Embung Cempaka Malang |
Masih dalam suasana liburan Nataru kemarin, saya mencoba singgah sejenak ke Embung Cempaka.
Wisata ini merupakan sebuah embung atau mata air yang masih alami. Saya mendapatkan rekomendasi dari Google map selepas saya mendatangi Desa Wisata Sidorejo Indah (Dewi Sri) Jabung Malang. Setelah capai berkeliling sawah di wisata tersebut, saya pun mencari tempat wisata baru yang sekiranya dekat dan tidak mengeluarkan biaya banyak.
Mulanya, saya mau pergi ke beberapa coban atau air terjun di sekitar Jabung. Ada Coban Jahe, Coban Sumber Pitu, dan lain sebagainya. Namun, saya berpikir saat ini sedang musim hujan dan pasti akses menuju coban tersebut cukup berbahaya. Belum lagi jika nantinya hujan turun, ototmatis ada risiko longsoran atau banjir. Setelah memikih dan memilah, akhirnya saya memutuskan untuk datang ke Embung Cempaka saja.
Lokasi Embung Cempaka Dekat dengan Kota Malang
Untuk mencapai Embung Cempaka ini, sebenarnya tidak jauh. Patokan yang bisa kita tuju adalah SPBU Sumber Pasir. Jika dari arah Kota Malang, SPBU in berada di kanan jalan arah ke Tumpang. Di sebelah barat dari SPBU tersebut, ada sebuah gang kecil.
Di dekat gang tersebut sudah terdapat plakat jalan menuju Embung Cempaka ini. kita tinggal ikuti saja alurnya dan akan menemukan perumahan serta persawahan yang saling berselang-seling. Dari jalan masuk tadi, kira-kira membutuhkan waktu perjalanan sekitar 1,5 km atau 5 menit.
Lokasi Embung Cempaka ini juga mudah karena cukup banyak anak-anak yang datang bersama orang tua mereka. Kita bisa mengikuti mereka sampai ke embung karena tempat ini menjadi tempat berenang utama anak-anak di Sumberpasir Malang. Akan tetapi, beberapa meter sebelum lokasi, ada sebuah turunan dan tanjakan curam. Pengunjung yang akan masuk diharapkan memelankan kendaraan dan membunyikan klakson sebagai tanda kepada kendaraan lain lantaran jalan yang sangat sempit.
Parkir yang Luas dan Tiket yang Murah
Selepas menuruni jalan sempit tersebut, maka kita akan sampai di tanah lapang. Tanah ini merupakan tempat parkir yang bisa menampung puluhan sepeda motor dan beberapa mobil. Tiket parkir yang perlu kita bayar hanya 2.000 rupiah untuk motor dan 3.000 rupiah untuk mobil.
Baca juga: Menyambut Wisata “New Normal” Malang Raya dengan Mengunjungi Sumber Sira
Untuk mencapai loket, kita harus melewati rumah warga terlebih dahulu. Mereka juga menjual beberapa makanan, minuman, dan baju renang yang bisa digunakan oleh pengunjung jika tidak membawa peralatan renang.
Jalan menuju Embung |
Tiket masuk Embung Cempaka ini hanya 3 ribu rupiah. Ternyata, sama dengan Desa Wisata Sidorejo Indah (DEWI SRI) yang saya datangi sebelumnya, Embung Cempaka ini juga dikelola secara swadaya oleh masyarakat desa. Tentu, dukungan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Malang juga dilakukan.
Pemandangan Asri dari Sebuah Tebing
Keunikan dari Embung Cempaka ini adalah adanya tebing yang masih sangat hijau di sekitar embung atau sumber mata air. Ketika saya berjalan turun menuju embung, deretan pohon yang terpaku dalam tebing tersebut tampak elok. Seakan menemukan sebuah resor baru, semangat saya sangat tinggi untuk menuruni jalan setapak.
Pemandangan tebing dan embung |
Entah bagaimana nantinya saya kembali pulang karena jalan akan berganti dengan naik, saya sudah tak peduli. Pemandangan indah tersebut begitu menghadirkan kesejukan mata yang paripurna. Apalagi, suara gemuruh air dan tawa anak-anak menjadi sahabat yang menemani perjalan saya.
Baca juga: Wisata Pantai Selatan di Era Kenormalan Baru
Turunan dan tanjakan curam yang saya lewati tadi ternyata memberikan hadiah pemandangan indah ini. makanya, saya heran karena menurut seseorang yang saya temui di SPBU, tempat ini cukup tersembunyi meski dekat dengan jalan raya. Rupanya, ia berada di balik tebing maha indah itu.
Air Sumber yang Sangat Jernih
Tak perlu menunggu lama untuk bisa merasakan kesegaran air di Embung Cempaka ini. saya sudah sampai di kolam anak-anak beberapa saat kemudian. Kolam ini cukup dangkal hanya sebatas lutut orang dewasa saja. Di tengah kolam, ada wahana ala-ala waterpark yang menjadi daya tarik dari kolam renang ini.
Kolam anak-anak |
Hampir seratusan anak ada di dalam kolam tersebut. Tentu, lengkap dengan orang tua mereka yang menemani mereka berenang atau sekadara berendam di dalam air. Petugas kolam juga terlihat sigap menjaga kolam renang tersebut. Sama dengan kolam renang lain, ada pula tempat penitipan barang yang bisa dimanfaatkan. Jadi, pengunjung bisa khyusuk berenang tanpa takut memikirkan barang bawaan mereka.
Tempat penitipan barang |
Saya lebih tertarik untuk menuju kolam dewasa yang cukup dalam. Di sini, air begitu jernih berwarna biru turquoise. Refeksi cahaya matahari yang mengenai kolam menambah daya tarik tersendiri. Refleksi ini menghasikan bayangan pepohonan dan aneka bunga di sepanjang tebing.
Suasana asri banyak pepohonan |
Ruang ganti yang cukup banyak |
Kekuatan kolam renang alami di Malang memang dari airnya yang sangat jernih. Rata-rata, kebersihan dan kemurnian air sumber masih terjaga. Pun demikian dengan pepohonan yang masih dibiarkan alami. Bagaimanapun, kelestarian alir juga berasal dari kelestarian pohon yang ada di sekelilingnya. Embung Cempaka ini juga merupakan salah satu sumber air yang masih terjaga.
Birunya warna air Embung Cempaka |
Larangan untuk tidak mencuci baju atau peralatan lain di dalam kolam juga saya temukan. Makanya, pengelola menyediakan kamar mandi dan tempat bilas dengan cukup banyak. Mereka juga menyediakan tempat duduk yang bisa digunakan untuk bersantai sambil melihat anak-anak berenang. Saya memilih opsi itu meski jiwa pageant saya mengatakan untuk memakai baju renang sambil catwalk di pinggir kolam.
Baca juga: Singgah Sejenak ala Raja Nusantara di Sumber Polaman Lawang Malang
Fasilitas Pendukung Lainnya
Selain kolam, ada juga dereta warung yang berada di dekat kolam anak. Sayang, tak banyak pedagang yang berjualan. Sama dengan apa yang saya dapatkan di Desa Wisata Sidorejo Indah (DEWI SRI). Bisa jadi, mereka masih wait and see mengingat saat ini masih PPKM. Jadi, masih belum pasti apakah wisata ini akan dibuka terus atau tidak.
Warung masih banyak yang tutup |
Di sekitar kolam Embung Cempaka juga terdapat beberapa spot foto yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi lini masa jejaring sosial. Namun, spot favorit saya adalah melihat tebing dan kolam dari ketinggian. Rasanya indah sekali dan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Jadi, jika datang ke Malang, taka da salahnya untuk singgah sejenak ke Embung Cempaka ini. letaknya juga tak jauh dari Exit Toll Pakis. Selepas datang dari luar kota, bersantai sejenak di sini adalah kunci.
wkwkkwk...jiwa pageant saya ingin catwalk di tepi kolam....ada ada aja mas hahahhahah
ReplyDeletetapi ancene jernih banget, aku weruh kolam ngene rasa rasane pengen ciblon neng apa daya ra iso renang isone gaya batu alias tenggelam
hahahha
eh itu aku suka banget pemandangan tebingnya, mana ada tanaman bunga warna warninya pula ya di pinggirannya
terus harga tikete murah banget cuma 3 ribu aja...aduh aku kok nek weruh tempat wisata sing adem adem hijau penuh pemandangan tebing jadi pengen ngelist cabcus...ah kapan aku bisa ke jawa timur ya huhuhu
wkwkw lah gimana mbak udah ingting PL hahaha
Deleteiya bagus banget mbak pemeliharaannya oke juga
cuslah mbak ke Malang jalan jalan
Jadi ngiri nih pengin ke embung cempaka, tiketnya murah banget cuma 3 ribu.
ReplyDeleteSoalnya disini juga ada kolam renang seperti itu cuma tiketnya 35 ribu, kalo hari Sabtu Minggu malah naik 40 ribu, hikss ...😂
Air nya jernih banget ya mas, udah gitu kiri kanan banyak pepohonan, adem hawanya.😀
wah mahal banget bang
Deletekok smpe 35 K
pankapan direview lah penasaran aku
Embung cempaka keren banget, Mas Ikrom. Air kolamnya jernih. Terkelola dengan rapi. Foto2nya juga menarik.
ReplyDeleteterima kasih Bu Nur
Deletesalam
Seger banget keliatannya, pasti asyik buat berendam.
ReplyDeleteiya seger banget mas
Delete