Didominasi Latinas, Miss Universe 2020 Jadi Miss Telemundo?

Andrea Meza dari Meksiko memenangkan Miss Universe 2020. - IG Miss Universe

Alemong wak, udah lebaran aja.

Sebelum memulai kejulitan tentang Miss Universe 2020, saya mohon maaf lahir batin dulu ya jika ada kesalahan. Baik dari tulisan, komentar, atau berbagai bentuk kejulitan yang saya lakukan, entah sengaja atau tidak. Lantaran sudah saling meminta maaf, mari kita mulai kejulitan lagi. Lah!

Sebenarnya saya tidak mau julit. Hanya beropini seputar penyelenggaran Miss Universe 2020 yang sudah saya nantikan lama. Berstatus lebaran pageant, Miss Universe begitu dinantikan oleh banyak kalangan. Pageant ini menjadi patokan berbagai desainer handal, MUA tingkat dewa, hingga berbagai pelaku industri yang mengiringinya. Tak heran, di venue acara dan tempat karantina Miss Universe berlangsung, gelaran ini penuh dengan para fans dan mereka yang ingin mengetahui secara esklusif apa saja yang sedang terjadi di sana.

Sayang seribu sayang, euforia besar Miss Universe tahun ini tidak diimbangi oleh kualitas acara yang disajikan. Banyak aspek yang lagi-lagi Miss Universe Organization (MUO) mendapat kritikan pedas. 

Apa saja itu?

Pertama mengenai dominasi negara Amerika Latin yang begitu tampak 

Hak siar eksklusif televisi berbasis negara Latin – Telemundo – dalam Miss Universe 2020 menjadi permulaan. Telemundo menjadi sponsor utama dan kerap menampilkan berbagai peserta terutama Latin dalam acara mereka.

Dominasi negara Latin berlanjut dengan pengisi acara yang menampilkan Luis Fonsi, peyanyi yang terkenenal lewat lagu Despacito. Penyanyi asal Puerto Rico ini didapuk menyanyikan beberapa lagu berbahas Spanyol yang tentu saja lebih digemari dan dipahami warga dari negara Latin. Tarian pembuka saat swimsuit competition juga menampilkan tarian asal negara Latin.

Pada pemanggilan babak 21 besar,  dominasi negara Latin semakin mengganas. Sebanyak 12 dari 21 peserta yang masuk ke babak tersebut berasal dari Latin. Artinya, lebih dari separuh peserta yang lolos ke babak semifinal berasal dari latin. Sementara, 5 negara ASEAN – termasuk Indonesia – berhasil lolos dan sisa 2 negara berasal dari Eropa. Memang, Miss Universe 2020 ini tidak lagi menggunakan sistem benua sehingga dominasi negara latin yang dikenal kuat dalam pageant ini begitu terasa. Itulah alasan banyak orang menyebut Miss Universe 2020 sebagai Miss Telemundo atau Miss Latinas.

Kedua, gugurnya negara-negara yang dianggap kuat. 

Venezuela dan Afrika Selatan menjadi sorotan pada Miss Universe tahun ini. Keduanya unplaced alias tidak lolos babak 21 besar. Padahal, Venezuela hampir selalu lolos babak semifinal dan Afrika Selatan masuk 3 besar dalam 3 tahun berturut-turut dengan dua kemenangan pada 2017 dan 2019. 

Wakil Afrika Selatan yang lebih disorot lantaran saat babak preliminary ia tampil menawan. Bahkan, beberapa pengamat pageant memasukkan Natasha Joubert – sang wanita tersebut – ke dalam jajaran hotpicks 5 besar.

Ketiga, kualitas acara yang belum memuaskan. 

Banyak penonton Miss Universe mengeluhkan dengan pola pengambilan gambar yang dilakukan. Misalnya, ketika salah seorang peserta belum selesai tampil dalam sebuah sesi, kameraman sudah menyorot peserta lain.

Belum lagi pembawa acara yakni Olivia Culpo yang terlihat lemas dan tak bertenaga ketika mengumumkan peserta yang tampil ke babak selanjutnya. Penampilannya datar saja sehingga rasa kaget atau bahagia lantaran pengumuman tersebut menjadi hilang. Kalau Anda sering mengikuti ajang Miss Universe, pasti bisa merasakan hype acara yang begitu meriah seakan hilang.

Keempat, juri yang dianggap tidak obyektif. 

Masalah ini mulai menjadi perbincangan ketika negara Latin mendominasi babak 21 besar dan tidak lolosnya Afrika Selatan. Namun, kala pemanggilan peserta yang masuk ke babak 10 besar dilakukan, anggapan ini semakin santer. Apalagi wakil Indonesia – Ayu Maulida – yang tampil sangat spektakuler tidak lolos. Tidak hanya Ayuma, wakil Kolombia yang banyak orang mengakuinya sebagai penampil busana bikini terbaik juga harus terhenti.

Tidak hanya itu saja, ketika pemanggilan peserta yang lolos ke babak 5 besar, banyak kekecewaan muncul. Beberapa beserta yang dianggap lebih layak seperti Puerto Rico, Jamaika, dan Australia tidak lolos. Puncaknya, ketika pengumuman pemenang Miss Universe dilakukan, banyak yang tak percaya wakil Meksiko – Andrea Meza – yang menjadi juara. Padahal, ia menjawab pertanyaan juri dengan terbata-bata. Banyak yang menganggap wakil Peru lebih layak menjadi Miss Universe.

Kekecewaan juga muncul saat pengumuman pemenang best national costume. Pemenang kali ini adalah Myanmar yang menggunakan kostum pengganti lantaran koper berisi pakaiannya tertinggal. Banyak yang bertanya mengapa Myanmar bisa menang. Masih banyak peserta lain yang menampilkan kostum nasional lebih spektakuler. Kalau pun mereka menang karena pesan mengenai perdamaian di negara tersebut yang ditampilkan dalam sebuah kertas, alangkah lebih baik mereka diberi penghargaan lain semisal best impact atau advokasi.

Berbagai kekecewaan tersebut memang wajar. Akan tetapi, lagi-lagi sistem penjurian yang tertutup membuat penonton seperti kita tidak tahu apa selera juri. Bisa saja menurut kita bagus tetapi menurut juri tidak. Bisa legowo ini seusai dengan pesan Ayuma setelah ia melakukan deep interview. Ia berpesan mengenai hal tersebut agar bisa legowo apa pun keputusan juri. 

Terakhir yang unik adalah ketika last two standing antara Meksiko dan Brazil, keduanya melakukan jaga jarak dan tak saling berpegangan tangan. Ketika Miss Meksiko menang, eh semua peserta malah mengerubunginya dan mereka semua berpelukan. Yah sudahlah mungkin saking senangnya toh mereka semua sudah melakukan swab massal dan hasilnya negatif. Sontak saja, momen last two standing ini menjadi meme di dunia maya.

 

Meme two last standing Miss Universe

Itulah beberapa catatan mengenai ajang Miss Universe 2020 kali ini. Mengingat ajang ini akan digelar pada Desember mendatang, maka Indonesia juga harus siap. Entah siapa yang akan mewakili Indonesia nanti yang jelas patokan seperti Ayuma atau Frederika adalah kunci. Meski mengalami penurunan placement, sesungguhnya Indonesia tampil luar biasa dan masih layak diperhitungkan.