Dok. Sundance Institute |
Bagi saya, keberadaan film pendek di dunia perfilman sangatlah penting.
Saya gemar sekali menonton film pendek yang berdurasi singkat karena memiliki banyak peran. Tidak saja sebagai sarana rekreasi yang membuat saya terhibur, film pendek juga bisa menjadi bahan edukasi. Banyak pesan moral dan hikmah yang saya ambil dari sebuah tayangan film pendek. Selain itu, film pendek juga menjadi wadah kreativitas para sineas baru yang belum memiliki jam terbang tinggi untuk mendapat akses menuju pasar secara luas.
Film pendek juga menarik karena ada unsur storytelling yang dikemas berebeda. Di samping itu, film pendek yang saya tonton masih mengena di sanubari saya dalam waktu lama meski tak sampai sejam saya melihatnya. Berbekas dan membuat saya kerap penasaran ada film pendek apa lagi yang bisa saya tonton sembari jeda sejenak dari rutinitas pekerjaan.
Film Pendek Masih Perlu Dukungan Lebih
Sayangnya, keberadaan film pendek sering belum mendapatkan dukungan dari ekosistem perfilman. Film pendek masih belum mendapatkan akses yang sama besarnya dengan film berdurasi panjang. Banyak orang yang masih memandang sebelah mata film pendek. Untuk itulah, para sineas film pendek perlu sekali memperoleh dukungan terhadap usaha mereka. Mereka juga membutuhkan panggung yang bisa menampung karya para sineas film pendek agar tercipta talenta baru di dunia perfilman. Talenta yang bisa saja menghasilkan ide luar biasa dan perlu mendapat apresiasi dari masyarakat.
Dukungan berupa feedback atau timbal balik terhadap karya film pendek yang dihasilkan dari pihak yang berkompeten juga sangat penting. Hal ini tak lepas dari kekurangan dalam sebuah film pendek masihlah tetap ada sehingga para sineas bisa berkarya lebih baik lagi bisa mereka dapatkan. Kualitas film pendek bisa naik seiring usaha perbaikan yang dilakukan secara berkelanjutan.
Short Film Competition Menuju Sundance Film Festival: Asia 2021
Untuk mewadahi para sineas film pendek dalam menghasilkan karyanya, rangkaian acara Sundance Film Festival: Asia 2021 hadir pada tahun ini. Pandemi yang merebak membuat banyak orang mulai melirik film pendek sebagai alternatif hiburan di rumah. Maka, agar tujuan untuk mengapresiasi film pendek bisa tercapai, perhelatan ini dilakukan dengan usaha yang maksimal.
Salah satunya adalah kolaborasi antara beberapa platform media yang mempersembahkan pagelaran tersebut. Kolaborasi apik ini dilakukan oleh IDN Media dan XRM Media. Kedua perusahaan hiburan media dan teknologi ini juga bekerja sama dengan Argo – sebuah platform streaming – mempersembahkan sebuah Short Film Competition yang diadakan Sundance Film Festival: Asia 2021. Sebuah kompetisi untuk filmmakers di Indonesia.
pict: IDN Media |
Kompetisi film pendek ini diharapkan dapat menjembatani para filmmakers Indonesia untuk bisa dikenal di kancah global. Agar tujuan itu dapat terlaksana, maka pemilihan yang obyektif dan independen sehingga menghasilkan karya film berkualitas sangat perlu dilakukan. Untuk itulah, dukungan pun hadir dari Sundance Institute supaya bisa dipilih film-film pendek dengan kualitas yang baik dan layak diputar pada Sundance Film Festival: Asia 2021 pada bulan September mendatang.
Lembaga Sundance ini telah dikenal cukup lama dalam mewadahi para seniman film dan teater yang ingin berkembang. Lembaga ini juga tak sekadar mengurasi film pendek berkualitas tetapi juga melakukan banyak proyek perfilman independen. Dari berbagai proyek ini akan dihasilkan ide-ide baru sehingga tercipta komunitas film independen kreatif. Terlebih, kolaborasi dengan IDN Media, XRM Media, dan Argo akan membuat dukungan terhadap insan kreatif perfilman tanah air semakin berkembang.
Dukungan Menuju Industri Perfilman Global
Dukungan berupa Kompetisi film pendek yang merupakan kompetisi untuk filmmakers di Indonesia ini merupakan awal yang baik untuk membuka akses menuju industri perfilman global. Tentu, kontinuitas sangat perlu dilakukan agar para insan kreatif lebih semangat lagi ke depannya. Makanya, pada kompetisi film pendek menuju Sundance Film Festival: Asia 2021 ini juga diperlukan fleksibilitas dalam menentukan film pendek yang akan dinilai.
Sundance Institute |
Salah satunya adalah kebebasan tema film pendek yang akan diajukan. Kebebasan tema ini menjadi angin segar karena tema yang diangkat dalam film pendek umumnya unik dan berbeda dari film kebanyakan yang diputar di bioskop. Dengan film singkat berdurasi 3 hingga 20 menit sesuai durasi khas film pendek, maka kompetisi film pendek ini bisa berfokus mencari talenta yang ingin mengenalkan diri pada audiens. Oh ini lho karya film pendek yang layak untuk ditonton dan diapresiasi.
Berbagai tema menarik akan mewarnai kompetisi ini. Contohnya, karya mengenai siswa SD yang celananya sobek. Atau, film perjuangan beberapa anak yang bingung bagaimana cara menguburkan kucing karena mereka berbeda agama. Saya yakin sekali Short Film Competition yang diadakan Sundance Film Festival: Asia 2021 akan mendapatkan banyak film pendek unik nan menarik terutama dari berbagai penjuru negeri. Syukur-syukur, jika film pendek asal Indonesia yang bisa tayang pada Sundance Film Festival: Asia 2021 nanti menarik perhatian sineas internasional.
Tema film pendek yang menarik dan berbeda dari kebanyakan film lain menjadikan tema film ini belum tersentuh. Pesan yang ingin disampaikan pun belum banyak diketahui oleh banyak orang semisal film pendek mengenai cara menguburkan kucing tadi yang memuat pesan toleransi. Di sinilah peran kompetisi film pendek menjadi wadah demokratisasi perfilman. Saatnya film pendek bersuara dan unjuk gigi.
Harapan besar itu bisa tersemat pada kompetisi film pendek menuju Sundance Film Festival: Asia 2021 karena nama-nama juri yang didapuk dalam ajang ini tidak main-main. Salah satunya adalah filmmaker Joko Anwar yang sudah menelurkan banyak film berkualitas di Indonesia. Saya yakin lewat pengalaman dan karsa dari Joko Anwar, berbagai film pendek menarik nan berkualitas akan bisa dikenal oleh masyarakat Indonesia terlebih masyarakat dunia.
Saatnya film pendek Indonesia tampil dan ikut andil dalam perfilman dunia.
Wah menarik sekali ya mas. Film pendek sebenarnya pas ditonton kalo tidak banyak waktu luang. Banyak juga film pendek yang bagus dan akhirnya dibuat film panjangnya, contohnya tuh Rumah Dara buatan Timo TJahyanto.
ReplyDeleteSalah satu film pendek yang sekarang terkenal ya Tilik itu lho.
Semoga dengan adanya festival film yang disponsori IDN media dan XRN media maka banyak film pendek Indonesia dilirik luar negeri. Salah satu jurinya Joko Anwar ya, keren banget tuh yang bikin pengabdi setan itu lho.
iya banyak juga mas yang akhirnya jadi film panjang kayak yang makmum itu juga
Deletebener semoga saja film pendek Indonesia makin eksis ya mas
hayo dong filmmaker perbanyak film pendek....hihi
ReplyDeletesejak nonton salah satu film pendek horror yang judule keno molo aku njur secroll akeh banget film pendek dan jadi nyandu nonton, ternyata kualitase apik apik banget...terlebih yang gambare bening hihi...malah sing fenomenal bu tejo tilik aku nontone justru bar ngrandom nonton film pendek horror dong hahahahhaha...abis kui sing filme bu tejo lagi yang padahal iklan saos abc juga apik banget taktonton tekan rampung loh....juga film pendek lainnya misal singsot, banyu, dll..aku lali tapi apik apik...berkelaz
nah itu Mbak Nita sudah dawuh... ayo para filmmaker ditunggu karyanya hehe
Deleteiya apalagi yg horor aku suka juga si seru aja temanya out of the box tapi pesannya dapat ya mbak