Pertanyaan itu selalu menjadi pertanyaan utama dari
rekan-rekan yang akan mengunjungi Kota Wisata Batu.
Ketika mereka menemukan hasil pencarian tempat-tempat wisata
yang ada di Malang, kata kunci utamanya adalah Batu. Ketika mereka menemukan
tempat-tempat instagramabel dengan latar belakang berbagai pegunungan, yang
keluar adalah daerah dengan kata kunci Batu.
Dan ketika mereka menemukan aneka
tempat hiburan keluarga, kata kuncinya pun sama, Batu. Bahkan ketika mereka
menemukan oleh-oleh khas Malang, maka yang ada adalah segala hal tentang Batu.
Apel, dan segala macam olahan keripiknya. Lantas, apa bedanya Batu dan Malang ?
Mengenal Malang Raya
Daerah yang sering disebut orang sekarang ini sebagai Malang
sebenarnya adalah suatu terminologi dari kawasan yang disebut Malang Raya.
Secara administratif, Malang Raya adalah kumpulan 3 kabupaten dan kota di Jawa
Timur yang dahulu merupakan bekas wilayah Karasidenan Malang saat penjajahan
Belanda.
Ketiga kabupaten dan kota ini adalah Kota Malang, Kabupaten Malang,
dan Kota Batu. Selain tiga kabupaten tadi, ada juga Kabupaten dan Kota
Pasuruan, Kabupaten dan Kota Probolinggo, serta Kabupaten Lumajang. Namun,
kabupaten dan kota tersebut saat ini tidak dimasukkan dalam Malang Raya.
Malang Raya menempati daerah bagian tengah selatan Jawa
Timur yang dilintasi oleh pegunungan dan terdapat beberapa gunung besar. Maka tak heran, daerah ini banyak menyimpan potensi alam yang luar biasa
yang cocok untuk pariwisata.
Nah, sedikit penjalasan tadi membuka pencerahan sedikit
tentang Batu. Jadi, Batu adalah bagian dari Malang Raya. Sehingga, banyak orang
yang menyebutnya sebagai Batu, Malang.
Penyebutan ini tak lepas dari sejarah panjang Batu yang
merupakan bagian dari Kabupaten Malang. Dulunya, Batu adalah salah satu
kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Meskipun hanya berstatus kecamatan pada
awalnya, namun perkembangan Batu sangatlah pesat.
Perkembangan Pesat Wilayah Batu Menjadi Kota Administratif
Perkembangan ini ditunjang
oleh banyaknya tempat wisata yang ada di Batu. Batu pun tumbuh menjadi
kecamatan yang paling maju dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain di
Kabupaten Malang.
Perkembangan yang pesat ini membuat Batu dinaikkan statusnya
menjadi Kota Administratif pada 6 Maret 1993. Yang dulu SD menyimak pelajaran
IPS pasti tahu apa itu yang disebut Kota Administratif. Tepat sekali. Kota
Administratif adalah suatu wilayah, baik kecamatan maupun gabungan kecamatan yang akan dipersiapkan
sebagai kota otonom. Kota Administratif juga memiliki walikota, namun tak
memiliki perwakilan DPRD layaknya kota lainnya.
Baca juga: Mana yang Benat; Inggih atau Injih?
Selama menjadi Kota Administratif, Kota Batu semakin tumbuh.
Banyak wisatawan yang datang sehingga pendapatan daerah ini semakin meningkat.
Selepas reformasi, keberadaan kota administratif dihapuskan.
Kota Administratif
yang belum siap untuk menjadi daerah otonom sendiri dileburkan kembali ke
kabupaten induknya. Salah satunya adalah Jember. Nah untuk Batu sendiri, karena
sudah mampu menjadi kota otonom, maka oleh pemerintah pusat dinaikkan statusnya
menjadi Kota Batu.
Sejak menjadi Kota Administratif, Alun-alun batu sudah terkenal dengan icon Apel di tengahnya |
Melepaskan diri dari Kabupaten Malang
Tepat pada tanggal 17 Oktober 2001, Kota Batu resmi berpisah
dari Kabupaten Malang. Sejak resmi “merdeka”, kota ini semakin melesat. Memoles
daerahnya. Membangun pesat industri wisatanya. Para wisatawan, baik domestik
maupun mancanegara datang. Pada 2016 kemarin, sebanyak 3,9 juta wisatawan
datang ke Batu. Jumlah yang cukup besar dan akan terus meningkat, mengingat pembangunan
tempat wisata masih terus dilakukan.
Hanya dalam kurun waktu 16 tahun, Kota Batu berhasil terus
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)nya. Sektor pariwisata Kota Batu sendiri
menyumbang sekitar 65 % dari PAD totalnya. Jumlah yang cukup signifikan.
Perpaduan wisata alam dan buatan menjadi daya tarik bagi Kota Batu |
Nah yang tak banyak orang tahu, Kota Batu ini masih
mengalami sengketa wilayah dengan sang induk, Kabupaten Malang. Salah satunya,
adalah sengketa mengenai batas wilayah. Beberapa daerah menjadi rebutan dua
daerah otonom ini. Salah satu yang cukup menarik adalah sengketa Gunung Banyak.
Gunung ini sendiri menjadi primadona bagi para wisatawan terutama karena
keindahan alamnya dan sering digunakan untuk olahraga paralayang. Kedua daerah
ini bersikukuh wilayah Gunung Banyak masuk teritorialnya. Entah siapa yang
benar, yang jelas wilayah ini adalah wilayah yang memiliki potensi luar biasa.
Wilayah Gunung Banyak yang menjadi sengketa |
Tak hanya rebutan wilayah, sempat juga muncul rumor bahwa
tiga kecamatan di Kabupaten Malang ingin bergabung dengan Kota Batu. Ketiga kecamatan
ini adalah Pujon, Ngantang, dan Kasembon atau sering disebut dengan Pangkas. Pesatnya
pembangunan di Kota Batu membuat beberapa pihak di sana ingin bergabung.
Selain
itu, ketiga daerah ini merupakan eksklave (daerah yang terpisah dengan induk)
Kabupaten Malang. Secara geografis dan sosiologis, warga di tiga kecamatan ini
sangat bergantung dengan Kota Batu. Entah jadi atau tidak, kita tunggu saja
hasilnya.
Pengunjung sedang mengabadikan momen di spot rumah terbalik Eco Green Park, Kota Wisata Batu |
Jadi, pada intinya, wilayah Batu itu dahulu adalah bagian
dari Malang. Meski sekarang sudah menjadi daerah otonom sendiri, Kota Batu tetaplah
bagian dari Malang yang tak terpisahkan. Masih sama-sama Arema dan memiliki
salam satu jiwa.
Tags
Sejarah
Dulu pernah ke Batu. Karena tinggal di Jogja yang pembagian wilayahnya juga ada Propinsi dan Kota Jogja, jadi ga bingung dengan lokasi batu.
ReplyDeleteAglomerasi Jogja juga mirip2 Batu sama Malang mbak
Deleteklo gak tau juga bikin bingung
Assik! Masih sama-sama Arema.
ReplyDeleteBaru ngeh saya tentang Batu dan Malang setelah baca post ini. Kota Batu itu ternyata mirip sama Samarinda ya berarti. Sebuah kota ditengah-tengah kabupaten Kukar.
Iya mas, ada di tengahnya
Deletecuma Baru ini bikin Kabupaten Malang punya eksklave
batu malang sering di sandingkan ia gan, mantap infonya gan
ReplyDeletemakasih kunjungannya gan
Deleteaku baru tau kalau Batu itu udah kota sendiri.. smpe sebelum baca ini artikel yah aku taunya Batu itu nama daerah di Kota Malang.. ehhh jebule...
ReplyDeleteberarti dulu pas 2 tahun yang lalu. aku ke Batu yah bukan ke Malang.. BNS.. heheh
btw makasih yah mas Infonya
iya mas, sampean ke Batu
Deletetapi masih di Malang Raya, hehe
makasih penjelasannya dan batu banyak wisata yang menarik ya
ReplyDeleteHayuk ke Batu Bu
DeleteSaya ke Kota Batu baru dua kali. Sekali tahun 2005, kedua kalinya tahun 2016... dan sukses takjub karena banyak hal yang berubah. :D
ReplyDeleteasyik kan, yuk ke Malang lagi
DeleteBulan depan neh tujuan saya ke Malang, penasaran neh sama kotanya dan wisatanya
ReplyDeleteJangan lupa ke Malang Kota mbak, tak kalah cantik
DeleteMalas utas awij!
ReplyDeleteAREMA
Deletemasih remaja, usia SMA
ReplyDeletehehehe
Terakhir ke batu itu 2013. Walo nginepnya di batu tp ntah kenapa aku mainnya ke malang hihihi... Lumayan suka ama kota ini, udh planning thn dpn mau ksana lagi. Tp yg aku sesalin, udara di batu udh ga dingin yaaa.. Pdhl pas msh kecil ksana, airnya aja msh dingiiiin bgt, udara sejuk. Tp 2013 lalu udh ga.. Pdhl kita nginep di villa kebun strawberry yg naik k atas itu.
ReplyDeleteWah sy pernh tinggal di malang tp nga tau klo batu it sudh pisah tak pikir masih nyatu
ReplyDelete