Jadi ceritanya saya itu sakaw kepingin pijat tetapi masih PPKM.
Saya memang meluangkan uang dan waktu saya paling tidak sebulan sekali untuk pijat. Yah demi menjaga kesehatan juga sih. Bagi saya, meluangkan dana dan waktu untuk pijat adalah aset yang bisa saya petik. Terlebih, saya sendiri sudah merasakan manfaat dari rutin pijat – terutama pijat refleksi – sejak 3 tahun terakhir ini.
Nah, PPKM membuat hampir semua tempat pijat tutup. Saya pun galau ingin pijat dengan memanggil orang tetapi kurang sreg lantaran kadang terlalu keras. Makanya, saya mencari tempat pijat yang tetap buka selama PPKM. Dan akhirnya saya mendapatkan Kayu Putih Family Reflexology yang berada di Jalan Raya Dieng Malang. Hanya berjarak 1,5 km dari rumah saya.
Selain di Jalan Raya Dieng, tempat pijat ini juga memiliki cabang di Jalan S. Parman, Purwantoro, Kota Malang. Tidak ada cabang lain selain di dua tempat itu. Makanya, saya harus reservasi terlebih dahulu. Selama PPKM ini, saya sudah mencoba di dua cabang tersebut untuk pijat seluruh tubuh dan pijat refleksi.
Pengunjungnya lumayan banyak |
Pengalaman pertama saya pijat seluruh tubuh dengan durasi waktu 90 menit. Harga yang harus saya bayarkan adalah 125 ribu. Saya memesan dahulu lewat WA dan mendapatkan tempat di lesehan secara privat. Sebelum pijat, saya harus melakukan sterilisasi dengan alkohol uap agar protokol kesehatan bisa berjalan baik.
Ruang tunggu yang nyaman |
Lalu, saya pun bersua dengan terapis yang akan memijat saya. Ia pun mengarahkan ke tempat cuci kaki yang dirancang khusus sebelum pijat. Jadi, berbeda dengan tempat pijat yang saya datangi, tempat pijat ini memiliki area cuci kaki khusus berupa wastafel dan tempat duduk. Terapis pun mencuci kaki saya dan mengeringkannya sampai selesai. Jadi, ia tak perlu membawa bak berisi air.
Area cuci kaki |
Lalu, ia pun mengganti sandal saya dengan sandal khusus untuk pijat demi kebersihan dan kenyamanan. Sandal atau sepatu kita akan ditempatkan di loker khusus. Kita bisa mengambilnya setelah kegiatan pijat selesai.
Sebelum pijat cuci kaki dulu ya. Kalau pas bagian ini berasa pangeran kerajaan wkwk. |
Setelah itu, saya pun bisa masuk ruangan pijat dan mengganti pakaian dengan celana pendek saja. Ya, celana pendek saja karena memang saya ingin pijat seluruh tubuh. Untuk ruangannya sendiri terdiri dari matras yang cukup empuk. Ada juga gantungan pakaian dan loker untuk menyimpan barang berharga kita.
Ruangan ini tidak bisa saya foto karena sangat gelap. Gelapnya ruangan bisa jadi bertujuan agar pengunjung bisa lebih rileks. Saya sendiri merasakan rileksnya pijatan saat berada di ruangan tersebut. Tidak lagi terdistraski dengan cahaya ruangan.
Ruangan pijat yang sangat nyaman |
Petugas dari Kayu Putih Family Reflexology kemudian mengatur waktu pijatan menggunakan stopwatch. Dengan alat ini, maka wkatu pijatan bisa lebih fair. Tidak ada penambahan dan pengurangan. Saya pun heran bagaimana para terapis ini bisa tepat waktu melakukan pijatan sesuai durasi yang disepakati. Ketika ia menyatakan waktu pijatan telah selesai, maka saat itu pula stopwatch berbunyi.
Bebetapa paket pijat di Kayuputih |
Untuk kenyamanan pijatan sendiri, saya rasa cukup. Meski menurut saya ada bagian yang kurang pada tangan dan kaki, tetapi terapis sangat pas saat menekan bagian punggung. Saya merasa cukup kesakitan tetapi keenakan ketika ia menekan punggung saya. Apalagi, saya bercerita padanya bahwa kegiatan saya sehari-hari banyak duduk di depan laptop, maka ia pun langsung menekan titik syaraf di punggung saya. aduh, rasanya seperti di neraka dan surga. Sakit iya tapi juga enak.
Bagian paling terasa sakit adalah tulang belikat. Orang jawa menyebutnya enthong-enthong kalau tak salah. Saya sangat merasakan sakit pada bagian itu tetapi ketagihan saat terapis memijatnya. Rasanya lega setelah dipijat.
Free jahe dan beberapa jenis minuman lain sehabis pijat |
Oh ya, selain pijat tradisional seluruh tubuh dan refleksi, Kayu Putih Family Reflexology juga menyediakan pijat Thailand, pijat Tuina, pijat Shiatsu, pijat Sport, coin massage, earcandle, hot stone, dan spa treatment. Wah, saya sudah berniat akan mencoba satu-satu jika sedang di Malang. Saya paling penasaran dengab pijat Tuina. Kalau saya baca di internet, pijat ini bisa mengurangi stress dan depresi dan masalah kesehatan lain. Pijat teraupetik asal Tiongkok ini juga sudah terkenal untuk menjaga kesehatan bersama pengobatan lain seperti bekam dan akupuntur.
Namun, Kayu Putih Family Reflexology Malang juga menyediakan paket campuran. Semisal, campuran antara pijat tradisional dan Thailand. Atau, campuran pijat Shiatsu dan Thailand. Pada kedatangan yang kedua, saya mencoba pijat refleksi dicampur dengan earcandle dan Thailand. Lumayan nyeri juga apalagi saat terapis mengangkat tubuh saya yang tambun. Kekhasan pijat Thailand memang pada penarikan otot pasien dengan cara mengangkat dari belakang.
Sayangnya, pada kedatangan saya yang kedua, saya tak mendapat tempat di lesehan. Lantaran, saya belum reservasi terlebih dahulu dan kebetulan saat itu sedang hari Sabtu. Jadi, saya dipijat di kursi pijat. Meski begitu, kenyamanan yang saya dapat tidak berkurang. Ruangan juga masih gelap dan nyaman sehingga saya bisa merasakan sensasi pijatan.
Lumayan sambil melihat pemandangan |
Oh ya, selama bulan Agustus kemarin, Kayu Putih Reflexology Malang menberikan diskon bagi pengunjung yang sudah vaksin. Besarnya diskon adalah 10 persen untuk vaksin pertama dan 19 persen untuk vaksin kedua dengan catatan transaksi minimal 125 ribu rupiah. Diskon ini hanya berlaku di hari Senin sampai Jumat. Ada juga diskon jika pengunjung datang berdua atau berempat. Lumayan juga jika kita datang bersama rekan atau saudara.
Sama dengan tempat pijat lain, Kayu Putih Family Reflexology juga menyediakan minuman gratis seteleha pijatan berlangsung. Ada jahe, the hangat, dan lain sebagainya. Kita juga bisa memilih minyak yang akan digunakan untuk memijat, mulai jasmine, zaitun, lemon, dsb. Saya sendiri suka jasmine karena wanginya khas. Setelah pijat seluruh tubuh, kita juga diberi opsi untuk dilap badan atau mandi. Tentu dong saya memilih mandi. Di Kayu Putih Family Reflexology juga ada kamar mandi yang nyaman seperti di hotel. Saya bisa memuaskan diri untuk mandi setelah pijat dengan air hangat. Sungguh, harga yang worth it dengan kenyamanan yang saya dapatkan.