Hore, saya jalan-jalan lagi.
Yang asyik, jalan-jalan kali ini saya menggunakan keretaapi. Sebenarnya, jalan-jalan ini dalam rangka mendatangi pernikahan
Memulai Perjalanan dari Stasiuan Malang Kotalama
Stasiun Malang Kotalama (MLK) saya pilih untuk memulai
perjalanan. Selain lebih dekat dari rumah, dari stasiun ini saya tak perlu
mengantre panjang untuk membeli tiket jika dibandingkan dengan Stasiun Malang.
Oh ya, sekedar informasi, di Kota Malang sendiri ada 3 stasiun yang bisa
melayani KA Penataran ini.
KA lokal relasi Surabaya-Blitar PP ini berhenti di
Stasiun Malang Kotalama, Stasiun Malang
(Kotabaru), dan Stasiun Blimbing. Stasiun Malang Kotalama berada di bagian
selatan kota. Stasiun Malang (Kotabaru) berada di tengah kota yang hanya
berjarak beberapa meter dari Balaikota Malang. Sedangkan Stasiun Blimbing
berada di bagian utara kota yang dekat dengan Terminal Arjosari.
Tak payah antri panjang buat tiket |
Dengan harga tiket 12.000 rupiah, kita sudah bisa menikmati
perjalanan dari dan menuju Surabaya. Alhamdulillah saya dapat tempat duduk.
Kereta berangkat pukul 06.30 pagi. Beberapa menit sebelumnya saya sudah datang
di Stasiun Malang Kotalama ini.
Salah satu stasiun tertua di Indonesia ini
menurut saya adalah stasiun yang sangat eksotik. Masih menggunakan gaya
bangunan lama, jika kita datang ke sini maka akan serasa memasuki lorong waktu
zaman penjajahan dulu.
Time Machine |
Berada pada ketinggian 429 meter,
MLK, begitu kode stasiun ini, memiliki konstruksi yang oke punya. Menggunakan
kayu jati dengan usia yang cukup tua, kusen-kusen dan daun pintu serta jendela hingga kini masih awet hingga
kini.
Konstruksi bagian peron stasiun juga menggunakan konstruksi kayu dengan
pertemuan antara kuda-kuda, kolom dan balok horisontal yang sangat kokoh.
Banyak bagian yang batangnya terdiri dari batang ganda yang berfungsi sebagai
batang tarik. Pelat baja yang mengikat setiap sambungan dengan baut menambah
kokoh bangunan stasiun ini.
Jalan masih panjang |
Berhubung stasiun ini merupakan stasiun lama, maka peron
pada stasiun ini masih merupakan peron rendah, tak seperti pada Stasiun Malang (Kotabaru)
yang sudah merupakan peron tinggi. Kekurangan peron rendah adalah penumpang
akan kesulitan untuk naik dan turun.
Maka, di stasiun ini harus menggunakan
tangga untuk kegiatan tersebut. Sekitar tahun 2011-2012 sering saya
menemukan petugas yang kurang tanggap saat penumpang naik maupun turun. Pada
suatu ketika, saya melihat seorang nenek yang hampir jatuh saat turun dan
barangnya tertinggal di kereta karena waktu berhenti kereta yang cukup singkat. Untung, sekarang sudah diperbaiki pelayanannya.
Petugas sudah siap mengarahkan penumpang naik dan turun.
Kurang dari 10 menit, penumpang harus cepat naik |
Nah jika pergi ke Surabaya dari stasiun ini, kita akan mendapat
satu pemandangan asyik. Apalagi, kalau bukan Kampung Warna-Warni. Ya, kampung
ini akan kita lewati selepas kereta beranjak dari stasiun. Di sini, para
penumpang mulai memotret dari dalam jendela karena kereta berjalan cukup pelan.
Malang punya |
Kondisi di dalam gerbong saat itu sangat penuh. Banyak
penumpang yang harus berdiri. Banyak pula yang duduk manja di bordess kereta.
Cuma, karena tak ada pedagang yang berlalu lalang, maka suasana masih bisa
terkendali. Dari pengamatan saya, sebenarnya banyak penumpang yang turun di
Stasiun Bangil. Makanya, selepas stasiun ini banyak kursi yang kosong. Stasiun lain
yang banyak menjadi tujuan penumpang untuk turun adalah Stasiun Wonokromo.
Penanggungan malu-malu kucing di St. Bangil |
Ramenya..... |
Beberapa kali kereta berhenti untuk bersilang dengan kereta
lain. Namanya saja kereta murah, ya harus sabar menunggu kereta mahal. Salah
satunya adalah kereta eksekutif Bima yang bersilang di Stasiun Lawang.
Ketika bersilang, banyak penuumpang yang menatap nanar pemandangan gerbong eksekutif. Hihi.
Silangnya kereta disebabkan petak Malang-Surabaya ini masih merupakan jalur
tunggal. Belum lagi, lintasan petak Bangil-Porong hanya berada beberapa meter dari tanggul lumpur Sidoarjo. Kereta harus
berjalan ekstra pelan.
Dah sampai |
Tak terasa, dua jam perjalanan telah berlalu. Saya turun di
Stasiuan Gedangan. Salah satu stasiun kecil di Sidoarjo. Meski sebentar,
perjalanan dengan kereta api sangatlah menyenangkan.
Tags
Jalan-jalan
Kini PT.KAI telah memperbaiki pelayanannya menjadi lebih baik. Salut buat PT. KAI.
ReplyDeleteiya KAI sekarang sudah bagus ya mas
Deletejadi nyesel deh waktu dulu sering naek kereta tapi jarang foto foto hehehe. banyak yang seru selama perjalanan menggunakan kereta hehehe
ReplyDeletesay ajuga mas, perjalanan yg dulu2 juga tak terekam
Deletewahh naik kereta api tut tut. terakhir naik 4 tahun lalu
ReplyDeletenaik lagi mas
Deletekereta kereta sekarang sudah sangat nyaman sekali ya mas, perkembangannya luar biasa dah, salut buat kAI
ReplyDeleteiya mas, salut buat PT KAI
DeleteUdah lama pengen ke kampung warna warni belom kesampaian nih :)
ReplyDeletehayuk ke sana mbak
DeleteKampung warna warninya cakep banget mas...
ReplyDeleteHarga tiket murah yaa.. saya juga seneng klp naik kereta, jalannya staBil...anak2 juga nggak ribut karena nggak make macet
iya mbak naek kereta murah
Deletegak macet hehe
wahhh stasiun disana masih kursi kayu yaa??? ga ada mesin cetak tiket sendiri, saya harap semua stasiun KAI bisa canggih dan modern, palingg ga kayak di Medan
ReplyDeletestaisiun lama ini mas jadi jadul
Deleteklo yg lain udah modern kok
Uwaahhh
ReplyDeleteSuasana stasiun nya kayak stasiun kereta di film Harry Potter ya
Klasik dan vitage banget
Mau banget foto-foto ke kota warna warni itu tuhh :(
nhhaha iy cuma cari jalan ke Hogwart ga ada
Deleteyuk mas ke sini
wihh malang keren ada atap warna warni gitu, saya belum pernah kesana ni T.T
ReplyDeleteyuk ke Malang mas
Deleteseru banget naik kereta itu.. cuma kalau naik yg murah emnk gitu sih lambaaaaattttt... di kotaku naik kereta tiket 5000 ke jakarta bisa 3.5 jaman lebih bru smpe. hahahah tapi seru kok
ReplyDeleteiya mas murah sih haha
Deletetapi dibuat asyik aja
daripada macet di jalan
Wah.. Seru ya naik kereta api. Apalagi perjalanan ke Malang, bisa menikmati pandangan kampung warna. Keren..😍
ReplyDeletememang seru mas
Deleteyuk ke Malang