Kampung 3D |
Salah satu kampung tematik menarik di Kota Malang adalah Kampung Tridi Kesatrian
Kampung ini berada di seberang Kampung Warna-Warni Jodipan yang sudah eksis sebelumnya. Jika dari arah Stasiun Malang (Kotabaru), maka kita hanya perlu berjalan sedikit ke arah SPBU Jalan Trunojoyo. Di dekat jembatan kereta api, kampung ini sudah nampak.
Kampung Tridi merupakan pengembangan dari kampung tematik yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Malang. Lantas, apa bedanya Kampung Warna-Warni dengan Kampung Tridi?
Beda Kampung Warna-Warni dan Kampung Tridi
Meski sama-sama dengan tema cat warna-warni, namun kampung tridi ini lebih menjual sisi artistik aneka miural yang bisa dijadikan tempat mengambil gambar. Mural-mural ini digambar khusus oleh para seniman Kota Malang sehingga jika dipotret memiliki efek 3 dimensi. Makanya, kampung ini disebut sebagai Kampung Tridi.
Sebenarnya, Kampung Tridi ini memiliki keunggulan dibandingkan Kampung Warna-Warni dari sisi topografi. Meski sama-sama bertopografi ledok, masih ada bagian kampung yang cukup datar. Bagian ini bisa digunakan untuk parkir kendaraan bermotor sehingga tak perlu parkir jauh seperti di Kampung Warna-Warni. Bagian ini pula yang membuat aneka spot foto mural 3D tergambar apik di kampung ini.
Duduk manja |
Harga Tiket Kampung Tridi
Dengan tiket masuk 2.500 saja, kita akan disambut oleh mural bergambar kingkong bermain gadget. Mural ini menandakan bahwa inilah saatnya pengunjung eksis. Ya, siapkan gadget anda dengan baterai penuh. Tak bawa tongsis? Tenang, banyak penjual tongsis kok yang menyediakan aneka rupa tongsis sesuai kebutuhan.
Main gadget dulu |
Tempat untuk narsis sendiri sebenarnya ada 2 macam. Yang pertama tentunya mural bergambar tadi. Tempat narsis selanjutnya berupa spot-spot foto yang dapat digunakan pengunjung untuk memotret pemandangan Kampung Warna-Warni, Kampung Tridi, dan Jembatan Bluk Gludhuk di sekitarnya.
Spot foto menarik kampung tridi
Spot-spot ini banyak berupa spot di atas pohin sehingga bisa melihat pemandangan dari atas. Tapi yang bagi saya asyik adalah suasana semacam musim semi dari rangkaian dedauan yang berwarna-warni di jalan masuk kampung ini.
Cantiknyaaa |
Sudah siap tongsis? |
Sama seperti Kampung Warna-Warni, kita juga bisa melihat suasana kehidupan masyarakat kampung ini. Beberapa mural bagus bahkan memang ada di teras depan rumah warga. Jika ingin berfoto, maka sebaiknya kita minta izin dahulu. Pemilik rumah akan dengan senang mempersilahkan kita untuk mengambil gambar.
Mau pose terbang? |
Tak hanya rumah warga, mural-mural juga tergambar di pos ronda, telepon umum, hingga tebing yang memisahkan perkampungan ini dengan rel kereta ini. Jika sedang beruntung, kita bisa merasakan sensasi kereta api lewat dari dekat sambil memotretnya. Gambar-gambar mural juga tercetak dalam tangga untuk menuju rumah-rumah penduduk di bagian bawah yang berbatasan langsung dengan Sungai Brantas.
Pernah kenal? |
Secara garis besar, mural-mural ini terbagi menjadi beberapa jenis. Ada mural bergambar binatang, aneka tokoh kartun, kesenian khas Jawa Timur, dan tentunya Arema Singo Edan. Namun, diantara gambar-gambar mural tersebut, yang menarik perhatian saya adalah mural artistik bergambar wajah seorang wanita dan mural bergambar Tembok Besar China. Berasa hidup.
Kebudayaan Jawa Timur |
Ada Naruto |
Ini juara! |
Ini juga! |
Banyak warung di Kampung Tridi Malang
Perjalanan menjelajahi Kampung Tridi juga membutuhkan tenaga ekstra karena semakin ke dalam jalan semakin menurun hingga berakhir ke Sungai Brantas. Siapkan dahulu air mineral dan cemilan yang cukup. Jika masih lapar, penduduk di sana memanfaatkan banyaknya wisatawan dengan menjual camilan khas Kota Malang, Sempol. Kalau belum cukup, kita bisa makan bakso dan mie pangsit di beberapa warung yang dibuka di sana.
Naik turun |
Lapar? |
Oh ya, rencananya akan ada jembatan kaca yang akan menghubungkan Kampung Tridi dengan Kampung Warna-Warni dan melintang tepat di atas Sungai Brantas. Jembatan berwarna kuning ini akan menjadi sarana bagi anak masa kini yang mengekspresikan kehebohannya. Bukan isapan jempol pihak pengelola membangun jembatan ini.
Menurut data penduduk sekitar, banyak anak-anak masa kini yang tanpa memperdulikan keselamatannya menaiki rel kereta api demi mendapatkan spot foto yang aduhai. Padahal, melintasi area rel kereta api adalah perbuatan melanggar Undang-undang. Apalagi jika rel kereta api tersebut berada di atas jembatan. Sayang, jembatan ini masih dalam tahap pengerjaan. Nantinya, hanya 50 orang saja yang diperbolehkan naik untuk menjaga keselamatan pengunjung kampung ini.
Ini jembatan kacanya |
Kalau ini jembatan Buk Gludhuk |
Jumlah wisatawan Kampung Tridi Malang
Keberadaan Kampung Tridi ini semakin mengeksiskan Kota Malang diantara gegap gempita industri pariwisata nasional. Menurut data Disbudpar Kota Malang, pada tahun 2016 kemarin, jumlah wisatawan yang mengunjungi Kota Malang mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika jumlah wisatawan domestik yang datang ke Kota Malang pada 2015 berjumlah 3.290.067, maka pada tahun 2016 meningkat sebesar 17% menjadi 3.987.074. Jumlah wisatawan mancanegara pun naik sebesar 13% dari 8.265 wisatawan pada 2015 menjadi 9.535 wisatawan pada 2016.
Sumber : Disbudpar Kota Malang |
Meski begitu, perbaikan sarana pendukung seperti parkir dan transportasi umum juga sangat dibutuhkan. Ditambah lagi, Kota Malang masih mendapat predikat tempat transit bagi wisatawan yang akan menuju Kota Batu atau Kabupaten Malang menjadikannya belum dilirik banyak pihak.
Semoga, dengan adanya kampung tematik seperti ini, semakin banyak wisatawan yang datang dan akan menambah PAD Kota Malang serta meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Kota Malang.
ecieeee |
Jadi, jangan lupa berkunjung ke Kampung Tridi ya.
Tags
Jepretanku
waw kampung tridinya keren, warna-warni iya, gambar muralnya juga bagus sampai jembatannyapun ikutan di cat.
ReplyDeleteowh iya habis jatuh dari motor iya, semoga cepat sembuh iya mas ikrom :-)
iya keren ya mas
Deleteamiiin terimakasih
WAAAAAAAAAH
ReplyDeleteKe kampung warna warninya aja belum jadi
Nah ini adalagi kampung tridiiii
Anak instagram wajib banget ya ke sini huhuhuhu
Banyak bgt spot bagus
P.S.
Lucu banget 3D dijadiin nama kampung tridi
XD
P.S.2
ReplyDeleteMana hasil selfie manja mu kang masss
ia g di pajang
Deletehayuk ke se sini mas aul
Deletekamera selfieku rusak, jadi gak bisa selfie
*ngeles
Indahnya banyak spot selfie iya cantik banget
ReplyDeletepecicilan, jatuh dari motor moga cepat sehat ya, biasalah jatuh kebawahkan hehe
iya indah ya mbak
Deleteamin terimakasih
mantep kingkongnya bisa main hape.hahaha unik juga ya jika di sentuh seni. dinding aja jadi keren.
ReplyDeletekingkongnya zaman now ya mas
DeleteWaw..Kampung tridi yang sangat unik.. penuh warna-warni ceria, memnunjukan kalau warganya sejahtera dengan segudang kreatifitas, yang dituangkan dalam bentuk lukisan dalam berbagai media. Patut di acungi jempol...
ReplyDeletesepakat mang
Deletekreatif emang
jiah ada penyanyi sylivia sartje..jamanku terkenal itu...kwkwkw
ReplyDeleteGila, Malang ini, semua ada..! Kalau kebanyakan begini, musti nginap berapa hari pas ke sana ya..:D
ibuku juga ngefans smaa beliau mbak
Deleteyuk ke Malang mbak
Kampung Tridi. Cuma membayar Rp 2.500 aja udah bisa selfie2 kece di antara mural2 cantik ya. Kita wajib menjaga kebersihan lingkungannya nih.
ReplyDeleteitu yang penting mbak
DeleteMuralnya ini artistik betul mas, trutama yg gambar lady rocker itu loh, keren malang smakin kekinian en jd best visit yo go #elah ngomong inggrisku kacow huahaaa
ReplyDeleteWah jatoh dari motor sempet motret2 keren euy
hahaha come to join to Malang (enggresku malah kacau wkwkwk)
Deleteiya mbak alkhamdulilah masih bisa foto2
duhlaaah lumajang malang deket tapi belom sempet ke sana
ReplyDeleteke jodipan aja belum eh udah ada yang tridi, belum lagi jembatan kaca
semoga lekas-lekas ke sana
segera cari bus ke Malang mbak
Deleteeh ngapain kok dicari
Muralnya keren keren banget ya. ntar aku klo balik kampung bakalan mampir ke kampung warna warni ini. sudah jauh berbenah sekarang,luar biasa !
ReplyDeletekalo pulkam jangan lupa kemari mas
DeleteSekarang banyak kampung wisata yang konsepnya mural. Tapi tetep aja kelihatan keren. Buat yang suka selfie-selfie cocok banget.
ReplyDeleteiya, ini cocok buat selfie mania
DeleteKeren ini tempat, setiap sudutnya bisa dijadikan backgorund foto. Kalau ke Malang ajakin sini ya, Mas..hehe
ReplyDeletebers mas, yuk ke Malang
DeleteAh ternyata dinamakan Kampung Tridi karena banyak mural 3D toh. Keren ya Kota Malang terus mengembangkan kampungnya lewat pariwisata :)
ReplyDeleteSalam kenal
Semakin bagus aja kampung tridi. Ada tempat duduk-duduknya juga. Lebih adem lihatnya.
ReplyDelete