Cuplikan klip Pare Mahal Mo Raw Ako- Star Music PH |
Irama melow yang khas
terdengar dalam video klip Philpop berkualitas HD di sebuah channel Youtube.
Mengikuti irama lagu tersebut, mulut seakan ikut bernyanyi.
Jika didengarkan seksama, irama lagu ini membuat hati menjadi “baper”. Tapi,
mengulik lebih dalam cerita dalam video klip tersebut, maka membuat orang yang
melihatnya akan mengeryitkan dahi.
Dua orang pria sedang berduaan dan saling baper.
Tidak ada tokoh wanita yang biasa menjadi tokoh sentral dalam
lagu-lagu percintaan melow. Tidak ada adegan kejar-kejaran pria dan wanita
atau pun pemberian mahkota bunga di telinga tokoh wanita. Yang ada adalah tokoh
pria yang menangis setelah berbicara empat mata dan dari hati ke hati dengan
tokoh pria lain.
Lagu Hits Filipina Bertema Homoseksual
Ya, video klip tersebut adalah salah satu video klip yang
sering diputar di acara televisi Filipina. Dinyanyikan oleh salah satu penyanyi
solo pria, Michael Pangilinan, lagu
berjudul Pare Mahal Mo Raw Ako menjadi hits pada beberapa minggu awal
peluncurannya. Nama penyanyi yang kini juga tergabung dalam grup vokal Harana ini melambung berkat lagu ini
pada gelaran Philpop 2014 silam.
Mendapat nominasi anugerah Awit Awards 2015 dalam kategori
Best
Performance by a New Male Recording Artist, lagu ini langsung melesat.
Segera saja, aneka cover lagu ini menjamur di aneka channel Youtube. Selain melodi lagu yang apik, lirik lagu yang
menggambarkan penolakan seorang pria terhadap hubungan sesama jenis dari salah
satu temannya menjadi kekuatan dari lagu ini.
Di dalam lagu tersebut, pesan kuat untuk menjaga pertemanan
terhadap kaum homoseksual sangat tampak. Pesan untuk tidak menjauhi teman yang
memiliki kecenderungan seksual semacam itu. Di dalam video klip lagu tersebut, sang
pria yang masih normal juga memberi wejangan bahwa hubungan mereka hanya
sekedar pertemanan, tidak lebih. Hubungan percintaan yang dilakukan oleh pria
tersebut hanya kepada seorang wanita yang muncul pada akhir video klip.
Jauh sebelum lagu ini muncul, lagu-lagu bertema homoeseksual
belum banyak diangkat oleh musisi dan penyanyi Filipina. Pada era 90an, hanya
lagu-lagu bergenre Ballad dan R&B sering menggunakan lokasi
di dalam bar gay untuk mendukung video klipnya.
Beberapa lagu yang cukup terkenal antara lain Pagbigay
Muli dan Diko Kaya milik Erick Santos serta Kung Malayaya yang
dinyanyikan Kris Lawrence. Lagu-lagu tersebut menggunakan bar gay sebagai
latarnya. Pelayan di sebuah restoran tersebut juga kerap divisualisasikan
memiliki hubungan dengan sang penyanyi meski lagu tersebut bukanlah lagu yang
bertema homoseksual.
Band papan atas Filipina juga punya lagu bertema homoseksual
Barulah pada tahun 2002, sebuah band papan atas Filipina
yang kini masih eksis, Parokya Ni Edgar (PNE) menghentak publik dengan
menelurkan lagu solonya berjudul “This Guys In Love With You, Pare!”.
Menyabet beberapa penghargaan antara lain sebagai finalis Himig Handog Philpop 2002
dan The
Best Novelty Recording di tahun 2002, popularitas pun langsung didapat.
Lagu ini juga menjadi lagu wajib kala band yang dibentuk tahun 1993 ini
melakukan turnya, baik di dalam negeri maupun tur internasional untuk menghibur
para Tenaga Kerja Filipina (TKF) di luar negeri.
This Guys In Love With You, Pare mengisahkan tentang seorang
pria yang kaget kala mendapati teman prianya yang homoseksual ini sontak
menjadi perhatian publik. Walau awalnya cukup risih, namun pria tersebut
akhirnya menyadari bahwa temannya sangat bahagia dengan orientasi seksualnya. Sifat
kemayu pada teman yang homoseks menjadi magnet lagu ini. Belum lagi, hentakan
musik rancak dan mudah dinyanyikan membuat lagu ini kerap tampil tak hanya
melalui cover di Youtube namun juga di berbagai kesempatan.
Sering ditampilkan pada berbagai acara
Acara wisuda, pernikahan, hingga momen lain seringkali
menampilkan lagu bertema homoseksual ini. Belum lagi, banyak paduan suara yang
juga turut membuat aransemen ulang lagu ini. Tak hanya itu, paduan suara
tersebut kerap menampilkan para pria dengan gaya yang kemayu. Berlenggak-lenggok
kala bernyanyi, penampilan mereka cukup atraktif. Tentu, kehadiran mereka
mengundang gelak tawa dari para penonton yang hadir. Apalagi, pada beberapa
penampilan mereka menyuguhkan adegan yang mengejutkan, semisal pemberian bunga
dari satu penyanyi pria ke penyanyi pria lain.
Lagu-lagu bertema homoseksual juga dinyanyikan oleh penyanyi
rap Filipina. Salah satu lagu bertema homoseksual yang cukup menarik perhatian
adalah lagu berjudul Sirena. Dinyanyikan oleh penyanyi
rap papan atas, Gloc-9, lagu ini mencoba membuka mata publik Filipina terhadap
diskriminasi orang-orang yang mengalami kelainan seksual.
Di dalam lagu ini, Gloc-9 menggambarkan seorang anak
laki-laki yang sedari kecil mengalami disorientasi seksual. Bermula dari hinaan
fisik, ia akhirnya senang bergaul dengan wanita, memakai gincu, hingga akhirnya
cenderung menyukai sesama jenis. Kondisi diperparah dengan sikap sang ayah yang
tak memberi pengertian namun melukainya kala ia mengetahui sang anak mengalami
kondisi demikian. Ejekan dari lingkungan sekitar juga membuat anak-anak semacam
ini menjadi lebih tertekan.
Gloc-9 mencoba membuka mata warga Filipina untuk lebih bijak
dalam menyikapi anak-anak seperti ini. Dengan komposisi musik yang apik, lagu
ini juga menjadi salah satu lagu bertema homoseksual paling fenomenal pada
dunia musik Filipina. Hingga hari ini, video klip lagu tersebut telah ditonton
sekitar 25 juta pemirsa.
Kontroversi masyarakat Filipina
Filipina memang cukup terbuka mengenai masalah homoseksual.
Namun, otoritas agama dan masyarakat juga seringkali menentang masalah ini.
Seperti yang terjadi pada tahun 2017 lalu kala pernikahan sesama jenis dua pria
Filipina mendapat buah bibir dan kecaman. Pasangan yang salah satunya adalah
perancang busana tersebut cukup berani mengumbar kemesraan di jejaring sosial.
Nyatanya, walau seringkali menuai kontroversi, lagu-lagu tersebut
masih mendapat tempat di hati penggemar musik Filipina. Tak seperti film-film
bertema sama, irama-irama lagu yang mengiringi pesan lagu kontroversial
tersebut lebih mendapat apresiasi. Tak sekedar menjadi hiburan, lagu-lagu itu
semakin mengukuhkan pesan moral bahwa keberadaan mereka ada dan bukan untuk
dijauhi.
Memang, masalah ini cukup sensitif. Tapi tak ada salahnya
untuk dijadikan pelajaran.
Sekian, mohon maaf jika ada kesalahan. Salam.
Sumber :
(1)(2)
Tags
Hiburan
Saya tidak berani berkomentar banyak. Dan memang sepertinya budaya ini lagi di hits kan. Pastinya ada tujuan dibalik itu. Ya, mempopulerkan komunitas mereka. Dan biasanya, orang yang normal jika berkumpul dengan komunitas ini akan terbawa arus.
ReplyDeleteiya mas, ini budaya luar, tepatnya negara Filipina
Deletehanya sekedar informasi saja
Bingung mau komentar apa..
ReplyDeletetidak usah berkomentar :)
Deletekalo saya juga gak bisa berkomentar banyak seperti mas bumi di atas. tapi aku juga blm denger lagunya. kalo filipina itu pake bahasa tagalog kan?
ReplyDeleteiya mas bahasa tagalog
DeleteOw ow
ReplyDeleteAku nggak tau malah
Kebanyakan nonton yang Thailand
Upssssss
XD
hayo...
Deletetobat mas wkwkwk
Hmm..pesan moralnya mungkin yang musti digaris bawahi. Toh musik adalah bahasa universal, bisa dipakai media oleh siapa saja
ReplyDeletegreat, pesan moralnya aja mbak
Deletedan dijadikan pelajaran hehe
saya malah ga tau. hehehe
ReplyDeletekalo saya sih punya prinsip lain masalah homosex.
Mungkin bagi saya pesan moralnya homo sex ga bermoral. mungkin agak bertentangan dengan artikle tapi gitu kalo saya.
klo gitu, prinsipnya sama mang
Deletedi dalam agama jelas tidak boleh
artikel ini bukan aritikel persuasi kok. lebih ke eksposisi
cuma memberi tahu informasi saja
lain kali dibaca sampai tuntan ya Mangs
Haduh nggilani cobak
ReplyDeleteini apa enaknya sih
duh pusing aku
kemarin sore aku buka ig, ada postingan penggebrekan #bachelorparty
isinya cowok2 pake celana dalam semua. cowok2nya cakep2, badannya berotot bentukan gym, tampangnya kaya, tapi kumpul rame2 sesama cowok ituuu haduuuuuuuu...
Gak itu apa enaknya sih? Gak guna...
ReplyDeleteAku rasa lagu ini itu adalah suatu cara untuk memperkenalkan diri dan membuat mereka agar bisa diterima di kalangan masyarakat banyak, lewat lagu2 ini.
www.pintuwawasan.com
gak bsa komen banyaak mas, tertegun bacanyaa. emang kalau urusan kecenderungan gtu gak bsa dipaksakan ya. Makin hari makin banyak yg begitu, entahlah mungkin tanda-tanda akhir jaman. Btw mas belajar bahasa tagalog ya mas? saya pengen jugaa main ke Filipina, punya beberapa teman disana hehehe
ReplyDelete