Memijat Refleksi Kaki Sendiri dan Skill Lain pun Bisa Terasah Akibat Pandemi Corona |
Aduh, sudah berapa lama ya saya banyak melakukan aktivitas di
rumah saja terkait wabah covid-19 ini.
Saking lamanya beraktivitas di dalam
rumah, saya jadi bosan sendiri dan sempat kehilangan semangat. Ujung-ujungnya,
saya berpeluang menghabiskan waktu di media sosial. Wah, sayang sekali kalau
waktu yang cukup banyak digunakan untuk main medsos saja. Ya memang tidak
masalah tetapi akhirnya kita akan merasakan emosi negatif terlebih banyak
pemberitaan yang kurang berkenan di hati.
Untuk itulah, menyibukkan diri dengan kegiatan bermanfaat
adalah salah satu solusi. Kegiatan ini pun juga bisa memberi manfaat bagi diri
saya sendiri atau bahkan kepada orang lain. Ada beberapa hal yang bisa saya tekuni
agar masa karantina ini tidak sia-sia. Apa saja itu?
Memperbaiki blog yang kurang terurus
Dulu, saat masih sibuk dan melakukan banyak kegiatan, saya
sempat berdoa semoga ada waktu untuk memperbaiki blog ini. Walau menurut
beberapa rekan sudah baik, tetapi saya belum puas. Ada banyak masalah yang
dimilikinya.
Salah satunya adalah menghapus link yang rusak atau biasa
disebut dengan broken link. Bertahun-tahun tidak saya cek, ternyata broken link
blog ini amatlah banyak sebanyak kerumunan semut di dekat gula. Ya namanya
sudah niat, maka selama hampir empat hari berturut-turut saya menghapus link
rusak tersebut. Tinggal beberapa saja yang termuat dalam kolom komentar.
Saya juga mengganti beberapa artikel agar bisa masuk halaman
pertama pencarian Google. Alhamdulillah cukup membuahkan hasil terutama untuk
artikel yang berisi informasi sejarah. Dari sini saya juga semakin belajar
untuk membuat artikel sejarah lagi tentu dengan teknik SEO yang saya bisa
tetapi tidak menghilangkan esensi dari unsur seni menulis yang menjadi
keasyikan saya.
Berkat waktu luang yang banyak ini saya juga bisa mengganti
foto artikel yang belum maksimal. Atau, mengganti beberapa foto yang rusak. Semoga
saja, tidak hanya penghasilan Google Adsense yang meningkat tetapi ada manfaat
lebih bagi para pembaca.
Mengutak-atik YouTube ternyata asyik juga
Saya sadar kemampuan menulis dan mengelola blog saat ini harus diimbangi dengan kemampaun untuk menyunting video dan mengunggah hasilnya di YouTube. Tanpa banyak kata, saluran YouTube saya yang mati suri pun saya isi kembali.
Asyik juga ya mengutak-atik You Tube |
Nah masalahnya, saya amat awam dalam menyunting video. Ada banyak
video yang masih tersimpan rapi dan belum saya sentuh sama sekali. Untungnya,
saya menemukan sebuah aplikasi You Cut yang memungkinkan saya untuk
menghasilkan video yang berkualitas tetapi tanpa watermark besar seperti
aplikasi editing video lain. Saya pun ketagihan untuk menyunting video yang
belum saya unggah. Dan hasilnya lumayan. Setelah saya niat untuk melakukan ini,
jumlah subscriber saya naik hingga 50 lebih.
Saya juga paham video apa yang paling banyak disukai oleh
para pemirsa seperti video Announcer Kereta Api dan atraksi para waria. Makanya,
beberapa video yang belum saya tampilkan akan saya coba optimasi agar tidak
mengecewakan para pemirsa.
Menciptakan gerakan senam jadi andalan berolahraga di rumah
saja
Nah, lantaran tubuh ini juga penting untuk digerakkan, maka
saya pun juga berolahraga. Tidak ada olahraga lain yang saya gemari selain
senam aerobik. Rasa malas untuk bergerak seakan hilang. Saya pun mencari instrument
yang pas untuk saya jadikan satu menjadi SKJ ala-ala.
Tentu, lagu-lagu dari JKT48 masih menjadi patokan saya dalam
berolahraga ini. Beberapa lagu pop Filipina juga menjadi andalan. Saya jadi
tahu kapan sebuah lagu bisa jadi gerakan pemanasan, inti, dan pendinginan dari
kecepatannya yang dimilikinya. Berpatokan pada satuan bpm yang bisa dilihat,
saya pun memiliki sedikit keahlian untuk menyortir lagu mana yang cocok untuk
tiga bagian gerakan senam aerobik tersebut.
Meracik sambal yang ualala adalah kenikmatan tiada tara
Mengidap penyakit GERD, saya dihadapkan dengan dilema untuk
menyantap sambal tetapi tidak membuat lambung saya luka. Saya pun mencari cara
bagaimana agar sensasi pedas sambal yang enak tersebut masih bisa saya nikmati
tetapi dalam takaran yang pas.
Beruntung, dengan kegiatan di rumah saja selama ini, kegiatan meracik sambal pun bisa saya lakukan. Ternyata, selain tidak menggunakan cabai rawit dan menghilangkan isi cabai merah, perbandingan garam, gula, dan terasi yang pas adalah kunci. Saya pakai perbandingan 1:2:1 diantara tiga bahan tersebut. Misalkan, jika saya menggunakan satu sendok the garam, maka gula yang saya gunakan adalah 2 sendok teh.
Rasa sambal pun memang jadi manis. Saya menghilangkannya
dengan menambahkan bawang merqah dan bwang putih bahkan kadang sedikit totole
(kaldu jamur) sebagai bahan tambahan. Kalau menurut saya sih enak-enak saja
tetapi kalau yang suka pedas ya tidak tahu ya.
Menyampuli dan menata buku jangan dilupakan
Ada banyak waktu luang berarti pula ada waktu untuk
membereskan koleksi buku. Saya bisa menyampul rapi buku-buku saya dan menatanya
sesuai kode yang ada dalam katalog perpustakaan. Sayangnya, kegiatan ini tidak
bisa saya lakukan dengan maksimal karena ada sebagian buku yang masih berada di
Tempel. Nanti kalau wabah ini sudah berkahir, buku-buku di Tempel akan saya
pindahkan juga ke Malang agar menjadi satu kesatuan.
Saya akhirnya bisa memasang gas LPG dan memijat refleksi
kaki sendiri
Diantara semua keahlian baru, saya paling bangga bisa
memasang gas LPG sendiri. Ini adalah kegiatan yang awalnya tidak bisa saya
lakukan karena saya cukup grogi jika ada suara gas yang keluar. Tetapi, di
rumah saya ini, regulator yang digunakan oleh ibu saya adalah regulator dari
pertamina yang berwarna merah. Jadi, selepas sealer tabung saya buka dan
regulator saya pasangkan, dengan mudah tabung gas bisa terpasang. Ini berbeda
dengan regulator yang saya gunaka di Tempel. Sepupu saya harus mengutak-atik
dan mengganti karet di dalam tabung agar bisa terpasang. Saya tidak berani
melakukannya sendiri.
Oh ya, lantaran panti pijat tutup, maka saya pun bisa memijat kaki sendiri menggunakan alat bantu dari kayu. Saat membaca tata cara pijat refleksi di internet, ternyata titik pijat di kaki tidak boleh sembarangan. Begitu pula saat saya melihat paparan dari seorang dokter di televisi. Makanya, sebelum saya memijat kaki sendiri, saya tonton video tersebut berulang.
Alat pijat refleksi |
Barulah saya mencobanya dengan penakanan yang ringan dulu. Selepas
ada sensasi yang cukup sakit seperti yang saya rasakan, maka saya meneruskannya
dengan pijatan yang lebih keras dan lama. Tetapi, saya melihat efeknya dulu
dalam sehari dua hari. Kalau badan saya enakan atau tidak ada masalah, maka
saya lanjutkan. Tetapi kalau ada nyeri cukup terasa, maka saya hentikan. Untunglah,
belum saya alami rasa nyeri yang amat sangat.
Nah itulah beberapa keahlian baru yang saya miliki selama pandemi ini. Kalau Anda, kira-kira punya keahlian apa selama pandemi ini?
Di rumah aja bikin otak jadi kreatif ya😁, saya juga suka beberapa lagunya jkt lho, asyik buat didengerin. Kalau saya di rumah aja sih, malah suka nonton film sama rebahan. Atau kadang gambar anime.
ReplyDeletehaha iya kadang aku juga nonton film mbak
DeleteWaaah banyak banget yang dilakuin selama di rumaah. Kalo gue kayaknya skill yang nambah cuma "kuat tiduran tanpa bosen" deh. Huhuhu.
ReplyDeletehahaha aku enggak terbiasa tidur lama mas jadi ya cari kegiatan
DeleteTernyata banyak kegiatan yang kreatif selama di rumah saja yang dilakukan mas Ikrom Zain. Misalnya mengedit artikel lama dan juga menghapus link rusak, meracik sambel sendiri, bisa memasang tabung gas dan memijat kaki sendiri.😃
ReplyDeletehahaa iya mas lumayan
DeleteYaaa apapun selama masa pademi covid 19 yang tadinya tidak kita sukai jadi suka...😊😊 Dan yang tadinya kita tidak tahu atau tidak bisa malah bisa bahkan membuat kita terus berkarya menjadi sesuatu yang luar biasa.😊😊
ReplyDeleteIntinya selama itu tidak merugikan buat kita tak ada salahnya terus berkreasi.😊😊
benar yang penting produktif ya mas
DeleteAku kok jd pegn beli alat refleksinya nih mas :D. Pgn juga mijit kaki sendiri Ama kaki suami. Krn kami sblm pandemi, rutin ke refleksi utk pijit kaki aja. Ketagihan itu mah, apalagi kalo nemu yg pijitannya enak. Bisa ketiduran. Tp slama wabah, semua tempat refleksi banyak ditutup.dan aku jg ga berani ksana walopun buka.
ReplyDeleteKayaknya selama pandemi sih, yg aku jd agak meningkat, itu skill masak hahahahah. Jd rajin cari resep walopun yg gampang2 aja :D. Udh mendingan lah, drpd dulu ga prnh masuk dapur , ngandelin asisten thok :D.
hahaa iya kan mbak jadi ketagihan gitu
Deletetapi mau keluar ya enggak berani
masak juga sih tapi ini adekku yang sering
Iyahh kreatid yg dipaksakan kadang yg membuahkan hasil yah mas..
ReplyDeleteWalaupun saya belum merasakan WFH dan tetap pergi bekerja, tapi tetep kerasa perbedaannya, nggak ada kongkow2, nggk ada kumpul2... liburan only at home, masak, baca buku, nonton film, belanja online.. wkwkww, ngeblog dll...
benar mas kreatif yang dipaksakan lah gimana ya hahah
Deletebaca buku tetep si kadang nonton TV juga
Loh kok sama .. aku juga ngga berani pasang regulator model tempel, wwkkk ..
ReplyDeleteGegaranya pernah nyoba pasang tapi waktu kompor dipakai tiba-tiba gas menyengat.
Aku panik lalu kumatikan kompornya :D
Wah, banyak kegiatan yang bisa dipraktekkkan selama masa karantina nih.
Moga channel yutubnya berjaya, mas.
soalnya suara gasnya kenceng mas
Deletedan alatnya kayak gimana gitu aku enggak berani hihu
amin makasih mas
Ha kok podo mas ikrom, aku juga isih cemen masang regulator gas elpiji, wedi yen bocor gase trus mleduk, eeee ini aja gw yang ga paham masalah pergas elpijian hahahhahah
ReplyDeleteBtw mantab, aku mau nyontek ah resep sambal 1:2:1 nya ini. Secara biar kata aku ga ada gerd tapi tetep aja aku ga isa pedes, aku klo sambel2an ya doyane legi wkwkk
Eh itu alat pijet kayune meh mirip punyaku, cuma nek punyaku bentuke glindingan wkwkwkwk
Kalau perkara nyampulin buku, kayake aku kalah telaten ama dirimu mas, buku2ku wes kebanjur kriting hiks
Ah masa sih mbak mbul takut masang regulator gas elpiji.😱
Deleteiya mbak ngeri denger suaranya cessss gitu
Deletepadahal dulu pas kukiah udah belajar gimana ngadepinnya eh malah takut aja hahah
hahahah ini resep ala ala dicoba aja kasih bawang brambang jangan lupa
akun soale emanan mbak lek buku jadi jelek udah kebiasaan dari kecil sih diajari ibuk hehe
Eh tau ga sih sejak covid ini kerjaanku kan kebanyakan diselingi yutuban di tipi, njuk abis itu aku kepengen bisa bikin video yutub yang bening2 wkwkwk, ratjoen juga yak kebanyakan liat yutub akhire aku terinspirasi pend jadi yutuber jugak tapi ga ngerti deh, blom ada konsep meh bikin apa
ReplyDeleteE srius baru tau apps you cut itu, aku dong uda lama tau wkwkwkwkw
aku baru tau mbak dulu pakai kinemaster kurang sreg sama aplikasi lain
Deletesoalnya di app store ini kan Youcute di bawah haha jadi tenggelem
Penasaran ama pijat refleksi sendiri. Jadi bisa dikira-kira sakitnya. Pernah sekali refleksi, trus kapok. Sakitnya boooo...
ReplyDeletecoba aja mbak hani habis pijat enakan kok
DeleteSemua skil jadi bisa keluar ya mas akibat pandemi ini.. haha.. jadi tertarik nih sama alat refleksinya
ReplyDeleteKalo Pandeminya kelamaan bisa buka praktek deh nih Mas. Tapi memang lho, selama Pandemi jadi banyak skill baru yang muncul.
ReplyDelete