Siapa sih yang tidak suka sambal?
Saya juga suka sambal terutama sambal terasi. Sayang, penyakit GERD membuat saya tidak bisa memakan sambal dengan leluasa. Tidak bisa lagi makan sambal seenak dulu.
Bahkan, beberapa waktu yang cukup lama, saya tidak makan sambal sama sekali. Cukup sulit juga awalnya karena saya makan dengan rasa hambar tanpa sambal. Kecap pun menjadi pengganti sambal sementara. Meski demikian, perlahan dengan pasti saya mulia makan sambal lagi dengan takaran pedas yang minimal.
Kalau sedang ada waktu memasak, saya pun membuat sambal terasi sendiri. Walau namanya sambal, tetapi rasanya tidak pedas sama sekali. Bahkan, cenderung manis dan asin. Saya menamainya sambal ala ala GERD karena cocok untuk para penderita penyakit ini yang sudah mulai sembuh dan bisa makan makanan umum tetapi dengan pembatasan.
Adapun, bahan-bahan yang diperlukan antara lain:
- Satu buah tomat
- Satu buah cabai merah
- Dua suing bawang putih
- Dua suing bawang merah
- Garam setengah sendok teh
- Gula satu sendok teh
- Terasi udang satu sendok teh
Saya tidak menggunakan cabai rawit sama sekali karena masih belum bisa makan pedas dalam jumlah banyak. Kalau sedang kepingin sekali, maka saya baru menggunakan cabai rawit itu pun hanya setengahnya saja atau bahkan seperempat. Yang penting rasa sedikit pedas dari cabai sudah saya dapat.
Nah, langkah-langkah untuk membuat sambal terasi yang GERD-friendly adalah sebagai berikut:
Pertama, cuci bersih bahan yang diperkukan speerti tomat dan cabai merah. Cuci seperlunya saja yang penting kotoran tak lagi menempel.
Kedua, buang semua isi dari cabai merah hingga tak tersisa satu pun. Membuang isi cabai ini bertujuan untuk menghilangkan rasa pedasnya. Tetapi, jika ingin ada rasa pedas dan tanpa cabai rawit, maka isi yang dihilangkan hanya separuh saja.
Ketiga, kupas bawang merah dan bawang putih lalu cincang halus. Kalau saya ada bawang bombai maka bahan tersebut juga bisa saya gunakan. Tergantung situasi dan kondisi saja.
Keempat, potong tomat menjadi beberapa bagian kecil. Biasanya saya memotongnya menjadi empat bagian. Tujuan dari pemotongan tomat ini adalah agar memudahkan saat dihaluskan.
Kelima, goreng bahan-bahan yang sudah disiapkan. Jangan gunakan api yang terlalu besar agar bawang merah tidak cepat gosong. Saya baru mengangkat bahan ketika warna tomat sudah mulai pucat. Ini juga tergantung selera. Kalau saya sih suka yang tidak terlalu matang agar kesegaran tomat yang saya gunakan tetap terjaga.
Keenam, tempatkan bahan yang sudah digoreng ke dalam sebuah cobek. Saya sebenarnya punya cobek khusu berukuran kecil. Cobek ini berbeda dari cobek yang biasanya digunakan oleh ibu saya dengan tujuan agar rasa pedas dari sambal yang dibuat sebelumnya tidak tercampur. Jadi, semacam mengisolasi bahan yang saya gunakan agar tidak terkena rasa pedas.
Lalu, saya menambahkan gula, garam, dan terasi. Saya tidak suka bahan penyedap buatan karena rasa asin dari garam saja sudah cukup. Pernah saya sesekali menggunakan bahan penyedap buatan sebagai bahan tambahan. Tetapi, rasa sambal menjadi sangat asin dan cukup sulit untuk menormalkannya kembali.
Setelah semua bahan tertata dalam cobek dengan takaran yang pas, maka kita bisa menghaluskannya dengan cara mengulegnya sepenuh hati. Jangan terburu-buru tetapi pelan saja yang penting bisa tercampur merata.
Mula-mula, saya menghaluskan bawang merah dan bawanh putih dulu. Lalu, dilanjutkan dengan cabai merah hingga halus. Setelah itu, saya menghaluskan semua bahan hingga bercampur sempurna. Jika sudah tercampur merata, maka sambal siap untuk disajikan.
Biasanya, saya menggunakan sambal ini sebagai teman makan temped an tahu goreng. Kalau tidak, kadang juga ayam goreng yang saya beli di warung. Kalau masih bersisa cukup banyak, sambal yang sudah saya buat sisanya bisa saya gunakan untuk bumbu nasi goreng. Lumayan juga rasanya dan tentunya tidak pedas sama sekali.
Itulah sedikit tutorial membuat sambal yang aman bagi penderita GERD. Sebenarnya, sambal adalah salah satu pantangan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita penyakit ini. Jika sudah benar-benar tak tertahankan lagi, apa salahnya membuat sambal yang tidak pedas sama sekali.
Oh begitu ya mas caranya bikin sambal terasi tanpa rasa pedas yang mengganggu perut yang menderita asam lambung. Saya juga salah satu orang yang jika makan terlalu pedas suka naik asam lambungnya.
ReplyDeleteYang utama buang isi cabai didalamnya untuk menghilangkan pedas ya mas.:D
iya isi cabainya dihilangkan dulu biar ga pedes mas
DeleteAyahku jago banget bikin sambel terasi mas. Dan cara bikinnya juga semua digoreng dulu karena ayah punya maslaah pencernaan waktu masih bujangan dulu. Xixixi
ReplyDeleteiya sama ya mbak
Deleteidem mass...aku nek nyambel nyisa uakeh yo biasane tak nggo bumbu nasgor
ReplyDeleteealah aku mbaca step stepe kok malah kemlecer ya hahahah
tapi aku masih pake rawit sih mas, rasaku kurang greget nek rung go rawit..tapi tetep dikit aja go slerep slerep pedes..tomate nek aku agak mateng ben semakin amoh pas dibejek di cobeke
ahaaaa..ohyaaa salfoks bahasanya mendadak rada ilmiah men mas wkakaka..iku loh sek bagian mengisolasi pedas di cobek khusus wkwkkw...manteb
tapi paling enak memang nek coroku sik sambele ga pedes nyegrak, alias aku juga sukanya yang mandan manis gitu...dan tentunya rada berminyak..soale nek berminyak ki ujarku awet
dan yesss sambel jodone tempe goreng anget...wes jan nikmat tenan 🤣🤣
hahahahahah eman ya mbak
Deleteiya aku juga suka berminyak mbak soale lebih nendang gitu
Aku belum sampai GERD Mas, cuman kadar pedesku juga udah aku kurangi. Biasanya makan itu harus pakai sambal yang pedes banget, habis kumat kesekian kalinya kemarin (yang terperah), udah insyaf. Insyafnya ngurangin kadar pedes, wkakakaka...
ReplyDeleteKalau sampean g pake cabe, aku masih pake 2 gitu lah buat sambel terasi.
tapi kadang insyafnya angin anginan ya mbak hihu
Deletemana bisa engga makan smabal
Kalau saya cabenya cukup separo :D
ReplyDeleteSaya juga sudah tak tahan dengan pedasnya cabe.
Kalau dipaksa, perut langsung mules.
Lambung tua memang begitu :D
hahahah lambung tua
DeleteWah mas Toss dulu, saya juga penderita GERD. Dua tahun lalu nggak berani nyentuh Lombok sama sekali karena parah. Sekarang alhamdulillah jarang kambuh,hampir sama seperti di atas kalau bikin sambel, cenderung manis. Hehehe
ReplyDeleteSaya juga sekarang nggak tahan pedas jadi jarang sekali makan sama sambal.
ReplyDeleteKalau nyambel ya hampir sama dengan sambal mas Ikrom ini hanya saya jarang gunain tomat. Kalau pas ada tomat baru pakai.
Memang makan tanpa sambal seperti ada yang kurang ya? Sambal juga bisa menambah nafsu makan agar lebih berselera. Makasih tutorial sambalnya maa Ikrom.