Dok. Istimewa |
Iseng-iseng, saya membuka kembali arsip memori saya di otak.
Eh tetiba saya menemukan kepingan tentang buku bacaan yang saya masih SD dulu. Dasar saya yang gemar membaca dan tidak suka bermain sepak bola, ketika pelajaran olahraga menyisakan sedikit waktu untuk bermain sepak bola, maka saya pun melipir ke perpustakaan. Untung saja, guru SD saya yang menjaga perpustakaan saat itu berbaik hati dan sudah tahu saya tidak suka main bola. Jadi, ia mempersilakan saya membaca sembari menunggu jam olahraga selesai.
Ada banyak sekali buku yang saya. Ada banyak ceceran kisah yang sudah hilang sebagian dari otak. Banyak buku yang saya masih ingat sedikit jalan ceritanya tetapi tidak ingat judulnya. Atau, saya ingat nama tokohnya tetapi tidak ingat jalan ceritanya.
Buku-buku ini tidak banyak memuat gambar karena merupakan novel anak seperti novel Lima Sekawan. Hanya saja ukurannya lebih besar. Nah, diantara sekian buku yang saya, sedih sekali saya hanya mengingat 2 diantaranya. Apa saja itu?
1. Menggenggam Bara Menyibak Fatamorgana
Dok Istimewa |
Dari judulnya, sebenarnya cukup berat untuk bacaan anak SD. Jujur, saya saat itu, saat kelas 3 SD tidak paham apa itu yang dimaksud fatamorgana. Saya tanya ke kakak sepupu saya yang sudah SMA tentang fatamorgana. Menurutnya, fatamorgana adalah bayangan seperti air jika kita ada di jalan raya. Dasar otak saya yang belum paham juga, saya masih berpikiran kalau jalan cerita buku ini adalah mengenai jalan raya yang kering dan ada airnya.
Ternyata bukan. Buku ini berkisah mengenai seorang anak bernama Teguh yang dicaci karena ayahnya meninggal karena penyakit AIDS. Oh ya, yang saya suka dari cerita ini adalah pembukaan dari ayah Teguh sebelum meninggal yang memutar lagu Kenny G berjudul The Moment di dalam mobil.
Ayah Teguh sendiri ditemukan meninggal di dalam mobil tersebut, bukan karena penyakit yang dideritanya tetapi karena bunuh diri dengan memotong urat nadi. Setelah kejadian itu, Teguh menjadi dimaki oleh orang disekitarnya terutama teman-temannya. Pun kala ibunya juga kemudian jatuh sakit, Teguh semakin terkucilkan.
Ia dicaci, dilempari batu, dan dianggap membawa penyakit berbahaya yakni penyakit AIDS. Akhirnya ia tak tahan diperlakukan oleh warga desanya dan memilih pergi. Ia menumpang kereta barang dan sampai di sebuah kota. Di sana, pada suatu kesempatan, ia tak sengaja berhadapan dengan penjambret yang akan merampas tas milik seorang nasabah. Teguh pun terkena tusukan penjambret ketika akan mengambil tas itu.
Sambil berisimbah darah, ia mengatakan kepada penjambret bahwa ia terkena penyakit AIDS. Sontak saja, penjambret itu berusaha lari tetapi bisa ditangkap polisi. Teguh pun dilarikan ke rumah sakit dan dites darahnya. Ternyata ia tidak terkena AIDS.
Nah kemudian, Teguh ditolong oleh nasabah yang diselamatkannya dan disekolahkan sampai kuliah hingga menjadi dokter. Pada suatu hari, Teguh ingin kembali ke desanya. Ia pun mengendarai mobil bersama keluarga barunya itu. Tak dinyana, rumah Teguh sudah dihancurkan. Dan ketika warga mengetahui bahwa salah satu sosok pemuda dalam mobil tersebut adalah Teguh, mereka seakan melihat sesosok hantu.
Tentu saja Teguh dan keluarga barunya tertawa. Warga desa pun meminta maaf telah berbuat jahat pada keluarganya. Teguh meluruskan bahwa dirinya tidak terkena AIDS dan kini sudah menjadi dokter. Ia pun lalu berbakti pada warga desanya dengan membuka praktik di sana. Sebuah kisah yang cukup mengharukan tetapi maknanya sangat dalam mengenai diskriminasi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV AIDS).
2. Sapingi Sahabat Matahari
Sapingi sahabat mentari |
Diantara semua kisah yang saya baca, saya paling terngiang dengan kisah ini. Fiksi ini menceritakan mengenai sosok Sapingi yang putus sekolah dan bekerja di tenaga perairan pertanian desa. Setiap hari, ia melakukan aktivitasnya dengan sepeda onthel atau pedatinya.
Pada suatu hari, ada kehebohan massa dengan tidak adanya pasokan BBM secara nasional. Entah bagaimana mulanya, yang jelas akibat pasokan ini, maka tidak ada lagi kendaraan bermotor yang bisa berjalan dan tak ada pasokan listrik yang mengalir.
Nah, tiba-tiba, ada dua orang bersepeda dari arah kota yang panik karena anak juragannya tidak mengetahui berita ini dan sedang berlibur di sebuah villa. Villa tersebut terletak di pegunungan yang jaraknya sekitar 20 km dari desa Sapingi.
Dua orang tersebut bingung karena yang ada di villa tersebut tak hanya anak juragannya, tetapi beserta teman-temannya yang berjumalh 6 orang. Mereka sudah 2-3 hari tanpa mendapatkan kabar dari kota dan bisa saja, listrik di sana juga diputus. Mereka bingung bagaimana mengevakuasi anak-anak itu.
Akhirnya, Sapingi pun menawarkan pedatinya sebagai kendaraan evakuasi anak-anak itu. Kedua orang tersebut pun setuju. Mereka akan pergi terkebih dahulu kea rah vila dengan sepeda sambil membawa perbekalan seadanya. Warga desa dan Sapingi pun membantu makanan berat yang dimasukkan ke dalam pedati untuk menyusuk kedua orang itu.
Perlahan tapi pasti, pedati milik Sapingi menyusuri jalan perbukitan. Tiba-tiba, pada sebuah jalan, mereka melihat beberapa anak yang berjalan dengan amat kepayahan. Mereka pun sangat gembira menemukan Sapingi.
Saya masih ingat nama anak majikan yang akan dijemput bernama Windy. Mereka lalu naik ke pedati. Kedua orang yang naik sepeda tadi masih berada di villa untuk mengurusi hal-hal yang perlu dilakukan. Keduanya pun bisa menyusul Sapingi dan rombongannya. Entah bagaimana akhir cerita ini yang jelas anak-anak itu bisa kembali ke kota. Tidak diceritakan apakah pasokan BBM masih tidak ada atau sudah tersedia.
Meski demikian, saya suka penggambaran latar dan suasana cerita ini yang benar-benar hidup. Penulis benar-benar bisa membuat suasana gawat akibat tidak adanya pasokan BBM yang dengan segala kekacuannya. Salah satunya adalah ada fragmen cerita mengenai anak-anak di kota yang bermain di atap mobil karena tak bisa difungsikan. Juga, para penjual sepeda yang meraup untung lebih karena kekacauan ini.
Itulah dua cerita saat SD yang saya ingat jalan ceritanya. Masih banyak sebenarnya tetapi saya hanya ingat sebagian saja. Diantaranya:
- Kisah anak-anak yang berkemah di sebuah gunung da nada diantara mereka diculik oleh Bandar narkoba.
- Kisah seorang anak bernama Utami yang berhasil bangkit dari keterpurukan dengan membuka usaha manisan setelah ayahnya meninggal dan ibunya sakit-sakitan.
- Kisah seorang anak yang akhirnya bisa masuk TMII pada awal pembukaan taman bermain ini sekitar tahun 1975.
- Dan kisah-kisah lainnya
Lantas, apakah ada cerita anak semacam ini yang Anda ingat? Apa judulnya dan bagaimana isi ceritanya?
Cerita yuk
Eh aku inget banget dulu juga suka baca2 ginian di perpus, rebutan malah. Seringnya abis. fisik bukunya sampe ledehhhhh
ReplyDeletetapi ya lupa sih saiki wisan wkwkwk
ternyata isi perpus sekolah kita sama haha
io rebutan nganti tukaran yo hahahaha ya allah
DeleteWaduh, saya tidak ingat apa saja cerita yang berkesan dari buku saat SD pak guru, maklum tidak terlalu hafal. Tapi yang aku ingat pernah ke perpustakaan sekolah cuma ngga ingat baca buku apa saja, padahal seingatku sih lumayan banyak baca bukunya.😂
ReplyDeleteDibandingkan sapingi sahabat matahari, aku lebih suka cerita menggenggam bara menyibak fatamorgana. Ceritanya lebih mengharukan menurutku.😃
cerita fatamorgana bagus tapi terlalu berat untuk anak SD
Deletekalo sapinhgi masih bisa dimengerti mas
hehehehe iya saking lamanya yaaa
mas Ikrom, percaya nggak? sekolahku zaman SD nggak punya perpussss, trs aku pun tingga di lingkungan yang jauh dari literasi. maklumlah tinggal di desaaaaa, kenal buku tuh pas SMP di pesantren, berasa masa kecil kudet banget nggak sih, wkwkwk
ReplyDeletewah yang penting bisa baca buku mbak pas di smp seru kan
DeleteMasa SD saya jauh banget sama kegiatan literasi... wkwkwk
ReplyDeletehampir nggak pernah megang buku kecuali yah buku pelajaran di sekolah.. makanya buku2 ini terdengar seperti pertama kali.. wkwkwk
Tapi buku Menggenggam Bara Menyibak Fatamorgana sepertinya menarikk...
WOw mas.. kamu kelas 3 SD udh baca buku seberat itu?? wkwk kelas 3 sd saya masih sibuk main engklek sama monster2an... wwkwkwk
saya suka baca sejak TK mas apa aja tak baca wkwkwkw
Deleteiya tapi ya agak gak ngeh si makanya gapaham apa itu fatamorgana hahahahah
kalau saya mainnya gobak sodor selalu hihi
Hahahaha jadul banget yah Mas.. Terus terang membawa saya kembali ke masa lalu juga karena buku-buku seperti itu juga banyak saya baca dulu.
ReplyDeleteMakasih sudah membawa saya kembali ke masa-masa menyenangkan itu.. hahahaha
hahahah iya Pak
DeleteSD saya dulu nggak ada fasilitas perpustakaannya sih.
ReplyDeleteJadi dulu tuh aku harus nabung uang jajan buat beli buku bacaan yang dijual di koperasi Muhammadiyah.
Inget banget tuh, dulu semangat ngoleksi buku kisah para nabi dan rasul.
Tiap 1 rasul diceritakan dalam 1 buku bergambar.
Berbulan-bulan juga baru bisa punya ke 25 bukunya.
wah keren mas
Deletesaya dulu beli buku yang ceritanya nabi nabi juga
yang nabi musa sama nabi yunus
masih ingat tapi ga sampe 25 sih
sama itu lo yang siksa neraka ngeri aku liat gambarnya
tapi ya tak beli hahahaha
saat ini, minat baca anak anak SD gimana ya pak? hehe
ReplyDeletemohon maaf memprihatinkan hahaha
DeleteBlm pernah mbaca semua pas SD. Pas SD perpustakaan sekolahku seadanya..ga ada ruang khusus gitu, cuma klo pas gurunya ada acara (jam kosong) anak2 dibagiin buku...
ReplyDeleteIngat yang berkesan, tapi lupa judulnya. Tentang anak yang makan jeruk, bijinya ikut ketelan...eh tiba2 numbuh pohon di kepala..
Endingnya ternyata itu mimpi.
Aku pas kecil pernah ketakutan juga pas makan buah, bijinya ketelan. Takut tumbuh di perut. Setelah mbaca buku itu, serasa dapat pencerahan...bahwa saat kita makan buah dan bijinya ketelan, nggak usah takut. (Kecuali bijinya besar, dan berbahaya nutup saluran napas)
wah kok ngeri mbak ceritanya tapi jadi pelajaran juga ya buat anak anak klo makan jeruk ati ati
DeleteJenis buku cerita berlatar belakang petani seperti di buku 'Sapingi Sahabat Matahari' juga salah satu favoritku dan selalu kuincar pinjam di perpus sekolah buat bacaan di hari minggu.
ReplyDeleteSampai terinpirasi pengin jadi petani, tapi sama ortuku ngga diijinin ambil kuliah pertanian ��
oh pernah baca juga mas
Deletebagus emang ceritanya sapingi ini
wah ikut sedih mas...
Kalau SD saya bacaannya komik petruk dan gareng
ReplyDeletewakaka sama yang ada hantu hantunya
DeleteKomik Tatang S. menemani masa kecil saya. :')
DeleteAku udah g inget sama sekali tentang buku cerita anak jadul mas, emang dasarnya ga suka baca kali ya hahahaa
ReplyDeletehahaha masa si mbak
DeleteKak Ikrom waktu SD bacaannya kok berat banget? Hahaha. Jalan ceritanya seperti bukan untuk anak SD lho 😂
ReplyDeleteTapi aku suka dengan cerita buku pertama deh 😁
Kalau waktu SD kayaknya aku kebanyakan baca komik sama buku novel romance mini gitu 🤣
iya mba gatau kayaknya itu buku buat anak kelas 6 atau SMP deh
Deletetapi ya ak baca aja covernya menggoda soalnya hihi
iya komik aku juga suka mbak
Wakakaka ku sepertinya pas SD tidak suka baca buku. tapi masih inget banget, buku pertama yang kupinjam di perpustakan adalah buku berjudul awas anjing galak wkwkw
ReplyDeletehahahahah gimana itu ceritanya mas
DeleteEnggak ada yang bisa saya ingat sedetail ini kayaknya deh. Bacaan saya saat SD dulu soalnya lebih sering komik gitu. Paling-paling cerpen Putu Wijaya di buku pelajaran tentang jambangan yang hilang, lalu ternyata dicuri sama seseorang yang dia kenal baik gitu. Awalnya sih pencuri ini enggak dituduh, bahkan dibela enggak mungkinlah anak itu mencuri. Karena merasa malu masih dipandang baik sama si pemilik jambangan, di akhir cerita si pencuri itu balikin ke istrinya. Enggak berani ketemu lagi. Haha.
ReplyDeletedulu pas MI aku suka banget ke perpus sekolah yang udah usang banget, cuma aku doank yang ke perpus, jadi enak bisa jadi tempat pelarian kalo lagi jenuh. buku2nya juga jadul banget. ya ampun nggak ada buku luar apalagi buku terbaru gt.
ReplyDeletenah, buku yang aku masih inget itu adalah buku tentang gunung galunggung, cerita2 maskumambang, kinanti, dan teman2nya, nggak tahu kenapa itu masih terngiang sampai sekarang nama-namanya. tenryata maskumambang dan kinanti itu adalah nama macapat yaa.
yg anak" kemah digunung terus diantaranya ada yg ditangkep bandar narkoba dulu aku pernah punya bukunya malah, tapi sekarang udh hilang
ReplyDeleteKo aku ingetnya judulnya Sapingi Anak Petani ya hahahs... Salah tho. Selain tentang si Sapingi ini saya terkesan dengan Murai Terbang Tinggi. Sampai saat kuliah saya sadar kalau setting pasar burung yang ada di cerita itu ya pasar burung Pramuka dan Jatinegara.
ReplyDeleteKak aku juga tiba tiba keinget cerita di buku buku perpustakaan sd, tapi ga inget judulnya huhu, ini aku lagi berusaha nyari nyari dan nemu blog ini
ReplyDeleteKalo ada yg inget judul buku dengan keyword cerita : suasana desa, hutan lindung, harimau, dan luka cakaran tolong reply yaa terima kasi
"Jalan jalan ketengah hutan" karya Mochtar Lubis
DeleteYg membekas terus sampe sekarang adalah buku cerita berjudul "Anak Dalam Perang" kisah seorang anak di tengah penjajahan belanda...oia penulis buku2 cerita itu tolong di up min seperti pak mochtar lubis dll
ReplyDeleteAssalamu'alaikum. Halo, saya seorang murid SMA. Saya kebetulan sedang bernostalgia tentang buku novel jadul semasa sd, dan ada satu novel yang membekas di ingatan saya tp saya lupa judulnya apa...
ReplyDeleteSaya sedang mencari cerita tentang seorang kembang desa yang dipaksa menikah oleh kedua orangtuanya dengan anak seorang pak lurah (kalau tidak salah). Padahal, si kembang desa ini sudah memiliki pacar, namun pacarnya sedang merantau untuk melanjutkan pendidikan ke kota. Akhirnya si kembang desa ini kabur ke kota tempat pacarnya melanjutkan pendidikan. Gadis tersebut bekerja sebagai ART dengan mengambil potongan nama belakangnya sebagai identitasnya. Gadis tersebut aslinya juga orang yang berpendidikan kok, sehingga majikannya sampai membuat tempat mengajar les saking mahirnya gadis tersebut mengajarkan matematika ke anak majikannya..
Ya hanya itu sepenggal isi cerita yang saya ingat, namun saya lupa apa judul novelnya. Bahkan saya lupa nama si kembang desa tersebut. Kalau pak guru mengetahui judulnya, saya akan sangat berterima kasih
APakah bisa anda scan dan kami semua bisa baca?
ReplyDeleteRindu dengan bacaan2 novel di perpus sd, yg rata2 ceritanya tentang pilu nya anak yg berjuang untuk kehidupan yg keras. Paling melekat diingatan soal anak yg jadi anak buah bandar narkoba tapi lupa judulnya
ReplyDeleteBuku favorit saya dulu waktu kelas 4 SD. Judulnya Anak Rimba, tapi saya lupa nama pengarangnya.
ReplyDeleteTokoh utamanya namanya Pardi. Pardi menjadi yatim piatu setelah orang tuanya dan banyak penduduk di desanya menjadi korban banjir bandang di desanya.
Kemudian, Pardi diasuh oleh Pak Lurah. Namun sayang, putra pak Lurah tidak suka Pardi, sampai akhirnya Pardi dipukuli dan disuruh pergi oleh putra Pak Lurah.
Sampai akhirnya Pardi bertahan hidup dan menetap di hutan salam waktu yang cukup lama sampai berkawan dengan serigala yang ia beri nama Bawon.
Drama hidup Pardi sungguh penuh liku, sampai pada akhirnya Pardi diadopsi oleh keluarga dari mahasiswa IPB dan Pardi bisa melanjutkan pendidikannya sampai kuliah di Amerika.
Itu yang sedang dayung naik perahu judulnya apa kak?
ReplyDelete