Semono Ugo Rasane Atiku
Mung Tansah Nunggu Tekamu
Ra Kroso Setaun Kowe Ninggal Aku
Kangen... Kangen'e Atiku
Mung Tansah Nunggu Tekamu
Ra Kroso Setaun Kowe Ninggal Aku
Kangen... Kangen'e Atiku
Duh yang kangen lagi mikir utang eh seseorang
Mikir kapan nikah
dan mikir ini mikir itu. Jangan kebanyakan mikir nanti gak ada duit yang
diparkir. Ujung-ujungnya jadi kenthir. Kalau sudah kenthir ditaburi bunga
anyelir. Halah, apaan coba?
Nah daripada kebanyakan mikir, ini nih saya
punya 3 tempat rekomendasi di Kota dan Kabupaten Semarang buat yang pingin
narsis tapi dengan nuansa kolonial yang sangat kental. Sebenarnya, kalau mau
sih masih banyak tempat menarik di kota ini yang memiliki spot bangunan
kolonial yang menarik. Namun, berhubung saya sedang tak banyak waktu, hanya 3
tempat ini yang bisa saya bagi. Apa saja itu ?
1. Lawang Sewu
Belum ke Semarang kalau belum ke sini. Bekas bangunan
dari kantor perusahaan kereta api Belanda ini benar-benar menarik minat
wisatawan. Tak jauh dari Tugu Muda dan Balai Kota Semarang, cerita mistis di
dalamnya banyak membuat bulu kuduk merinding. Katanya sih ada banyak
penampakan.
B
Tapi menurut saya, penampakan yang ada adalah
penampakan para penggila selfie. Lha apalagi kalau bukan para pemburu foto yang
berburu jepretan menarik di sini. Makanya, saya sempat kaget ketika mendapati
tempat ini begitu ramai dan sudah tertata cukup bagus. Bahkan ada pemandu
wisata pula. Tertatanya museum ini karena sudah dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Semarang. Untuk masuk ke dalam sini, kita cukup membayar tiket 10 ribu rupiah
saja.
Mana ya penampakannya? |
Aktivitas yang dilakukan di sini selain
ber-selfie adalah menghitung kancing. Eh bukan, menghitung pintu alias lawang. Namanya
saja lawang sewu, kalau dihitung sih harusnya seribu. Tapi ternyata jumlahnya
tak pasti seribu. Bisa 999, 998, 997, atau berapapun. Berapa banyak? Ratusan?
999, 998, 997... eh kok mundur ngitungnya |
Kalau bagi saya sih, bangunan di sini mirip bangunan
SMA saya dulu yang merupakan gabungan dari 3 SMA dalam satu kompleks. Lorong-lorongnya
itu yang bikin mirip. Berasa dikejar guru Fisika yang killer. Haduh.
Baca juga: Mendalami Sejarah Benteng Fort Willem II
Sebenernya sih, kalau ingin ada hal yang bisa
kita dapat, kita bisa belajar sejarah di sini. Ada banyak miniatur kereta api
dari masa ke masa, dokumen perkeretaapian, hingga aneka koleksi foto
perjalanan sejarah kereta api dari masa
ke masa. Sayang, bagian museum tempat menyimpan benda-benda bersejarah tersebut
tak banyak dilirik. Tapi tak apa, abaikan saja sejarah, kita lanjutkan untuk
selfie. Sayang kan sudah jauh-jauh ke sini. Hidup Selfie!
Bagi saya sih, horornya itu karena mirip gedung SMA dulu. Memori ulangan Fisika langsung muncul. Hiii. |
2. Museum Kereta Api Ambarawa
Nah karena Semarang adalah kota pertama yang
dilintasi jalur KA di Pulau Jawa, maka kereta api begitu dekat dengan kehidupan kota ini.
Ada sebuah musem yang merupakan bekas stasiun nonaktif bernama Museum KA
Ambarawa. Pasti sudah tahu dong museum satu ini. Sama halnya dengan Lawang Sewu, museum ini juga dikelola oleh PT KAI Daop IV Semarang.
Penampakan depan stasiun |
Linimasa sejarah kereta api. Antara tahun 1981 dan 1991 sebenarnya ada peristiwa besar dalam sejarah perekretaapian kita, ada yang tahu ? Karena sejarah hanya yang baik-baik saja, hehe |
Terletak di dekat Kota Kecamatan Ambarawa,
dengan 10 ribu rupiah saja kita bisa belajar banyak sejarah di sini. Oh jangan,
tak usah belajar sejarah. Sayang juga jauh-jauh ke sini kalau tidak untuk narsis. Banyak
sekali spot menarik yang dapat dijadikan foto.
Mulai dari peron stasiun, tempat
penjualan tiket, gerbong tua, hingga lokomotif. Kalau mau pose model apa saja
bisa. Model jumpalitan, menikung ke
kanan dan ke kiri. Maka, jadilah foto-foto yang bisa langsung diunggah ke instagram.
Perjalanan narsis bisa dimulai di sini |
Pose gak jelas. Eh kereta ini masih hidup lho. Dia bisa bawa kalian ke Tuntang, tempat menyerahnya Belanda kepada Inggris. Cuma bayar 15 ribu aja. Tapi hanya hari libur saja. |
Bonus gambar : Di dalam gerbong non aktif ternyata ada perpustakaan mini. Di sana cuma ada..... mbak penjaganya doang. |
3. Benteng Fort Willem I
Tak jauh dari Museum KA Ambarawa, terdapat
sebuah bekas peninggalan penjajahan Belanda. Sebuah bangunan bekas benteng yang
dinamakan Benteng Fort Willem I. Benteng ini lebih dikenal dengan nama Benteng
Pendem Ambarawa. Untuk menuju ke sini, dari Museum Ambarwa, kita harus melewati
jalan berliku di sekitar perkampungan padat penduduk.
Lalu setelah rumah-rumah
mulai jarang dan digantikan sawah, benteng ini sudah nampak. Selain melalui jalan
ini, kita juga bisa memasuki benteng ini dari Lapas Kelas II Ambarawa yang
terletak persis di sebelahnya. Tapi apa ya iya, kita harus melewati bapak-bapak
sipir yang saya saja sungkan untuk lewat, hehe.
Bangunan benteng ini masih berdiri kokoh
meski sangat lapuk sekali. Lumut tumbuh di mana-mana, ditambah dengan batu bata
merah yang terlihat jelas menandakan tembok benteng ini sudah lapuk dimakan
usia. Hanya dengan membayar parkir sebesar 5000 rupiah saja, kita bisa
menjelajahi isi benteng dan bisa narsis seharian.
Lorong masuk benteng |
Foto di tengah itu bagus. Sayang lagi siang terik dan banyak umbul-umbul |
Nah, tunggu apalagi. Yuk jalan-jalan ke Daerah Operasi IV Semarang. Jangan lupa bawa alat narsis lengkap.
Harga Tiket :
- Lawang Sewu Rp. 10.000,00
- Museum KA Ambarawa Rp 10.000,00 (tidak termasuk tiket KA Wisata). Tiket KA Wisata Rp. 15.000,00
- Benteng Ambarawa Rp. 5.000,00
Tags
Jepretanku
keasyikan dengerin lagunya, yang udah pernah masuk baru lawang sewu, setelah hitungan purnama gak masuk ke dalamnya. Perpus di gerbong kereta asyik juga ada perpus mininya, lucu y
ReplyDeleteDidi Kempot isdebes lah
Deletehahahah kok bisa hitungan purnama mbak ?
Semoga jodoh yang ditunggu segera datang ya mas Zayn. :) Saya malah blm pernah narsis manja sampai ke Semarang nih. Mupeng...
ReplyDeleteamiiiin
Deletehahaha ayo ke Semarang
Selama setahun tinggal di semarang belum pernah kesini, bagus banget tempatnya mas. Semoga cepet ketemu jodoh yaa :D
ReplyDeletelah,..
Deletehehehehe amin....
Saya penasaran dengan lawang sewu, ingin sekali menghitung kancing, eh salah pintu maksudnya. Buat selfie sangat cocok sekali, nuansa jadulnya ini lo.
ReplyDeletewah ngitungnya pusing.....
Deleteklo selfie smpe puas mas...
Anakku maniak kereta lho mas, sering banget ngomongin Ambarawa, pengen ke sana tapi blm kesampaian. Makin kepengen ke sana pas baca ulasan ini. Btw, bentengnya kalau malam kayanya tetep horor juga ya, hihi.. semoga jodohnya segera tiba ya mas #eh
ReplyDeleteajak ke sini mbak
Deletebuat anak2 cocok
bisa naik kereta api jadul
hehehe amin..
Bagus-bagus sekali tempatnya mas. Saya belum pernah ke Semarang. Bisa jadi referensi tempat yang harus dikunjungi nih kalau sewaktu-waktu ke Semarang hehe :D
ReplyDeleteTerima kasih sharingnya mas ikromzzzt :D
hehehe iya mas ayuk ke semarang
DeleteDaop IV punya
Aku blm pernah semua....mentoknya sampe bandungan doang tempo hari. Tapi klo dah ada gambaran lokasi kayak apa gini...ngebantu banget. Klo yang benteng..kesannya kok horor ya mas
ReplyDeleteLihat benteng jadi terasa takut. Takut roboh.
Deletebentengnya kuat kok, tapi udah lamaaa banget
DeleteKeren juga Lawang Sewu ini. Dulu pas ke Semarang cuma nglewati aja, nggak sempat masuk. Pengin foto2 di situ juga, tapi pas siang hari aja lah, ntar serem kalo malem :D
ReplyDeletemalem juga rame kok mbak
Deletemalah tambah horor selfienya haha
Keren ya Kang buat foto2. Itu yang lawang sewu denger ceritanya mah serem, padahal asik banget tempatya..
ReplyDeletegak serem kok mbak
Deletemalah rameee
Benteng Fort Willem instagramable banget ternyata
ReplyDeletePoin 1 & 2 udah pernah di datengin dan saya baru tau di Ambarawa ada gerbong yg punya perpustakaan mini
Huhuhu..terlewatkan
ini deket dari museum ambarawa mbak
Deletedeket rawa pening juga..
saya paling berkesan dengan lawang sewu...ngbayangin ketika para pekerja membangun bangunan luar biasa ini deh
ReplyDeleteNah itu, saya juga heran. Arsitekturnya itu lo. hebat tenan.
Deleteorang belanda niat klo bangun apa2
DeleteAsik... tanjung Mas Ninggal Janji
ReplyDeleteKalau Museum Kereta Ambarawa sama Benteng Fort Willem I belum pernah.
Dan Lawang Sewu itu gak seseram yang kita bayangkan kok.
asek asek ninggali janjie sopo
Deletelawang sewu horornya para selfie mania
ampuun
Bangunan jaman Belanda memang identik dengan banyaknya pintu-pintu. Seperti di lawang sewu dan benteng williem. Penampakan benteng williem sangat persis dengan benteng pendem yang ada di ngawi jawatimur. Walau sudah lapuk masih sangat kuat terlihat dari beberapa lapisan batu bata yang begitu banyak.
ReplyDeleteBerapa lapis??? Ratusan hehehehe
wah yg di Ngawi aku malah belum pernah
Deletecatet ah
ribuan mas kurang klo ratusan
halo mas! Saya pengen banget itu ketiga tempat tersebut.. belum pernah ke Jateng saya T.T Lihat bentengnya kerenn yooo..
ReplyDeleteMas, saya mencari-cari asal musik di blog mas ini.. agak menganggu mas T.T
hayo ke semarang mas asyik2 loh di sini
Deletehehehe ini enak lho campursarian
Sekilas melihat benteng pendem mirip benteng Van Den Bosch di Ngawi. Sama-sama benteng pendem. Semuanya masih berdiri kokoh.
ReplyDeleteSelain buat selfi juga sering dipakai foto2 prewed.
Saya wong Semarang, lahir di Semarang gede juga di Semarang. Jaman SMA tiap hari lewat Lawang Sewu. Lah wong cedhak dari sekolah. Tapi baru tahun 2016 kemarin kesana pas mudik ... Ngeri yak. Yang lain apalagi, belum juga
ReplyDeleteSalam kenal dari Medan, Mas e
Yang belum keturutan, naek kereta ambarawa. Penasaran bangettttt
ReplyDelete