Ilustrasi gangguan panik. - Sumber: verywellmind |
Memasuki usia 20-an, saya mulai merasa ada yang berubah dalam hidup saya.
Jika dulu dalam menjalani sekolah atau kuliah, rasanya tanpa beban dan begitu membahagiakan, ketika memasuki usia sekitar 23, beban berat di dalam pikiran pun kerap muncul. Awalnya, saya tidak menyadari akan perubahan tersebut, tetapi lama-lama, saya merasa kok saya mudah sekali cemas dan panik akan sesuatu yang saya lakukan.
Contoh paling sederhana adalah ketika saya mengerjakan skripsi. Tidak seperti tugas lain yang bisa saya selesaikan dengan baik tanpa banyak pikiran, pengerjaan skripsi ini membuat saya cukup cemas dan panik akan berbagai hal. Panik jika tiap bab yang dijadwalkan oleh dosen pembimbing belum selesai, panik ketika judul saya harus diganti, dan yang membuat saya khawatir adalah panik jika saya lulus tidak tepat waktu.
Gejala Gangguan Panik yang Saya Rasakan
Kepanikan ini saya alami hampir setiap hari. Ketika saya datang ke kampus, entah untuk melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing atau akan melakukan praktikum di laboratorium, tiba-tiba saya merasakan ada yang tidak beres dalam tubuh saya. Mulai dari kepala pusing, keringat dingin yang menjalar, hingga yang paling parah asam lambung saya naik.
Tak hanya itu, kadang saya merasakan bibir saya yang kering dan serasa ingin terus minum padahal udara saat itu cukup dingin. Lantaran saya merasa tidak enak badan, maka saya pun memeriksakan diri ke dokter. Uniknya, menurut dokter kala itu, saya tidak mengalami suatu penyakit serius. Hanya kecapaian mengejar target tugas skripsi yang belum kelar.
Meski demikian, apa yang saya alami ketika kuliah ini terus
saya alami ketika bekerja di sebuah sekolah. Ketika mengajar misalnya. Saat
asyik menerangkan pelajaran, terutama saat jam setelah istirahat, rasanya kok
kepala saya pusing dan keringat bercucuran deras.
Gangguan panik sering menyerang saat stres melanda |
Sempat menghentikan kegiatan menerangkan dan meminta murid saya untuk mengerjakan tugas, saya pun duduk sebentar. Menghela nafas dan mencoba menenangkan diri. Ajaib, beberapa saat kemudian, saya mulai kembali merasa sehat dan bisa berbicara lancar di depan kelas.
Akhirnya, saya kembali ke dokter dan menceritakan mengenai gejala penyakit yang muncul secara tiba-tiba ini. Saya disarankan untuk diperiksa lebih lanjut ke psikolog klinis dan ternyata saya mengalami gejala gangguan panik. Gangguan ini bisa terjadi secara tiba-tiba yang ditandai dengan serangan panik yang tidak jelas.
Penyebab Gangguan Panik dalam Tubuh
Ketika seseorang mengalami gangguan panik, maka rasa takut akan muncul di mana dan kapan saja. Rasa takut ini kadang tidak jelas alasannya. Biasanya, saya hanya takut tiba-tiba pingsan dan sudah tidak kuat mengerjakan kegiatan yang saya kerjakan. Berdiri lama misalnya. Padahal, sebenarnya saat itu kondisi tubuh saya sedang baik-baik saya.
Gangguan panik ini sering disebabkan oleh bagian otak yang mengalami kekeliruan dalam menginterpretasikan gerakan atau sensasi dalam tubuh. Gerakan atau sensasi yang sebenarnya tidak membahayakan akan diinterpretasikan menjadi suatu ancaman. Misalkan saat saya berdiri lama, sebenarnya itu tidak masalah.
Tetapi, entah kenapa, tiba-tiba otak membuat sinyal bahwa gerakan berdiri lama itu adalah gerakan yang membahayakan tubuh. Maka, tubuh saya meresponnya dengan pusing dan mengeluarkan keringat. Padahal, hanya dalam waktu 10 menit kemudian, tubuh saya bugar kembali.
Stres menjadi salah satu alasan kenapa gangguan panik itu bisa muncul. Saat target skripsi harus dikerjakan tepat waktu atau target pembelajaran dan tugas di sekolah harus selesai dalam waktu yang bersamaan, di situlah gangguan kecemasan ini timbul.
Tak hanya itu, faktor genetik yang diturunkan juga menjadi
pemicunya. Saya tidak tahu gangguan panik ini menurun dari siapa, yang jelas
dulu nenek saya terlihat pernah mengalami gejala seperti ini ketika beliau
berjualan rujak cingur dan sedang banyak pembeli yang antre.
Cara Mengatasi Gangguan Panik
Untuk itulah, saya harus melawan gangguan panik ini agar kegiatan yang saya lakukan berjalan dengan baik. Berikut beberapa cara yang saya lakukan saat gangguan panik ini menyerang.
Pertama, saya duduk sebentar dan merelaksasi pikiran
Entah memejamkan mata, minum air putih, atau pun menghela napas sebentar. Saya fokuskan pikiran untuk bisa kembali pulih dari gangguan panik ini. Saya tekankan di dalam hati bahwa semua akan baik-baik saja. Tidak ada yang perlu ditakutkan karena ada Tuhan yang menyertai.
Gangguan panik juga sering melanda ketika naik Bus Trans Jogja. Maka, bersandar sebentar untuk menenangkan pikiran juga penting. |
Saya juga memulai memasukkan pikiran bahwa jika saya bisa mengendalikan ini semua, maka tubuh akan normal kembali. Tidak perlu berpikir terlalu jauh dan tidak-tidak dan menjalani apa yang saya bisa. Pengendalian pikiran ini sangat penting karena menjadi modal awal untuk bisa keluar dari gangguan panik menyerang tanpa kenal waktu.
Kedua, saya sebisa mungkin menghindari stres
Salah satu faktor yang memicu adanya kesalahan interpretasi dalam otak yang membuat gangguan panik ini menyerang adalah stres. Pekerjaan yang tiada henti membuat saya kerap stres dan melupakan untuk tetap tenang sambil berfokus dengan apa yang saya lakukan.
Jaga waktu tidur dan istirahat
Yang tak kalah pentingnya adalah menjaga waktu tidur dan istirahat. Ini menjadi salah satu cara utama saya karena sudah saya alami sendiri. Ketika saya kurang tidur saat malam hari, gangguan panik yang datang di pagi hari kerap muncul.
Berbeda halnya jika tidur saya cukup, meski banyak kegiatan yang saya lakukan, maka gangguan panik tersebut tidak muncul. Untuk menyiasatinya, saya mematikan ponsel saat menjelang tidur. Godaan untuk membuka jejaring sosial sering muncul yang membuat otak saya bekerja mencerna apa yang terjadi di sana. Saya pun jadi sukar tidur sehingga waktu istirahat saya berkurang.
Olahraga teratur
Berolahraga secara teratur juga saya lakukan. Semisal lari
pagi atau melakukan yoga, yang penting ada aktivitas dalam tubuh saya. Otot saya
jadi lebih rileks dan pernapasan saya jadi lebir teratur.
Menghindari makanan dan minuman berkafein
Tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein juga jadi hal yang saya lakukan. Selain mencegah asam lambung naik, tidak mengonsumsi bahan makanan dan minuman yang mengandung kafein juga salah satu cara agar gangguan panik tidak mudah menyerang. Sudah lima tahun saya tidak meminum kopi yang mengandung kafein.
Ikut dalam komunitas yang memiliki gangguan kesehatan sama
Saya mengikuti sebuah grup FB yang isinya para penderita gangguan panik ini. Di sana, ada banyak ulasan pengalaman dari mereka yang berhasil mengatasi gangguan tersebut. Saya bisa belajar banyak untuk bisa saya terapkan dalam diri saya ketika gangguan panik ini menyerang.
Menghubungi ahli kesehatan
Jika serangan panik terus menjalar, maka menghubungi para ahli di bidangnya adalah kegiatan yang saya lakukan. Saya bisa berkonsultasi mengenai keluhan saya, mendapatkan resep obat yang sesuai, dan tentunya mendapatkan tips yang lebih baik untuk mengatasi gangguan panik ini.
Tetapi, saat ini saya tidak bisa bertatap muka dengan dokter
atau psikolog dengan leluasa lantaran adanya wabah covid-19. Makanya, saya
menggunakan aplikasi halodoc untuk berkonsultasi mengenai gangguan kesehatan
yang saya alami. Ada banyak dokter dan psikolog klinis terpercaya yang bisa membantu saya dalam
menghadapi gangguan panik yang saya alami.
Ada banyak dokter kejiwaan atau psikolog klinis yang bisa membantu saya mengatasi gangguan panik |
Dengan menggunakan halodoc, saya bisa dengan cepat mendapatkan apa yang saya butuhkan. Banyak psikolog klinis yang sedang online ketika saya membutuhkan bantuan. Jadi, tanpa perlu bertatap muka, kami bisa berkomunikasi melalui halodoc. Dari mereka, saya sering mendapat banyak tips terutama menjaga 3P, yakni pola makan, pola hidup, dan pola pikir. Karena, sejatinya gangguan panik ini juga berasal dari apa yang kita lakukan dan kita pikirkan.
Makanya, saya semakin sadar untuk mengubah 3P tadi dengan benar. Alhamdulillah, sejak saya berkonsultasi dengan dokter/psikolog dan mulai menata pikiran, gangguan panik ini tak lagi menyerang. Saya pun bisa beraktivitas dengan baik dan lancar.
Jadi, semua memang kembali kepada diri kita masing-masing. Tetap semangat ya dalam menjalani hidup.
sehat sehat ya Mas Ikrom, akupun pengguna setia halodoc, sering bgt konsultasi dan beli obat online. hihi
ReplyDeleteselain praktis, dokternya juga ramah, pelayanan mudah tanpa harus antre atau repot2 ke RS. tp beda cerita kl udah sakit parah yg butuh tindakan, hehe
sehat juga ya mbak ella
Deletehuum bener banget
Saya sering banget nih...
ReplyDeleteStress tiada akhir.. hahah
But I'll try to enjoy with it..
Semangat buat kita yang sering stress tiap harinya... :D
semangat mas
DeleteSaya jadi inget, dulu pas ujian takut banget waktunya habis. Pas lagi buru-buru tiba-tiba ngerasa nggak nyaman banget, nggak nyaman yang bikin seluruh badan tuh dingin dan gemetar. Beda dari gugup yang biasanya...apa itu juga termasuk panik ya...?
ReplyDeletePola hidup memang penting banget ya baik bagi kesehatan fisik maupun kesehatan batin. Misal kalau lagi olahraga gitu trus keringetan kayaknya beban-beban ikut keluar bareng keringetnya😁
nah pas ujian memang ya
Deletelebih baik berkonsultasi mbak ke dokter atau psikolog
semoga kita sehat selalu mas dan gak panik lagi aamiin halo doc emang kece dah
ReplyDeleteamin YRA ya mas
DeleteDulu itu yang sering aku rasakan, tapi sejak belajar hidup disiplin, padahal sampai sekarang ada saat di mana aku juga mengalami kemalasan tingkat tinggi. Hehe...
ReplyDeleteTapi, setidaknya hidup disiplin bikin kepanikan berkurang. Mungkin karena tubuh terjaga dengan baik ya Kak?
Lalu, aku juga mencoba dekat dengan orang-orang yang memberikan nilai positif, seperti bertemu dengan orang-orang untuk sharing, tidak ghibah. Dari situ, rasanya ikutan positif.
benar tetap berpikiran positif adalah kunci ya mbak
Deletesalam sehat
Online consulting is very good idea. Some people can talk about his problems without going outside. Good for you. Have a nice day 🙂
ReplyDeletegood for you too tks
Deletejaga kesihatan pilih makanan yang baik, mudah-mudahan kita terhindar daripada perkara sebegini
ReplyDeletebenar sekali mbak salam
Deletesemangat mas ikrom.. semoga gangguan panik bisa segera diatasi.
ReplyDeleteApalagi kan sudah konsul dengan dokter di halodoc ya.. Semangat..
amin terima kasih mbak
DeleteTips pertama penting sekali di saat panik melanda tiba-tiba. Harus menanamkan hal baik ke dalam pikiran, bahwa semua akan baik-baik saja. Kalaupun tidak akan sebaik yang kita harapkan, saya cuma akan meyakinkan diri dan pikiran bahwa semuanya akan terjadi karena perkenan Tuhan.
ReplyDeleteTips yang lain juga baik, tapi lebih untuk mencegah stres yang dapat memicu panik.
Terima kasih ya, Mas Ikrom, untuk tipsnya.
semua memang juga dari pikiran ya dan berserah pada tuhan
Deletejika ada keluhan segera ke ahlinya
trims kembali mas salam
Waduh, cukup serem juga ya penyakitnya. Kok bisa ada penyakit gangguan panik. Lagi ada diskusi otak spaneng bisa jadi panik.
ReplyDeleteSepertinya menghindari stres adalah yang utama. Terus kalo ada serangan panik jangan panik tapi rileks saja, terus istirahat yang cukup.
Semoga mas Ikrom sehat selalu mas.😊
benar istirahat cukup jadi kunci ya mas
Deleteamin mas agus sehat juga yaaa
Saya juga sering panik lho.. padahal usia masih 37 (lohhh😂)
ReplyDeleteTapi keberadaan Halodoc memang sangat membantu ya:)
nah segera konslutasi mbak
DeleteSaya juga punya social anxiety, selalu sedia air mineral. Lumayan nenangin, meski konsekuensinya jadi beser, tapi gpp malah jadi ada alasan buat ke wc.
ReplyDeleteIni dikasih tau dosbing saya, agar selalu bawa air dan permen. Karena saya ngambil skripsi di bagian keperawatan jiwa, dosennya udah sering nemu kasus ini. Meski pas sidang, saya sampe nelen 5 biji parasetamol dulu biar bisa tenang.
bawa permen juga jadi cara menghindari stress
Deletewah tapi saya gaberani klo minum parasetamol banyak banyak mas
mending konsultasi ke ahlinya aja
saya kena serangan panik, panik kalau duit lagi mepet
ReplyDeleteDisana tidak tertulis menyalurkan dengan ngomel atau berbicara banyak ya, padahal kalau ibu-ibu lagi panik banyak yg melakukan itu
ReplyDelete