Dok. Istimewa. |
Ketika tiba-tiba, ombak di laut pasang
Cinta kita berdua juga pasang sayang
Ketika tiba-tiba, ombak di laut surut
Cinta kita berdua tetap pasang
Bagi anda yang lahir sebelum tahun 2000, pasti tahu dengan
lagu tersebut. Paling tidak, ada kenangan pernah mendengar lagu yang hampir
tiap hari diputar di televisi maupun radio. Siapa yang tak kenal dengan duet
maut Doel Sumbang dan Nini Carlina. Kala itu, duet ini begitu fenomenal. Kang
Doel dengan gitarnya akan bersenandung bersama Teh Nini yang memiliki gaya
centil namun dengan suaranya yang khas melengking.
Sosok Doel Sumbang Musisi Kawakan Indonesia
Mereka berdua adalah sosok yang turut mewarnai dunia musik
Indonesia. Kang Doel muncul sebagai penyanyi dan pencipta lagu yang sering
membawakan lagu-lagu sunda dengan kritik sosial yang tajam. Kala itu, di rezim
orde baru, banyak penyanyi yang menyelipkan kritiknya kepada pemerintah melalui
karya seninya.
Kang Doel juga menjadi salah satu musisi yang vokal menyuarakan
kritik selain Iwan Fals dan Ebiet G. Ade. Penyanyi dengan nama asli Abdul
Wahyu Affandi tersebut juga sering
menulis lagu tentang kehidupan orang Sunda. Karyanya yang sering menggambarkan
kondisi sosial secara nyata membuatnya mendapatkan julukan “Sumbang”.
Bersama Nini
Carlina, setidaknya ada dua album yang cukup sukses di pasaran. Dua album
tersebut adalah “Aku Cinta Kamu” yang dirilis tahun 1993 dan “Tembang Cinta”.
Album terakhir ini dirils dua tahun sejak kemunculan album “Aku Cinta Kamu”.
Nah, yang menurut saya spesial, banyak lagunya bersama Nini Carlina ini yang
memiliki diksi dengan cukup apik.
Diksi Lagu Lawas sangat Ciamik
Memang, kalau saya akui, lagu-lagu lawas,
entah tahun 70an, 80an, hingga 90an dan 2000an menggunakan kosa kata bahasa
Indonesia yang ciamik. Penggunaan majas dan aneka perbandingan untuk menggambarkan
suasana di dalam lagu tersebut. Rangkaian kata yang apik tersebut juga didukung
oleh musikalitas mereka yang tiada duanya. Sesuatu yang tak saya dapat di dunia
musik Indonesia saat ini.
Sebenarnya, di dalam
sebuah lagu, ada 4 unsur yang membuat lagu tersebut sukses menyihir para
pendengar atau tidak. Keempat unsur tersebut adalah melodi, aransemen, notasi,
dan tentunya lirik. Lirik sendiri yang merupakan ekspresi tentang suatu hal
yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh pencipta lagu ada kalanya menjadi
unsur utama dalam sebuah lagu meski ketiga unsur lain juga penting.
Permainan
kata dan bahasa dalam sebuah lirik lagu juga menjadi roh yang menjadi daya
tarik dan kekhasan pencipta lagu serta sang penyanyi. Pencipta lagu yang
kreatif akan memberikan pula permainan vokal dan gaya bahasa khas. Penyimpangan
makna yang unik juga turut mambawa warna tersendiri. Lirik yang menggelitik
juga akan membuat pendengar merasa ingin terus memainkan lagu tersebut.
Kesemuanya itu akan disesuaikan dengan notasi musik dan melodi yang elegan
sehingga pendengar terbawa dengan apa yang dipikirkan oleh sang pencipta lagu.
Maka dari itu, lirik
lagu sejatinya merupakan media komunikasi untuk menciptakan susana dan gambaran
sebuah lagu. Ada beberapa aspek yang terkandung di dalam lirik lagu yang harus
diperhatikan oleh pencipta lagu. Aspek-aspek tersebut antara lain rima (sajak),
aspek morfologis, sintaksis, diksi (pemilihan kata), penggunaan kata konkret,
majas, dan tentunya citraan.
Majas dalam Lagu Doel Sumbang
Salah satu lagu favorit saya dalam duet ini adalah lagu
berjudul Rindu Aku Rindu Kamu yang bagian refferennya saya tulis di awal
postingan ini. Lagu lain yang saya suka adalah Kalau Bulan Bisa Ngomong. Aneka
majas terangkum apik dalam kedua lagu ini. Beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut :
No
|
Petikan
Kalimat
|
Majas
|
Lagu
|
1
|
Sembilan ribu bintang, Sempurna bentuk bulan
perhiasan malam |
Alegori
|
Rindu Aku Rindu Kamu
|
2
|
Ketika tiba-tiba, ombak di laut pasang
Cinta kita berdua juga pasang sayang
|
Metafora
|
Rindu Aku Rindu Kamu
|
3
|
Kalau bulan bisa ngomong, dia jujur tak akan bohong
|
Personifikasi
|
Kalau Bulan Bisa Ngomong
|
4
|
Akan kugendong rembulan
|
Personifikasi
|
Kalau Bulan Bisa Ngomong
|
5
|
Kalau bulan bisa ngomong, dia jujur tak akan bohong
|
Personifikasi
|
Kalau Bulan Bisa Ngomong
|
6
|
Sama-sama makan malam-malam di ubun-ubunnya
jogjakarta
|
Metafora
|
Malioboro
|
Sebagai contoh, di dalam lagu berjudul Rindu Aku Rindu Kamu, citraan pengelihatan sangat dominan. Penggambaran suasana pantai cukup sempurna ditampilkan oleh Doel Soembang. Menggunakan aneka obyek yang ada di sekitar pantai, perumpamaan obyek tersebut dengan suasana yang dimabuk cinta sungguh terlihat nyata.
Penggambaran yang gamblang dalam majas-majas metafora cukup
gamblang menghadirkan romansa cinta yang mendalam. Ketika mendengar lagu ini,
pendengar akan merasakan getaran cinta yang nyata. Aransemen rancak nan ceria
menjadi magnet tersendiri dalam kedua lagu ini. Gaya centil Nini Carlina
menambah semarak lagu. Musik yang bisa dipadupadankan dengan aneka jenis
membuat lagu ini sangat fleksibel. Bisa dinyanyikan dalam aneka aransemen lagu.
Nah, selain tiga lagu tadi. Apa ada lagu lain dari Doel Sumbang dan Nini Carlina yang anda suka?
Tags
Hiburan
Ada satu lagi...SOMSE...
ReplyDeleteSelalu suka dengan lirik lagu Doel Sumbang, apa adanya tapi mengena:)
oh ya somse mbak
Deletetagline ini 90an banget hehe
Kalau bulan bisa ngomong
ReplyDeleteOrang2 nanti jadi pada bengong
Kalau bulan bisa ngomong, pasti pengen ngeblog karena ada wifi di bulan. Hehehehe.
Deleteklo wifian di sana, nanti banyak youtuber pindah wkwkwk
DeleteYang saya tahu hanya 3 lagu itu karena memang populer banget.
ReplyDeleteJadi belajar bahasa Indonesia nih ngomongin majas.
hehehe iya pelajaran bahasa Indoensia
DeleteYang saya tahu cuma 2 lagu. Nostalgia bgt dan lagu jaman dulu emang bagus2 drpd sekarang
ReplyDeleteiya mbak lagu lama asyik2
DeleteSaya kira julukan sumbang karena suaranya, salah deh. Hahaha.
ReplyDeleteSukanya sama tiga lagu itu, karena yang lain gak tahu, 😁
iya mbak [adahal suaranya gak sumbang loh ya
Deletekalau aku sukanya kalau bulan bisa ngomomg
ReplyDeletesaya juga suka itu bu
DeleteJaman sekarang udah jarang terdengar ya lagunya. Aku suka lagu-lagunay Doel Sumbang dan Nini Carlina dari orang tua, karena mereka dulu suka muterin kasetnya.. hehehehe.
ReplyDeleteAku suka yang Maliboro. Yang ada liriknya : Panas-panas goreng pisang, ada kopi di gelas.. eeh bener apa enggak itu ya liriknya heheheh
lagu Malioboro itu juga pas banget klo kangen Jogja
Deletewaktu q kecil sering sekali lagu2 itu bang.. anak jaman now kga ngerti lagu ginian bang.. ^^
ReplyDeletelagu lama syairnya rata2 tersirat ya..
g kayak lagu sekarang.. isinya galau semua.. :D
iya mas galau dan aneh wkwkwk
DeleteLagu2 Doel Sumbang itu syair2nya masih teringat sama2 pendengar setianya di zaman doeloe ya. Kata2nya dengan bahasa yang agak nyeleneh tapi orang2 pada suka ruh sampai pelosok desa. Kalo anak2 sekarang mah ga tau tuh hehehe...
ReplyDeletelagunya memang agak nyeleneh mbak tapi unik dan enak sih hehe
Deletewah lagu doel sumbang ya,memang sich lagu-lagunya enak banget untuk didengar, apalagi lagi dirumah dan santai, lagunya kena banget
ReplyDeleteiya saya juga suka mas
DeleteHahahahaha kerenn.. sampe lagu saja dianalisa. Tetapi, duet Nini Carlina dan Doel Soembang emang keren sih. Nada lagunya ceria walau terkadang terkesan agak bengal dan nakal untuk masa itu.
ReplyDeleteCiri khas Sunda Doel Soembang juga memberikan tambahan keunikan sendiri.. Suaranya bener-bener nyunda banget
hehe habis suka banget mas
Deleteiya sundanya kerasa'
tapi dibuat pop juga enak loh apalagi dangdut