Kontes Miss World 2021 harus ditunda |
Kabar kurang mengenakkan datang dari gelaran Miss World 2021.
Kurang dari sehari, pihak Miss World Organization (MWO) harus menunda gelaran final Miss World 2021 yang sedianya dijadwalkan pada tanggal 16 Desember kemarin. Padahal, berbagai persiapan sudah dilakukan, termasuk check sound panggung dan reherseal atau gladi bersih. Penundaan ini disebabkan banyak peserta yang terkonfirmasi positif covid-19, termasuk wakil Indonesia Carla Yules.
Wakil Indonesia Terkonfirmasi Covid-19
Desas-desus tak mengenakkan akan berita covid-19 ini sebenarnya sudah mulai terasa ketika Carla tidak hadir dalam presentasi final BWAP. Carla pun tak tampak dalam acara lain yang diselenggarakan beserta rekan satu kamarnya asal India . Absennya Carla pun menimbulkan spekulasi bahwa ia sedang terkena covid-19. Selama beberapa jam, pageant lover Indonesia tidak tenang akibat desas-desus bahwa Carla adalah orang pertama yang terkena covid-19 lalu menularkan ke kontestan lain.
Baca juga: BWAP untuk Pembuka Mahkota MIss World
Akhirnya, kepastian akan berita tersebut terjawab setelah secara resmi Liliana Tanoesudibjo atau Cik Lili selaku National Director Miss Indonesia memberikan pernyataan resmi bahwa Carla memang terkena covid-19. Cik Lili juga melakukan panggilan video dengan Carla yang sedang melakukan isolasi mandiri di kamar hotelnya. Cik Lili memang sengaja hadir ke Puerto Rico tempat penyelenggaraan Miss World berlangsung.
Tak lama setelah pernyataan itu, satu per satu national director menyatakan bahwa wakilnya terkena covid-19. Diantaranya adalah Malaysia dan beberapa peserta asal Amerika Latin. Hingga tulisan ini ditayangkan, sudah ada sekitar 23 peserta Miss World 2021 yang terkonfirmasi positif covid-19 dari 97 peserta yang ada. Artinya hampir seperempat peserta terkena covid.
Mulanya, pihak Miss World berencana tetap menggelar malam final dengan peserta yang tidak terkena covid. Sedangkan, peserta yang terkena covid akan melakukan malam final secara virtual di kamar hotel masing-masing. Akan tetapi, jumlah panitia yang terkena covid-19 semakin banyak hingga mencapai ratusan. Tidak mungkin juga memaksakan menggelar malam final di tengah klaster penularan covid-19 yang semakin serius.
Penundaan Gelaran Final dalam Waktu 90 Hari
Dengan berat hati, pihak Miss World pun akhirnya menunda malam final yang sedianya telah berlangsung beberapa hari lalu. Final dijadwalkan ulang di tempat yang sama dalam 90 hari ke depan. Artinya, jika semua peserta sudah sehat termasuk para panitia, maka final Miss World bisa kembali digelar. Tidak jelas apakah semua peserta harus ikut lagi atau hanya peserta yang masuk Top 30 yang harus ikut. Sudah ada beberapa peserta yang pulang meninggalkan Puerto Rico karena tiket mereka memang terjadwal beberapa jam setelah malam final usai.
Pengumuman resmi dari Miss World |
Sementara ini, sudah ada 15 peserta yang diumumkan masuk ke babak 30 besar melalui jalur fast track. Kontes Miss World memang berbeda dengan Miss Universe. Jika Miss Universe baru mengumumkan peserta yang masuk ke babak semifinal pada malam grand final, maka Miss World telah mengunci separuh peserta melalui jalur cepat (fast track).
Ada jalur BWAP, Head to Head, Sport, Talent, dan Top Model. Sementara, sisa 15 peserta akan diumumkan pada malam final. Sayangnya, wakil Indonesia belum masuk babak 30 besar lewat jalur fast track. Semoga saja Carla bisa masuk ke babak 30 besar lewat pilihan juri.
Nah, pertanyaan pun muncul. Mengapa Miss World bisa kecolongan sehingga gagal melaksanakan malam final sesuai jadwal akibat kluster covid-19?
Kurang Ketatnya Protokol Kesehatan
Banyak spekulasi beredar mengenai alasan kebobolannya kontes kecantikan dunia tertua ini. Salah satunya adalah kurang ketatnya protokol kesehatan selama kegiatan karantina berlangsung. Selama karantina, ada beberapa kegiatan yang melibatkan orang banyak tanpa jaga jarak dan penggunaan masker.
Kegiatan paling banyak menghadirkan orang adalah kegiatan top model. Saat itu, jarak antara peserta Miss World sangat dekat. Bahkan, tak sampai 10 meter. Penonton yang datang pun dari seluruh penjuru dunia tidak hanya dari Puerto Rico. Mereka juga tidak melakukan karantina selepas datang di Puerto Rico. Akibatnya, penularan covid-19 akan sangat mudah terjadi.
Baca juga: Miss Universe 2021, India Juara, India Berjaya
Miss World tidak melakukan hal yang telah dilakukan oleh Miss Grand International atau Miss Universe. Kedua kontes kecantikan itu sangat ketat dalam membatasi interaksi antara peserta dengan orang luar. MGI bahkan membatalkan acara serupa kontes model di sebuah resor karena banyak orang di sana. Mereka hanya melakukan acara fashion show dan gala dinner di sebuah rumah makan yang dihadiri oleh peserta dan kru yang memang sudah dilakukan tes covid-19 sebelumnya.
Ada pendapat pula yang menyatakan waktu karantina Miss World terlalu lama. Hampir sebulan karantina berlangsung. Lamanya karantina memang adanya babak jalur cepat (fast track) yang butuh penjurian ekstra. Miss Grand International dan Miss Universe tidak mengenal babak fast track karena penilaian hanya berdasar deep interview dan preliminary competition.
Jika kondisi sedang normal, lamanya waktu karantina tak masalah. Namun, jika kondisi masih dalam masa pandemi seperti ini, sudah seharusnya masa karantina dipersingkat. Jalur fastrack yang bisa dilakukan mungkin hanya head to head atau talent. Itu pun bisa dilakukan secara virtual agar tidak membahayakan peserta maupun panitia.
Entah bagaimana nanti apakah Miss World benar-benar bisa digelar yang jelas kerugian materi dan nonmateri sudah dirasakan oleh peserta maupun pihak penyelenggara. Semoga saja ada kabar yang menggembirakan baik dari organisasi sendiri maupun dari wakil Indonesia.
Dulu saya pikir Miss World dan Miss Universe itu sama, ternyata beda ya.
ReplyDeleteDalam masa pandemi ini, protokol kesehatan memang tak bisa longgar.
beda mbak
Deletememang kesehatan harus nomor 1 ya
Semoga Carla Yules segera sehat kembali.
ReplyDeleteBaru tahu Miss world ada jalur cepat juga ya.
Menurutku memang karena protokol kesehatan yang kurang ketat ditambah lamanya waktu penyelenggaraan jadi penyebab banyaknya kasus covid 19.
bener ma smakanya harus dijaga betul prokesnya
DeletePadahal udah mau 2022 ya, sementara ini kontes untuk 2021, hehehe.
ReplyDeleteJadi kek piala sepak bola, finalnya di tahun 2022 :D
Masih ada juga ya yang kena Covid, biarpun Alhamdulillahnya sih udah makin jarang kita dengar.
Cuman tetap ya prokes harus lebih ditingkatkan, biar Covid benar-benar bisa ditaklukan