Bagian depan Pop Hotel Diponegoro |
Hotel budget bintang 3 seharga 200 ribuan memang cukup banyak di Surabaya.
Beberapa waktu lalu, ada beberapa hotel yang sudah saya review jika ingin sekadar transit atau staycation di Surabaya. Nah, pada kali ini saya berkesempatan untuk menginap di hotel budget seharga 200 ribuan di Surabaya. Dari sekian hotel budget yang belum pernah saya inapi, akhirnya saya memilih untuk bermalam di Pop Hotel Diponegoro Surabaya.
Alasan saya memilih Pop Hotel Diponegoro adalah selain harganya murah, lokasinya juga sangat strategis. Hotel ini hanya berjarak beberapa meter dari Kebun Binatang Surabaya. Pop Hotel Diponegoro yang terletak di bilangan Jalan Diponegoro ini juga tak jauh dari Stasiun Wonokromo dan pusat perbelanjaan DTC Wonokromo. Alhasil, saya tak perlu risau jika akan menuju ke stasiun karena aksesnya yang mudah. Pop Hotel Diponegoro juga sangat dekat dengan Terminal Intermoda Joyoboyo sehingga saya juga bisa menggunakan Suroboyo Bus untuk mencapai hotel ini.
Konsep hotel budget yang nyaman |
Saya mendapatkan harga 203 ribu rupiah untuk menginap selama satu malam. Harga ini tidak termasuk sarapan. Harga tersebut bisa saja naik jika kondisi sedang ramai semisal libur panjang atau akhir pekan. Namun, saya menginap saat malam minggu dan bisa jadi ada harga yang lebih rendah pada hari biasa atau saat sedang sepi.
Hiasan Natal dalam resepsionis |
Pengalaman menyenangkan pertama adalah saya bisa check-in lebih awal. Kalau tak salah, saya sudah bisa dilayani check-in pukul 1 lebih seperempat siang. Resepsionis mempersilakan saya check-in. Padahal, banyak hotel budget biasanya cukup strict hanya bisa memperbolehkan tamu untuk bisa check-in selepas jam 2 siang. Kalau pun ada toleransi, yah paling tidak setelah jam setengah 2 siang. Saya sering memaklumi hal ini karena bisa jadi petugas hotel sedang mempersiapkan kamar yang baru saja dibersihkan. Apalagi, pada masa covid-19 seperti sekarang ini, tentu proses yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut akan memakan waktu lebih lama dari biasanya.
Untuk proses check-in sendiri cukup lancar. Saya hanya perlu membubuhkan tanda tangan di kertas formulir dan membayar uang deposit sebesar 50 ribu rupiah. Sama dengan uang deposit pada hotel lain, maka uang tersebut bisa kita ambil kembali setelah check-out.
Kopi janji jiwa di basement |
Sambil menunggu kamar siap, saya melihat suasana lobi hotel yang ada di lantai 2. Pop Hotel Diponegoro ini masih berada satu manajemen dengan beberapa hotel lain, seperti Pop Hotel, Harris Hotel, dan Yellow Hotel. Sama dengan Pop Hotel di daerah lain, nuansa ceria dengan aneka warna cerah sangat mendominasi. Hijau, kuning, biru, dan merah adalah perpaduan warna ceria yang khas dari hotel ini. Makanya, hotel ini memiliki tagline unik, Let’s Pop In yang bisa dikatakan kita akan mendpaatkan keceriaan warna dari suasana di dalam hotel.
Saya mendapatkan kamar di lantai 7 sesuai pesanan saya pada aplikasi agar bisa melihat pemandangan Kota Surabaya secara jelas. Oh ya, dalam narasi promosi yang dipaparkan pada aplikasi pemesanan, memang Pop Hotel Diponegoro ini menjual city view yang ciamik.
City View Kota Surabaya yang ciamik |
Saya pun penasaran dan bergegas ke lantai 7 tempat kamar saya berada. Benar saja, baru saja keluar dari lift, saya sudah menemukan pemandangan asyik di ujung koridor. Jendela besar di ujung koridor tersebut sudah memberikan pemandangan Kota Surabaya dengan syahdunya. Gedunhg pencakar langit berpadu dengan jalan dan pepohonan rindang yang berpayung langit mendung. Saya menatap sejenak dan bersyukur bisa menikmati apa yang saya dapat. Percaya atau tidak, ketika saya staycation saya sering merenung mengapa dunia ini tidak adil dengan previliage yang saya dapat sementara orang di luar sana tidak seberuntung saya.
Baiklah, daripada nanti mewek, saya pun masuk ke kamar dan mendapati nuansa ceria lagi. Sebenarnya, saya pernah merasakan menginap di Pop Hotel sebelumnya. Tepatnya, ketika sedang berlibur ke Bali beberapa tahun lalu. Saya memang tak begitu merasakan kenikmatan karena hanya numpang tidur. Datang saat malam menjelang dan hanya sempat mandi lalu tidur tahu-tahu sudah pagi dan harus segera check out. Makanya, pada kesempatan menginap ini, saya mau merasakan secara untuh fasilitas Pop Hotel ini.
Penampakan kasur |
Mulanya, saya memesan kasur single bed karena saya datang sendirian. Lalu, pihak hotel menginformasikan bahwa kasur single bed mereka habis. Mereka pun lalu memasang dua kasur twin bed yang disatukan. Lantaran sudah kadung ada kasur twin bed, maka saya pun menghubungi rekan saya agar bisa datang menginap bersama. Ia pun menyanggupi dan baru datang sekitar tengah malam.
Rebahan dulu |
Fasilitas di dalam kamar sebenarnya standar. Hanya saja Pop Hotel Diponegoro ini memiliki keunikan sama dengan Pop Hotel lain yakni kamar mandinya berupa tabung atau bentuk box. Jenis kamar mandi ini sangat cocok jika diletakkan di ruangan yang cukup sempit. Meski begitu, menurut saya kamar mandinya cukup lega juga.
Pemandangan dari dalam kamar |
Pihak Pop Hotel Diponegoro Surabaya juga menyediakan dua buah handuk, satu batang sabun, dan satu sachet sampo. Untuk itu, jika datang ke hotel ini lebih baik membawa peralatan mandi sendiri kecuali handuk karena bagi saya cukup kurang.
Pihak hotel juga menyediakan wastafel yang berada di dekat kamar mandi lengkap dengan kaca kecil. Ada juga brankas yang bisa digunakan untuk menyimpan barang penting. Ada TV LED dan tentunya AC yang cukup dingin. Saya suka dengan penataan kasurnya yang tepat menghadap jendela besar dengan pemandangan kota. Jadi, sembari saya melihat TV, saya bisa melihat suasana jalan besar yang berada di depan hotel.
Dapat sabun dan shampoo |
Pihak hotel tidak menyediakan air mineral kemasan seperti pada hotel lain. Sebagai gantinya, mereka menyediakan air minum isi ulang dari teko yang bisa direfill dari galon di depan kamar. Saya malah lebih suka semacam ini karena bisa menghemat pengeluaran minum.
Diantara sekian fasilitas, saya paling suka fasilitas wifinya yang lancar. Ini penting karena sebagus apapun hotel kalau fasilitas internetnya kurang memuaskan maka akan saya beri bintang 2 pada review yang saya berikan.
Selain itu, pihak CS hotel sangat responsif dalam melayani keluhan. Saya dua kali mengeluh dan ditanggapi dengan cepat oleh mereka. Sekali saat saya belum bisa login wifi dan kedua saat ada sepasang suami istri yang kamarnya di sebelah saya bertengkar hebat hingga suara makian serta barang yang dilemparkan terdengar jelas. Mereka sangat tanggap sehingga kejadian yang tak diinginkan bisa diminimalisasi dan saya bisa mendapatkan ketenangan kembali.
Fasilitas wastafel. |
Air panas di dalam kamar mandi juga mengalir lancar. Saya bisa mandi air hangat dengan puas apalagi ketika hujan deras turun bak ditumpahkan dari langit. Pihak Pop Hotel Diponegoro Surabaya juga menyediakan makanan yang bisa dipesan lewat telepon.
Kalau boleh memberi nilai, saya bisa memberi hotel ini 8.6 dari 10 poin. Dengan harga semurah itu, kenyamanan dan lokasi yang mudah menjadi hal yang saya dapat ketika menginap di Pop Hotel Diponegoro Surabaya.
Wah terjangkau juga ya mas, di Klp Gading juga ada POP hotel, deketan ama Harris, tp kayaknya ratenya mahal deh, kagak 200 ribuan hahahha.
ReplyDeleteBtw kamar mandinya kok ga difoto mas, penasaran akutuh, jadi kangen staycation.
Kayaknya cuma di Surabaya ini deh yang mayan murah
Deleteaku liat di Jogja juga mayan mahal masih 300 ribuan heheh
ada di video mbak soalnya kalau diforo keliatan kecil hehe
Hastagaaah itu kenapa yg berantem harus di hotel 🤣🤣. Sampe lempar2an barang segala.
ReplyDeleteAku juga suka pop hotel mas. Pernah 2x stay di sini, tapi yg kelapa gading. Bener kata mba meta, kalo yg di kelapa gading sih ga 200rb harganya, tapi 500an 🤣🤣. Ga adil nih buat org JKT :D.
Aku suka Krn nyaman sih, walo sempit. Jadi memang kalo ajak anak2 ga cocok.
Tapi anakku doyan bgt bubur ayamnya pas sarapan. Enak dia bilang
Lah iya makanya aku kaget mbak kukira kucing lagi berantem hahahahhaha
Deletedi Jakarta masih mahal ya mbak
di Surabaya emang mayan murah untuk ukuran POp hotel ini
warnanya emang cerah cuma bener klo buat anak-anak kurang luas
Beneran ada orang berantem di sana, Mas? Kok bisaaaaaa gitu, lho bertengkar hebat di hotel. Kenapa bertengkarnya gak sambil bisik-bisik aja, sih 😌. Kan kasihan orang yang di kamar sebelaaaaaah. 😣
ReplyDeleteKayaknya kalau low season dan di weekday, bisa lebih murah deh, Mas. Adekku pernah menginap di pop hotel surabaya kena rate di bawah 200k. Eh, tapi tinggal itu pop hotel yang Diponegoro atau bukan, aku lupa 🙈. Soalnya pop hotel di surabaya ada beberapa. 😂
iya mbak rekamannya masih aku simpen wkwkwk gabut banget
Deleteklo sambil bisik bisik namanya ghibah dong mbak hehehe
di surabaya seingetku ada di diponegoro, stasiun semut, sama di Gubeng
yang digubeng klo ga salah jadi satu sama Harris jadi bisa dapet kolam renangnya juga
waduhhh ada yang berantem bok, astagahhh, bener bener mengganggu yak
ReplyDeleteini tergolong murah banget mas Ikrom, harga segitu dan fasilitas oke punya. Terus ada janji jiwa, whahhh aku bisa lama-lama duduk disana. Noted dulu ah
baideweii,aku juga wishlist pengen nginep di yellow sebenernya, makin banyak wishlist nih
janji jiwanya mayan sepi mbak soalnya banyak yang takeaway
Deletejadi mayan buat nyantai
cuma deket parkir jadi sering lalu lalang kendaraan
eh iya aku pengen nginep di yellow belum keturutan nih