letaknya cukup jauh dari rumah saya. pantas saja ketika bibi saya pamer foto, saya melihat hamparan pegunungan di belakang kolam renang ini.

Kolam Renang Citra Garden ini berada di area Perumahan Citra Garden. Namanya sama dengan nama perumahan ternyata. Artinya, kolam renang ini masih berada di kompleks perumahan. Di Malang sendiri ada beberapa kolam renang yang berada di area perumahan. Sebut saja Permata Jingga, Kota Araya, dan Dieng Club House. Nanti kalau saya punya uang akan saya coba satu persatu. Saya dulu pernah renang di kolam Renang Permata Jingga tetapi dokumentasinya sudah hilang.

Lokasi di Pegunungan Buring Kota Malang

Singkat cerita, saya berangkat belakangan dari rombongan keluarga besar saya yang menyarter mikrolet. Saya bersama sepupu yang masih SMA dan langsung menuju Perumahan Citra Garden. Perumahan ini sendiri berada di sebelah timur Kota Malang tepatnya di daerah Buring.

Asli, untuk ke sini harus ekstra waspada karena kita akan naik ke puncak Gunug Buring. Motor saya sampai ngos-ngosan menanjak. Saya juga membonceng sepupu saya yang badannya bongsor. Dobel-dobel deh beban yang harus saya pikul.

Akhirnya, setelah sedikit tersesat, kami sampai di depan area kolam renang. Bangunan kolam renang ini ternyata diselumuti oleh kastil yang tampak unik. Lengkap dengan bendera yang tertancap di atasnya, Kolam Renang Citra Garden ini menjadi daya tarik baru bagi wisata di Malang. Apalagi, daerah Buring dan Kedungkandang merupakan daerah yang jarang sekali tempat wisata.

Saya memarkir motor di tempat yang telah disediakan. Parkir motor dan mobil cukup penuh. Ini artinya tempat ini sudah mulai nge-hits dan benar-benar menjadi jujugan. Sayang, saya tak menemukan mikrolet yang disewa oleh keluarga besar saya. 

Bangunan kolam renang tampak dari luar

Saya telepon adik saya yang dibonceng suaminya belum diangkat. Ia sedang hamil makanya tidak tueut serta dalam mikrolet. Nanti dia bisa muntah-muntah. Tak lama kemudin, adik saya mengirim pesan WA. Katanya, rombongan keluarga besar saya tersesat sampai ke arah Tajinan, Kabupaten Malang. Lah.

Memang, papan petunjuk kolam renang ini tidak terlihat jelas. Kalau terlalu naik sedikit lagi, maka kita sudah berada di perbatasan antara Kota Malang dan Kabupaten Malang. Alias, sudah bablas ke wilayah kabupaten padahal tempat ini masih wilayah kota.

Saya menunggu sambil membeli minum di Indomaret. Akhirnya, rombongan besar keluarga saya sampai dan cukup heboh karena sempat tersesat. Mereka langsung menuju pintu masuk untuk segera berenang. Tak sabar anak-anak yang turut serta dengan kesegaran yang ditawarkan.

Kolam Renang Citra Garden cukup ketat dalam melakukan screening pengunjung. Pengunjung dewasa harus melakukan scan pada aplikasi Peduli Lindungi. Namun, ternyata ini hanya formalitas saja. Jika beberapa anggota rombongan sudah bisa menunjukkan tanda hijau pada aplikasi tersebut, maka semuanya diperkenankan masuk.

Tiket Masuk 20 Ribuan

Harga tiket Kolam Renang Citra Garden ini adalah 20.000 rupiah untuk weekday dan 25.000 ribu rupiah untuk weekend. Anak dengan tinggi badan di atas 80 cm dikenai 1 tiket masuk. Sepupu saya Inara yang kini sudah 5 tahun diukur dulu tinggi badannya dan ternyata tingginya 108 cm. Jadi, ia dikenakan 1 tiket.

Pengukuran tinggi badan

Nah, saat akan masuk, ternyata kami tidak boleh membawa makanan dan minuman ke dalam. Makanan dan minuman harus dititipkan. Yah padahal kami mau piknik bersama. Jadi, kami menitipkan semua makanan dan minuman kami petugas dan langsung masuk.

Sesampainya di sana, anak-anak di dalam rombongan langsung berganti baju untuk berenang. Ada dua macam kolam renang di sini. Ada yang dalam untuk orang dewasa dan yang dangkal untuk anak-anak. Kolam dewasa ini yang menghadap langsung ke Pegunungan Kawi-Butak. Dari kolam ini juga bisa terlihat Gunung Arjono yag gagah di sisi utara. Lansekap ciamik yang ditawarkan memang sebanding dengan harga tiket yang bagi saya cukup mahal untuk ukuran kolam renang.

Fasilitas Kolam Renang Cukup Lengkap

Untuk kolam anak-anak sendiri, fasilitasnya juga sangat lengkap. Ada perusutan, air mancur, dan tentunya ember tumpah. Pendek kata, anak-anak sangat senang jika diajak ke sini. Terlebih, di sini juga ada taman bermain yang berada di sisi utara kolam.

Fasilitas taman

Sayang, tak banyak tempat duduk yang disediakan oleh Kolam Renang Citra Garden. Jadi, kami para orang dewasa harus mencari tempat untuk sekadar berteduh sambil melihat anak-anak. Ada sih beberapa tempat duduk tapi kondisinya sangat panas dan terik. Tak banyak pepohonan yang menaunginya.

Fasilitas kolam anak

Di sini juga hanya ada tiga penjual makanan dan minuman yang semuanya menjual makanan ringan saja. Untuk makanan berat hanya pop mie saja. Alhasil, saya cukup kelaparan pun demikian dengan anggota keluarga lain. Saya masih berharap ada penjual makanan berat di sini ternyata tidak ada. Ya sudah sambil menahan lapar, saya melanjutkan membuat konten merekam aktivitas anak-anak yang sedang berenang. 

Bocil yang asyik berenang

Berenang di kolam dewasa

Saat azan zuhur berkumandang, saya pun mencari Musala. Rupanya ada juga fasilitas Musala di lantai 2. Di dekatnya juga ada fasilitas gym yang saya lihat bisa digunakan untuk pengunjung kolam renang. Wah tau gitu saya bawa baju buat nge-gym. Lumayan juga kan daripada bengong di pinggir kolam renang?

Habis renang memang membuat lapar

Saya kemudian turun selepas selesai salat dan anak-anak sudah selesai berenang. Cukup puas juga mereka melakukan aktivitas menyenangkan tersebut. Saya memang sengaja tak berenang karena tidak terlalu suka jika berenang dengan banyak orang.

Saat keluar, bibi saya mengambil kembali bekal makanan yang dititipkan. Kami pun makan di luar area kolam renang dengan porsi yang aduhai karena sudah sangat kelaparan.