Antusiasme masyarakat Surabaya di event BBW |
Big Bad Wolf (BBW) Book Fair Oktober 2019 kemarin merupakan pertama yang saya ikuti setelah saya melewatkan event serupa di Yogyakarta.
Event ini sudah saya ketahui satu bulan sebelumnya. Makanya, saya sudah mempersiapkan diri menandai waktu yang kira-kira saya bisa mengunjunginya. Sayang, pada hari pembukaan, saya tidak bisa mengikutinya lantaran adanya kesibukan. Saya baru bisa datang ke sana beberapa hari sebelum event ini berakhir.
Kereta Logawa yang saya naiki tepat tiba di Stasiun Wonokromo selepas Asar. Makanya, saya salat dulu di stasiun agar khidmad kala berbelanja buku. Dan tak lupa, memohon pada-Nya agar dijauhkan dari godaan setan untuk membeli buku yang tak penting.
Tak berapa lama, saya telah tiba di JX International Surabaya tempat event ini berlangsung. Dan alamak, ramai nian kali. Lalu lalang orang yang membawa buku setumpuk sudah tampak jelas. Aduh, saya terlambat nih - batin saya. Mengingat hari itu malam Minggu dan besoknya event ini sudah berakhir, saya takut tak kebagian.
Makanya, saya segera masuk ke aula utama JX. Disambut dengan sales bank BCA, saya selalu ditanya berulang apakah saya sudah memiliki rekening BCA. Dengan mantap, saya bilang sudah dong. Malah, saya membukanya secara online. Saya pun langsung berkeliling meja demi meja.
Tak seperti di toko buku, ribuan – bahkan mungkin ratusan ribu buku – dijajar begitu saja di meja besar. Memang ada pembagian buku berdasarkan jenisnya. Meski demikian, karena seperti obral baju, banyak buku yang berada di tempat tak semestinya. Ada buku masakan yang berada di jejeran buku agama. Dan ada pula buku traveling di jajaran buku menjahit.
Walau demikian, melihat tumpukan buku dengan harga murah, saya langsung kalap. Untuk buku lokal, ada yang dibanderol dari mulai 5.000 rupiah hingga 30.000 rupiah. Padahal, jika saya menemukan buku ini di toko buku, harganya bisa mencapai 60 hingga 100 ribu rupiah. Salah satu buku yang membuat saya kaget adalah buku Travelogue yang dikarang oleh Mbak Trinity dan beberapa travel blogger lain. Dulu, saya melihat harga buku ini sekitar 60 ribu rupiah. Di BBW, saya menemukannya seharga 10.000 rupiah saja.
Buku ini lo bagus |
Buku demi buku pun saya ambil. Ada satu buku yang berisi tata cara teknik pijat refleksi tiba-tiba menarik minat saya. Entah apa yang merasuki saya, buku ini pun saya beli. Maklum, dengan bertambahnya usia saya yang semakin renta, saya butuh buku semacam ini. Jika ada bagian tubuh saya yang tidak enak, saya bisa memijat bagian titik saraf di kaki saya. Paling tidak, kegiatan ini bisa meredakan sakit tersebut.
Sampai membawa troli |
Buku berbahasa Inggris tentang kesehatan mental |
Lepas saya rasa cukup, troli yang saya bawa pun saya arahkan ke kasir. Ternyata, ada jalur khusus bagi pembeli yang melakukan transaksi secara tunai dan nontunai. Berhubung saya menggunakan Sakuku BCA, maka saya memilih ke kasir nontunai. Alhamdulillah, saya mendapatkan diskon lumayan.
Antre di kasir |
Sebagian buku yang saya beli |
Diskusi yuk.
Tags
Catatanku
Wau bukunya tebal-tebal ye Mbak, butuh berapa lama untuk membaca, klo saya sering ngantuk kalau baca buku terlalu lama hehe, ada trik nggak ya agar anteng klo baca buku :)
ReplyDeleteaku suka novek soalnya
Deletebtw aku mas bukan mbak hehe
Kalo aku suka baca komik mas. Ha ha. Ya memang kayak anak kecil remaja gitu. Ya gimana lagi. Sejak dari dulu aku suka dgn yg namanya kartun yg gokil. He he.
ReplyDeleteklo pas sekolah aku juga suka komik dulu
Deleteaku suka conan
entah sekarang kok jadi gabegitu suka ya
Kok lu gak beli buku 'Cara Merangkai Keluarga Bahagia' om?
ReplyDeleteudah bahagia ngapain dirangkai wakakak
Delete