Ilustrasi. - Millenials id |
Self love atau mencintai diri sendiri kini menjadi hal yang kerap didengungkan oleh banyak orang akhir-akhir.
Terlebih pandemi yang terasa tiada ujungnya, self love menjadi hal penting yang mulai disadari harus dimiliki sesorang agar kesehatan mental tetap terjaga. Tentu, kesadaran ini amat baik mengingat dengan kesehata mental terjaga maka kesehatan badan juga akan terjaga pula. Self love pun menjadi kunci agar kita tetap waras bagaimanapun kondisi kita saat ini.
Namun, dengan berbagai kesadaran tersebut, ternyata bagi sebagian orang sulit untuk melakukan self love. Sulit mendapatkan kebahagiaan dari apa yang ia miliki sekarang. Sulit untuk menerima bahwa dengan keadaan dirinya saat ini, maka ia sebenarnya bisa mendapatkan kebahagiaan itu. Berbagai kata-kata mutiara dari para pakar atau motivator seakan keluar masuk begitu saja. Self love pun seakan hal sulit untuk dijangkau.
Mengapa kita seakan sulit memahami self love dalam diri kita?
Karena self love sejatinya bukanlah dicari tetapi dirasakan. Apa yang membuat kita nyaman dengan diri kita? Seberapa tahan kita dengan orang-orang di sekitar kita? Apa yang kita rasakan dalam sehari dua hari ini?
Bagi saya, untuk merasakan self love yang pertama kali saya ingat adalah keceriaan ibu saya ketika melahirkan saya. ini adalah self love dasar bagi diri saya ketika saya merasa bahwa keberadaan saya adalah anugerah dari Tuhan yang dititipkan melalui orang tua saya terutama ibu saya.
Ketika saya jatuh atau merasa tak berharga, maka saya selalu ingat bagaimana kebahagiaan ibu saya ketika saya lahir di dunia. Meski bagi beberapa anak menjadi beban karena bisa merupakan dasar untuk berbalas budi, bagi saya tidak. Selama saya melakukan hal terbaik yang saya bisa, maka itu juga merupakan apresiasi dari kehadiran saya di dunia.
Saat melakukan hal terbaik tersebut, maka saya pun tentu memiliki batasan sejauh mana saya bisa melakukannya. Kalau saya bisa ngegas, maka saya pun akan ngegas. Kalau saya harus berhenti dan istirahat, maka saya pun akan melakukannya.
Semisal, saat bekerja, saya biasanya akan ngegas di waktu pagi, siang, dan sore. Sementara, saat malam hari, maka saya akan beristirahat seistirahat-istirahatnya. Tidak membalasa WA, melihat story IG, dan lain sebagainya. Saya akan melakukan istirahat agar diri saya pulih sehingga bisa menjalani hari berikutnya.
Makanya, saya termasuk orang yang suka memenej pekerjaan saya selama beberapa waktu ke depan. Ketika saya mulai capai dan drop, maka saya pun akan benar-benar beristirahat. Saat pulih kembali, barulah saya mulai berusaha semampu saya kembali. Tidak ngoyo dan terlalu cemas bagaimana nanti ke depannya. Inilah salah satu self love yang menurut saya penting.
Self love juga berarti nyaman dengan orang di sekitar. Nyaman di sini tidak berarti kita dikelilingi malaikat yang bersayap dan tak pernah menyakiti kita. Kita dan orang di sekililing kita adalah manusia biasa yang juga tak luput dari kesalahan dan saling menyakiti satu sama lain tanpa atau dengan sadar.
Untuk itulah, mengerti sifat – baik dan buruk – dari orang di sekitar kita adalah salah satu self love selanjutnya. Mengerti di sini bukan berarti kita patuh dan selalu berbuat baik pada mereka. Tidak.
Kita tetap menjaga hubungan baik tetapi juga mengerti kondisi dan situasi. Kita perlu marah, kecewa, sedih, dan segala hal dengan orang lain di sekitar kita tetapi dalam porsi yang sewajarnya. Tidak berlarut-larut sampai 7 turunan.
Habis marah ya sudah baikan lagi. Habis kecewa dan sedih ya sudah haha hihi lagi. Asal, jika orang tersebut benar-benar tak bisa kita dekati, maka bagi saya boleh saja kita menjauh dengan baik. Ini juga merupakan salah satu bentuk self love yang cukup penting. Banyak orang yang enggan pergi dan masih dekat dengan seseorang meski ia terus disakiti. Padahal, hubungan semacam ini tidaklah baik. Saya sendiri punya beberapa teman dan saudara yang sengaja saya beri jarak.
Alasannya, keberadaan mereka cukup menggangu saya ketika bertemu atau pun ketika di media sosial. Namun, saat bertemu tentu lebih membuat saya tidak nyaman. Semisal, menanyakan kapan saya menikah, kok masih begini dan begitu, dan tiba-tiba meminjam uang. Lalu dilanjut dengan menggunjing satu orang ke orang lain.
Saya tidak marah yang eskplosif tetapi sedikit demi sedikit saya mulai menjauh. Bukan berarti memutus tali silaturrahmi ya. Kalau kebetulan bertemu ya sudah say hi saja lalu pergi. Percaya atau tidak, dengan usia yang semakin tua, kita akan bisa menyeleksi orang mana saja yang bisa dekat dengan kita agar self love bisa terjaga. Dekat di sini berarti yang memiliki hubungan intens yak arena jika hubungan pertemanan dan pergauilan saya memang tidak membatasi diri saya agar bisa berkembang.
Self love yang terakhir adalah ketika kita bisa melakukan apa yang kita sukai. Saya suka sekali mengamati kehidupan orang atau masyarakat lalu mencari masalah dan menuliskannya. Entah, energi apa yang membuat saya semangat melakukannya dibandingkan dengan duduk bekerja sepanjang waktu. Saya merasa kreatifitas saya lebih berkembang sehingga saya mencapai kebahagiaan paripurna. Saya merasa benar-benar hadir dalam diri saya sendiri seutuhnya ketika melakukannya.
Banyak orang punya caranya masing-masing untuk menjadikan dirinya bahagia. Menekuni hobi dan lain beberapa kegiatan lain bisa dilakukan. Asal dalam batas wajar, bagi saya itu tak masalah. Makanya, saya memiliki beberapa teman yang masih mengoleksi mobil-mobilan atau mainan lain padahal ia sudah menikah dan berputra.
Selama ia masih mencukupi anak istrinya, bagi saya juga tak apa. Lantaran, saat kecil dulu ia sama seperti saya berasal dari keluarga tak mampu sehingga saat sudah punya uang bisa melampiaskan hasratnya. Saya sendiri juga demikian ketika gemar berjalan-jalan naik kereta api atau liburan di hotel. Meski kini harus terbatas, tetapi saya sudah puas karena pernah melakukannya cukup sering dulu. Lantaran, saat kecil dulu saya begitu ingin melakukan keduanya tetapi keluarga saya tak punya banyak uang.
Terakhir, saya sepakat dengan Mas Adjisantosoputro. Dalam mencintai diri sendiri, salah satu yang bisa lakukan secara sederhana adalah berhenti berusaha menjadi yang pertama dari hal yang baru muncul. Pertama dalam mendapat ponsel keluaran terbaru, pertama dalam mengetahui gosipan artis baru. Belajar untuk berhenti dari hal-hal baru tersebut membuat kita akan lebih memaknai bahwa kita punya batas untuk tidak mengerti yang akhirnya bermuara pada keadaan mental kita yang sehat.
Jadi, mencintai diri sendiri adalah mengerti diri seapa adanya.
Setuju, Mas. Mencintai diri sendiri membuat saya lebih plonk menjalani keseharian.
ReplyDeletebenar plonk dan bahagia ya
Deletesami mas hihi
ReplyDeleteaku sebenere juga self love supaya tetep waras menjalankan aktivitas yang begitu begitu aja ya salah satunya dengan menuangkannya lewat hobi. Misal dengan gambar, nonton film horror atau thriller lalu meresensinya (bikin sinopsis) juga bikin fiksi (yang mana ini sudah aku lakukan jauh jauh jauuuuuh hari sejak aku masih smp sma dulu, bukan baru baru ini aku sok sokan bijin..orang yang ga kenal aku secara pribadi mungkin bakal sinis sama salah satu hobiku ini. Padahal mereka ga kenal pribadiku secara dekat. Style nulisku kayak gimana, genre yang aku suka kayak gimana dll.
Cerita dikit, kalau ingat pas sekolah dulu aku memang sering kirim2 cerpen ke koran lokal, majalah remaja, tabloid dan lainnya, sesekali majalah sastra sekelas horison tapi yang terakhir ini ga dimuat wakakak...tapi ma bu guru bahasa indonesiaku cerpenku itu disimpen...malah dijadikan referensi fiksi ke adek adek kelas, terus aku dineng nengke jarene ojo patah semangat, dan ga tau kenapa saat itu juga serasa kayak punya mimpi dan punya semangat, seenggaknya aku ada keinginan loh buat ngrmbangin skill nulis, lalu aku jadi berandai andai ah seandainya bisa jadi penulis fiksi yang bagus (walaupun kenyataannya susah ya, haha). Jadi dulu sering banget aku ngefiksi walaupun masih jelek dan amatiran sekarang juga masih sih. Tapi entah kenapa kayak ga semua orang support, ibaratnya kayak memandang sebelah mata hobiku ini. hobby yang seenggaknya buatku bisa jadi me time dan biar tetep waras...sekelompok orang yang kumaksud ini di lingkup sebuah kelompok pertemanan sih. Ya aku tahu aku memang ga berbakat atau bahasa alusnya masih terus belajar dan mencari supaya fiksiku tuh ga kacrut kacrut banget, tapi apakah sekelompok teman itu selalu kayak ga paham kalau aku tuh udah ngejadiin ini semacam cara supaya tetep waras, apakah mereka berhak membunuh mimpi mimpiku? ahsudahlah
yang tau dan bahagia atas keinginan ya kita sendiri mbak
Deletebodo amat aku makanya klo ada yang nyinyir ngapain si nulis buat video dkk
lah kan aku suka kayak mereka klo mancing ato miara burung wkwkwk
wah bagus itu mbak berarti karyamu terapresiasi untuk ukuran siswa itu bagus karena jadi percontohan juga
keluarga besarku juga engga supprort makanya aku sering share ke medsos biar mereka tau tulisanku
Mencintai diri sendiri bisa memiliki banyak arti. Salah satu diantaranya adalah dengan tidak mengekang diri sendiri. Tidak suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
ReplyDeleteYup, seperti yang mas bilang, mencoba selalu menjadi yang pertama itu bukan bentuk mencintai diri sendiri.
berhenti membandingkan diri sendiri ya mbak jadi kunci
Deletedan berhenti mencoba jadi yang pertama
Ternyata ga semua orang dengan mudahnya mencintai diri sendiri :) Ada yang selalu melihat kelebihan orang lain, trus minder dengan dirinya. Ternyata sebetulnya mudah aja ya mas, ga ribet mencintai diri kita. Melakukan hal2 sederhana dan punya waktu khusus buat diri sendiri cukup kok. Apalagi kalau yg kita kerjakan itu bisa bermanfaat juga buat orang lain, nambah pahala :)
ReplyDeletebener mbak melakukan yang kita sukai asal positif ya
Deletenah iya apalagi klo bermanfaat dan menambah informasi jadi tambah pahala
setujuu mas ikrom
ReplyDeletelove my self pokoknya, kayak lagunya hailey.
kita sendiri yang tau gimana caranya untuk nyenengin diri sendiri. aku juga akan bertindak sama kayak mas ikrom, misalnya capek sama kerjaan dan males nyentuh blog, atau sosmed, karena emang pengen istirahat, aku bakalan usahain ga mbuka. Biar besok aja ditebusnya
kesehatan penting, aku ngerasain soalnya :D