Miss British Virgin Islands dan Miss US Virgin Islands. Dua wilayah dependensi bertetangga yang dimiliki Inggris dan AS. - Istimewa |
Siapa yang masih belum bisa move on dari ajang Miss Universe 2019?
Saya termasuk diantaranya. Saya menjadi salah satu masyarakat Indonesia yang begitu bangga ketika Fred – panggilan sayang dari Frederika Alexis Cull – bisa meraih 10 besar dan mengharumkan nama negara kita. Menjadikan Indonesia tetap eksis di mata dunia meski ada banyak masalah di dalamnya.
Nah, jika berbicara kontes kecantikan global seperti MU,
selain kesuksesan Dik Fred (halah sok akrab), ada satu hal lagi yang mencuri
perhatian saya. Tak lain dan tak bukan adalah munculnya Miss-Miss dari negara
yang kurang familier di telinga saya.
Kalau mendengar nama Bolivia, Venezuela, Slovak Republic,
Kosta Rika, ataupun Sierra Leone, rasanya tidak asing. Namun, ketika beberapa
peserta Miss Universe 2019 yang tampil dan mengenalkan dirinya, saya kok jarang
mengarnya. Sebut saja British Virgin Islands, US Virgin Islands, Aruba,
Curacao, Cayman Island, dan Guam. Di manakah mereka dan mengapa
mereka berani mengirimkan wakil di Miss Universe? Padahal, banyak negara besar
yang tidak tampil pada ajang kali ini seperti Rusia, Hungaria, dan Yunani.
Bukan Negara Berdaulat
Usut punya usut, negara-negara tersebut bukanlah negara
berdaulat. Dalam istilah, mereka sering disebut dengan wilayah dependensi. Beberapa
istilah lain menyebutnya sebagai wilayah seberang laut atau ada pula yang
menamainya “negara semu”. Beberapa diantaranya berada di Oseania dan Kepulauan Karibia. Hmmm, mengapa mereka belum dikatakan belum berdaulat?
Alasannya, kebanyakan dari wilayah tersebut tidak pernah
merdeka dan bisa pula dikatakan tidak akan merdeka. Mereka juga tidak bisa
disebut sebagai negara karena meski mendapat status otonomi khusus, segala
kehidupan mereka sangat bergantung kepada negara induk. Inggris, Amerika
Serikat, Belanda, Prancis, Australia, Belgia, Denmark, dan Selandia Baru adalah
negara induk semang mereka. Beberapa wilayah tersebut juga diberi nama depan
negara induknya semisal US dan British Virgin Islands. Kedua wilayah dependensi
ini merupakan satu gugus kepulauan. Satu milik Amerika Serikat dan satu milik
Inggris.
Para turis menikmati keindahan pantai British Virgin Islands. - Carribean Jurnal |
Walau secara kedaulatan tidak diakui secara internasional,
tetapi negara-negara tersebut memiliki otonomi luas untuk mengatur
pemerintahannya sendiri. Mereka juga diperbolehkan membuat UU yang berbeda
dengan negara induk semangnya. Sampai di sini, kadang banyak orang termasuk
saya masih bingung apakah perbedaan wilayah dependensi dengan negara
persemakmuran.
Beda dependensi dengan wilayah persemakmuran
Tentu, jawaban utamanya, kedaulatan negara persemakmuran
jauh lebih besar dibandingkan wilayah dependensi. Negara Persemakmuran seperti Australia dan Kanada juga memiliki parlemen
yang mengatur secara penuh pemerintahan yang dikepalai oleh Perdana Menteri. Mereka
juga diberikan keleluasaan untuk mengembangkan militer untuk menjaga negaranya.
Sedangkan, wilayah dependensi tidaklah demikian. Wilayah itu masih bergantung
pada militer negara induk semang mereka. Beberapa diantaranya malah menjadi
pangkalan militer dari negara induk tersebut.
Uniknya, ada pula wilayah dependensi yang statusnya masih
tidak jelas. Abu-abu untuk menjadi negara persemakmuran penuh. Salah satunya
adalah Puerto Rico. Hayo, siapa yang di sini yang belum tahu jika negara asal
Ricky Martin ini belum merdeka penuh?
Ada wilayah dependensi yang tidak ingin merdeka
Ya, Puerto Rico adalah wilayah dependensi Amerika Serikat. Negara
ini masih berada dalam bayang-bayang negeri Paman Sam. Lucunya, walau kini ada
banyak wilayah yang ingin memisahkan diri dari negara lain dengan membentuk
gerakan separatis, maka negara ini malah sebaliknya. Rakyat Puerto Rico tidak
ingin merdeka. Mereka masih ingin menjadi bagian dari AS dan bemimpin seperti
Alaska dan Hawai yang menjadi negara bagian luar (out of state) AS. Gampangnya,
orang-orang Puerto Rico ingin sekali disebut sebagai orang AS.
Gubernur Puerto Rico (tengah mengepalkan tangan) bersorak ketika mengetahui rakyat Puerto Rico ingin bergabung dengan AS. Perhatikan, apakah ada bendera Puerto Rico di sana? - apnews.com |
Ini terbukti dari hasil referendum yang diadakan pada 2017
lalu. Dari tiga pilihan yang ada, sebagian besar dari rakyat wilayah ini ingin
masuk menjadi negara bagian ke-51 AS. Sisanya, ada yang memilih untuk merdeka
dan ada pula yang memilih untuk tetap status quo. Antara merdeka atau tidak
seperti keadaan Puerto Rico saat ini.
Banyaknya utang yang harus ditanggung dan kondisi
perekonomian yang sulit membuat rakyat Puerto Rico ingin menjadi American. Bisa
jadi, dengan menjadi seorang Amerika, mereka akan merasa hak-haknya sebagai
warga negara bisa lebih diakui. FYI, meski warga Puerto Rico boleh memilih di
wakil terbatas di Kongres AS, tetapi mereka tidak berhak memilih Presiden AS.
Ketidakinginan untuk merdeka juga disampaikan oleh rakyat Kaledonia Baru. Wilayah dependensi Prancis ini juga tak ingin lepas dari pemerintahan Paris. Sebagian besar masih tetap setia dengan Prancis. Apa yang bisa mereka capai dari kemerdakaan? Mungkin begitu alasannya.
Ketidakinginan untuk merdeka juga disampaikan oleh rakyat Kaledonia Baru. Wilayah dependensi Prancis ini juga tak ingin lepas dari pemerintahan Paris. Sebagian besar masih tetap setia dengan Prancis. Apa yang bisa mereka capai dari kemerdakaan? Mungkin begitu alasannya.
Pengaruh negara induk merusak nilai lokal
Meski demikian, bagi kubu yang ingin melihat wilayah
tersebut merdeka, adanya pengaruh kuat dari negara induk dikhawatirkan akan
merusak nilai lokal. Beberapa pihak yang ingin Puerto Rico merdeka takut jika
kalau wilayah ini bergabung dengan AS, maka spirit lokal akan hilang dan
berganti dengan nilai kebudayaan Paman Sam. Tak hanya itu, kemerdekaan suatu wilayah
dependensi juga dikhawatirkan akan merembet ke wilayah dependensi lain. Kalau dianalogikan,
kok enak wilayah itu dimerdekakan sedangkan wilayah ini tidak? Kan KZL.
Implikasinya, hingga 2019 ini, masih banyak wilayah
dependensi yang masih saja eksis. Masih banyak dari mereka yang walau belum
merdeka tetapi bisa bangga mengirimkan wakilnya pada ajang kecantikan ataupun
olahraga. Dengan bendera kebanggaan mereka.
Bahkan, di tahun 2019, Miss Puerto Rico menempati peringkat
ke-2 di bawah Afrika Selatan. Jauh mengungguli Miss USA yang meraih 10 besar
bersama Indonesia. Juga, Miss Curacao yang tak pernah absen pada ajang ini walau
pada tahun ini mereka unplaced. Mereka juga pernah meraih posisi 10 besar dan
runner-up pada ajang kecantikan bergengsi ini.
Miss Puerto Rico menjadi juara 2 Miss Universe. - meaww.com |
Wilayah dependensi memiliki keindahan alam eksotis
Serumit apapun tata pemerintahan wilayah dependsi ini,
nyatanya keelokan alamnya sangat eksotik. Tidak percaya? Coba saja cari vlog
perjalanan pada wilayah dependensi tersebut.
Hmm.. Saya jadi penasaran bagaimana nasib wilayah dependensi
ini pada masa mendatang. Yang jelas, sebagai negara berdaulat penuh, kita tidak
boleh kalah dari mereka. Termasuk, semangat berpestasi di ajang internasional. Bukankah
begitu?
Sumber:
Tags
Sejarah
Gila kenapa nggak mau merdeka saja atau membuat kedaulatan kemerdekaan, Meski tetjamin setidaknya maju kena mundur kena tuh negara..😄😄😂
ReplyDeletehaha itu kewenangan mereka bang
Deletewah, saya baru tahu loh kalau Puerto Rico belum merdeka secara penuh. Namun, semangat berprestasi di ajang Internasionalnya tetap perlu diacungi jempol ya.
ReplyDeletebenar mereka tetap eksis ya
DeleteWalau secara kasat mata tidak terjajah, tapi wilayah dependensi kalau menurut saya "terjajah", karena mereka tidak punya kebebasan seperti negara2 yang berdaulat penuh, yah kecuali memang mereka inginnya tetap jadi negara dependensi, lagian kalau gak punya sumber daya alam yang oke like indonesia, ngapain repot2 bikin negara, mending nebeng sama negara lain, mungkin begitu pikir mereka hahah..
ReplyDeleteiya mereka masih menginduk sama negara asal
Deletetapi dibilangh terjajah ya enggak juga
kebebasan pun ada di sana
Ini negara2 yg sbnrnya pgn bangettttt aku bisa datangin :D. Dibanding Amerika, aku lbh tertarik DTG ke negara2 dependancy nya:D. Lbh menarik aja kayaknya. Walo blm tau kapan bisa traveling ksana, tapi setidaknya aku jd rajin research dulu ttg maskapai yg dipakai ksana nanti, hotel, visa dll nya.
ReplyDeletevisa ikut negara induk kalau enggak salah
Deletetemenku ke Puerto Rico applynya ke keduataan AS mbak
Ironis memang liat negara Puerto Rico yang belum independen, seolah harus menjilat sana sini ke negara mapan
ReplyDeletewah memang begitu keadaanya pak
Deletesudah jadi keputusan mereka
Ikutan ngacung #ceritanya njawab pertanyaan yang belom tau puerto rico masi belum berdaulat penuh huehehe
ReplyDeleteE la kirain frederica lebih tua daripada dirimu mas ikrom secara orang tinggi emang wajahe dewasa sih ya, makane mandan aneh dipanggile dek fred halah hahaha
Tapi namanya unik ada cullnya, terasa mbedani dan pantes tenan ikutan miss miss an gini
Dipikir2 yang persemakmuran kenapa ya perasaanku mereka jauh lebih maju secara ekonomi dll nya, juga punya kepedean yang luar biasa meski diantaranya masuk wilayah dependensi, dan ternyata urusan militet malah lebih berdikari ya, pantas beneran pd pd aja masuk kompetisi tingkat internesyenel
Duh aku baca ini serasa baca pelajaran sejarah, pelajaran kesukaanku jaman smp ni mas ikrom
saya juga baru dua tahun ini tahu mbak hehe
Deleteiya fred emang masih 20 taun muda banget
iya persemakmuran kayak aussy sama kanada emang maju
mereka juga dapat kultur dari negara induk
Hehehehe aku kok baru ngeh setelah baca ini. Kirain wakil di MU gini memang dari negara (berdaulat) semua.
ReplyDeleteiya mas bahkan ada dari negara bagian juga kayak hawai ikut
DeleteSebelum saya baca artikel ini, saya berpikir bahwa PR adalah negara berdaulat, baru tau ternyata dalamannya seperti itu. Menarik juga berarti jika baca kajian terkait (karena emang suka geografi wkwk) terutama negara-negara di kawasan oseania seperti fiji, palau, solomon island, dsb.
ReplyDeleteiya mas cukup kompleks ya dan asyik kalau didalami
Delete