Sejak merintis usaha bimbel dan jual beli hasil panen jeruk beberapa tahun belakangan, banyak sekali tantangan yang saya alami.
Tantangan terbesar yang kerap menjadi penghalang adalah kurangnya modal usaha sehingga ada stagnasi dalam usaha yang saya rintis.
Stagnasi usaha yang saya alami biasanya pada ketidakmampuan saya mendapatkan modal untuk melakukan ekspansi usaha, semisal ketika ingin menambah kapasitas ruang bimbel saya atau menambah jumlah jeruk yang saya jual. Tidak hanya itu, ketika membeli peralatan yang mendukung usaha, saya kerap kesulitan untuk mendapatkannya.
Kesulitan Mendapatkan Modal yang Cepat dan Mudah
Usaha yang saya kelola bersama sepupu dan istrinya ini sempat mengalami pasang surut. Titik paling kritis terjadi saat awal pandemi covid-19 lalu. Saat itu, ketika usaha bimbel saya harus tutup sementara waktu, maka pendapatan rutin pun tak bisa didapat. Alhasil, usaha penjualan jeruk menjadi tumpuan meski tentu butuh modal yang jauh lebih banyak. Kami harus bisa membuat kepastian kepada petani jeruk langganan kami agar bisa membeli sejumlah jeruk dahulu.
Sementara, saat itu tak banyak dana yang kami miliki. Saya sempat menjual beberapa barang penting sepeti televisi yang saya gunakan di ruko tempat saya tinggal. Sepupu saya juga sempat menjual beberapa barang penting miliknya seperti sepeda motor demi bisa bertahan dalam merintis usaha di kala pandemi.
Namun, kami berpikir jika satu per satu barang kami jual, maka kami akan rugi sendiri. Selain barang-barang tersebut penting, kadang hasil penjualannya tak sebanding dengan manfaat yang kami dapat dari barang tersebut. Semisal, sepeda motor yang sangat penting bagi kegiatan transportasi demi mendukung usaha kami.
Kami juga sempat berpikir untuk meminjam uang di bank. Meski cara ini bisa kami lakukan, tetapi bagi kami hal ini juga cukup rumit. Beberapa bank mempersyaratkan dokumen yang tidak bisa kami penuhi. Kami juga harus mengantre di bank. Dengan kondisi pandemi saat ini yang belum juga usai, bagi kami mengantre di bank cukup berisiko. Selain bisa terpapar covid-19, banyak waktu tersita yang membuat kami tidak bisa bekerja dengan baik.
Akhirnya, sepupu saya menyarankan untuk mencari pinjaman yang mudah, tidak banyak risiko, dan bisa kami dapat dengan cepat. Setelah berembug dan mempertimbangkan banyak plus minusnya, akhirnya kami sepakat untuk melakukan pinjaman online.
Mulanya, kami masih ragu jika melakukan hal tersebut karena saat ini banyak sekali berita negatif seputar pinjaman online. Semisal, bunga yang terlalu tinggi, beban kewajiban pada debitur yang cukup mencekik, hingga banyaknya pinjaman online illegal. Memilih dan memilah pinjaman online sebelum menggunakannya adalah langkah yang kami lakukan seteliti mungkin.
Memilih Pinjaman Online yang Legal, Aman, Cepat, dan Mudah
Pilihan pun jatuh kepada Tunaiku - pinjaman online terpercaya yang telah dijamin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tunaiku sendiri adalah salah satu teknologi finansial (FinTech) yang mula-mula beroperasi di Indonesia sejak 2014. Jadi, Tunaiku sudah hampir 7 tahun beroperasi sehingga reputasinya tidak diragukan lagi.
Sebagai produk digital pinjaman tanpa agunan dari PT Bank Amar Indonesia Tbk, Tunaiku dimiliki oleh perusahaan multinasional yakni TOLARAM. Saya tertarik dengan tagline Tunaiku yang berbunyi:
We provide financial services not only to those who ‘want’ but also to those who ‘need’.Ini menandakan bahwa Tunaiku memang hadir bukan hanya sekadar untuk memenuhi keinginan tetapi lebih kepada mereka yang butuh pinjaman. Terutama, pinjaman untuk modal usaha yang harus didapatkan dengan cepat dan mudah. Tunaiku hadir dalam menjawab permasalahan usaha seperti yang kami alami.
Kemudahan Meminjam Uang di Tunaiku
Bagaimana untuk meminjam uang di Tunaiku?
Ternyata syaratnya cukup mudah. Kita perlu memperhatikan syarat-syaratnya terlebih dahulu, yakni:
Pertama, usia kita antara 21 sampai 55 tahun.
Kedua, kita masih merupakan Warga Negara Indonesia (WNI)
Ketiga, ada rekening bank yang kita miliki
Keempat, kita mempunyai pekerjaan atau penghasilan.
Kelima, alamat KTP atau domisili kita masih dalam area layanan Tunaiku.
Keenam, kita perlu menyiapkan dokumen seperti KTP, NPWP, Kartu Kredit (jika ada), dan dokumen pengajuan pinjaman.
Setelah syarat-syarat tersebut kita penuhi, maka kita bisa mengunduh aplikasi Tunaiku pada playstore. Lalu, kita mulai pendaftaran dan menerima persetujuan. Setelah itu, kita bisa memilih pinjaman dan tenggat waktu pengembalian sesuai kebutuhan dan kemampuan kita. Jangan lupa untuk melakukan konfirmasi pinjaman setelah kita yakin dengan nominal dan waktu pengembalian yang bisa kita lakukan.
Proses yang cukup mudah tersebut sangat menarik untuk dijadikan pilihan jika kita sedang membutuhkan dana dengan mudah dan cepat. Mengenai besaran cicilan per bulan dan besaran dana yang harus dibayar, kita bisa melihat situs Tunaiku. Besaran maksimal yang bisa kita pinjam adalah 20 juta rupiah dan lama pengembalian maksimal adalah 20 bulan. Jadi, kita bisa menyesuaikan dengan kondisi masing-masing yang penting kita mampu untuk membayar tepat waktu.
Bagaimana, mudah bukan untuk meminjam uang di Tunaiku? Yang penting, Tunaiku adalah pinjaman online terpercaya yang bisa menjawab kebutuhan dana dengan cepat.