Menulis di Kompasiana memang dapat uang?
Mas Ikrom dapat duit ya di Kompasiana. Berapa banyak?
Kenapa sih Mas Ikrom rajin sekali menulis di sana?
Lebih banyak mana antara penghasilan di Kompasiana dengan di blog pribadi atau portal media lain?
Pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang sering saya dapatkan ketika membagi tulisan Kompasiana di media sosial.
Hmmm. Sebelum saya menjawab nominal dan cara untuk menghasilkan uang di Kompasiana, terlebih dulu saya tekankan bahwa saya dan Kompasiana tidak bisa berpisah. Aduh, melankolis sekali. Tetapi jujur, ketika saya mencoba untuk tidak menulis di Kompasiana, rasanya kok gatel ya.
Saat saya merampungkan buku saya tahun lalu, selama dua bulan saya tidak menulis. Selama itu pula saya kepikiran untuk menuangkan apa yang saya amati dan rasakan di Kompasiana. Tetapi, saya menahan diri karena ingin lebih berfokus pada kegiatan tersebut.
Nah makanya, pada kesempatan ini saya ingin berbagi beberapa cara untuk mendapatkan uang di Kompasiana. Setidaknya ada enam cara agar kita bisa menghasilkan uang di sini. Tetapi setidaknya, sebelum kita berniat mendapatkan uang, kita harus memvalidasi akun di sana. Validasi ini menggunakan foto atau scan KTP. Tujuannya, agar data diri kita bisa dipertanggungjawabkan. Agar kita bisa lebih mendapatkan kepercayaan lebih atas tulisan kita. Akun yang tervalidasi akan memiliki centang warna hijau pada profilnya.
Selain tervalidasi, alangkah lebih baik jika kita bisa terverifikasi. Ini hampir sama dengan verifikasi pada media sosial seperti Twitter atau Instagram. Akun yang terverifikasi akan memiliki centang warna biru pada profilnya.
Agar bisa naik tingkat dari centang hijau ke centang biru, maka Kompasianer harus menulis dengan konsisten mengenai suatu topik tertentu yang dibutuhkan masyarakat luas. Sering mendapatkan label HL atau Artikel Utama di Kompasiana. Aktif dalam kegiatan komunitas dan acara Kompasiana juga menjadi nilai lebih. Keputusan untuk menaikkan status centang hijau menjadi centang biru sepenuhnya berada pada keputusan admin Kompasiana.
Baca juga: Agar Artikelmu Bisa Menjadi HL di Kompasiana
Mendapatkan centang hijau atau biru akan mempermudah kita dalam mendapatkan uang di Kompasiana. Meski, pada beberapa kesempatan bisa pula akun yang belum terverifikasi mendapatkan uang dari beberapa kegiatan di Kompasiana.
Cara pertama tentu memenangkan lomba blog
Nah ini adalah cara paling utama agar bisa mendapatkan uang di Kompasiana. Hampir tiap bulan ada saja kompetisi blog di Kompasiana. Entah yang diselenggarakan oleh Kompasiana sendiri, bekerja sama dengan pihak lain, atau oleh komunitas di dalam Kompasiana.
Lomba blog di Kompasiana hadiahnya juga tidak main-main. Bisa puluhan juta rupiah. Alhamdulillah, saya beberapa kali memenangkan lomba blog di Kompasiana meski ada juga gagalnya. Tetapi menurut saya, mengikuti lomba blog di Kompasiana lebih fair karena bisa membaca tulisan dari kontestan lain.
Tak hanya itu, admin Kompasiana juga telah memberikan
panduan ketika mengikuti sebuah lomba. Mereka sudah memaparkan dengan jelas
bagaimana mekanisme penjurian lomba dan kriteria para pemenang. Tak hanya itu,
yang bagi saya cukup fair adalah adanya fitur kunci artikel yang dilakukan oleh
admin Kompasiana.
Jadi, bagi peserta yang sudah mengunggah tulisan lombanya sesuai petunjuk yang diberikan, maka artikel tersebut akan dikunci oleh admin sehingga tidak bisa lagi disunting. Cara seperti ini akan meminimalisasi penyuntingan artikel pada waktu lain sehingga menciderai penilaian. Jika sudah niat ikut lomba, maka segalanya ya harus dipersiapkan dengan baik.
Kedua adalah dengan mengikuti kuis saat acara Nangkring
Kompasiana seringkali mengadakan acara Nangkring atau mengobrol bersama di berbagai kota dengan tema tertentu. Biasanya, kegiatan ini juga dilakukan dengan kerja sama sponsor. Acara nagkring juga mengadakan kuis seputar tema yang dipaparkan. Entah bisa live tweet, unggahan di Instagram, ataupun menjawab pertanyaan. Saya jarang ikut Nangkring karena terkendala waktu bekerja. Tetapi, ada seorang teman yag seringkali ikut Nangkring ini dan sering menang kuisnya. Kadang kuis juga bisa berupa voucher makan atau menginap di hotel. Lumayan kan?
Tiap bulan, saya mendapatkan K-reward
K-reward adalah salah satu bentuk apresiasi terhadap penulis di Kompasiana tiap bulan. Program ini adalah pengganti dari program penghargaan bulanan yang dimulai pada pertengahan 2018 kemarin. Syarat untuk mendapatkan K-reward adalah akun harus tervalidasi. Dan, memenuhi ambang batas yang diminta yaitu jumlah unique visitor (UV) mencapai 3.000 buah pada periode bulan tersebut. Tidak hanya itu, artikel yang dihitung minimal harus mendapatkan label “pilihan” dari Kompasiana. Kadang, artikel dengan topik tertentu akan mendapatkan penghitungan dobel. Demikian pula artikel yang mendapatkan label “Artikel Utama (HL)” juga akan dihitung dobel.
Adanya K-reward membuat banyak Kompasianer berlomba-lomba
untuk menulis sebaik-baiknya. Terutama, mengenai topik tertentu. Sebetulnya,
nilai dari K-reward tidak terlalu banyak. Saya paling-paling mendapatkan 100
ribu hingga 250 ribu per bulan. Walau sedikit,
rasanya senang sekali.
Penghasilan k reward kompasiana selama 2020 |
Kalau sedang banyak ya saya gunakan untuk membeli makanan melalui Go-food karena pengiriman uang tersebut melalui akun Gopay. Namun, di tahun 2019 kemarin, saya sengaja tidak mempergunakan uang dari K-reward yang saya miliki untuk saya tabung. Tabungan ini saya gunakan untuk ke Jakarta. Lumayan, hampir satu tahun menabung saya mendapatkan dana sekitar 1,75 juta rupiah. Itu sudah cukup untuk membeli tiket Yogyakarta-Jakarta PP dan menginap serta kebutuhan lainnya di sana. Berkat K-reward, impian saya menghadiri Kompasianival pun bisa terlaksana.
Baca juga: Keseruan Sehari Ikut Kompasianival
Walau demikian, kadang program ini menuai kontroversi. Alasannya, Kompasianer yang menulis kanal politik biasanya akan merajai perolehan K-reward meski tulisan mereka dianggap biasa-biasa saja. Sementara, penulis fiksi, terutama cerpen yang kualitasnya tidak diragukan lagi, malah mendapatkan K-reward yang sedikit. Alasannya, kembali kepada dasar pengitungannya yakni melalui UV dari Google Analytic. Tidak dipungkiri artikel politik jauh lebih menarik banyak orang pada mesin pencari dibandingkan fiksi. Atas alasan inilah, banyak yang meminta program ini ditinjau ulang.
Kala saya sih, berhubung sudah senang kalau dapat K-reward ya jadinya happy-happy saja. Yang penting K-reward tidak menciderai semangat saya dalam menulis di Kompasiana. Ada atau tidak ada K-reward, saya akan tetap menulis di sana. Kecuali, pada kondisi tertentu semisal saat merampungkan buku.
Dihubungi menjadi penulis eksklusif adalah kebahagiaan tersendiri
Cara mendapatkan uang yang paling mujarab adalah dihubungi oleh Tim Kompasiana untuk menjadi penulis ekslusif. Tidak semua Kompasianer bisa mendapatkan kesempatan emas ini. Hanya tertentu saja yang mendapatkannya. Saya pernah mendapatkan ini beberapa kali.
Untuk nominalnya ya lumayan lah. Tidak bisa saya sebutkan yang jelas jauh dari K-reward dan hampir sedikit setara dengan nominal hadiah lomba blog. Namun, kegiatan yang dilakukan ya cukup sulit. Semisal mencari narasumber, menulis artikel dengan beberapa kali revisi, membagikannya ke media sosial, dan beberapa ketentuan lain.
Konten Afiliasi (KCA) bisa jadi tambahan penghasilan
Salah satu cara untuk mendapatkan uang di Kompasiana adalah menulis konten afiliasi (KCA). Program ini juga kerja sama dengan brand atau pihak lain. Kompasianer yang bisa mengikuti program ini juga diwajibkan minimal sudah tervalidasi (centang hijau).
Nantinya, pada dashboard akun Kompasiana akan muncul notifikasi
tawaran program Konten Afiliasi dengan periode tertentu. Kita harus menulis
sesuai brief yang telah diberikan. Selepas artikel tersebut tayang, maka admin
akan menijau dahulu apakah artikel tersebut memenuhi kriteria atau tidak.
Alur kerja program KCA - Kompasiana |
Jika memenuhi, jumlah UV artikel tersebut akan mulai dihitung dan berbeda dengan K-reward. Alias, penghitungan sendiri. Nantinya, setelah periode berakhir, maka akan diketahui berapa jumlah UV dari artikel tersebut. Kita akan mendapatkan uang sejumlah UV yang diterima. Biasanya, harga 1 UV sekitar 300 rupiah. Dalam satu kali konten afiliasi, biasanya saya bisa meruap antara 50.000 hingga 100.000 rupiah. Lagi-lagi, walau tidak besar itu sudah lumayan. Pengiriman uang pun juga melalui Go-pay.
Yang baru dari Kompasiana, Program Narativ
Beberapa waktu lalu, Kompasiana meluncurkan program baru bernama Narativ. Program ini adalah penghubung antara brand dengan konten kreator di Kompasianer. Alias, ya para Kompasianer sendiri. Program ini bisa dibilang pengganti dari penulis eksklusif. Kalau dulu Kompasiana yang mencari siapa yang bisa bekerja sama, kini Kompasianer sendiri yang harus jeli menjemput peluang.
Nantinya, pada laman khusus Narativ akan diinfokan campaign tertentu yang bisa diikuti oleh Kompasianer. Syarat Kompasianer untuk bisa mengikuti program ini sudah tentu tervalidasi. Dan, ada syarat tambahan yakni minimal sudah menulis 50 artikel di Kompasiana.
Nanti, setelah Kompasianer mendaftar campaign, maka pihak brand dan admin Kompasiana akan memilih siapa saja yang berhak mengikuti campaign tertentu pada periode tertentu pula. Nantinya akan ada brief dan ketentuan yang harus dilakukan. Jika berhasil, maka Kompaisaner akan mendapatkan dana yang telah disepakati. Berbeda halnya dengan Konten Afiliasi, pada program ini penghasilan yang diterima tidak berdasarkan jumlah UV dari artikel melainkan dari kontrak kerja yang telah disepakati.
Alur kerja program narativ - Kompasiana |
Beberapa kriteria menjadi patokan agar bisa mengikuti Narativ ini. Selain syarat di atas, jumlah follower di media sosial dan kektifan kita di sana menjadi penilaian. Jujur, saya sulit kalau masalah medsos ini. tahu sendiri kan saya malas membalas komentar di sana, hehe. Tetapi, kualitas artikel di Kompasiana juga bisa menjadi penilaian. Tak hanya itu, konsistensi Kompasianer menulis di bidang tertentu juga akan menjadi nilai plus.
Program ini sendiri belum berjalan. Doakan saya bisa dapat campaign-nya ya. Biar nanti bisa saya ceritakan lagi. Syukur-syukur ada pembaca yang tertarik dan mulai menulis di Kompasiana.
Jadi, kalau ditanya lagi, apakah menulis di Kompasiana bisa menghasilkan uang?
Jawaban saya adalah pasti bisa. Tetapi, alangkah lebih baik jika niat kita bukan untuk uang semata karena kalau kita tidak berhasil, nantinya kita akan kecewa.
Benar kan?
Ternyata penghasilan dari Kompasiana itu tergantung dari unique visitor ya mas, kasihan ya yang artikelnya pengunjungnya sedikit padahal bagus seperti cerpen, kalah dengan artikel politik yang memang populer biarpun artikelnya biasa saja.
ReplyDeleteCukup banyak kok kang sebulan dapat 150-250 ribu. Penghasilan adsense malah separuhnya bahkan kurang.😂
iya saya kasian sama penulis fiksi soalnya bagus bagus mas
Deleteklo saya sih mayan aja buat go food hehe
meski banyakan adsense si tapi disyukuri aja
Saya termasuk pembaca kompasiana nih. Banyak teman2 yg jadi penulis di sana. Kayak mbak yayat ama mb lilik itu.
ReplyDeleteSaya juga punya akun tapi gak konsisten nulisnya. Huhu..
Kang ikrom keren ya sampai dihubungi jadi penulis eksklusif.
wah kenal mbak lilik juga? saya sering meet up lho
Deletecoba nulis lagi mbak gpp
hehe alhamduillah mbak
mantep ya bisa rutin nulis dan di kompasiana lagi
ReplyDeletesemangat dan pertahankan ya
alhamdulillah
Deleteamin terimakasih mas
Kereen banget bisa nulis di kompasiana yg guede gitu.. Pasti udah kenyang asam garam nulis disana yaa mas...tetep semangat dan rendah hati yaak 😀
ReplyDeleteamin semoga banget
Deletemakasih ya mbak
Wah, selama ini cuma tahu ada lomba blog sama K-rewards aja, ternyata banyak juga yah bang cara dapat uang di kompasiana. Kalau memang hobi nulis bisa dapat ratusan ribu sebulan y lumayan juga tuh.
ReplyDeleteiya mas lumayan makanya rajin nulis di sana hehe
DeleteWow saya baru ketemu tulisan ini dan kesannya KEREN. kompasiana itu blog milik kompas atau hanya semacam forum ya... Maaf kurang info sambil cari di Google juga nih
ReplyDeleteini blog keroyokan mas'sudah lama kok
Deletecoba aja nulis di sana mas
Keren badaaay dah mas ikrom yang sesepuh di kompasiana
ReplyDeleteUda beberapankali didapuk jadi penulis ekslusif dan narasumber, pasti lumayan kan rewardnya hihi..
Ohya aku baru engeh ya di kompasiana pun ada istilah centang hijau, sama kek centang biru klo di ig ya, yaitu yang dah tervalidasi. Lumayan juga nih kalau kreatif menangkap peluang nulis di kompasianal pundi pundi pun bisa diraih meski ya tentunya tulisannya pun emang banyak yang bermutu and based on data sih ya kebanyakan yang aku baca klo kompasiana tu
wkwkwk alhamdulillah mbak
Deleteiya ini beberapa tahun lalu dibedain centangnya mbak
jadi ya lumayan juga
WOW, a really interesting and informative post...I enjoyed!😊😊
ReplyDeleteMany thanks.
welcome :)
DeleteWah keren ternyata mas Ikrom penulis di kompasiana. Sukses ya, semoga makin bagus pageviewnya.
ReplyDeleteamin makasih mas
DeleteKeren sekali bisa mendapat penghasilan dari Kompasiana. Saya punya akun di sana tapi lama nggak nulis karena sepertinya susah juga syarat untuk dapat rewardnya.
ReplyDeletedicoba aja mbak konsisten
Deletenanti lak bisa diraih
semangat!
Banyak juga ya. Aku lho..punya akun di kompasiana, tapi masih kosong.. Lha bingung mau nulis apaan :-D Blog aja, updatenya masih mesti nunggu mood baru ke update
ReplyDeletenulis apa aja mbak cerita sehari hari malah sering jadi pilihan admin
DeleteMenarik ya, program di Kompasiana. Bikin semangat menulis. Sayangnya kompasiana tidak hp friendly. Padahal saya biasa nulis via hp. Jarang pakai laptop. Kemarin juga dapat info ttg narativ ini. Sayangnya artikl yang saya buat masih jauh dari 50. Harus berjuang ini...mksh infonya
ReplyDeleteiya mbak sayangnya itu jadi harus pakai PC
Deleteayo semangat mbak gpp dicoba aja
baru tahu ternyata ada banyak pintu rejeki di kompasiana, kirain cuma dari lomba blognya aja (btw selamat menang lomba :D )..
ReplyDeleteiya mas makasih yaaa
DeleteIkut senang mas Ikrom jadi penulis tetap di Kompasiana. Sering menang lomba dan tiap bulan dapat K-reward .
ReplyDeleteSemoga makin sukses..
terima kasih mbak
Deletesemoga sukses juga yaaa
Saya baru tahu nih kalau aktif menulis di Kompasiana bisa menghasilkan uang, mmmm..asik banget yah.....
ReplyDeleteOhy, kasih bocoron dong, apa saja tulisan Mas Ikrom yang sudah dikirim ke Kompasiana ? :) kepoh pengen baca,hahah.....
sila lihat di profik saya mas ada
Deleteatau ketik Ikrom Zain Kompasiana di google nanti muncul hehe
Kereeenn.. jadi pengen bikin akun kompasiana..
ReplyDeleteoh ya, aku mau tanya dong.. kalo kita nulis di kompasiana itu, tulisan kita akan selalu di approve atau engga sih?
soale aku pernah di platform lain, harus disetujui dulu barulah tulisannya bisa publish. kalo di kompasiana gimana?
hehehe biasa aja mba
Deletekemungkinan besar di ACC asal tidak melanggar ketentuan admin
nanti saya bahas sendiri dalam satu tulisan mbak
Keren bro Ikrom bisa konsisten menulis di Kompasiana. Saya punya akunnya, cuma setelah dipikir-pikir, saya lebih suka kebebasan menulis di tempat sendiri. Jadilah, saya membatalkan untuk menelurkan satu tulisanpun disana. Lebih enjoy.
ReplyDeleteTapi, dimanapun kita menulis, memang seperti kata Bang Ikrom niatkan untuk berbagi dan untuk menulis saja. Uang adalah bonus, meski bisa juga dijadikan tujuan, seharusnya tetap tidak boleh mengabaikan kegembiraan saat menulis . Kalau itu hilang malah jiwa tulisannya juga ikut hilang.
#Angkattopi tuk kompasianer seperti Bang Ikrom dah
iya pak tergantung pilihan juga yang penting tetap menulis ya
Deletebenar uang hanyalah bonus makanya tujuan awal untuk berbagi jangan sampai hilang
terima kasih angkat topi juga untuk Pak Anton tulisannya bagus-bagus :)
Dulu cukup sering nulis Kompasiana. Senang banget itu dapat label artikel pilihan, lebih senang sekali dapat artikel utama. Sekarang lebih fokus perbaikan blog sendiri dulu.
ReplyDeleteiya mas senang kalau dapat label Artikel Utama
Deletesaya juga perbaikan blog sendiri ya sambil jalan juga menulis di Kompasiana
Dulu cukup sering nulis Kompasiana. Senang banget itu dapat label artikel pilihan, lebih senang sekali dapat artikel utama. Sekarang lebih fokus perbaikan blog sendiri dulu.
ReplyDeletesaya sudah punya akun kompasiana tapi belum mulai menulis. harus segera dimulai sih ya, biar segera eksis. pingin juga ikutan banyak eventnya kompasiana. keren mas artikelnya, mmenginspirasi ini!
ReplyDeletecoba aja mbak nulis di sana
Deleteterima kasih mbak
Menarik ya. pantes banyak yang nulis di Kompasiana :D
ReplyDeleteiya mbak coba saja
Deleteini suatu peluang yang tidak harus dilepaskan
ReplyDeletebenar sekali
Deleteterima kasih
salam
Saya baru daftar mas, baca ini jadi pengen nulis, hehe
ReplyDeleteiya silakan nulis mas
Deletesaya masih berusaha rajin nulis ni di kompasiana... hehe
ReplyDeletesemangat
DeleteApa harus artikel kak? Misal cerpen, puisi dan lainya gak bisa?
ReplyDeletepusi boleh cerpen juga boleh
DeleteSalam, mas kalo menulis di kompasiana itu cara melihat UV(unik visitor) yang membaca artikel kita bagaimana, atau hanya pihak kompasiana saja yang bisa melihat unik visitor.
ReplyDeletethanks, mohon dibantu mas
kalau ambang batas UV kita melebihi 3000 pengunjung, maka akan otomatis muncul di laman K-reward
Deleteyang tahu hanya admin nanti muncul sendiri
kalau kurang dari 3000 UV ya tidak muncul
ok terimakasih infonya mas, sangat bermanfaat sekali untuk saya yang baru menulis di kompasiana.
Deletesaya juga salut, ternyata kegiatan menulis Ibu saya, tersalurkan berkat Kompasiana.
ReplyDeleteMas, kalau mau daftar Affiliation apa harus punya komunitas dulu? Mau gabung tapi masih bingung.
ReplyDeleteMantap bro, dikit-dikit lumayan lah bisa untuk menambah pemasukan
ReplyDeleteGak hanya soal uang, tapi melatih skill menulis juga penting ... sebagai anak tangga menuju kesuksesan bagus sekali ...
ReplyDelete