Bulan Ramdan adalah bulan istimewa yang berbeda dengan bulan lainnya.
Pada bulan ini, aktivitas yang saya kerjakan berbeda dengan bulan lainnya. Ada beberapa rangkaian ibadah dalam waktu tertentu yang harus saya lakukan. Tidak hanya ibadah, beberapa kegiatan dan kebiasaan saya lakukan hanya pada saat bulan Ramadan. Kegiatan yang berbeda ini nyatanya membuat saya lebih bahagia menjalankannya lantaran semuanya membuat hormon bahagia saya keluar dengan leluasa. Kegiatan-kegiatan tersebut akan saya rindukan jika bulan Ramadan telah usai.
Lantas, apa saja kegiatan tersebut?
Menyiapkan Menu Buka Puasa
Waktu berbuka adalah waktu yang sangat istimewa. Waktu ini menjadi salah satu sunah puasa yang menjadi anjuran bagi orang yang berpuasa untuk menyegerakannya. Tidak hanya itu, waktu berbuka puasa juga bisa digunakan sebagai ladang amal untuk memberikan menu berbuka puasa kepada mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Meski tidak memasak, tetapi saya senang saja ikut menyiapkan menu buka puasa. Entah membeli bahan untuk berbuka, hingga membawa beberapa makanan ke masjid atau ke tetangga. Saat menyiapkan menu berbuka, saya bisa mendapatkan bayangan kenikmatan dan kesegaran dari menu-menu yang saya siapkan. Mulai dari es buah, menu utama semacam sayur, hingga berbagai macam takjil.
Tidak hanya itu, berbuka puasa seakan menjadi bayaran istimewa setelah saya berpuasa penuh. Untuk menyambut bayaran tersebut, menyiapkannya dengan sebaik-baiknya adalah hal yang paling menyenangkan. Sebelum pandemi dulu, berkeliling ke pasar takjil adalah kegiatan favorit yang saya lakukan. Kini, saya lebih senang membeli bahan kebutuhan pokok untuk dimasak di rumah saja.
Menonton Tayangan Ramadan
Sama seperti bulan lainnya, ketika bulan Ramadan kita juga butuh hiburan. Namun, pada bulan ini aneka tayangan yang saya tonton berbeda dengan hari biasanya. Stasiun televisi pun berlomba-lomba menghadirkan tayangan Ramadan yang menarik.
Biasanya, sinetron Ramadan adalah favorit saya. Dulu, Para Pencari Tuhan (PPT) menjadi andalan saya karena jalan ceritanya yang unik dan menarik. Pesan moral yang saya dapat juga menggelitik dan masuk ke sanubari. Sayangnya, kini saya tak mendapatkan Sinetron Ramadan yang menurut saya menarik untuk ditonton.
Makanya, saya beralih ke tayangan dokumenter seputar sejarah Islam. Mulai dari kisah nabi-nabi, jejak islam di berbagai negara, jelajah masjid nusantara, hingga tradisi Ramadan di berbagai daerah. Saya paling suka acara Jejak Rasul yang sudah saya tonton sejak tahun 90an. Acara yang bermula dari TV Malaysia ini sangat lengkap mengulas sejarah para rasul dan perkembangan islam.
Saya paling senang jika acara tersebut membahas hipotesis mengenai jejak rasul di sebuah wilayah. Saya sering mencocokkannya dengan pelajaran sejarah islam yang saya dapatkan dulu. Salah satu kisah yang menurut saya menarik adalah mengenai pencarian bahtera atau kapal Nabi Nuh. Tayangan tersebut secara komperhensif menyangkan penelitian arkeologis mengenai keberadaan bahtera Nabi Nuh. Tidak hanya dari sisi arkelologis, Jejak Rasul juga mengkajinya dari sisi Al Quran. Tayangan ini juga mempelajari corak kehidupan sosial tempat bersejarah nabi-nabi pada masa sekarang. Saya seperti masuk ke lorong waktu yang cukup menarik ketika melihat tayangan ini.
Berpindah Masjid untuk Salat Tarawih dan Salat Malam
Kebiasan dan kegiatan menyenangkan selama bulan Ramadan yang saya lakukan selanjutnya adalah berpindah masjid untuk menjalankan ibadah salat tarawih dan salat malam. Namun, kegiatan ini saya lakukan sebelum pandemi. Saat ini, saya memilih untuk melakukan ibadah tersebut di rumah saja atau di di rumah kerabat. Kebetulan, masjid di sekitar tempat tinggal saya juga sedang direnovasi.
Kegiatan berpindah masjid ini saya lakukan untuk mencari suasana baru saat beribadah. Tidak hanya itu, saya juga ingin menjelajah masjid layaknya acara televisi yang saya tonton. Berkat kegiatan ini, saya bisa mengetahui beberapa masjid yang ternyata masjid kuno atau telah dibangun pada masa lalu.
Saya juga bisa belajar mengenai kebiasaan suatu masjid dalam
melakukan aktivitas ibadah selama bulan Ramadan. Ada masjid yang menjalankan
salat tarawih sebanyak 23 rakaat, ada yang 8 rakaat, dan ada pula yang
menyelinginya dengan ceramah.
Namun, diantara semua kegiatan berpindah masjid tersebut, yang paling favorit adalah salat malam (salat Tahajud) pada malam penghabisan Ramadan di Masjid Jami Malang. Ritual ini menjadi ritual tahunan. Saya ikut beberapa kali.
Dalam ritual ini, biasanya saya dan teman-teman berjalan kaki dari rumah menuju Masjid Jami yang berada di kompleks Alun-Alun Malang. Jarak tempuh sekitar 2 km tidak begitu terasa karena diselingi cerita dan canda tawa. Banyak orang pun juga melakukannya sehingga kami biasanya berpapasan dengan mereka di jalan. Kegiatan ini dimulai sekitar pukul setengah 11 malam karena salat dimulai tepat pukul 11 malam.
Menyiapkan Kebutuhan Idulfitri
Waktu penghabisan bulan Ramadan juga menjadi hal menyenangkan untuk menyiapkan kebutuhan Idulfitri. Inilah saat yang paling ditunggu karena daftar kebutuhan berbelanja untuk lebaran sudah di depan mata. Tidak hanya kue dan pakaian, tetapi menyiapkan berbagai kebutuhan menjelang Idulfitri seperti tiket mudik hingga pernak-pernik rumah menjadi kebiasaan yang membahagiakan.
Meski demikian, saya paling suka ikut serta dalam menyiapkan amplop untuk sedekah lebaran jamaah jemuah legi (Jumat Legi) yang diikuti oleh ibu saya. Amplop ini dibuat dari kertas bekas yang dibuat sedemikian rupa. Di dalam amplop tersebut akan diisi uang dari jamaah dan donatur yang akan dibagikan kepada kaum dhuafa. Anak yatim dan janda yang kurang mampu menjadi prioritas.
Berbelanja kebutuhan pokok menjelang lebaran adalah hal menyenangkan |
Aktivitas ini menjadi menyenangkan karena kami harus membagi sejumlah uang dengan cukup merata. Bahkan hingga pecahan seribu rupiah pun, semua donasi harus dibagikan secara merata kepada beberapa penerima, biasanya sekitar 40 hingga 50 orang.
Tidak hanya itu, ketika saya ikut serta membagi, kadang banyak cerita pilu tetapi lucu dari para penerima santunan ini, terutama para janda yang sudah tua dan tak memiliki saudara. Saya salut sih dengan semangat mereka yang masih berusaha menyambung hidup entah dengan berbagai usaha yang mereka lakukan, semisal menjadi buruh cuci atau berjualan makanan.
Kegiatan yang dilakukan pada H-3 hingga H-1 Idulfitri ini begitu bermakna karena saya punya banyak waktu untuk menyelami kehidupan mereka. Lantaran, ketika hari H Idulfitri, saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk keluarga besar. Pada hari biasa pun saya jarang berbincang banyak dengan mereka. Makanya, pada hari penghabisan Ramadan, momen ini selalu saya nantikan.
Berusaha Aktif untuk Berolahraga
Tidak ada alasan untuk tidak berolahraga saat puasa. Kebiasaan berolahraga harus tetap dilakukan meski dengan sedikit perubahan. Kebiasaan ini pun menjadi kebiasaan yang saya rindukan saat puasa. Saya harus memodifikasi kegiatan olahraga yang biasanya lari mengelilingi lapangan menjadi lebih banyak di rumah saja.
Dengan sedikit modifikasi, saya pun memilih untuk melakukan senam irama singkat pada sore hari. Waktu sore hari saya pilih karena mendekati waktu berbuka puasa. Jika saya merasa sangat haus, maka saya tinggal menunggu waktu sebentar lagi.
Tidak hanya itu, waktu sore hari merupakan waktu saat tubuh lebih banyak menggunakan cadangan lemak sebagai sumber tenaga karena karbohidrat yang ada sudah habis digunakan saat pagi dan siang hari. Atas alasan ini, kebiasaan menyenangkan ini saya lakukan saat sore hari. Siapa tahu lemak di dalam tubuh saya yang cukup banyak ini bisa terbakar.
Itulah lima kebiasaan menyenangkan yang saya lakukan ketika bulan Ramadan. Bagaimana dengan kalian yang sedang menjalankan ibadah puasa? Apakah ada kebiasaan menyenangkan lain? Cerita yuk…
Tayangan Jejak Rasul itu nampaknya menarik sekali yaa mas. Aku mau coba menontonnya di youtube kalo begitu, biar bisa menambah wawasan keislaman nih heehe
ReplyDeletebagus mas coba saja...
DeleteSahur + youtube.. seringnya aku gini sih... hahaha
ReplyDeleteIyah seru banget yah mas kalau bulan ramadhan.. tapi sebelnya tuh jalanan jadi macet.. aku kalau pulang kerja jadi bete beud karena jalanan super duper macet... dari jam 4 pulang, itu smpe rumah bisa smpe jam set. 6.. 🤣🤣
Nyari bukaan udh keburu kepalang streess karena macet2an.. ahaha
Btw mas video olahraganya lucu.. wkwkw. Aku jarang olahraga kalau nggk sepedahan.. tapi senam irama ini bisa dicoba.
nikmat banget ya mas emang YTban sambil sahur hahaa
Deletewaduh klo macet kudu sabar banget
hahahha iya mas buat hiburan aja