Keceriaan anak-anak Rusia pemeluk Kristen Ortodoks merayakan natal yang jatuh pada tanggal 7 Januari. Perayaan natal Gereja Kristen Ortodoks masih menggunakan kalender Julian yang berjalan 13 hari lebih lambat dibanding kalender Gregorian yang dipakai dunia internasional. (Sumber) |
Saat orang ingin berjalan-jalan, tentu ia akan melihat tanggal merah atau hari libur.
Beruntunglah
kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang beraneka ragam agama
sehingga ada kemungkinan lebih banyak mendapat jatah libur dan cuti bersama saat hari suci atau hari raya keagamaan berlangsung.
Enam agama yang diakui di Indonesia, Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu memiliki hari raya
masing-masing. Sebagai agama mayoritas, Islam memiliki hari raya terbanyak
untuk dijadikan hari libur. Disusul Kristen (Protestan dan Katolik), serta
Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu.
Lantas, apakah Islam merupakan agama dengan hari raya terbanyak yang bisa dijadikan hari libur di dunia pada tahun 2018 ini?
Agama Hindu yang memiliki hari raya terbanyak
Ternyata tidak. Dari hasil perhitungan beberapa ahli, Agama Hindu memiliki jumlah hari
raya terbanyak dibandingkan dengan agama-agama lain di dunia. Menurut laporan
dalam Majalah Nat Geo edisi terbaru, umat Hindu yang dipeluk sekitar 1 milyar
penduduk dunia memiliki 39 hari raya dalam tiap tahun.
Hari raya ini mencakup
hari ulang tahun dan tonggak sejarah dewa, perayaan perubahan musim, pascapanen,
hingga fase bulan. Salah satu hari raya umat Hindu yang cukup meriah adalah Hari Raya Deepawali yang dirayakan selama lima hari berturut-turut.
Umat Yahudi,
yang dipeluk hanya sekitar 15 juta penduduk dunia, menjadi umat beragama dengan hari raya terbanyak kedua. Ada sekitar 33 hari raya agama Yahudi yang
diperingati oleh umat mayoritas di negara Israel ini. Namun, kitab
Taurat hanya mewajibkan pada 5 hari raya tersuci. Salah satunya adalah Hari Raya Yom
Kippur atau hari raya perdamaian.
Seorang anak Yahudi meniup terompet pada saat Hari Raya Yom Kippur di Israel (Sumber) |
Umat Sikh menjadi umat bergama dengan hari raya terbanyak
ketiga di dunia dengan 26 hari raya keagamaan. Umat Kristen, baik Katolik,
Ortodoks, Protestan dan beberapa denominasi lainnya berada di urutan keempat dengan 12
hari raya. Di posisi kelima ditempati oleh agama Baha’i dengan 11 hari raya kegamaan.
Umat Islam sendiri berada di posisi keenam
dengan 7 hari raya kegamaan, meski ada pula hari besar lain seperti hari
Nuzulul Quran, Asyura, dan Hari Raya Tasyrik yang tidak dijadikan hari libur
nasional. Umat Taoisme memiliki 4 hari raya kegamaan. Sedangkan, umat Buddha
dan Kong Hu Cu memiliki masing-masing 3 hari raya keagamaan yang bisa jadi di negara mayoritas agama tersebut akan memberikan hari libur lebih banyak.
Kegembiraan anak-anak Sikh pada perayaan Hari Vaisakhi (Sumber) |
Menyusun hari libur keagamaan bukan hal mudah
Bagi kebanyakan negara, terutama negara yang memiliki
heterogenitas agama dengan cukup kompleks, menyusun jadwal libur hari raya
keagamaan bukanlah hal yang mudah. Banyak negara menggunakan kalender Masehi
untuk menetapkan hari liburnya versi mereka sendiri. Ada juga yang menggunakan
kalender unik untuk menetapkan hari libur tersebut.
Salah satunya adalah negara
Tiongkok yang menggunakan kalender lunar dalam menyusun hari liburnya. Kalender
ini berjalan menurut siklus 60 tahun sekali. Sebagai negara majemuk, India
menggunakan beberapa kalender untuk menyusun hari liburnya.
Pada 2018 ini, ada sekitar 48 hari libur di India dengan 28 diantaranya merupakan hari raya keagamaan. Banyaknya hari libur ini membuat India menjadi salah satu negara dengan hari raya keagamaan terbanyak di dunia. Lain India, lain pula Arab Saudi dan Timur Tengah lainnya. Mereka mengunakan kalender Hijriyah sebagai
acuan hari libur di samping kalender Masehi yang berlaku universal.
Dua anak di India memegang nampan berisi lilin pada hari Deepawali, hari suci bagi umat Hindu. (Sumber) |
Banyak pertimbangan untuk menjadikan hari raya keagamaan
sebagai hari libur nasional. Pertimbangan populasi keagamaan, masalah politik,
sosial budaya, hingga ekonomi menjadi dasar sebuah hari raya bisa dijadikan
hari libur nasional.
Baca juga: Mengenal Yazidi, Agama "Pemuja Setan"
Hal ini pernah terjadi di negara kita saat terjadi
kontroversi ketika hari raya Imlek mulai dijadikan hari libur nasional. Presiden Gus
Dur akhirnya menetapkan Imlek sebagai hari libur resmi di Indonesia. Sungguh,
penetapan Imlek sebagai hari libur nasional ini membuat saya semakin kagum dengan Gus Dur.
Seorang anak memberi salam saat perayaan Imlek (Sumber) |
Hari libur dimulai dari matahari tenggelam
Yang unik, hari libur di masa sekarang biasanya dimulai dari
matahari tenggelam sampai keesokan harinya. Peraturan ini banyak berlaku di beberapa
negara sejak penetapan batas penanggalan internasional di sekitar Samudra
Pasifik. Meski begitu, banyak juga negara yang menggeser jadwal hari liburnya
bertepatan dengan akhir pekan untuk menunjang produktivitas ekonominya. Tentu,
hal itu dilakukan dengan kebebasan bagi umat merayakan untuk melakukan cuti pada saat hari raya
keagamaan mereka berlangsung.
Nah, apa jadinya jika keenam agama di Indoenesia memiliki
hari raya yang berurutan dalam satu minggu? Apakah hal itu mungkin dan akan lebih
asyik dibandingkan terpisah-pisah? Yang jelas, kita bukan Doraemon yang memiliki
alat untuk mengatur tanggal merah sesuka hati kita. Kecuali, kalau anda tak
memiliki pekerjaan khusus yang bisa sekenanya memerahkan tanggal untuk berlibur
untuk diri sendiri.
Tiga anak muslim berdoa yang tak tampak khusuk selepas Shalat Ied di sebuah lapangan masjid di Kosovo. Negara yang baru merdeka ini mengalami serangkaian konflik yang cukup panjang. Seserius apapun orang dewasa menyikapi agamanya, bagi anak-anak, hari raya keagamaan adalah hal yang menggembirkan. Tak terkecuali bagi saya sebagai muslim, berkumpul bersama keluarga di Hari Raya Idul Fitri adalah karunia tak terkira dari Tuhan Yang Maha Esa. (Sumber) |
Apa pun itu, kita patutlah bersyukur hidup di negara dengan banyak agama sehingga bisa memanfaatkan hari libur keagamaan untuk sejenak melepas penat dari rutinutas dan berkumpul bersama keluarga. Sekian. Selamat menjadwalkan rencana berlibur di
tanggal-tanggal merah. Mohon maaf jika ada kesalahan.
Sumber:
Luar Jaringan
Majalah Nat Geo Edisi Desember 2017
Tags
Catatanku
Benar banget kalau agama Hindu hari rayanya paling banyak. Terasa banget waktu kuliah di Bali, kalender lokal berbeda dengan kalender Masehi yang beredar di Indonesia. Ada Hari Raya Galungan (Penampahan-Galungan-Manis Galungan), Kuningan, Pagerwesi, Saraswati, dll...Dan ini tercetak dengan tinta merah yang artinya (biasanya) anak sekolah libuuur. Jadi, saat itu istilah Bali (Banyak Libur) pun populer .
ReplyDeleteiya mbak banyak banget ya hari raya agama hindu
Deleteteman saya yang Hindu juga merayakan meski kadang tetap masuk sekolah atau kerja
hehehe.... libur nasional emang paling ditunggu-tunggu ya.... libur karena hari raya umat beragama untuk menunjukkan toleransi antar beragama juga sih, bagaimana pun juga saat hari raya keagamaan datang masing2 pemeluk agama ingin khusuk mengerjakan ritual keagamaannya... ^^
ReplyDeleteiya sebagai toleransi umat beragama ya mbak maka ada hari libur..
DeleteMaasyaAllah waw Ternyata bnyk sekali iya baru tahu
Deletesaya kira islam doank yang hari rayanya terbanyak hmm baru tau..
ReplyDeletetergantung juga di negara mana agama yang jadi mayoritas
Deletetapi secara keseluruhan agama Hindu yang paling banyak
Jadi pengen ke India, 48 hari liburnya, itu blm ditambah hari minggu ya
ReplyDeleteiya mas silahkan ditunggu ceritanya kalo sudah ke India
DeleteDengan saling toleransi, setidaknya kita bisa ikut menikmati jatah liburan nya, ya nggak mas ikrom ?
ReplyDeletesepakat benar sekali mas
Deleteaku suka libur buat ngilangin rasa boring pas kerja. org kalo kurang piknik bisa edan, mas.
ReplyDeletenah benar sekali itu mas...
DeleteYaa!! Apapun hari keagamaan tentu harus kita jujung tinggi serta hormati..karena di negara kita ada 5 agama yang disyahkan...
ReplyDeleteSudah barang tentu kalau ada hari keagamaan yaa!! Pasti libur..😃😃😄😄
nah yang penting libur ya mas...
DeleteSaya langsung buka kalender 2018. Ada berapa banyak tanggal merahnya hehehe
ReplyDeleteada banyak
Deleteakku belum hitung tapi
belum cuti bersamanya
negara beragam dengan penuh solidaritas adalah rahmat. setujukah mas? hehe
ReplyDeletesetuju benar sekali mas
DeleteMencerahkan sekali mas. Hindu ternyata banyak sekali ya hari rayanya. beruntung sekali kita tinggal di negera yang sangat majemuk ini. Terimakasih sudah berbagi. Salam kenal.
ReplyDeleteiya mas kita harus bersyukur hidup di negara multi agama ini
DeleteWah... ternyata hari raya keagamaan itu banyak banget.
ReplyDeleteBaru tau deh, makasih buat ilmunya mas. 👍
iya mas banyak banget ya...
Deletesaya tahu hari raya depawali dari film upin ipin :)
ReplyDeleteiya saya suka banget pas episode itu
Deletebaru tahu kalo Agama Hindu memiliki jumlah hari raya terbanyak. Btw,kalau saya mah, walau tgl mmerah, tetep masuk kantor, gak ngaruh, hihihi
ReplyDeletewah rajin sekali mbak kerjanya
DeleteBahkan pasca panen pun jadi hari libur. Mantap! Yang saya inget tentang liburan, sih, kalau di luar negeri (terutama Eropa) anak-anak sekolahnya ada libur musim panas. Ya, di sana enak musimnya ada 4 gitu. Ehe. Yap, saya juga suka sikap Gus Dur yang sangat toleransi itu. Dulu libur puasa buat anak sekolah sebulan, kan? Zaman saya SD tuh. Rindu masa itu~ :)
ReplyDeletenah iya dulu sebulaan duh aku sampe bingung mau main apa
Deletewaw baru tahu ni Indahnya Toleransi Menjaga kerukunan ketentraman kebersamaan Saudara meskipun berbeda agama 🌸💖 Salam Damai dari Islam 🙏💜💜💜
DeleteTernyata selain 6 agama yang diakui di Indonesia, masih ada kepercayaan lain yang dianut oleh masyarakat dunia? Sikh dan Baha'i itu kebanyakan dianut sama negara mana mas? Saya baru tau ini ada nama kepercayaan seperti itu.
ReplyDeletekalau sikh ada di india tapi juga ada di negara lain
Deletetau jarjit singh kan mas yang di upin ipin? dia kan agamanya sikh
kalao Bahai ada di lebanon, Syria dan beberapa Timur Tengah. Di India juga ada. Ada yang bilang Bahai itu sempalan dari Syiah.
Owalah, agama hindu ternyata pemegang rekornya di Indonesia untuk masalah perayaan
ReplyDeleteWaaa baru ngeh kl agama hindu paling banyak hari rayanya yak..
ReplyDelete