Near, far, wherever you are
“Kamu ke sini ya lagunya Tanjung Perak Tepi Laut-nya Didi Kempot. Mana pas lagu My Heart Will Go On-nya Celine Dion”, ledek saya.
“Eh liat aja. Nanti lagunya CD (Celine Dion) bakal pas. Tunggu aja nanti."
I believe that the heart does go on
Oh tidak. Lagu berbahasa Inggris aksen
Jawa itu masih terngiang di kepala saya. Lha kok jadi beraksen jawa? Alasannya tak
lain karena sang penyanyi berasal dari jawa. Penyanyi abal-abal alias rekan wanita
saya yang sok-sokan ikutan nyumbang satu lagu saat datang ke nikahan teman di
bilangan Kalimas Barat, Pabean Cantikan, Surabaya.
Setelah dia menyanyikan lagu maha
terkenal di tahun 1997 itu, yang bersangkutan ternyata ingin lebih mendalami
lagu tadi. Di benaknya, ia ingin
menyanyi lagu itu diiringi angin laut yang sepoi-sepoi. Sambil membawa
selendang dan menatap laut beserta kapal-kapal yang berada di sekitarnya. Akhirnya,
karena kami sedang berada di daerah Kota Bawah Surabaya, maka sang penyanyi
tadi ingin menunaikan perannya dengan paripurna di Pelabuhan Tanjung Perak.
“Eh liat aja. Nanti lagunya CD (Celine Dion) bakal pas. Tunggu aja nanti."
Singkat cerita, dari kawasan Kalimas
Barat kami menyusuri wisata religi Makam Sunan Ampel. Aduh meding ke sana deh.
Berdoa untuk arwah leluhur. Tapi ya mengingat tadi sudah deal
akan pergi ke Tanjung Perak Tepi Laut, maka saya pun ikut. Menyusuri daerah
pesisir Surabaya di siang bolong sungguh menyiksa. Panas, cak!
Tak lama dari tempat kondangan, kami
sudah berada di bilangan Jalan Perak Barat. Truk-truk pengangkut peti kemas
mulai memenuhi jalan. Agak keder juga ya memacu motor di jalan berisi kendaraan
super besar itu. Apalagi, jalanan yang memang selalu rusak membuat perjalanan
jadi lumayan barat. Tentunya, selain panasnya tadi.
Setelah memasuki gerbang Tol Perak
Barat seharga 5000 rupiah, kamipun segera meluncur ke tempat yang dituju. Dan ternyata,
perkataan teman saya benar. Tempat ini bagus sekali.
Lho Tanjung Peraknya kok jadi cantik gini? |
Sebuah tulisan besar Terminal Gapura
Surya Nusantara. Walah, ini Tanjung Peraknya kok jadi cantik gini? Saya jadi
pangling. Terakhir ke tempat ini tahun 1999. Kelas 3 SD. Dan saat itu saya masih
ingat dengan hati dongkol karena menyeberang feri ke Madura. Tentu dengan
panasnya yang ampun dan suasana yang acak adut.
Pada 2017, beberapa dasawarsa
kemudian, saya melihat metamorfosa tempat ini yang begitu paripurna. Bersih,
nyaman, penuh aneka fasilitas. Ditambah spot kece pula. Penumpang pasti kerasan
dengan berlama-lama di sini. Apalagi, ruangan yang didalamnya sudah full AC.
Ruang tunggu penumpang di lantai 2. Tak payah naik tangga. Ada lift dan eksklalator. |
Terminal keberangkatan ini ada 3
lantai. Lantai 1 dan 2 digunakan untuk penumpang yang akan naik. Di sini
sudah lengkap ruang tunggu dan Musholla. Beserta aneka informasi kedatangan dan
keberangkatan kapal. Nah, yang spesial di lantai 3 ini sekarang menjadi tujuan
wisata baru. Surabaya North Quay namanya.
Dari namanya saja, tempat ini
merupakan sebuah dermaga di ujung utara Surabaya. Gerbang menuju Kota Pahlawan, Provinsi Jawa
Timur, dan juga Indonesia tentunya. Kalau namanya gerbang pasti harus bagus. Menandakan
si punya rumah juga siap menyambut tamu yang datang. Surabaya North Quay ini
adalah pembuktiannya. Tamu yang datang ke Jawa Timur akan langsung disambut oleh saya. Eh bukan, oleh keelokan tempat ini.
Selamat Datang di Jawa Timur. Jangan lupa mampir di tempat yang saya tunjuk ya. Kawasan Arek yang selalu ngangeni. |
Di lantai 3 ini, ada 2 ruang utama, indoor dan out door. Di ruangan indoor, kita dimanjakan dengan beberapa spot
foto yang berciri khas Jawa Timur. Mulai peta Jawa Timur, kesenian Jawa Timur. Aneka
hasil kerajinan Jawa Timur dari 4 kluster kebudayaan berbeda (Kawasan Arek,
Mataraman, Madura, dan Tapal Kuda) juga dipajang. Beberapa diantaranya adalah
hasil kerajinan dari bekas lokalisasi PSK terbesar di Asia Tenggara, Gang Dolly.
Baca juga : Menikmati Sepinya Lenmarc Mall Surabaya
Tak hanya itu, tersedia pula aneka
jajanan khas Jawa Timur yang bisa kita nikmati dengan duduk manja di sana. Sambil
menghadap laut, rasa masakan yang berpetis, seperti tahu petis, akan semakin
nikmat. Kalau ingin merokok, disediakan pula ruangan khusus merokok. Dengan menghadap
laut tentunya.
Jawa Timur itu juga Pulau Madura. Pulau Madura itu ya Jawa Timur. Madura juga punya motif batik yang berwarna tegas, sesuai dengan karakter masyarakatnya. |
Merokoklah di tempat yang disediakan, termasuk di tempat kece ini. |
Nah yang paling asyik adalah di
ruangan outdoor. Di sini kita bisa
melihat laut lepas sambil menikmati hidangan tadi. Menyaksikan jembatan
Suramadu yang menggabungkan Madura dengan Jawa. Berfoto manja di atas rumput
sintetis bertuliskan “Surabaya North Quay” juga bisa jadi pilihan. Sayang,
saya datang ke sini sedang panas terik. Kalau pas waktu sore, suasana akan
lebih romantis. Ditambah lagi, iringan lagu pemusik siap mengiringi
kenikmatan kita dari sore hingga malam saat akhir pekan.
Eh, kelihatan Jembatan Suramadunya ? |
Eh ada kapal kecil yang memandu kapal besar di belakangnya. Ada yang tahu kapal apa itu namanya? |
Gak afdol juga tak menyatakan cinta di sini, Ehem |
Adanya Surabaya North Quay (SNQ) ini
membuat Pelabuhan Tanjung Perak adalah pelabuhan pertama di Indonesia yang
menyediakan fasilitas lengkap. Terlebih, SNQ juga menawarkan sensasi menaiki
kapal keliling Selat Madura. Reservasi ke pihak Pelindo dapat dilakukan dengan
harga 75.000 saja. Tempat wisata baru
ini buka dari pukul 11 siang hingga 9 malam setiap harinya.
Yang penting, siapa suka boleh ikut. |
Setelah saya mengunjungi SNQ ini,
sudah pas rasanya lagu My Heart Will Go On dinyanyikan di sana. Sambil membawa
selendang merah dan mengenakan topi fedoras super besar.
Tags
Jalan-jalan
Wuidihhh..apik tenan. Rapi nan instagramble bgt
ReplyDeleteSayang wktu ke surabaya berhlangn ke sana
apik toh mbak, suroboyo
Deletembooook puanas ngentang - ngantang di sana. Tapi kesempatan yang nggak boleh dilewatkan sih :D
ReplyDeletelha ya mbak, the hot is not public
Deletetapi lha wis jauh2 e
Alhamdulillah
ReplyDeleteSekarang tuh banyak tempat-tempat yang manglingin ya
pembangunan terus berlanjut
alhamdulillah mbak
Deleteiya semoga ya
Kereeennnn
ReplyDeleteBanyak banget tempat/spot bagus buat foto foto yaaa
yuk narsis di sini mas
DeleteWaw keren, tempatnya jadi kekinian gitu.
ReplyDeleteTanjungperak jadi modern.
Mudahan perawatan dan keunikan tempatnya tetap terjaga iya.
iya semoga tetap apik
Deletenice juga jepretannya. Tanjung perak rasa pelabuhannya titanic jadinya :)
ReplyDeletehahaha iya menjiwai banget klo ke sini
DeleteWow Surabaya North Quay ini keren banget, terlihat rapi dan bersih. Jadi pengin liat langsung ke sana :D
ReplyDeleteyuki ke sini mbak
DeleteJd pengen jalan2 ke surabaya :D
ReplyDeleteyuk ke surabaya
DeleteDih keren yah. Kapan-kapan ah mampir kalo lagi tugas ke Surabaya.
ReplyDeleteLu gak kangen gw mas?
sini dong
Deletehmmm kangen, ngapain? heuheu
Waaah keren. besok mau nyebrang lewat tanjung perak mau sekalian kesini ahhh~
ReplyDeleteklo cuma ke Madura lewat Suramadu aja mas, hehe
Deletekaget waktu tiba-tiba denger suara musik, jadi keinget masa-masa smp pas film ini lagi booming. Hehehe. Aku tinggal di malang tapi malah belum pernah berkunjung ke surabaya north quay. Moga ada kesempatan deh.
ReplyDeleteaku masih esde itu ya llah
Deleteyuk ke sini mbak, sekalian ke Ampel
sama!
ReplyDeleteaku belum tulis yg pas ke Gang Dolly mas
bagus sekarang tempatnya
Ihhh kok bagus.. dlu zaman dulu banget sihh kayanya... beda pas masa kecil dlu.. itu mahh kayanya buat instagram keren deh.. wkwkkw
ReplyDeleteEnak yah mas hidupmu jalan2 mulu.. hahahah mauuuu... :/
wahaha aku gak jalan2 mas, ini kondangan heuheu
DeleteIni Pelabuhan Tanjung Perak kan ya? Masih gak percaya kalo udah sebagus ini.
ReplyDeleteUdah kayak bandara ya, jauh dari pelabuhan-pelabuhan lainnya yang pernah saya kunjungi. :D
iya mas baru dibangun udah sekelas bandara
Delete